Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
SITI MAESAROH
NIM.809018300081
mencapai tujuannya?”
(Ibnu Zayyim)
Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas III MI. Nur
Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III MI Nur-
Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara. Jenis penelitian ini adalah Quasi
Eksperimen.
Subjek penelitian adalah siswa kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading
Jakarta Utara tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 36 siswa. Data hasil
penelitian diperoleh dari hasil Pretest dan Posttest selama kegiatan pembelajaran
IPA berlangsung.
Dari hasil penelitian yang diambil dari dari kelas Kontrol dan Eksperimen
diperoleh hasil rata-rata Kelas Kontrol 52,80 sedangkan rata-rata kelas
Eksperimen dengan menggunakan metode Diskusi sebesar 65,65, dengan
menggunakan uji statistik thitung sebesar 0,32 dan ttabel sebesar 0,17 sehingga Ho
diterima maka metode diskusi berpengaruh
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji dan
syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya berupa kekuatan dan keteguhan hati dalam
mengungkapkan rahasia Ilmu Pengetahuan yang mampu merubah zaman
kegelapan menjadi zaman keemasan. Karena rahmat, nikmat, dan karunia itu
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, pada keluarganya, para sahabatnya, serta pelanjut risalahnya yang telah
berjuang semata-mata untuk mensyi’arkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai islam
kepada kita.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan PGMI, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini tidak dapat penulis selesaikan sendiri tanpa adanya bantuan yang
berupa kritik dan saran serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Fauzan, M.A., selaku Ka. Prodi PGMI.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan yang berharga kepada
penulis sampai skripsi ini selesai.
ii
4. Segenap Civitas Akademika serta para Dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan bekal Ilmu Pengetahuan kepada penulis.
5. Bapak Drs. H. Amir Mahmud, M.PdI., selaku Kepala Madrasah Nur-
Attaqwa Kelapa Gading Jakarta, yang telah memberikan izin dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
6. Bpk. Agus Triyanto, S.Pd., selaku Guru bidang study IPA di MI. Nur-
Attaqwa, serta Ibu Zaenab dan bpk. Samsul Rizal yang bersedia
meminjamkan koleksi bukunya dan telah membantu penulis dalam
mengumpulkan data penelitian.
7. Dewan Guru dan Staff Tata Usaha, serta Siswa dan Siswi MI. Nur-
Attaqwa Kelapa Gading Jakarta, yang telah membantu penulis selama
penelitian.
8. Teristimewa untuk ayahanda almarhum H. Arsyad dan Ibunda Hj. Naisah
tercinta, yang telah membimbing penulis dan mengasuh penulis sejak
kecil, serta yang tidak henti-hentinya mendo’akan dan melimpahkan kasih
sayangnya, memberikan dukungan moril maupun materil. Hanya Allah
SWT yang dapat membalasnya, semoga penulis memberikan yang terbaik
untuk kalian.
9. Teman-teman kuliahku, yang telah memberikan motivasi dan kebersamaan
untuk menyelesaikan studi S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
10. Kakak-kakakku tercinta Ahmad Harun dan Lukman Hakim, serta adik-
adikku tersayang Harom Zen dan Nurhasanudin, S.PdI yang senantiasa
memberikan dukungan dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
11. Anakku tersyang Nayla Ramadina yang selalu memberikan energi dan
motivasi serta selalu sabar dan ikhlas menunggu penulis di rumah setelah
selesai menunaikan tugas. Do’aku selalu menyertaimu.
iii
Berbagai kesulitan dan hambatan penulis jumpai dalam penyusunan
skripsi ini, namun berkat bantuan semua pihak, kesulitan dan hambatan
tersebut dapat diatasi.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini mungkin
masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran yang bermanfaat dan
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, dan penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memperluas cakrawala Ilmu Pengetahuan bagi kita
terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 9
C. Pembatasan Masalah................................................................. 10
D. Perumusan Masalah.................................................................. 10
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 10
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 37
B. Metode Penelitian..................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel......……………………………………... 38
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………… 38
E. Uji Instrumen Penelitian....................………………………… 39
F. Tekhnik Analisis Data……….……………......……………… 42
G. Hipotesis Statistik.........................….. ………………………. 43
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................... 57
B. Saran ............................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan
Nasional. Oleh karena itu pendidikan perlu ditata dan dikelola seiring dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta kemajuan masyarakat.
Salah satu upaya yang sangat strategis dalam menata pembangunan
pendidikan adalah dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dapat
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, salah satunya dengan
disediakannya sarana media yang bisa menunjang jalannya pendidikan di
lingkungan sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampai
Perguruan Tinggi.
Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan, tidak
tergantung kepada satu komponen saja misalnya guru, melainkan banyak
komponen sebagai sebuah sistem dalam proses pembelajaran. Komponen-
komponen tersebut antara lain program kegiatan, murid, sarana dan
prasarana, dana, lingkungan masyarakat, dan kepemimpinan kepala sekolah.
Namun semua komponen tersebut tidak berguna bagi tercapainya hasil belajar
peserta didik jika tidak didukung oleh keberadaan guru yang professional.
Salah satu faktor terpenting di dalam peningkatan kuantitas dan kualitas
pengajaran adalah guru. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam
mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar
mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses
belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar,
bertindak sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar
mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar,
mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan
pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas,
guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan
1
2
seseorang.Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak
perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal”. 1 Madrasah
Ibtidaiyah Nur Attaqwa sebagai salah satu instansi pendidikan yang
menyelenggarakan proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan
pendidikan dan mempunyai target atau hasil terbaik dari proses
pembelajarannya.
Penulis sebagai salah satu tenaga pendidik khususnya di kelas III turut
serta dalam membangun, membantu,dan menyelenggarakan proses kegiatan
belajar mengajar yang terbaik untuk mencapai hasil yang terbaik pula. Mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang di
ajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. Penulis memandang perlunya suatu
proses perbaikan dalam hal ini mengingat hasil belajar yang di dapat saat ini
sepertinya bisa lebih baik lagi.
Daya kemampuan (intake) siswa dan siswi kelas III secara umum cukup
baik dalam menerima pelajaran, dengan bekal ini diharapkan hasil yang
terbaik dalam pelajaran IPA dapat tercapai. Penulis berusaha mempertinggi
atau mengoptimalkan proses belajar melalui Metode Diskusi.
Dari asas belajar terbukti bahwa belajar perorangan ditunjang teori yang
menyatakan bahwa belajar haruslah dicapai secara perorangan untuk
seseorang dan berjalan baik bila siswa bekerja menurut kecepatan sendiri,
selalu aktif dalam menjalankan tugas tertentu, dan mengalami keberhasilan.
Hal ini berarti bahwa untuk setiap tujuan instruksional diperlukan himpunan
pengalaman belajar terpisah untuk setiap siswa. Beberapa penelitian
menyangkut pengajaran berdasarkan computer menuju kearah ini. Mengenal
bahwa “partisipasi aktif merupakan kunci unsur belajar, kebanyakan guru
dapat merancang pengalaman siswa mulai dari metode sederhana, sampai
kepada memberikan metode yang memberikan siswa kebebasan dan
1
Masitoh,Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia , 2009 ), hal.17.
7
tanggung jawab untuk memilih pengalaman dan bahan yang sesuai gaya
belajarnya sendiri”.2
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh
pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung
pada cara/mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut
siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang
diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada
siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, Motorik dan gaya hidupnya.
Metodologi mengajar banyak ragamnya, kita sebagai pendidik tentu
harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses
belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus
divariasikan, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta
situasi yang ada pada saat itu, sehingga tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud/tercapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar banyak metode yang bisa dipakai oleh
guru untuk menyampaikan pelajaran kepada anak didiknya. Dari sekian
banyak metode tidak ada metode yang paling baik, begitu sebaliknya juga
tidak ada metode yang paling buruk. Metode yang dipakai untuk
menyampaikan pelajaran dinamakan dengan metode pengajaran.
Masing-masing metode pengajaran selalu mempunyai kekurangan
maupun kelebihan. Kekurangan maupun Kelebihan itu sendiri disamping
menjadi karakter khusus dari metode itu sendiri, juga kekurangan maupun
kelebihan metode pengajaran. Itu sangat ditentukan oleh faktor lain, yaitu
audience atau objek yang dikenai metode itu, bisa pula jenis mata pelajaran
yang diajarkan. Mengingat karakter maupun jenis informasi yang dimiliki
oleh setiap mata mata pelajaran itu tidak sama, maka tidak ada satu metode
yang baik untuk semua mata pelajaran, demikian pula tidak ada satu metode
yang buruk untuk semua mata pelajaran.
2
Mukhtar, Martinis Yamin, Metode Pembelajaran yang Berhasil, (Jakarta:SasamaMitra
Suksesa, 2002), hal.13
8
Karena itu bisa jadi metode pengajaran tertentu sangat baik untuk mata
pelajaran itu pula, demikian seterusnya. Selanjutnya yang menjadi persoalan
adalah belum adanya hasil penelitian yang menyatakan bahwa untuk metode
tertentu sangat baik untuk mata pelajaran tertentu, demikian sebaliknya
jangan menggunakan metode itu, karena sangat tidak tepat untuk mata
pelajaran itu. Jika ada yang berpendapat bahwa metode tertentu baik untuk
mata pelajaran tertentu pula, namun ternyata tidak bias dipraktekkan untuk
disegala tempat, juga disegala tingkatan. Dengan demikian untuk memilih
metode mana yang paling tepat dalam rangka meningkatkan hasil belajar
untuk mata pelajaran yang tertentu, dalam hal ini khususnya mata pelajaran
IPA diperlukan langkah-langkah yang tepat.
Memilih metode guna meningkatkan prestasi belajar khususnya mata
pelajaran IPA digunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. pertama, mendasarkan pada pendapat orang lain ( ahli ) mengenai metode
mana yang tepat.
2. kedua, menerapkan metode tersebut kemudian membandingkan
penggunaan metode-metode itu sehingga didapatkan pilihan yang tepat
mengenai metode yang akan digunakan untuk meningkatkan prestasi
belajar.
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk
mendorong siswa berpikir kritis, mendorong siswa mengekspresikan
pendapatnya secara bebas, mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya
untuk memcahkan masalah bersama, dan mengambil satu alternatif jawaban
atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
2. Siswa tidak berani mengungkapkan pendapatnya.
3. Hasil belajar kurang memuaskan.
10
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka
penulis membatasi masalah-masalah yang diteliti sekitar hasil belajar siswa dalam
pembeljaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas III MI Nur Attaqwa
Kelapa Gading Jakarta Utara.
