Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara yang besar yang memiliki jumlah populasi

penduduk terbesar keempat di dunia, dalam hal ini tujuan negara dibutuhkan

sumber daya yang dapat menjalankan administrasi negara, tujuan dan

menjalankan administrasi yaitu pencapaian tujuan negara yang efektif dan efesien,

yang mana pengertian Administrasi menurut Siagian (2012:9) diartikan sebagai

keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan

sebelumnya.

Ada beberapa hal yang terkandung dalam devinisi diatas. Pertama,

administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya prmulaannya

saja sedang akhirnya tidak diketahui. Kedua, administrasi mepunyai unsur-unsur

tertentu, yaitu adanya dua manusia atau lebih, adanya tujuan yang hendak dicapai,

adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Adanya peralatan dan perlengkapan

untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Kedalam golongan peralatan perlengkapan

termasuk pula waktu, tempat, peralatan materi serta sarana lainnya. Ketiga, bahwa

administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia

telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia, tegasnya

administrasi sebagai seni merupakan fenomena sosial.

Dengan demikian administrasi adalah suatu proses pelaksanaan kegiatan-

kegiatan tertentu yang dimulai sejak adanya dua orang yang bersepakat untuk

1
2

bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu pula. Sementara itu administrasi

dalam arti sempit adalah tata usaha atau kegiatan ketatausahaan berupa kegiatan

pencatatan, pengolahan, pengumpulan, pemberian nomor/kode surat,pengetikan,

pengadaan, penyimpanan (pengarsipan), pengiriman, berbagai informasi yang

diterima atau yang dikeluarkan oleh suatu organisasi/institusi, sedangkan

administrasi dalam arti luas, yakni proses (rangkaian) kegiatan usaha kerja sama

sekelompok orang secara terorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu secara

efesien.

Selanjutnya pengertian organisasi Menurut Hasibuan (2014:120) Organisasi

adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari

sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan definisi tersebut jelas disebutkan bahwa organisasi memiliki tujuan

tertentu yang harus dicapai dan organisasi memiliki tujuan tertentu yang harus

dicapai dan organisasi juga merupakan wadah untuk mencapai tujuan

diselenggarakan melalui proses administrasi. Dimana organisasi adalah sebagai

alat administrasi dan manajemen terlihat apabila diingat bahwa bergerak-tidaknya

organisasi kearah pencapaian tujuan sangat tergantung atas kemampuan manusia

dalam menggerakan organisasi itu kearah yang telah ditetapkan.

Menurut Hasibuan (2014;2) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


3

Kinerja menurut Amstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2011;2) adalah hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen dan kontribusi ekonomi.

Kinerja Pegawai adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran,

tujuan misi dan visi organisasi tersebut.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber utama kehidupan

konstitusional harus dapat menjadi pendorong perkembangan perkehidupan

berkonstitusional sebagai tatanan hidup yang terinternalisasi dalam setiap aspek

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam rangka untuk membangun kehidupan tersebut, maka UUD 1945

harus bertambah kembang sesuai dengan dinamika bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, sehingga kehidupan bermasyarakat mendapatkan jaminan berdasarkan

hukum. Dan pada umumnya suatu negara yang mempunyai wilayah yang luas

menganut kebijaksanaan desentralisasi yang dimanifestasikan dalam bentuk unit

pemerintah bawahan dengan menjalankan otonomi seluas-luasnya. Pelaksanaan

otonomi daerah tersebut daerah yang bersangkutan diberi kekuasaan untuk

membuat peraturan daerah atau peraturan lainnya yang sifatnya untuk

kelangsungan pemerintah didaerah. Tujuannya tidak lain adalah untuk kelancaran

pembangunan daerah itu sendiri.

Pada Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

yang merumuskan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban

daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan
4

kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 ayat (8) dinyatakan bahwa, Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk

oleh Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan

bersama Bupati/Walikota otonom dalam urusan rumah tangganya.

Pekanbaru merupakan salah satu Kota di Indonesia yang memiliki jumlah

penduduk terbanyak. Disetiap tahunnya jumlah penduduk di kota pekanbaru

mengalami kenaikkan yang cukup drastis. Banyaknya jumlah penduduk di kota

pekanbaru apabila memiliki kualitas yang baik akan menjadi suatu potensi sumber

penduduk yang rendah berpengaruh terhadap daya dukung dan daya tamping

lingkungan. Salah satu contoh yang dirasakan yaitu terjadinya Pemanasan Global

(Global Warning), Pencemaran Udara serta Perusakan Lingkungan.

