Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Tembusan:
Para Menteri/Pimpinan Lembaga Pembina Teknis BLU (terlampir)
Lampiran I
Surat Direktur Pembinaan PK BLU
Nomor : S-217/PB.5/2021
Tanggal : 10 November 2021
Para Pimpinan BLU:
1 Rumah Sakit TNI AL Dr. Ramelan Surabaya
2 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
3 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta
4 Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta
5 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
6 Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin Bandung
7 Rumah Sakit Jiwa Dr. Marzoeki Mahdi Bogor
8 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi
9 Rumah Sakit Umum Dr.Soeradji Tirtonegoro,Klaten
10 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito
11 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
12 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang
13 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Moh. Hoesin Palembang
14 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang
15 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
16 Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
17 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
18 Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. Kandou Manado
19 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
20 Rumah Sakit TNI AU Dr. Hardjolukito Yogyakarta
21 Balai Kesehatan Penerbangan
22 Rumah Sakit Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi
23 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tadjuddin Chalid Makassar
24 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung
25 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta
26 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
27 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
28 Rumah Sakit Paru Dr. Rotinsulu Bandung
29 Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
30 Rumah Sakit Paru Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor
31 Rumah Sakit Umum Pusat Sitanala Tangerang
32 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeroyo Magelang
33 Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga
34 Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
35 Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
36 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Rivai Abdullah Palembang
37 Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
38 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta
39 Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita Jakarta
40 Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta
41 Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
42 Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta
43 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
44 Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta
45 Rumah Sakit TNI AD Tk. II Putri Hijau Medan
46 Rumah Sakit TNI AD Tk.II Dustira Cimahi
47 Rumah Sakit TNI AD Tk. III Ciremai Cirebon
48 Rumah Sakit TNI AD Tk. II Dr. Soepraoen Malang
49 Rumah Sakit TNI AD Tk. II Pelamonia Makassar
50 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV Pontianak
51 Rumah Sakit Bhayangkara Medan
52 Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Lemdiklat Polri
53 Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua
54 Rumah Sakit Bhayangkara Bandung
55 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kediri
56 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV Bojonegoro
57 Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso
58 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Mappang Oudang Makassar
59 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto
60 Rumah Sakit Bhayangkara Pusdiksabharatk. IV Porong
61 Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Sukabumi
62 Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi
63 Rumah Sakit Bhayangkara Jambi
64 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palembang
65 Rumah Sakit Bhayangkara Semarang
66 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya
67 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Trijata Polda Bali
68 Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
69 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Palangkaraya
70 Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan
71 Rumah Sakit Bhayangkara Kendari
72 Rumah Sakit Bhayangkara Manado
73 Rumah Sakit Bhayangkara Padang
74 Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru
75 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bengkulu
76 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Indramayu
77 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Nganjuk
78 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Tulungagung
79 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Lumajang
80 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Kupang
81 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Banjarmasin
82 Rumah Sakit Bhayangkara Palu
83 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Jayapura
84 Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta
85 Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek
86 Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu
87 Universitas Negeri Jakarta
88 Universitas Negeri Semarang