D. Rumusan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini terarah dan mencapai sasaran yang hendak dituju
sebagaimana judul di atas, maka dirumuskan beberapa pokok permasalahan:
1) Bagaimana hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa yang
menggunakan metode diskusi?
2) Bagaimana hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa yang
menggunakan model pembelajaran Ekspositori?
3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa
yang menggunakan metode diskusi dengan yang menggunakan model
pembelajaran ekspositori?
2. Manfaat Penelitian
a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
b. Dapat menumbuhkan aktifitas belajar siswa
c. Meningkatkan professional guru
d. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan MI. Nur Attaqwa
e. Memperbaiki/meningkatkan proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Metode
Asal usul kata “metode” mengandung pengertian “suatu jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan”. Pengertian metode dari segi bahasa metode
berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. meta berarti “melalui” dan
hodos berarti ”jalan” atau cara”.1 Dalam kamus ilmiah populer “metode”
adalah cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu; cara
kerja. Dengan demikian metode dapat berarti cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa
metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data,
yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut.
Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti
jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya
sebagai cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan
bagi pengembangan ilmu atau tersistemasisasikannya suatu pemikiran dengan
pengertian yang terakhir ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk
mengolah dan mengembangkan suatu gagasan sehingga menghasilkan suatu
teori atau temuan. Dengan metode serupa itu, ilmu pengetahuan apapun dapat
berkembang.2
Untuk mendekatkan pengertian metode kearah yang lebih jelas akan
penulis kemukakan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut:3
1) Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
2) Abd. Al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah
cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran
1
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Gaya Media Pratama, 2005, hlm.143
2
Ibid, h. 143
3
A. Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, Direktorat Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009, Cet Pertama, h.235
11
12
mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan cara ini siswa akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan .
Keuntungan lain menggunakan strategi Active Learning bahwasanya
setiap realita siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa
yang lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi, dan ada juga yang
senang praktek langsung. Inilah yang disebut dengan gaya belajar atau
Learning Style. Untuk membantu siswa dengan maksimal dalam belajar,
maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk dapat
mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi
strategi pembelajaran yang beragam yang mengandalakan indera belajar yang
banyak. Seperti kutipan satu pertanyaan, “mengapa belajar aktif?” alasannya
karena belajar aktif itu sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimum.
3. Pengertian Metode Diskusi
a. Pengertian Metode Diskusi
Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 652) adalah cara
yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu
pengetahuan dsb.; cara kerja yang bersistim untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 238) diskusi adalah
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah cara yang
teratur yang bersifat umum dalam rangka bertukar pikiran mengenai sesuatu
masalah yang sedang dihadapi.
Diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi
pengetahuan, pandangan, dan keterampilan. 7 Tujuan diskusi adalah untuk
mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk
mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Penggunaan metode diskusi dalam
pembelajaran memungkinkan adanya keterlibatan siswa dalam proses
7
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal 141
17
intersksi yang lebih luas. Metode diskusi juga digunakan dalam rangka
pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan
beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau
permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
menggunakan pendekatan CBSA atau ketrampilan proses. Kegiatan diskusi
ini dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta) kelompok sedang
(8-12) peserta kelompok besar (13-40) peserta. Ataupun diskusi kelas.
Diskusi kelompok kecil lebih efektif daripada diskusi kelompok besar atau
diskusi kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator
untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.
Kelancaran kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh moderator yaitu
orang yang mengatur jalannya pembicaraan supaya semua siswa sebagai
anggota aktif berpendapat secara maksimal dan seluruh pembicaraan
mengarah kepada pendapat/kesimpulan bersama. Tugas utama guru dalam
kegiatan ini sebagai pembimbing, fasilitator, atau motivator supaya interaksi
dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa harus
dibimbing, dan diterapkan cara berfkir yang sistematik dengan menggunakan
logika berfikir yang ilmiah.
b. Prosedur Metode Diskusi
Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi yang dilaksanakan
secara efektif akan berdampak banyak kepada pengalaman siswa. Hal-hal
yang harus dipersiapkan anatara lain :
1) Guru menyampaikan tujuan yang diharapkan.
2) Membentuk kelompok dan menentukan jumlah siswa tiap kelompok.
3) Menentukan tugas yang harus dilaksanakan tiap kelompok.
4) Melaksanakan diskusi kelompok.
5) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
6) Memberikan tanggapan terhadap kelompok lain.
7) Menyimpulkan hasil diskusi
18
8
Ibid, h 142
19
9
Ibid, h 145
20
10
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. Ke2
(Jakarta : Balai Pustaka), Hal. 578.
11
Hadari Nawawi, Pengaruh Hubungan Manusia di Kalangan Murid Terhadap Prestasi
Belajar di SD, (Jakarta: Th II, No.1/198 1) ,Hal. 100
12
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, Hal. 45.
13
Ibid h, 45
22
14
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil
dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Agus Suprijono mengatakan yang dimaksud dengan “hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,apresiasi
dan keterampilan”.15
Dengan mengetahui hasil belajar atau prestasi belajar siswa, seorang guru
dapt mengetahui tingkat atau kedudukan anak tersebut di dalam kelas, apakah
ia tergolong anak pandai, sedang, ataukah kurang. Biasanya hasil belajar anak
dinyatakan dalam angka, huruf ataupun kalimat-kalimat dan terdapat pada
periode tertentu.
Belajar merupakan sebuah aktifitas yang dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, menurut Sumadi Suryabrata, Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah sebagai berikut :
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yang digolongkan menjadi 2 ,
yaitu :
1) Faktor non sosial, adalah faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar
dan prestasi belajar. Fasilitas dan situasi yang tersedia ketika belajar,
akan member motivasi pada anak untuk lebih giat dalam belajar.
Kelompok faktor ini boleh dikatakan tak terbilang jumlahnya, seperti :
keadaan udara, cuaca, waktu, suhu udara dan alat-alat yang dipakai
untuk belajar seperti alat tulis, buku, alat peraga, dan sebagainya yang
biasa kita sebut sebagai alat pelajaran.
2) Faktor sosial, adalah faktor , hal-hal yang termasuk dalam faktor
sosial adalah: keadaan rumah, perhatian dan kasih sayang guru atau
orang tua, rasa aman, dan lainya.
14
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2008), Cet.1, Hal. 14.
15
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), Cet.1, hal.5.
23
b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, yang juga digolongkan
menjadi 2, yaitu :
1) Faktor-faktor fisiologis, yaitu keadaan fisik yang sehag, tegar, dan
kuat akan dapat menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang
baik. Misalnya seorang anak yang terganggu indra penglihatannya,
maka ketika belajar mungkin anak tersebut tidak sanggup untuk
mengikuti materi demi materi yang disampaikan oleh guru.
2) Faktor psikologis, adalah sifat-sifat umum aktivitas manusia ataupun
anak, yang meliputi : perhatian, pengamatan, tanggapan dan
variasinya, fantasi,perasaan, motif-motif dan ingatan.16
Dengan memperhatikan berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar, bahwa dalam
proses belajar dapat terjadi perubahan pengetahuannya, kecakapan dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain.
Perubahan itu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Dengan kata lain hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil
belajar di dapatkan oleh guru setelah melakukan serangkaian evaluasi
terhadap apa yang telah disampaikan kepada siswa sebelumnya. Muhibbin
Syah mengungkapkan “Evaluasi berarti pengungkapan dan pengukuran hasil
belajar itu, pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif “.17 Tujuan evaluasi adalah :
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi guru
dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil
proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku pembimbing
dan pembantu kegiatan siswa itu.
16
Sumadi Suryabrata, Pendidikan Psykologis Cet. Ke.18 (Jakarta: Rajawali Pers, 1991),
Hal. 233-135
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Remaja Rosda Karya 1999 ),
Hal.176
24
18
Ibid, Hal. 177
25
19
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009 ), hal. 186
20
Ibid, hal. 194
21
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Depag RI 2009),cet. 1, h.3
22
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Remaja dengan pendekatan baru, (Bandung:
Rosdakarya, 1995), h.88
26
23
Ibid, h.115
24
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima,2009), h 54
27
25
Ibid, h 41
28
26
Ibid, h 52
29
Apabila IPA diajarkan dengan benar dimana anak bukan hanya duduk,
dengar, catat dan hapal (DDCH) akan tetapi mereka melakukan pengamatan
dan percobaan, maka akan berkembang sikap ilmiah.
Menurut Wyne Harlen dalam Darmodjo setidaknya ada sembilan aspek
sikap ilmiah yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA di sekolah
dasar. Sikap tersebut tentunya sikap terhadap alam sekitar. Sikap tersebut
antara lain:
a. Sikap ingin tahu, sikap ingin tahu adalah sikap yang ingin selalu
mendapatkan jawaban yang benar dari objek yang diamatinya. Anak
mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya. Bertanya pada
gurunya, temannya atau bertanya pada dirinya sendiri.
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap ingin tahu anak dapat
dipupuk dengan cara mengajaknya melakukan pengamatan langsung
pada objek-objek yang ada di sekitar mereka. Yang mereka peroleh akan
dapat memberikan sesuatu yang baru baginya tentang objek yang
diamatinya itu.
28
Endang Wahyudiana, Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru, “Ilmu Pengetahuan
Alam”, (Jakarta: UNJ, 2011), Hal. 181
31
c. Sikap kerjasama, sikap ini dapat dipupuk pada anak dalam bentuk kerja
kelompok, pengumpulan data maupun diskusi untuk menarik kesimpulan
hasil observasi.
d. Sikap tidak putus asa. Dalam upaya menggali pengetahuan, anak kadang
menemukan kegagalan. Akan tetapi kegagalan tersebut tidak akan lantas
membuat mereka tidak putus asa. Mereka akan terdorong untuk
mengulangi percobaan atau observasi yang gagal tersebut hingga berhasil
pada tujuan yang diharapkan.
e. Sikap tidak berpurba sangka, ada kalanya dengan hanya berpikir rasional
kadang terjadi kesalahan dalam mencari kebenaran. Seperti orang telah
berabad-abad mempercayai kebenaran bahwa matahari beredar
mengelilingi bumi. Oleh karena itu mencari kebenaran dalam IPA selain
melalui berpikir yang rasional juga selalu menjunjung objektivitas.
Objektifitas inilah menjadikan anak dalam menetapkan kebenaran tidak
lagi purbasangka.
f. Sikap mawas diri, anak yang mempelajari IPA sangat menjunjung tinggi
kebenaran. Kebenaran bukan hanya pada luar dirinya akan tetapi juga
akan ditujukan terhadap dirinya sendiri. Merka akan menjunjung tinggi
kebenaran dan akan berani melakukan koreksi pada dirinya sendiri. Oleh
karena itu mereka akan hati-hati untuk melakukan kesalahan.
g. Sikap bertanggung jawab, sikap ini dapat dikembangkan anak melalui
pembuatan laporan hasil penelitian, hasil pengamatan, atau hasil kerjanya
kepada teman sejawat, guru atau orang lain sejujur-jujurnya. Dengan
demikian anak akan belajar berani mempertanggungjawabkan apa yang
telah diperbuatnya.
h. Sikap berpikir bebas, Mencatat atau merekam hasil pengamatan secara
objektif sesuai dengan apa adanya atau membuat laporan sesuai dengan
apa yang mereka kerjakan merupakan hal yang paling penting dalam
pembelajaran IPA untuk mengembangkan sikap berpikir bebas. Jadi
mereka tahu sesuatu bukan hanya karena mereka diberitahu dan tunduk
32
kepada guru akan tetapi mereka dapat temukan hal itu secara mandiri dari
berbagai sumber.
i. Sikap disiplin diri, kedisiplinan diri dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk dapat mengontrol atau mengatur dirinya menuju kepada
tingkah laku yang dikehendaki dan yang dapat diterima oleh masyarakat.
Dalam pembelajaran IPA sikap ini dapat dikembangkan melalui
percobaan/eksperimen. Dalam eksperimen diperlukan adanya disiplin
dalam melaksanakan prosedur yang sistematis. Yang jika tidak dilakukan
sesuai prosedur maka percobaan akan gagal tidak mencapai kesimpulan
yang diharapkan.29
Jika memperhatikan hakikat IPA di atas maka IPA dapat dilihat dari
beberapa dimensi yakni produk, proses dan pengembang sikap. Pembelajaran
IPA di SD/MI harus mencakup ketiga dimensi tadi. Oleh karena itu
pembelajaran IPA pada anak SD/MI tidak cukup hanya dengan mentransfer
apa yang ada di buku paket, akan tetapi lebih jauh dari itu anak harus diajak
ke alam IPA yang lebih konkret. Anak diajak untuk melakukan pengamatan
dan observasi seolah mereka menjadi ”ilmuwan cilik” mereka melakukan
pengamatan dan penemuan sendiri. Melalui pembelajaran IPA seperti itu
pengetahuan anak akan bertambah begitu pula sikap dan keterampilan proses
pun berkembang.
Sejalan dengan karakteristik bidang studi IPA maka pendekatan
keterampilan proses dapat digunakan sebagai pendekatan pembelajaran IPA
di SD/MI . Pendekatan ini disebut pendekatan keterampilan proses karena
memiliki ciri-ciri khusus berkenaan dengan proses pengolahan informasi
yaitu 1) ilmu pengetahuan tidak dipandang sebagai produk semata, tetapi
terutama sebagai proses. 2) anak dilatih untuk terampil dalam memperoleh
dan memproses informasi dalam pikirannya sesuai dengan langkah-langkah
29
Hendro Darmodjo, JRE Kaligis. Pendidikan IPA II, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
,1992), Hal. 7
33
Tidak ada media yang terbaik. Termasuk pada pembelajaran IPA. Yang
mungkin adalah pemilihan media yang tepat sehingga dengan media tersebut
pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif. Pada prinsipnya pemilihan
media dapat dilakukan dengan mengingat 3K, yaitu:
(1) ketepatan dengan tujuan pembelajaran,
(2) kesesuaian dengan sasaran, dan
(3) kemudahan dalam pengadaannya.
Karakteristik pembelajaran IPA adalah pembelajaran tidak lepas dari
observasi dan pengamatan. Sedangkan objek pengamatan dan eksperimennya
tidak lain adalah benda dan kejadian yang ada di sekitar kehidupan siswa.
Sesuai dengan karakteristik IPA dan berpatokan pada prinsip pemilihan
media pembelajaran di atas maka pada pembelajaran IPA guru harus sedapat
mungkin menjadikan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.
Sebenarnya pemilihan media pembelajaran IPA tidaklah terlalu sulit.
Lingkungan menyediakan sarana dan sumber belajar yang lengkap dan tidak
pernah habis. Yang terpenting adalah kemauan guru melakukan hal tersebut
dengan penuh loyalitas dan tanggung jawab.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian, yang dilakukan oleh TH. Kunang Gayatri
dengan judul “Penggunaan Metode Diskusi Untuk meningkatkan Hasil
Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Sambi 4 Tahun 2009/2010”.
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan
bahwa dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar
IPA siswa klas 4 SDN Sambi 4 Tahun Pelajaran 2009/2010. Melalui metode
diskusi akan membangkitkan semangat belajar siswa. Proses pembelajaran
akan lebih kreatif karena semua siswa dapat mengutarakan pendapatnya, siswa
akan lebih aktif dan tidak merasa bosan.Sehingga dengan menggunakan
metode diskusi proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, aktif, kreatif
dan tidak membosankan sehingga dengan menggunakan metode diskusi hasil
belajar siswa dapat meningkat
35
C. Kerangka Pikir
Metode Diskusi
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu dasar
yang harus dikuasai oleh siswa, sebab IPA tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu pendidik dituntut untuk lebih terampil,
kreatif, dan inovatif lagi dalam memberikan materi yang diajarkan. Ada
banyak cara yang bisa digunakan oleh pendidik untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah, diantaranya penggunaan
metode pembelajaran yang tepat.
Pada mata pelajaran IPA, pendidik bisa menggunakan metode diskusi
sebagai metode pembelajaran yang paling sederhana dan paling mudah
dimengerti oleh siswa, sehingga pada saat pembelajaran siswa tidak mudah
bosan dan pembelajaran pun dapat berlangsung dengan menyenangkan. Jika
pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan, maka prestasi belajar
siswa pun akan meningkat. Berdasarkan uraian di atas, penulis menduga
bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan metode Diskusi terhadap hasil
belajar siswa di sekolah. Semakin terampil pendidik dalam menggunakan
metode Diskusi maka akan semakin baik hasil belajar siswa, sebaliknya
apabila pendidik tidak terampil dalam menggunakan metode Diskusi maka
semakin rendah hasil belajar siswa.
36
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan karangka berfikir yang telah penulis paparkan, maka
hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode Diskusi terhadap
hasil belajar siswa.
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode Diskusi terhadap
hasil belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Test
(R)E Diskusi (XE) Hasil Belajar (YE)
(R)K Ceramah (XK) Hasil Belajar (YK)
Keterangan:
1
Amrul Hadi dan haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung, Pustaka
Setia, 2005) hlm.53.
37
38
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
XE : Perlakuan yang dilakukan pada kelas eksperimen, yaitu penerapan
metode Diskusi
XK : Perlakuan yang dilakukan pada kelas kontrol, yaitu penerapan
pembelajaran dengan metode ekspositori.
Y : Tes akhir
R : Pemilihan subjek secara acak
C. Populasi dan Sampel
Tehnik yang dilakukan untuk memperoleh sampel penelitian adalah
pengambilan unit siswa sebanyak 2 kelas, dengan:
a. Populasi
Populasi terjangkau adalah siswa kelas III MI. Nur Attaqwa Kelapa
Gading Jakarta Utara yang berjumlah 71 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang
diambil adalah dua kelas yaitu kelas III a dan III b. Dari dua kelas tersebut
diundi, kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan dijadikan
kelas kontrol.
Dalam penelitian ini kelas III A berjumlah 36 orang sebagai kelas
eksperimen dan kelas III B berjumlah 35 orang sebagai kelas kontrol.
2
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,2010), h. 258
40
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrument cukup dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Untuk
uji coba instrument dalam penelitian ini digunakan reliabilitas instrument,
yaitu diperoleh dengan analisa data dari satu kali hasil pengetesan. Adapun
intuk mengetahui reliabilitas instrument yang berkaitan dengan kestabilan,
kekonstantanan, dan keajegan alat ukur dalam penelitian ini menggunakan
rumus KR-20, yaitu:3
k s pq
2
r11
k - 1 s2
keterangan:
r11 : Reliabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan/soal
2 :
s Varians Total
p : proporsi subjek yang menjawab soal benar
q : proporsi subjek yang menjawab soal salah
∑pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
Jika r11 r table, maka soal dikatakan reliable, dengan = 5%. Dari 15
butir soal yang valid, selanjutnya dihitung reliabilitas dengan menggunakan
KR-20, dan diperoleh koefisien reliabilitas = 0,61 (lihat lampiran 8 )
3. Uji taraf kesukaran
Uji taraf kesukaran instrumen penelitian dihitung dengan menghitung
indeks besarannya dengan rumus:4
P= B
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar
3
Ibid, h. 258
4
Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 222-223
41
5
Ibid, h 222-223
6
Ibid, h 222-223
42
fo fe
2
2 k
x
i 1 fe
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kehomogenan populasi. Uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu:9
S12 var ians terbesar
F 2
S 2 var ians terkecil
n X i2 X i
2
dim ana : S
nn 1
Keterangan:
F : Homogenitas
S12 : varians data pertama (varians terbesar)
7
Ibid, h 227-228
8
Riduwan, Dasar-dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 190
9
Sudjana, Matoda Statistika (Bandung:Tarsito,2005), cet. III, h 249
43
c. Pengujian hipotesis
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus uji t. Rumus
yang digunakan adalah:10
t hitung
X1 - X 2
dengan s
n1 - 1s12 n2 1s22
1 1 n1 n2 2
s
n1 n2
Keterangan:
thitung : harga t hitung
X1 : nilai rata-rata hitung data kelompok Kontrol
Keterangan:
H0 = hipotesis nol
μ1 = rata-rata hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan metode
ceramah
μ2 = rata-rata hasil belajar IPA siswa
10
Ibid, h. 239
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI. Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara di
kelas III, yaitu kelas III A sebagai kelas eksperimen dan III B sebagai kelas kontrol.
Sampel yang digunakan sebanyak 71 siswa, 36 siswa di kelas eksperimen dan 35
siswa di kleas kontrol. Kelas III b sebagai kelas kontrol melakukan pembelajaran
IPA dengan menggunakan metode ekspositori dan kelas IIIa sebagai kelas
eksperimen menggunakan metode diskusi.