89 Universitas Jenderal Soedirman
90 Universitas Negeri Yogyakarta
91 Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal
92 Universitas Negeri Surabaya
93 Universitas Brawijaya Malang
94 Universitas Negeri Malang
95 Universitas Syiah Kuala Aceh
96 Universitas Negeri Medan
97 Universitas Islam Negeri Sultan Maulan Hasanuddin Banten
98 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
99 Universitas Negeri Jambi
100 Universitas Sriwijaya
101 Universitas Lampung
102 Universitas Tanjung Pura
103 Universitas Mulawarman Samarinda
104 Universitas Sam Ratulangi
105 Universitas Negeri Gorontalo
106 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
107 Universitas Pattimura, Maluku
108 Politeknik Ilmu Pelayaran Surabaya
109 Politeknik Kesehatan Surabaya
110 Universitas Nusa Cendana
111 Universitas Bengkulu
112 Universitas Haluoleo
113 Universitas Riau
114 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
115 Universitas Islam Negeri Mataram
116 Universitas Islam Negeri Ar Raniry Darussalam Banda Aceh
117 Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar
118 Politeknik Penerbangan Surabaya
119 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
120 Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
121 Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
122 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
123 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
124 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
125 Universitas Islam Negeri Malang
126 Politeknik Kesehatan Surakarta
127 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
128 Politeknik Kesehatan Yogyakarta
129 Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
130 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
131 Politeknik Kesehatan Pontianak
132 Politeknik Kesehatan Malang
133 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
134 Politeknik AKA Bogor
135 PPSDM Migas Cepu
136 Politeknik Energi Dan Mineral AKAMIGAS
137 PPSDM Goelogi, Mineral Dan Batubara
138 PPSDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan Dan Konservasi Energi
139 Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
140 Universitas Udayana
141 Universitas Terbuka
142 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
143 Balai Besar Pendidikan Penyegaran Dan Peningkatan Ilmu Pelayaran
144 Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
145 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Transportasi Laut Jakarta
146 Politeknik Kesehatan Bengkulu
147 Universitas Tadulako
148 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Sorong
149 Universitas Mataram
150 Politeknik Transportasi Sungai ,Danau Dan Penyebrangan Palembang
151 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
152 Politeknik Negeri Malang
153 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Penerbangan Palembang
154 Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug
155 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Penerbangan Jayapura
156 Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun
157 Sekolah Tinggi Transportasi Darat Bekasi
158 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Transportasi Darat Bali
159 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Penerbangan Curug
160 Politeknik Pelayaran Barombong
161 Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi
162 Politeknik Kesehatan Medan
163 Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
164 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Malahayati Aceh
165 Politeknik Kesehatan Jakarta II
166 Politeknik Kesehatan Jakarta III
167 Politeknik Kesehatan Bandung
168 Politeknik Kesehatan Semarang
169 Akademi Teknik Dan Keselamatan Penerbangan Medan
170 Akademi Teknik Dan Keselamatan Penerbangan Makassar
171 Balai Pendidikan Dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Tangerang
172 Politeknik Kesehatan Makassar
173 Universitas Negeri Padang
174 Universitas Pendidikan Ganesha
175 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
176 Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
177 Pusat Investasi Pemerintah
178 Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan Dan Perikanan
179 Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan
180 Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
181 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Dan Informasi
182 Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno
183 Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran
184 Lembaga Manajemen Aset Negara
185 Lembaga Pengelola Dana Dan Usaha Keolahragaan
186 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam
187 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang
188 Pusat Veterinaria Farma Surabaya
189 Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari
190 Balai Besar Industri Agro
191 Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik
192 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
193 Balai Riset Dan Standardisasi Industri Bandar Lampung
194 Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Mineral Dan Batubara
195 Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Minyak Dan Gas Bumi "LEMIGAS"
196 Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru,
197
Terbarukan, Dan Konservasi Energi
198 Bandar Udara Juwata Tarakan