Instrumen penelitian adalah tes dengan 12 butir soal pilihan ganda yang telah
melalui proses validasi. Kedua kelas yang diteliti yaitu kelas IIIa sebagai kelas
eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran diskusi dan kelas IIIb sebagai
kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ekspositori diberikan tes soal
yang sama. Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui perbedaan hasil belajar IPA dari
kedua kelas tersebut. dari hasil tes kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.1
No Kelas Kelas
Responden Responden
Eksperimen Kontrol
1 A1 45 B1 40
2 A2 60 B2 60
3 A3 75 B3 40
4 A4 55 B4 50
5 A5 40 B5 40
6 A6 75 B6 40
7 A7 70 B7 40
8 A8 40 B8 30
9 A9 85 B9 20
44
45
10 A10 50 B10 40
11 A11 65 B11 65
12 A12 50 B12 20
13 A13 85 B13 80
14 A14 75 B14 70
15 A15 55 B15 20
16 A16 50 B16 20
17 A17 75 B17 60
18 A18 55 B18 30
19 A19 65 B19 70
20 A20 75 B20 80
21 A21 65 B21 60
22 A22 65 B22 60
23 A23 70 B23 65
24 A24 75 B24 60
25 A25 75 B25 65
26 A26 80 B26 70
27 A27 80 B27 75
28 A28 60 B28 60
29 A29 70 B29 70
30 A30 50 B30 40
31 A31 70 B31 70
32 A32 70 B32 70
33 A33 60 B33 60
34 A34 55 B34 40
35 A35 65 B35 65
36 A36 80 B36 75
46
Dan berikut disajikan data hasil perhitungan akhir tes kelas yang menggunakan
metode pembelajaran diskusi dan kelas yang menggunakan pembelajaran model
ekspositori setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
1. Hasil Belajar IPA Siswa Kelas yang menggunakan metode diskusi. Dari hasil
tes yang diberikan kepada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 65,65
dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Data hasil tes IPA yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Frekuensi
Nilai
Absolut Komulatif Relatif (%)
40-47 3 3 8,33
48-55 8 11 22,2
56-63 3 14 8,33
64-71 10 24 27,8
72-79 7 31 19,4
80-86 5 36 13,9
Jumlah 36 100
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, data dapat dibuat kedalam bentuk
histogram sebagai berikut:
47
12
10
0
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-86
Gambar 1
Histogram dan Polygon distribusi Frekuensi
Hasil Kelas Eksperimen Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Dari gambar diatas dapat dilihat frekuensi absolut tertinggi berada pada
rentang 64-67, dan frekuensi absolut terendah berada pada rentang 40–47 dan
56-63.
Berdasarkan nilai Kelas Eksperimen menggunakan metode diskusi
diperoleh data, bahwa rata-rata nilai Kelas Eksperimen adalah 65,65. Rata-
rata Kelas Eksperimen termasuk kategori baik. Kategori nilai rata-rata
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Konversi Skor
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, data dapat dibuat kedalam bentuk
histogram sebagai berikut:
12
10
0
20-30 31-41 42-52 53-63 64-74 75-85
Gambar 2
Histogram dan Polygon distribusi Frekuensi
Hasil Kelas Kontrol Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
49
Dari gambar diatas dapat dilihat frekuensi absolut tertinggi berada pada
rentang 64–67, dan frekuensi absolut terendah berada pada rentang 42-52.
Berdasarkan nilai yang diperoleh data, bahwa rata-rata nilai Kelas
Kontrol adalah 52,80. Rata-rata Kelas Kontrol termasuk kategori cukup.
Kategori nilai rata-rata tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Konversi Skor
Angka 100 Angka 10 Huruf Keterangan
80 – 100 8,0 – 10,0 A Baik Sekali
60 – 79 6,0 – 7,9 B Baik
40 – 59 4,0 – 5,9 C Cukup
20 – 39 2,0 – 4,9 D Kurang
0 – 19 0,0 – 1,9 E Gagal
Tabel 4.6
Perbandingan Hasil Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Belajar IPA
Siswa
Kelas
Statistik
Posttest Pretest
Jumlah Siswa 36 36
Nilai Terendah 40 20
Nilai Terbesar 85 80
Rata-rata 65,65 52,80
Median (Me) 66,7 59,1
Modus (Mo) 69,1 67,16
Varians 156,5 362,9
Simpangan Baku (s) 12,5 19,4
50
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan uji Fisher. Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai varians hasil Kelas Eksperimen adalah 12,5 dan varians
hasil KelasKontrol adalah 19,4 sehingga diperoleh nilai Fhitung = 1,55
dengan taraf signifikasi = 0,05 untuk dk pembilang= 34 dan dk
51
penyebut = 34, didapat Ftabel = 1,76 karena Fhitung = 1,55 > Ftabel = 1,76
maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kelas
tersebut homogen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas
Varians
Kelas Fhitung Ftabel Keterangan
KelasKontrol
Eksperimen
Populasi memiliki
156,5 362,9 1,55 1,76 varians yang
Homogen
3. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan uji normalitas data populasi yang menunjukan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan uji homogenitas
varians yang menunjukan bahwa kedua populasi memiliki varians yang
homogen maka untuk melakukan pengujian hipotesis akan digunakan uji t.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesisnya
yang diungkapkan dalam penelitian ini dapat diterima atau ditolak.
Berdasarkan hasil uji prasyarat ternyata pengujian hipotesis dapat dilakukan,
sebab sejumlah persyaratan yang ditentukan untuk pengujian hipotesis,
seperti uji normalitas dan uji homogenitas dari data yang diperoleh telah
dapat dipenuhi.
Pengujian uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan
langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Uji Statistik
S 2 total
n1 1S12 n 2 1S 22
n1 n2 2
52
36 1156,5 36 1362,9
36 36 2
5477,5 1270,5
70
18179
70
= 259,7
Stotal = 259,7
= 16,1
X1 X2
t =
1 1
S total
n1 n2
65,05 52,80
1 1
16,1
36 36
12,25
16,1 0,27 0,27
12,25
16,1 0,54
12,25
37,3
= 0,32
Untuk mencari ttabel karena hipotesisnaya satu ekor maka untuk menentukan
ttabel = t (1-)(db),. Dengan db = (n1 +n2 -2) = (36+35-2) = 69 dan taraf signifikan
= 0,05 didapat (1-(0,05)) = 0,95. Jadi ttabel adalah 0,167
Maka nilai ttabel = 0,167
b. Melakukan pengambilan kesimpulan
Karena didapat thitung > ttabel (0,32 > 0,167), maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Artinya, rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajar menggunakan Metode
diskusi berpengaruh terhadap pembelajaran IPA di kelas III.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Metode diskusi bukanlah hal baru dalam teori pembelajaran dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebab merupakan konsekuensi logis dari
proses pembelajaran di sekolah. Hampir tidak terjadi proses belajar mengajar
tanpa adanya keaktifan belajar siswa. Persoalannya terletak pada kadar
keaktifan belajar siswa, ada yang kadarnya rendah, ada pula yang kadar
keaktifannya tinggi. Diskusi menuntut adanya kadar keaktifan belajar siswa
yang optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal pula.
Diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi
pengetahuan, pandangan, dan keterampilan. 1 Tujuan diskusi adalah untuk
mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk
mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Penggunaan metode diskusi dalam
pembelajaran memungkinkan adanya keterlibatan siswa dalam proses
intersksi yang lebih luas. Metode diskusi juga digunakan dalam rangka
pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan
beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau
permasalahan.
Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
menggunakan pendekatan CBSA atau ketrampilan proses. Kegiatan diskusi
ini dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta) kelompok sedang
(8-12) peserta kelompok besar (13-40) peserta. Ataupun diskusi kelas.
1
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal 141
54
Diskusi kelompok kecil lebih efektif daripada diskusi kelompok besar atau
diskusi kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator
untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.
Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, didapatkan bahwa
penerapan metode diskusi mempunyai potensi yang baik untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung oleh analisis secara
keseluruhan menggunakan Uji-t, diperoleh thitung sebesar 0,167 dan ttabel pada
taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan db 70 sebesar 0,32., maka Ho
ditolak atau Ha diterima. Artinya, rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajar
menggunakan metode pembelajaran diskusi berpengaruh terhadap
pembelajaran IPA di kelas III.
Hasil penelitian ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas III MI
Nur Attaqwa, hal ini bisa dilihat dari hasil rata-rata siswa sebelum diberikan
pengajaran dengan menggunakan metode diskusi adalah 52, sedangkan nilai
rata-rata siswa setelah menggunakan metode pembelajaran diskusi sebesar
65,65 dalam pembelajaran IPA di Kelas III.
Untuk melihat terwujudnya diskusi dalam proses belajar mengajar,
terdapat beberapa indikator diskusi, melalui indikator dapat dilihat tingkah
laku mana yang muncul dalam proses pembelajaran berdasarkan apa yang
direncanakan guru. Hal yang dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan
pelaksanan diskusi antara lain:
a. Dari sudut siswa dapat dilihat dari :
b. Dilihat dari sudut guru
c. Dilihat dari situasi belajar
d. Dilihat dari sarana belajar
Secara keseluruhan hasil belajar siswa terlihat baik, akan tatapi selama
proses penelitian berlangsung terdapat hambatan-hambatan. Namun dapat
disimpulkan bahwa baik secara teori maupun pengalaman di lapangan
belajar melalui metode pembelajaran diskusi dapat membantu memecahkan
masalah dalam pembelajaran IPA. Masalah pembelajaran tersebut dapat
55
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, didapatkan bahwa
penerapan metode diskusi mempunyai potensi yang baik untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata siswa sebelum diberikan pengajaran dengan
menggunakan metode diskusi adalah 52, sedangkan nilai rata-rata siswa
syang menggunakan metode pembelajaran diskusi sebesar 65,65 dalam
pembelajaran IPA di Kelas III.
2. Terdapat pengaruh yang signifikanan terhadap hasil belajar siswa kelas
III, Karena didapat thitung > ttabel (0,32 > 0,167), maka Ho ditolak atau Ha
diterima. Artinya, rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajar menggunakan
pembelajaran diskusi berpengaruh terhadap pembelajaran IPA di kelas III.