199 Bandara Djalaluddin Gorontalo
200 Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu
201 Bandar Udara Kalimarau Di Tanjung Redeb
202 Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
203 Pusat Peragaan IPTEK Jakarta
204 Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
205 BPPT Enjiniring Jakarta
206 Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi
207 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
208 Rumah Sakit Bhayangkara Ambon
209 Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung
210 Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
211 Rumah Sakit Tk.II Udayana
212 Rumah Sakit Tk.II Kartika Husada
213 Rumah Sakit AD Tk.IV Dr. Bratanata Unang
214 Rumah Sakit AU Tk.II Dr. M. Salamun Bandung
215 Rumah Sakit AD Tk.II Dr. Soedjono Magelang
216 Rumah Sakit AD Tk.II Wijayakusuma Purwokerto
217 Universitas Negeri Makassar
218 Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
219 Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
220 Politeknik Kesehatan Denpasar
221 Politeknik Kesehatan Manado
222 Politeknik Kesehatan Tasikmalaya
223 RS TNI AD Tk.II Prof. Dr. J. A. Latumenten Maluku
224 RS TNI AD Tk.II Robert Walter Monginsidi Manado
225 RS TNI AU DR. Esnawan Antariksa
226 Politeknik Kesehatan Kupang
227 Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
228 Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional
229 Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan
230 Balai Besar Inseminasi Buatan Lembang
231 Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
232 Universitas Khairun
233 Rumah Sakit Tk.II Dr. Hardjanto Kesdam VI/Mlw
234 Rumah Sakit Tk.IV Guntur Kesdam III/Slw
235 Rumah Sakit Tk.II M.Ridwan Meureksa Kesdam Jaya
236 Rumah Sakit Tk.IV Salak Kesdam III/Slw
237 Rumah Sakit Tk.II Dr. AK Gani Kesdam II/Swj
238 Rumah Sakit Tk.II Banda Aceh Kesdam IM
239 Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey Kesdam XVII/Cen
240 Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh
241 Universitas Jember
242 Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
243 Museum Nasional
244 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
245 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
246 Politeknik Negeri Bali
247 Politeknik Negeri Jakarta
248 Universitas Singaperbangsa
249 Politeknik Negeri Semarang
250 Badan Pelaksana Otorita Borobudur
251 Universitas Islam Negeri Kh. Achmad Siddiq Jember
Lampiran II
Surat Direktur Pembinaan PK BLU
Nomor : S-217/PB.5/2021
Tanggal : 10 November 2021
1 Kementerian Agama
2 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
3 Kementerian Kelautan Dan Perikanan
4 Kementerian Kesehatan
5 Kementerian Keuangan
6 Kementerian Komunikasi Dan Informatika
7 Kementerian Koperasi Dan Pengusaha Kecil Dan Menengah
8 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
9 Kementerian Pariwisata
10 Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
11 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga
12 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
13 Kementerian Perhubungan
14 Kementerian Perindustrian
15 Kementerian Pertahanan
16 Kementerian Pertanian
17 Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi
18 Kementerian Sekretariat Negara
19 Kepolisian Negara Republik Indonesia
20 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
21 Badan Pengusaha Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam
22 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang
Lampiran IV
Surat Direktur Pembinaan PK BLU
Nomor : S-217/PB.5/2021
Tanggal: 10 November 2021
1
Asumsi makro merupakan data dan/atau informasi atas
indikator ekonomi T-1 yang berhubungan dengan aktivitas
perekonomian yang berkaitan dengan pencapaian target BLU
dan dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian
target tersebut.
Asumsi mikro merupakan data dan/atau informasi atas
indikator yang berhubungan dengan aktivitas satker BLU yang
berkaitan dengan pencapaian target BLU dan dijelaskan
kaitannya dengan keberhasilan pencapaian target tersebut.
Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan disusun
menggunakan basis kas dan menjadi data masukan untuk
pengisian kertas kerja RKA-K/L yang nantinya akan tertuang
dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Perhitungan perkiraan beban disusun menggunakan basis
akrual yang nantinya akan tertuang dalam Laporan
Operasional.
Prakiraan maju untuk kebutuhan belanja dan kemampuan
pendapatan yang dicantumkan dalam RBA adalah sampai
dengan 2 (dua) tahun ke depan.
RBA disusun berdasarkan:
a) Basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut
jenis layanannya; dan
b) Kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan
akan diterima.
Basis kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan
antara target kinerja yang direncanakan dan biaya yang
dibutuhkan termasuk pemenuhan pendanaannya, serta
efisiensi dalam pencapaian kinerja.
Perhitungan akuntansi biaya paling sedikit menyajikan
perhitungan biaya langsung dan biaya tidak langsung untuk
menyusun standar biaya yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU
Dalam hal satker BLU telah menyusun standar biaya
layanannya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, RBA
disusun menggunakan standar biaya tersebut.