B. Saran
Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode diskusi maka diharapkan
dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antar lain:
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
A. Distribusi Frekuensi
3. Perhitungan Banyak Kelas
1. Banyaknya data (n) = 36
K = 1 + 3,3 log (n)
Nilai Pretest Siswa
= 1 + 3,3 log 36
20,20,20,20,30,30,40,40,40,40,
= 1 + 3,3 (1,38)
40,40,40,40,50,60,60,60,60,60,
= 5,554
60,60,65,65,65,65,70,70,70,70,
6
70,70,75,75,80,80
4. Perhitungan Panjang Kelas
2. Perhitungan Rentang
R
R = X maks – X min p
K
= 80 – 20
60
= 60 p
6
P = 10
P 11
Frekuensi
NILAI Bb Ba Xi X i2 i Xi i X i2
i k
20-30 19,5 30,5 6 6 25 625 150 3750
31-41 30,5 41,5 8 14 36 1296 288 10368
42-52 41,5 52,5 1 15 47 2209 47 2209
53-63 52,5 63,5 7 22 58 3364 406 23548
64-74 63,5 74,5 10 32 69 4761 690 47610
75-85 74,5 85,5 4 36 80 6400 320 25600
JUMLAH 36 315 18655 1901 113085
62
1. Perhitungan Mean 3
Mo = 63,5 + 11
fi X i 6 3
X
fi = 63,5 + 11 (0,33)
S2
1 nn 1
nF
Me = BB P 2
36113085 1901
2
f =
3636 1
Dik: 4071060 3613801
=
BB = 63,5 1260
P = 11 457259
=
1260
1 36
n = = 18
= 362,9
2 2
F = 22 5. Perhitungan simpangan Baku
f = 10 s 362,9
18 22 s = 19,4
Me = 63,5 +11
10
= 63,5+11x(-0,4) 6. Perhitungan Kemiringan
= 59,1
X Mo
Sk =
3. Perhitungan Modus s
b1 = 52,80-67,16
Mo = BB + P
b1 b2 = - 14,36
Dik: Karena Sk < 0, maka kurva
BB = 63,5 memiliki ekor memanjang ke kiri,
P = 11 kurva menceng ke kiri, atau
B1 =3 menceng negatif
B2 =6
63
Lampiran 2
A. Distribusi Frekuensi
3. Perhitungan Banyak Kelas
1. Banyaknya data (n) = 36
K = 1 + 3,3 log (n)
Nilai Posttest Siswa
= 1 + 3,3 log 36
40,40,45,50,50,50,50,55,55,55,
= 1 + 3,3 (1,38)
55,60,60,60,65,65,65,65,65,70,
= 5,554
70,70,70,70,75,75,75,75,75,75,
6
75,80,80,80,85,85,
4. Perhitungan Panjang Kelas
2. Perhitungan Rentang
R
R = X maks – X min p
K
= 85 – 40
45
= 45 p
6
P = 7,5
P8
Frekuensi
NILAI Bb Ba Xi X i2 i Xi i X i2
i k
40-47 39,5 47,5 3 3 43,5 1892,25 130,5 5676,75
48-55 47,5 55,5 8 11 51,5 2652,25 412 21218
56-63 55,5 63,5 3 14 59,5 3540,25 178,5 10620,8
64-71 63,5 71,5 10 24 67,5 4556,25 675 45562,5
72-79 71,5 79,5 7 31 75,5 5700,25 528,5 39901,8
80-86 79,5 86,5 5 36 83,5 6972,25 417,5 34861,3
JUMLAH 36 381 25313,5 2342 157841
64
1. Perhitungan Mean 7
Mo = 63,5 + 8
fi X i 7 3
X
fi = 63,5 + 8 (0,7)
S2
1 nn 1
nF
Me = BB P 2
36157841 2342
2
f =
3636 1
Dik: 5682276 5484964
=
BB = 63,5 1260
P =8 197312
=
1260
1 36
n = = 18
= 156,5
2 2
F = 14 5. Perhitungan simpangan Baku
f = 10 s 156,5
18 14 s = 12,51
Me = 63,5 +8
10
= 63,5+8x0,4 6. Perhitungan Kemiringan
= 66,7
X Mo
Sk =
3. Perhitungan Modus s
b1 = 65,05-69,1
Mo = BB + P
b1 b2 = - 4,05
Dik: Karena Sk < 0, maka kurva
BB = 63,5 memiliki ekor memanjang ke kiri,
P =8 kurva menceng ke kiri, atau
B1 =7 menceng negatif
B2 =3
65
Lampiran 3
Perhitungan Uji Homogenitas
n fx i2 - fx1
2
S 2 var ians terbesar
Fhitung 12 dengan S2
S 2 var ians terkecil n(n - 1)
Langkah-langkah perhitungannya:
1. Menentukan Hipotesis
Ho = data berasal dari populasi yang homogen
Ha = data tidak berasal dari populasi yang homogen
2. Menentukan Kriteria Pengujian
Jika Fhitung < Ftabel maka terima Ho
Jika Fhitung > Ftabel maka terima Ha
3. Menentukan dbpembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians
terkecil)
Db1 (pembilang) = n -1= 36-1=35
Db2 (penyebut) = n-1=36-1=35
4. Menentukan Nilai Fhitung
Berdasarkan tabel persiapan uji homogenitas , diperoleh
S12 19,4 dan S 22 12,5 sehingga diperoleh:
19,4
Fhitung
12,5
= 1,55
5. Menentukan Nilai Ftabel =1,76
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F(0,05,29,27) = 1,76 maka nilai
Ftabel = 1,76. Karena Fhitung > Ftabel (1,55 < 1,76), maka H0 diterima.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa kedua data memiliki varians yang
homogen.
66
Lampiran 4
Keterangan:
x = 53,34
SD = 18,40
Xi X
Zi =
SD
F((Zi) = Z tabel
Re sponden
S(Zi) =
N
Lo Hitung = f Zi S Zi
Lampiran 5
Keterangan:
x = 64,86
SD = 12,33
Xi X
Zi =
SD
F((Zi) = Z tabel
Re sponden
S(Zi) =
N
Lo Hitung = f Zi S Zi
Lampiran 6
Pengujian uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-
langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
Keterangan:
H0 = hipotesis nol
H1 = hipotesis tandingan
μ1 = rata-rata hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan metode diskusi
μ2 = rata-rata hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan pembelajaran
ekspositori
b. Menentukan Kriteria Pengujian
Karena hipitesisnya berbentuk hipotesis satu ekor, maka kriteria
pengujiannya:
Terima Ho, jika thitung < ttabel, dalam hal lainya Ha ditolak
c. Menentukan Uji Statistik
S 2 total
n1 1S12 n 2 1S 22
n1 n2 2
36 1156,5 36 1362,9
36 36 2
5477,5 1270,5
70
18179
70
= 259,7
71
Stotal = 259,7
= 16,1
X1 X2
t =
1 1
S total
n1 n2
65,05 52,80
1 1
16,1
36 36
12,25
16,1 0,27 0,27
12,25
16,1 0,54
12,25
37,3
= 0,32
Untuk mencari ttabel karena hipotesisnaya satu ekor maka untuk menentukan
ttabel = t (1-)(db)
Lampiran 7
74
a. Menentukan nilai p
banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar no 1
jumlah seluruh siswa
19
0,63
30
b. Menentukan nilai q =1 – p = 1 - 0,63 = 0,37
c. Menentukan nilai Mp = rata-rata skor siswa yang menjawab benar soal no 1
312
16,42
19
d. Menentukan nilai Mt = rata-rata skor total
482
16,06
30
e. Menentukan nilai SDt = standar deviasi dari skor total
xt2 xt
2
N N 2
8118 482
2
30 302
8118 232324
30 900
270,6 258,13
12,47
= 3,5
f. Menentukan nilai rpbi = koefisien korelasi point biserial
M p Mt p 16,42 16,06 0,63
SDt q 3,5 0,37
75
0,36
1,70
3,5
= 0,36 x 1,30
= 0,406
g. Mencari nilai rtabel dengan dk=n – 2 = 30 – 2 = 28 dan tingkat signifikan
sebesar 0,05 diperoleh nilai rtabel = 0,34
h. Setelah diperoleh nilai rhitung = 0,406 lalu bandingkan dengan nilai rtabel =
0,34. Karena rhitung > rtabel (0,406 > 0,34), maka soal nomor 1 Valid
76
Lampiran 8
77
a. Menentukan nilai p
banyaknya siswa yang menjawab benar soal nomor 1
jumlah seluruh siswa
19
0,63
30
b. Menentukan nilai q =1 – p =1 - 0,63 = 0,37
c. Menentukan nilai pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
= 2,6
d. Menentukan nilai S = standar deviasi dari tes
xt2 xt
2
N N 2
2221 247
2
30 302
2221 61009
30 900
74,03 67,7
6,33
= 2,5
e. Menentukan k = banyaknya item soal, yaitu 19 soal
f. Menentukan nilai r11 = reliabilitas tes yang dicari
k S pq
2
k 1 S2
6,25 2,6
1,056
6,25
78
3,65
1,056
6,25
1,0560,584
= 0,61
79
Lampiran 9
80
Lampiran 10
82
Lampiran 11
5. Materi Pembelajaran
- Materi Pokok : GERAK BENDA
- Sub Materi : CARA BENDA BERGERAK
- Uraian Materi : terlampir
84
6. Metode Pembelajaran :
- Diskusi, Tanya Jawab, demonstrasi
7. Langkah-langkah Pembelajaran
KEGIATAN NILAI WAKTU
GURU SISWA KARAKTER
1. Pendahuluan
* Menajaw salam * religius
* Mengucapkan salam,
* Berdo’a bersaman * disiplin
menanyakan kabar siswa,
berdo’a, dan mengisi daftra
hadir
* Menyebutkan contoh * ketelitian 10 menit
* Memotivasi berupa kuis (pre
berbagai macan gerak benda
test), meminta siswa
secara bergantian
menyebutkan contoh
berbagai macam gerak benda
Appersepsi
* Memperhatikan penjelasan * menghargai
* Mengaitkan pembelajaran
Guru
tentang kegunaan benda
dengan gerak benda
* Menyampaikan tujuan
pembelajaran
* Membentuk kelompok kecil * toleransi
* Membagi siswa dalam
Yang terdiri dari 4 orang * kerja sama
beberapa kelompok kecil
yang terdiri dari 4 orang
2. Kegiatan Inti
( Eksplorasi)
* Bertanya kepada masing- * Menjawab pertanyaan sesuai * menghargai
masing kelompok tentang Pengalaman
pengetahuannya mengenai
gerak benda
* Menjelaskan materi tentang * Memperhatikan * rasa ingin tahu 50 menit
gerak benda dan cara benda
bergerak
* Meminta tiap-tiap kelompok * Melakukan percobaan * kerja sama
untuk melakukan percobaan menggerakkan benda dengan * toleransi
mengenai gerak benda. bentuk dan ukuran yang
(Benda berbagai bentuk dan berbeda secara bergantian
85
(Elaborasi)
* Meminta perwakilan dari tiap * Perwakilan tiap kelompok * menghargai
kelompok membacakan hasil membacakan hasil * rasa ingin tahu
percobaan secara bergantian, percobaan, kelompok lainnya
sedangkan kelompok lainnya menanggapi
menanggapi.
(Konfirmasi)
* Meluruskan jika terjadi * Memperhatikan penjelasan
kesalahan konsep, atau guru
menguatkan konsep setelah
melakukan percobaan
3. Kegiatan Akhir
* meminta siswa untuk * Menyimpulkan pembelajaran * ketelitian
menyimpulkan pembelajaran
* Memberi soal tertulis secara * Mengerjakan soal tertulis * tanggung jawab
individu * kejujuran 10 menit
* Membahas soal * Menyimak dan mengoreksi
Soal
* Menutup pertemuan dengan * Bersama-sama mengucapkan * religius
mengucap Al-Hamdulillah Hamdallah
Lampiran 12
LKS SISWA
Petunjuk :
1. Lakukan percobaan pada tiap benda yang berbeda bentuk dan ukuran dengan
kelompok masing-masing?
2. Amati apa yang terjadi kemudian laporkan hasil percoban kamu di depan kelas!
Sebelum melaporkan hasil percobaan terlebih dahulu buatlah
3. Tabel Gerak Benda dengan tanda panah panah pada gambar yang menunjukkan
arah benda!
87
Lampiran 13
3. Indikator :
a. Menyebutkan berbagai macam kegunaan gerak benda.
b. Membuat daftar kegunaan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran aktif diharapkan siswa dapat:
a. Menyebutkan berbagai macam kegunaan gerak benda
b. Membuat daftar/ tabel kegunaan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari.
5. Materi pembelajaran
Materi Pokok : GERAK BENDA
Sub Materi : KEGUNAAN GERAK BENDA
UraianMateri : Terlampir
7. Langkah-langkah Pembelajaran
Appersepsi
* Mengaitkan pembelajaran * Memperhatikan penjelasan * kritis
cara benda bergerak dengan Guru * berani
kegunaan gerak benda.
* Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
* Membagi siswa dalam * Membuat kelompok kecil * kerja sama
beberapa kelompok kecil * toleransi
yang terdiri dari 4 orang
2. Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
* Bertanya kepada siswa * Menjawab pertanyaan sesuai * kritis
tentang pengetahuannya pengalaman * ingin tahu
mengenai kegunaan gerak
benda.
* Menjelaskan materi tentang * Memperhatikan * ingin tahu
kegunaan gerak benda.
* Meminta kepada masing- * Membuat daftar keguanaan * kerja sama
masing kelompok untuk Benda * ketelitian
membuat daftar atau tabel
kegunaan gerak benda
dengan bimbingan guru
50 menit
(Elaborasi)
* Mengelompokkan hasil * Siswa memperhatikan * Ingin tahu
kegunaan gerak benda yang
dibuat oleh siswa
* Meminta siswa untuk * Mengisi daftar kegunaan * kerja sama
mengisi daftar kegunaan gerak benda secara * toleransi
gerak benda sesuai berkelompok * ketelitian
kegunaannya secara
berkelompok, kelompok lain
memperhatikan.
* Meminta masing-masing * Mencocokkan hasil kegunaan * kerja sama
kelompok mencocokkan gerak benda bersama-sama * toleransi
hasilnya di papan tulis
89
(Konfirmasi)
* Memberi penguatan dan * Memperhatikan * kerja sama
perbaikan * toleransi
* Bersama-sama siswa * Bersama-sama
menyimpulkan isi materi menyimpulkan materi yang * keberanian
telah dipelajari
3. Penutup
* Mengadakan tes tertulis * Melakukan tes dengan * tanggung jawab
* Membahas soal tes percaya diri * kejujuran
* Menyampaikan umpan balik * Memperhatikan * menghargai
dari hasil proses belajar 10 menit
dengan memuji siswa yang
telah aktif dan mendapat nilai
bagus
* Menutup pertemuan dengan * Bersama-sama mengucap * patuh
mengucap Hamdallah Hamdalah * religius
8. Sumber / Media Belajar : - Buku IPA Klas III Penerbit Tiga Serangkai
- Berbagai macam benda yang berbeda seperti,
bola, roda kaki meja, roda sepeda kecil, dan
sebagainya
Lampiran 14
10
91
LKS SISWA
Petunjuk :
1. Lakukan percobaan pada tiap benda yang berbeda bentuk dan ukuran dengan
kelompok masing-masing?
2. Amati apa yang terjadi kemudian laporkan hasil percoban kamu di depan kelas!
Sebelum melaporkan hasil percobaan terlebih dahulu buatlah
3. Tabel Gerak Benda dengan tanda panah panah pada gambar yang menunjukkan
arah benda!
,l
PETA KONSEP
digunakanpada
'tr
GERAKBENDA
A. Cara BendaBergerak
Pad bab sebelumnya, kamu sudahmempelajaribenda padat,cair, dan gas.
Ketiga wujud benda itu dapat bergerak.Namun, karena sifatnya yang berbeda, cara
bergerakketigabendaitu juga berbeda.Perbedaan
gerakitu tidak hanyadialami benda
yang berwujud tidak sama. Benda yang wujudnya sama juga dapat mengalami
perbedaangerak. Samakahgerak kelereng dengan pensilmu ketika diletakkan pada
papanmiring?
1. GerakBendaPadat
Perhatikangambardi bawahini!
Gambarl. Gerobakbergerakkarenadidorong
Bagaimanakahgerakrodagerobaksetelahdidorong?Gerakyang
terjadipadarodagerobakdisebut menggelinding.
Apakahbenda
lain juga dapatbergeraksepertiitu?
*
Gambar2. Gerakmeluncur
a. Menggelinding
Menggelinding merupakangerak yang dilakukan oleh benda yang berbentuk
bulat atauberbentuklingkaran.Contohgerakmenggelindingadalahgerakroda mobil
dan sepedapadasaatberjalan.Selamabergerak,permukaanroda yangmenyentuhtanah
(landasan)selalu berubah. Jadi gerak menggelinding adalah gerak berputar sambil
berpindahtempat.
Gambar4. Baling-balinghelikoptermelakukangerakberputar
c. Jatuh
Jatuh merupakangerak dari atas ke bawah. Contoh gerak jatuh adalah gerak
buah kelapa yang lepas dari tangkainya. Gerak jatuh disebabkanadanya gaya taik
bumi. Penjelasanmengenaigayatarik bumi akan kamu pelajari di kelas IV. Adanya
semuabendajatuh ke bawah.
gayatarik bumi menyebabkan
ffi
Gambar6. Gerakmemantulbanyakterjadipadapermainanbasket
s
2. GerakBendaCair
Benda yang hanyut disungai dikatakan bergerak.Dengan kata lain, gerakan
bendaitu disebabkanoleh gerakanair sungai.Arah gerakanair selaludari tempatyang
tinggi menujuke tempatyang lebih rendah.Gerakanyang dilakukan za| cair disebut
mengalir.
3. Hal-HalyangMemengaruhiGerakBenda
Pada kegiatan sebelumnya,kalian telah membandingkangerak kelereng dan
gerak balokkayu pada papanmiring. IJlangilah melakukanperbandingangerak kedua
benda itu sekali lagi. Tahanlahkelereng dan balok kayu pada papan miring dengan
kedua tanganmu. Kemudian, lepaskan keduanya secara bersamaan.Kelereng akan
I
Gambar9. Bentukdapatmemengaruhi
gerakbenda
Berat benda memengaruhigerak benda.Hal itu dapat kamu buktikan dengan
cara membandingkanpanjang regangankaret gelang. Karet gelang yang digunakan
untuk menarikmobil mainanyang telah diberi bebanlebih panjangdaripadamenarik
mobil mainanyangtidak diberi beban
Bagaimanakahdenganmobil mainanyang ditarik di ataspapan?Manakahyang
memberireganganlebih panjang,mobil mainanpadapapanyang telah dilapisi plastik
ataumobil mainanyangtidak dilapisiplasti?
Mobil mainan yang berada pada papan yang telah dilapisi plastik memberi
regangan karet gelang lebih pendek daripada mobil mainan yang lain. Hal itu
disebabkanplastik lebih halusdaripadapermukaanpapankayu. Oleh karenaitu mobil
mainanyangberadapadapapanyangtelahdilapisiplastiklebih mudahbergerak.
Pernahkahkamu melihat orang yang sedangmemindahkanlemari yang berat?
Agar mudah dan tidak terasa berat, lemari dialasi keset terlebih dahulu. Dengan
demikian gesekan antara lemari dengan lantai menjadi kecil. Lemari mudah
dipindahkan
Gambar10.Lemaripadagambarmanakahyanglebih mudahdigeser?
f
B. KegunaanGerak Benda
Perhatikanroda sepedayang sedangberputar.Padasaatberjalan,roda sepeda
mengalamidua gerakan,yaitu menggelindingdan berpuxar.Roda dikatakanbergerak
menggelindingjika dilihat dari jalan yang dilalui. namun,jika dilihat dari porosnya,
roda sepedaberputar.Dapatkahsepedaberjalanjika rodanyatidak berputar?Sepeda
tentu tidak dapatberjalanjika rodanyatidak berputar.Dengandemikian,gerak roda
sangatbergunabagi kita
Begitu pula gerakair mengalir.Gerakair mengalirsangatbergunabagi petani
untuk mengairisawah,dan gerakberputarpadabaling-balinghelikopteryang sangat
bergunauntukmenerbangkan
helikopter.Dan geraksebagainya.
Gambar11.Rodamempermudah
geraksepeda.
f \s
3 X 3
nr?) H HET F+? 5S5
3xA
:d6 { s , E6 * i'B ?
6to
5Eo- Eq TL oo-
x ! 9 r )Yi
i+,'r
gx
€ F€€ foixe
FEE e.g
kOn
N O 'ro
5 +H'*$ *g
2
-El
o .ElI oe
EEHE.
o(D
o .it gs
rrE
otr
XCD
n
cLa *B H Er- Fl ?:.,
K6 l8 d ' SB <<CI
esF
-.tE
Fr *' -
,tr bt Fto
$5 H. b' OE
-0a
oa E. i.E>
FfD
5F
Ar|!')
XP O6
!€
Pg)
<g )Pv
€Ex
s X.ts
s = 6i-
oa $a E
o 6O
tporf
vtv^a
cE = ils F
FFS trpgjtrP;trPF b do> F o
'iD EE
dd5
xH-
2f r-aadA.O-*:i==
*+ = SFosE HE
s)A)5 - 0 a -
0a
s =
EdE E
i
q s' =oY
E 5q FF
$ H.W 3
s# F F'E5
P
r d:!