Perhitungan akuntansi biaya tersebut dapat dihasilkan dari
sistem akuntansi biaya yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga.
Penetapan Standar Biaya Masukan oleh Pemimpin BLU harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
2
a) untuk kegiatan yang sumber dananya berasal dari
penerimaan negara bukan pajak badan layanan umum;
b) merupakan komponen biaya dari tarif layanan; dan
c) mempertimbangkan standar biaya pasar.
Satuan biaya bagi satuan kerja badan layanan umum yang
berupa:
a) satuan biaya yang menambah penghasilan dan/atau
fasilitas di luar komponen remunerasi bagi dewan pengawas,
pejabat pengelola, dan pegawai satuan kerja badan layanan
umum; dan
b) satuan biaya perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri,
mengacu pada ketentuan Standar Biaya Masukan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Standar Biaya Masukan untuk kegiatan yang sumber dananya
tidak berasal dari penerimaan negara bukan pajak BLU,
mengacu pada ketentuan Standar Biaya Masukan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan satuan biaya masukan
lainnya.
Terhadap satker BLU pengelola kawasan perdagangan bebas
dan pelabuhan bebas, perhitungan akuntansi biaya tersebut
dihasilkan dari sistem akuntansi biaya yang disusun satker
BLU dimaksud dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Dalam hal satker BLU belum menyusun standar biaya
layanannya berdasarkan perhitungan dalam standar biaya, BLU
menyusun RBA menggunakan standar biaya yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan.
Penyusunan kebutuhan dan kemampuan pendapatan disusun
per unit kerja pada satker BLU.
Kebutuhan BLU merupakan pagu belanja yang dirinci menurut
program, kegiatan, dan klasifikasi rincian output.
Kemampuan pendapatan bersumber dari:
a) penerimaan anggaran yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara (rupiah murni); dan
b) penerimaan negara bukan pajak BLU.
4
Rencana pembiayaan mencakup semua penerimaan
pembiayaan BLU dan pengeluaran pembiayaan BLU.
Rencana penerimaan pembiayaan paling sedikit meliputi
penerimaan yang bersumber dari Pinjaman jangka pendek,
Pinjaman jangka panjang, dan/atau penerimaan
kembali/penjualan investasi jangka panjang BLU.
Rencana pengeluaran pembiayaan BLU paling sedikit meliputi
pengeluaran untuk pembayaran pokok pinjaman, pengeluaran
investasi jangka panjang dan/atau pemberian pinjaman.
Pengeluaran pembiayaan BLU yang dicantumkan dalam Ikhtisar
RBA merupakan pengeluaran pembiayaan BLU yang didanai
dari anggaran pendapatan dan belanja negara (rupiah murni)
tahun berjalan dan penerimaan negara bukan pajak BLU.
Pengeluaran pembiayaan BLU yang didanai dari anggaran
pendapatan dan belanja negara (rupiah murni) tahun berjalan
yang telah tercantum dalam DIPA selain DIPA Petikan BLU, atau
anggaran pendapatan dan belanja negara (rupiah murni) tahun
lalu dan telah dipertanggungjawabkan dalam
pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja negara
sebelumnya, tidak dicantumkan dalam Ikhtisar RBA.
Pemimpin BLU menyampaikan RBA kepada Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan dan Menteri/Pimpinan
Lembaga c.q. pejabat eselon I yang ditunjuk Menteri/Pimpinan
Lembaga sebagai pembina teknis paling lambat pada akhir
Desember, 2 (dua) tahun sebelum tahun pelaksanaan RBA.
RBA ditandatangani oleh Pemimpin BLU dan Dewan Pengawas.
Dalam hal BLU tidak mempunyai Dewan Pengawas, RBA
ditandatangani oleh Pemimpin BLU dan pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri/Pimpinan Lembaga.