5.'
oQo
Xtr
n
qG6' 'oo €E a
cD(D
o t r.tsq POQ
0a Fr I
0'Ts
;r30q
op
+E
h
Eg; zCN a
o-oco 9 o.
pr(]ti= o Fl gCD
z
a
? gF
H
O- .;
oa o lc' ro bj Fl
: q:5 = o.F
c=ix. k LTJ €'s n
o 50q6-
i: i,D
z E6 E
oq rJqa oe CN u^y Oq
-,a€.
9ptrP o
yr -)',1 1 3 - ay #
: i ,.l - ^ = Y i , o q do-
+o:
z
E'5i s ss5"soao E qR
sg'f *o-o-: F F ^i
=6 (- H
6 R 5 'rJ
i6 E
F)
* t s A *
F F I F
-a (D
Fl
FD .gE
.q;
dds
n@-I r:BS
bo
i. r-t Oct
(DE o
X
x xE
o .) < dFioa
Pf
o
"6"' qG-+ %=' tt
-
= !:F ,if 6RE' -F
E E
Fio
Ei +04 oo i.
P6- *a6- ol 7fB
+
Fe(D
ol
.+
$fr p.'ts.
P
oc t- D
l l F
F
tDl o
r
L't (JJ
A NJ
?72
ZF
.Lr
r 0o>
2f
m fTl
o o
n>
o o =Rre
N NJ
N)
"zx -)
o
,N
; \'
0q (, €a it d(, q?)
4v) 4,o 5Ea' cDv)
EL€ E€ 'H
ds6
t F{
ii' a =
pop- 6X
!1 S)
= < o.
FrF0) rr tg
F. tt
TID oa tD ^g +O )
H
o!J FD!
o o
E. fiE HE
Kd.
o o 9q Lro
aio
(n V)
t( a;' ts 6-
7f Hi7)
7l' o.3 =7f
o^-
oqp <F
o
oq Fog,e
o 56j o
rl
IA
z\i Rg -
?' to
PO
r-r |J
ss
*-
AO 'o
n =' 0o cD
(D
I EU>F':
.i
:IF trPF E' ,' 9>) a F PE F P g * E > F
a O
o Fts B X 5 g qlJ Fl" cD< a=EQr=atF)$:i
o 5 goa d s6"g d.q v)=t E d: 6 -d i - ' E ' i ' 5 '
oa
-
EHa
-gx
EEsTEH
E3E'sEs
tr0a
Q6 E,E3i.6 HIi;
d X
.D 1f,
-od Fr n
H' o.aE
o
3+sC+ BFF"H
0a
' Lrn -vY
- 6 o.5 5 e
E6' tr e
r .E- s 3S i
q
tr
6
I q P '
-0a 7f =. *ifiE
a 7t (D-
F
o s g i.- -
@ !to oc a 7t,=)
0a F) 6
te i!
P A 'Rg
t) o :kf
F)
,tr
8: - Eg=
goaoa
x *Ed : 3=+.o
p p F F,fig g o
r_t
te BdF. E. !D
AHAaAt O !g
tt TH ii t r i '
6
o xo
YfYYg.FE F
r-t
xc
(D A I-A \l
* aoe -aSl
Ho:r
-a 6lOS
5il5atEs
+ \/ v
(-.8 (D F)' Y.)'dd Y.i' 3 !
rI!Jd gE' lE'sD H'ii' P t bS
gE= E E5
JA
F' A: 6FF6F R-'-'=
F6a F if-
+=.H+ E E 5I
gH $F5
5
no ii'
6H
E':
6
q9 0a
(DCDg
-
6E
F-+
<g)
Ftr E
'4:3 fr*tF
oiP = 6-sr=>
8F?E,;a (|af 0a oo. !'.
I
rc + s$ d:
=
6 ^ i
p ?5
oa oa
J
fi TEfr
g5s'
$r$
i
---
--s
|^
F i i
s: li
Fi' F.
k?
o\ NJ oo {
o t-l
( _.1
o
N)
o o o
NJ t9
I
ly
$Er c(h
a, (t)
oct
0a cn
9a'
EL€
R=6
F'
o^i
''I A At^
<crE 71 6i @e
B BE
oq a.:
io)E i+
E H.H t} i- jd9.
r=.
6 EE (D Eg
d'5
( / ) Y r fe
(r) l+ ir)
0q= o Fq
oa =v,
ss
q3
(D
F|
x{
5
Ft
E
o B-$g
F-i:'
FW
I E
w
o =.o
.E
:gd
) >e
ryF Sf t tr PE F F PI
gg:
U) cf.
gt
Sa'o
rro p r.l d 5 HHSEHFH
atBgpcEEE
FiIJ
-HF E
x -S
rF
v) :o
€
n o
6 g $: s EF
-
0e
o S 6 = EE
r_t
0e 8'HE
J,tsrr
(D
Tqo
Hga'
oa
o =: q+
(h
g67r t,
oaE-* o
g FD
(-D !- iD (D
Fl
-
F|
dF=
UOEU -aY.
(D
rt
+='8'
{FA--A- -AH{*
F
F3 P : = Oc
Cv)
iD B
('oi-s'. 9A
A)v) #
iv
Pgq Fq
a-ts €
= +
N
{ oo (r)
A
t-t
o
(}) o o o
NJ NJ tJ
F
INSTRUMENSOAL/TES
MA T.APE,LAJARAN ILMU PnNcuTIHuaN ALAM_
KELAS III SEMESRTERII
1 5 Gaya
. yangakankita berikanpadasuatubendaakanmengakibatkan
bendatersebut,..
A. diam C. tenang
B. bereerak D. bergoyang
16. Bendayangterlihatpadagambardisebelah
apabila
dilempar,Makayangakanjatuhlebihcepatadalah.
. ...
A. Gambar(a)
B. Gambdr(b)
C. Bersama-sama
D. Gambar(a)lebi
hcepat
(b) KertasyangDiremas-remas
17.Bendadikatakan bergerak
bila bendaitu berpindah...
A. tempat C. permukaan
B. tangan D. bentuk
l8' Bendayangjatuh danmembenturbendalain lalu kembalike
atasdisebutmengalamigerak
A. menggelinding C. menealir
B. memutar D. meniantul
19.Di antarabenda-benda
berikutini yangtidakmemanfaatkan kegunaan dari gerakmemantul
adalah...
A. bolabekel C. bolaping pong
B. bolabasket D. buahdurian
20. Urutanlintasandariy-angpalinghalus
Lapangan permukaannya adalah...
rumput
A. lapangan rumput,tikarplastik.papan
Tikarplastik B. Papan,lapanganrumput,tikar plastik
C. Tikar plastik,lapanganrumput,papan
D. Papan,tikar plastik,lapanganrumputr
?
UJI REFERENSI
I I
Strategi P embeI aj ar an,
(Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen
5
b,-
Asama N" 2009),Hal. 37.
Drs, H. Abd Ahmadi dan Drs
2 I
2
Joko Tri PrasetioStrategi
BeIaj ar Mengajar (Bandung:
PustakaSetiaBandung,2007),
hal.120
6
&/-
Drs. Il. Abd Ahmadi dan Drs
I a
J
Joko Tri PrasetioStrategi
Belaj ar Mengajar (Bandung:
PustakaSetiaBandung,2007),
6 A\'
hal,121
Drs. H. Abd Ahmadi dan Drs
Joko Tri PrasetioStrategi
4 I A
+ B eI aj ar Mengaj ar (Bandung: 6
PustakaSetiaBandung,2007),
hal.122
5 I 5
Mukl-rtar,Martinis Yamin,
Metode Pembelajaranyqng
Berhasi l, (Jakarta:SasamaMitra
Suksesa,2002), hal.l3
7
tr
6 II I
Abudin Nata, Filsafat
Pendidikan Islam, Jakarta,Gaya t0 A
:1
MediaPratama. 2005.hlm.l43
7 II 2
Abudin Nata, Filsafat
Pendidikan Islam, Jakarta,Gaya
MediaPratama. 2005"hlm.l43
l0
Ar
8 II J
A. Heris Hermawan,Filsafat
P endidikan I sI am, Direktorat
PendidikanIslam Depaftemen
t0
h--
f
u4
h.235
B. Suryosubroto,ProsesBelajar
9 II
A
T
Mengajar di Sekolah, Jakarta, 12
Rineka Cipta. 2002. hlm. 149
10 5 TerjemahAl Qur'an,(Bandung: 12
II
CV PenerbitJ-Art. 2005\h"282
A. Heris Hermawan,Filsafat
ll II 6
Pendidi kan Is Iam, Direktorat
PendidikanIslam Departemen
AgamaRI,2009, Cet Pertama,
h.237
12
d{
v\
12 II 7
Abudin Nata, Filsafat
Pendidi kan Is Iam, Jakarta, Gaya 18
z"-
a
Media Pratama.2005.hlm.143
Drs. H. Abd Ahmadi dan Drs
Joko Tri PrasetioSnategi
13 II 8 BeI aj ar Mengaj ar (Bandung: l9
PustakaSetiaBandung,2007),
hal.120
Nana Sudjanadan Wari
14 II 9 Suwariyah,Model-model
Mengajar CBSA, (Bandung:
SinarBaru. 1991).hlm.2l
Masitoh, Laksmi Dewi. Buku
l9
&-
l5 II l0
Strategi PembeI aj ar an,
(Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen
Asama N, 2009),Hal. 173-174.
19
A-,-
t6 II ll
Mukhtar dan Martinis Yamin,
Metode Pembelajaran yang
Ber hasil, (Jakarta:SasamaMitra
Suksesa.2002\. hal.13
2l
M
8,-
Nana Sudjanadan Wari
l7 t2 Suwariyah,Model-modeI
II
Mengaj ar CBSA, (Bandung:
SinarBaru, 1991),hlm.23-32
DepartemenPendidikandan
l8 II l3
Kebudayaan,Kamus Besar
Bahasa Indonesia, cet. Ke2
(Jakarta: Balai Pustaka),Hal.
578.
1A
4--
Hadari Nawawi, Pengaruh
l9 II t4
Hubungan Manusia di
Kal angan Mur id Terhadap
Prestasi Belajar di SD, (Jakarta:
T h I i , N o . l / 1 9 81 ) , H a l .1 0 0
25
d)'
20 II l5
Purwanto, Evaluasi Hasil
BeIaj ar, (Yogyakarta: Pustaka
Pelaiar,2009),Cet, 1, Hal.45
25
Ar
f
21 II t6
Purwanto, Evaluasi Hasil
BeIaj ar, (Yogyakarta: Pustaka
Pelaiar.2009).Cet. l. HaL45
25
4-
22 il t7
Asep Jihad dan Abdul Haris,
Evaluas i PembeIaj ar an,
(Yogyakarta:Multi Pressindo,
2008),Cet.l, Hal. 14.
25
af
Agus Suprij ono, Cooperative
Learning: Teori Dan Aplikasi
z5 II t8 Paikem,(Yogyakarta: 26
PustakaPelajar,2009),Cet.1,
hal.5.
Sumadi Suryabrata,Pendidikan
aA Psykologis, Cet, Ke 18 (Jakarta: A
l9 27
II
RajawaliPers,1991),Hal.233- qll
\-
rn"'
23s
Muhibbin Syah,Psikologi
z) II 20 Pendidikan, (Jakarta : Remaja 27
RosdaKarya. 1999). Hal.140
Muhibbin Syah,Psikologi
z6 il 21 Pendidikan,(.Iakarta: Remaja 28
RosdaKarva.1999)" Hal.l77 4')
Abdul Majid, Perencanaan
P embeIaj ar an Mengembangkan
r\
ll I ,--
27 II 22 Standar Kompetensi Guru, 28 q7)
(Bandung:RemajaRosdakarya,
2009). hal. 186
Abdul Majid, Perencanaan
P embeIaj ar an Mengembangkan
28 II Standar KompetensiGuru, 29 A -/"
(Bandung:RemajaRosdakarya,
2009 ). hal.194
{1
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi
29 24 PembeI aj ar an, (J akarta: 29
il
Direktorat JendralPendidikan
Islam DepasRI2009),cet.l, h.3
Muhibbin Syah,Psikologi
30 25 P endidikan Remaja dengan 29
il
p endekatan bar u, (B andung:
Rosdakarya.1995),h.88
JI
I 26
Muhibbin Syah,Psikologi
P endidikan Remaja dengan
p endekatan bar u, (B andtlngl'
Rosdakarya,1995), h. I I ll
29
er
II 27
Sumiati dan Asra, Metode
PembeIaj ar an, (Bandung: CV
WacanaPrima,2009),h 54
Sumiati dan Asra, Metode
30
ar-
aa
JJ
I 28 PembeIaj ar an, (Bandung: CV
WacanaPrima,2009),h 41
3l
h-
t/
1A
J+
II 29
Sumiati dan Asra, Metode
P embeI aj ar an, (Bandung: CV
WacanaPrima,2009). h 52
)z
K
6,,'
Abuddin Nata, Filsafat
35 30 Pendidi kan Is Iam, (Jakarla: )z
II
Gaya Media Pratama,2005), Cet
Pertama.h. 101.
A. Heris Hermawan,Filsafat
Pendidikan IsIam, (Jakarta:
36 II 31 Direktorat PendidikanIslam
Departemen AgamaRI, 2009),
Cet Pertama.h. 84
31 ll
A. Heris Flermawan,Filsafat
Pendidikan Is Iam, Direktorat
PendidikanIslam Departemen
Agama RI, 2009, Cet Pertama,
h.78.
33 a,-
A. Heris Hermawan,Filsafat o
38 II JJ
Pendidikan Islam, Direktorat
PendidikanIslam Departemen 33 1_
Agama RI, 2009, Cet Pertama,
h.82
0f
Muhibbin Syah,Psikologi
39 34 Pendidikan Remaja dengan 34
II
p endekatan baru, (B andung"
Rosdakarya,1995),h. 10
Abd Rozak dkk, Kompilasi
40 II 35
Undang-undangdan P eraturan
Bi dang Pendidikan, (Jakarta,
FITK PressUIN,20I 0), cet ke-I ,
34 /r)-
'ot
h.6.
4l II 36
Abuddin Nata, Filsafat
Pend id i kan I sIam,(Jakarta,Gaya
Media Pratama,20O5),
pertamah.101.
cet
J4 4,-
A. Heris Hermawan,Filsafat
Pendidikan Is lam, (J akarta,
A--
42
o\
ai
II )I
DirektoratPendidikanIslam J+
DepartemenAgama RI, 2009),
Cet Peftama.h. 84
Muhibbin Syah,Psikologi
A1
+_) 38 P endidikan Remaja dengan 35
II
p endekatan baru, (B andtng:
Rosdakarya,1995),h, l1
Muhibbin Sy ah,Psikologi
44 U 39 P endidikan Remaja dengan
p endekat an bar u, (B andung:
Rosdakarya,1995),h. l2
36
k-)'
45 II 40 A. Heris Hermawan,FilsaJat
P end idi kan I sIam. (J akarta:
36
fr)---
ft'
Direktorat PendidikanIslam
DepartemenAgama RI, 2009),
Cet Pertama.h. 84
A. Heris Hermawan,Filsafat
Pendidikan Is Iam, (Jakarta:
46 II 4l Direktorat PendidikanIslam 37
DepartemenAgama RI, 2009),
Cet Fertama,h. 98
Abd Rozak dkk, Kompilasi
41 II
/1a
Undang- undang dan Per atur an
Bi dang P endidikan, (Jakarta,
FITK PressUIN,20l0), cetke-1,
h.6
37
A'
4-
Karso, Dasar-dasar
48 A'
+) Pendidikan MIP A( Jakarta: 38
II
UniversitasTerbuka,I 993),
\7a1.23
EndangWahyudiana,Modul
Pendidikan dan P elatihan
49 II 44 Frofesi Guru, "llmu 39
FengetahuanAlam", (Jakarta:
{ - f N J , 2 0ll) , H a l . 1 8 1
HendroDarmodjo,JRE Kaligis,
Pendidikan IPA II, (Jakarta:
DepartemenPendidikandan
50 II 45 KebudayaanDirektoratJenderal 41
PendidikanTinggi Proyek
PembinaanTenaga
Kependidikan,1992),Hal. 7
Nana SyaodihSukmadinata,
5l III Metode Penelitian Pendidikan,
(Bandung:PT RemajaRosda
Karya,2010),hal"207.
46
0-r--
Sugiyono.MetodeP enelit i an
() --
Pendidikan (Pendekatan
52 III 2 kuantitatif, Kualitatif dan R&D|. 46 U)
(Bandung:Alfabeta,2009).hal.
74-75
Riduwan, Belajar Mudah
Penelitian Untuk Guru-
53 III
a
-) Karyawan Dan Peneliti Pemula, 41
(Bandung:ALFA BETA, 2009).
hal. 54
Riduwan, tselajar Mudah
Penelitian Untuk Guru-
54 III
A
Karyawan Dan Peneliti Pemula, 47
(Bandung: ALFA tsETA, 2009).
hal. 56
55 III 5 Riduwan, Belajar Mudah
Penelitian Untuk Guru-
47
a
r
KaryawanDan PenelitiPemula,
(Bandung:ALFA BETA, 2009).
t!\.
hal.58
Ul
SuharsinniArikunto, Prosedur
56 6 Penelitian Suatu P endekatan 48
III
Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta,
2010)hal.203
SuharsimiArikunto, Prosedur
57 III 7 Penelitian Suatu P endekatan
Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta,
2010)hal.204
48
&.'
58 III 8
Anas Sudjiono,Pengantar
Evaluasi Pendidi kan (Jakarta:
PT RajaGrafindoPersada,2010),
h.258
48
A-
Anas Sudijono,Pengantar
St at ist ik Pendidi kan (Jakarta:PT
A
59 III 9
RajaGrafindoPersada,
49
6
2010).h.258
60 III t0
SuharsimiArikunto, Dasar-
dasar Evaluasi, (Jakarta:Bumi 50
U1
n-
Aksara,20 l2), h. 222-223
SuharsimiArikunto,Dasar- '50 A.-
61 III l1 dasar Evaluasi, (Jakarta: Bumi a1
Aksara. 20 l2\, h. 222-223
62 III t2
SuharsimiArikunto,Dasar-
dasarEvaluasi,(Jakarta:Bumi
Aksara,201,2),h. 227-228
50
6;
0i
Riduwan. Dasar-dasar
63 IIl l3 Statistika (Bandung: Alfabeta, 5l
. . 190
2 0 1 0 )h
Sudjana,Matoda Statistika
64 III t4 (Bandung:Tarsito,2005),
h249
cet.III, 5l
6-
65 III l5
Sudjana,Matoda Statistika
(Bandung:Tarsito,2005),
h239
cet.III, 52
K
Jakarta,Juli2014
E
i Irwandi. M.Si.
105282000031002
7
KepadaYth.
KepalaMl. NUR,ATTAQWA
di
Tempat
Assalamu'alaikum wr.wb.
Denganhormatkamisampaikanbahwa,
Wassalamu'alaikumwr.wb.
PGMIDualModeSystem
MA
97ffi147 2AWO11 013
Tembusan:
1. DekanFITK
2. PembantuDekanBidangAkademik
yangbersangkutan
3. Mahasiswa
F
pENDIDIKAN
YAYASAN ISIAM - ATTAQII
NUR
MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAPA GADING JAKARTA UTARA
AKTE NOTARIS: NO. 21 SOETOMORAMELAN, SH.
JL.RAYAPEGANGSAAN
DUAKM:4 RAWAINDAHKELAPA
GADING
JAKARTA
UTARA14250
TE1P.44836430
Nomor :012/B/NAT/Vlll/2}12
Lampiran :-
Hal : P E M B E R I AI N
ZINPENELITIAN
Kepada Yth,
D e k a nB i d .A k a d e m i k
U I N S y a r iHf i d a y a t u l l aJha k a r t a
Di-
JAKARTA
D e n g a nH o r m a t ,
n u r a t P e r m o h o n a nl z i n P e n e l i t i a nB a p a k , N o m o r :
BerdasarkaS
U n . 0 1 / F / K M . 0 1 . 3 / 7 6 3 1 2t0a1n2g g a3l 0 A p r i l2 0 1 4 ,m a k ad e n g a ni n i P i m p i n a n
M a d r a s a hl b t i d a i y a hN u r - A t t a q w Jaa k a r t at e l a h m e n e r i m ad a n m e m b e r i k a n
t i b a w a hi n i :
i z i nk e p a d aM a h a s i s wtae r s e b u d
Nama SITIMAESAROH
NIM 8090183000081
Semester V l l l( d e l a p a n
)
J u d u lS k r i p s i P E N G A R UMHE T O D D T IE R H A D AHPA S I L
E ISKUS
IPAKELAS
BELAJAR KELAPA
III MI. NUR-ATTAQWA
UTARA
GADINGJAKARTA
n ohonmaaf dan
D e m i k i a ns u r a t i n i d i b u a t ,k e p a d a y a n g b e r k e p e n t i n g am
maklum.
J a k a r t a5; M e i 2 0 L 2
M Ml. Nur-Attaqwa
IBIIDAIYAI{
I{ADRASAH
NUR.ATIAQWA
TERAXREDITASI
1 025
1.970!231199903