Dalam hal satker BLU menyusun RBA menggunakan standar
biaya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, usulan RBA
disertai dengan usulan standar pelayanan minimal, tarif,
dan/atau standar biaya tersebut dengan dilampiri Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Perbendaharaan
melakukan analisis terhadap RBA dengan mempertimbangkan
aspek paling sedikit meliputi:
a) produktivitas, paling sedikit meliputi perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan sumber daya yang
5
digunakan (input), peningkatan kualitas dan kuantitas
layanan, target pendapatan, serta rasio sumber daya
manusia;
b) efisiensi, paling sedikit meliputi kebijakan untuk
mengoptimalkan belanja dibandingkan dengan output
layanan, proporsi pendapatan operasional dan belanja
operasional, serta proporsi per jenis belanja;
c) inovasi, paling sedikit meliputi adanya ide/gagasan untuk
meningkatkan layanan utama dan penunjang, optimalisasi
aset, penggunaan teknologi informasi, serta modernisasi
BLU; dan
d) keselarasan/kesesuaian, paling sedikit meliputi kesesuaian
dengan RSB, kesesuaian dengan indikator kinerja (Key
Performance Indicator) BLU, dan prioritas pembangunan.
a. Produktivitas
(antara lain membandingkan hasil yang dicapai (output) dengan sumber daya yang
digunakan (input), peningkatan kualitas dan kuantitas layanan, target
pendapatan, serta rasio SDM).
Contoh (namun tidak terbatas pada):
1) Rasio Output Layanan dengan SDM (ROLSDM)
ROLSDM
6
Interpretasi: semakin besar nilai maka semakin produktif.
Catatan:
Dalam interpretasi dapat menggunakan standar (jika ada) atau menggunakan nilai
rasio tahun sebelumnya (untuk mengetahui semakin besar/kecil).
b. efisiensi
(antara lain kebijakan untuk mengoptimalkan belanja dibandingkan dengan
output layanan, proporsi pendapatan operasional dan belanja operasional, serta
proporsi per jenis belanja).
Contoh (namun tidak terbatas pada):
1) Rasio Belanja dengan Output Layanan (RBOL)
RBOL
Belanja = dapat dipersempit menjadi belanja operasional (atau pakai belanja
total sesuai kebutuhan analisis).
Interpretasi: semakin kecil nilai maka semakin efisien.
2) Rasio belanja operesional dengan pendapatan operasional (BOPO)
BOPO
Interpretasi: semakin kecil nilai maka semakin efisien.
3) Rasio belanja xxx dengan total belanja
Contoh: belanja pegawai/remunerasi.
Catatan:
Dalam interpretasi dapat menggunakan standar (jika ada) atau menggunakan nilai
rasio tahun sebelumnya (untuk mengetahui semakin besar/kecil).
c. inovasi
(antara lain ide/gagasan untuk peningkatan layanan utama dan penunjang
layanan, optimalisasi aset, penggunaan IT, serta modernisasi BLU).
Inovasi tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat IT atau sesuatu dengan konsep
besar/rumit.
d. keselarasan/kesesuaian
(antara lain dengan RSB, arah indikator kinerja (KPI), dan prioritas pembangunan).
Contoh (namun tidak terbatas pada):
Jenis Layanan yang diberikan oleh BLU telah sesuai dengan tugas dan fungsi
BLU sesuai dengan Peraturan ….
Target jumlah layanan BLU selaras dengan yang direncanakan dalam RSB.
Pemberian layanan pada BLU telah selaras dengan prioritas pembangunan
nasional antara lain penanganan pandemi covid, optimalisasi IT, dll.
Arah indikator kinerja (KPI) BLU antara lain:
Contoh:
Keuangan:
Target PNBP xxx
POBO
Sinkronisasi sistem manajemen rumah sakit dengan BIOS
Layanan:
…..
7
…..
8
3. Pedoman Penyusunan RBA Definitif
Pemimpin BLU melakukan penyesuaian atas RBA menjadi RBA
Definitif setelah Peraturan Presiden mengenai Rincian Anggaran
Belanja Pemerintah ditetapkan dengan memperhatikan arah
indikator kinerja (Key Performance Indicator) BLU yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Penetapan arah indikator kinerja (Key Performance Indicator)
BLU memperhatikan paling sedikit meliputi:
a) tema dan fokus anggaran pendapatan dan belanja negara;
b) kebijakan Pemerintah; dan/atau
c) pemenuhan layanan dasar (kesehatan, pendidikan, dan
perumahan), pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM), dan pengentasan kemiskinan.
9
a) Revisi RBA Definitif yang mengakibatkan perubahan RBA
dan Ikhtisar RBA harus ditandatangani oleh Pemimpin BLU
dan Dewan Pengawas/pejabat yang ditunjuk
Menteri/Pimpinan Lembaga dalam hal BLU tidak memiliki
Dewan Pengawas.
b) Revisi RBA Definitif yang hanya mengakibatkan perubahan
ikhtisar RBA, ditandatangani oleh Pemimpin BLU.
RINGKASAN EKSEKUTIF
Memuat uraian ringkas mengenai kinerja satker BLU tahun berjalan (20XX-1) dan target
kinerja tahun RBA (20XX) yang hendak dicapai, termasuk asumsi-asumsi penting yang
digunakan serta faktor-faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi
pencapaian target kinerja.
BAB I PENDAHULUAN
a. Umum
- Keterangan singkat mengenai landasan hukum keberadaan BLU.
- Karakteristik kegiatan/layanan BLU.
b. Visi dan Misi BLU
- Keterangan mengenai gambaran kondisi BLU di masa mendatang.
- Keterangan mengenai upaya yang akan dilakukan BLU dalam mencapai
visi, mencakup uraian produk/jasa yang akan diberikan, sasaran pasar,
dan kesanggupan meningkatkan mutu layanan.
- Ringkasan rencana kerja yang akan dilaksanakan BLU dalam satu tahun
ke depan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
c. Budaya BLU
- Nilai budaya kerja yang diterapkan BLU dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
d. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Pengawas
- Susunan dan uraian tugas pengelola BLU dan Dewan Pengawas.
BAB II KINERJA BLU TAHUN BERJALAN (TA 20XX-1) DAN RBA BLU TA 20XX
a. Gambaran Kondisi BLU
- Kondisi internal BLU,
terdiri dari kondisi keuangan, layanan, Indikator Kinerja Utama, dan SDM
- Kondisi eksternal BLU
- Asumsi makro
- Asumsi mikro
b. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja Satker BLU
- Membandingkan target dengan realisasi saat penyusunan RBA ditambah
prognosa sampai dengan akhir tahun.
c. Informasi Lainnya yang Perlu Disampaikan
d. Ambang Batas Belanja BLU
e. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Beban
10
-
Tabel yang harus disajikan adalah:
o Rincian pendapatan per unit kerja
o Rincian belanja per unit kerja
o Rincian pencapaian target layanan dalam indikator kinerja utama
o Pengelolaan dana khusus
o Estimasi saldo akhir TA 20XX-1 dan saldo awal TA 20XX
o Ikhtisar RBA: target pendapatan menurut program dan kegiatan
TA 20XX
o Ikhtisar RBA: belanja/pembiayaan menurut program dan
kegiatan TA 20XX
o Pendapatan dan belanja agregat
o Perhitungan beban layanan per unit kerja TA 20XX
o Prakiraan maju pendapatan BLU
o Prakiraan maju belanja BLU
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Hal Lain yang Perlu Mendapat Perhatian
Antara lain:
o Saving pendanaan untuk kegiatan/aktivitas yang direncanakan
tahun-tahun berikutnya.
o Rencana KSO/KSM pada BLU.
o Rencana perubahan tarif.
o Rencana perubahan remunerasi.
o Rencana penambahan pegawai.
o Informasi lainnya yang perlu mendapatkan perhatian.
LAMPIRAN
Catatan :
11
IKK 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
SUMBER DANA:
12