Kota Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau. Pekanbaru menjadi kota

yang mampu meraih penghargaan adipura sebanyak enam kali. Penghargaan ini

merupakan prestasi dari semua pihak yang terkait.Salah satunya adalah peran serta

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru yang mampu

mengelola dan memelihara Kota Pekanbaru dengan baik.Keberhasilan ini menjadi

perhatian khusus bagi mahasiswa untuk mengetahui kegiatan pengelolaan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru.

Departemen Pekerjaan Umum adalah lembaga pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada presiden. Sebelumnya, Departemen

Pekerjaan Umum sempat bernama: Departemen Pemukiman dan Pengembangan

Wilayah (2004), adalah kementrian dalam pemerintah Indonesia yang


5

membidangi urusan pekerjaan umum. Istilah “Pekerjaan Umum” adalah

terjemahan dari istilah bahasa Belanda Openbare Werken yang pada zaman

Hindia belanda disebut Waterstaat Swerken. Setelah belanda menyerah dalam

perang pasifik pada tahun 1942 kepada jepang, maka daerah Indonesia ini dibagi

oleh Jepang dalam 3 wilayah pemerintah, yaitu Jawa/Madura, Sumatra dan

Indonesia Timur dan tidak ada pusat Pemerintah tertinggi di Indonesia yang

menguasai ke-3 wilayah tersebut.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru terbentuk setelah ditetapkan

undang-undang darurat No 19/1957 kemudian diundangkan dengan Undang-

Undang No.61 tahun 1958. Pekerjaan umum adalah unsur pelaksana dan

penunjang dibidang Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas melaksanakan

sebagai tugas pemerintah dan pembangunan dibidang Pekerjaan Umum,

Permukiman dan Prasarana Wilayah diserahkan (desentralisasi) dan dilimpahkan

(dekonsentrasi) kepada Daerah Provinsi Riau, sesuai ketentuan perundang

undangan yang berlaku.

Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru adalah

“Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya Melayu

dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja

serta pemantapan aparatur”. Untuk dapat mewujudkan visi yang telah disepakati,

ditetapkan misi.

Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru,

yaitu“Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur, Meningkatkan Pelayanan

Pendidikan, Meningkatkan Pelayanan Kesehatan, Mewujudkan Pemerintahan


6

Yang Handal dan Terpercaya Serta Pemantapan Kehidupan Politik, Pembangunan

Masyarakat Yang Berbudaya Melayu, Beriman dan Bertaqwa, Memperkuat

Pembangunan Pertanian dan Perkebunan, Meningkatkan Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Pariwisata, Meningkatkan Peran Swasta

dalam Pembangunan”. Tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Pekanbaru adalah Mewujudkan Misi I Provinsi Riau yaitu "Meningkatkan

Pembangunan Infrastruktur".

Strategi Dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan yang

dilaksanakan Dinas PUPR Kota Pekanbaru merupakan bagian dari strategi dan

arah kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran Pembangunan Kota Pekanbaru

sehubungan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah selama 5 (lima) tahun. Tujuan

dan sasaran dimaksud untuk mendukung pencapaian yang telah ditargetkan dalam

RPJMD yang merupakan target tingkat daerah maupun ditingkat OPD, yang

dilaksanakan untuk pencapaian sasaran daerah secara komprehensif secara efektif

dan efisien.

Sehubungan dengan Visi Kepala Daerah “ Smart City yang Madani” dan

Misi RPJMD Tahun 2018-2022, strategi dan arah kebijakan Dinas PUPR

berkaitan pada :

1. Misi 3 RPJMD yaitu mewujudkan Tata Kelola Kota Cerdas dan Penyediaan

Infrastruktur yang Baikdengan tujuan menyediakan infrastruktur yang baik,

serta
7

2. Misi 5 RPJMD yaitu mewujudkan Lingkungan Perkotaan yang Layak Huni

(Liveable City) dan Ramah Lingkungan (Green City)dengan

tujuanMewujudkan Pekanbaru sebagai Kota Ramah Lingkungan (Green

City).

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Pekanbaru

Tugas Pokok:

Dinas mempunyai tugas pokok “Melaksanakan urusan pemerintahan

daerah di Bidang ke PUPRan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

Pembantuan”.

Fungsi:

1. Perumusan kebijaksanaan teknis bidang jalan dan jembatan;

2. Perancangan program kerja Kebinamargaan;

3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang jalan

dan jembatan;

4. Pembinaan dan fasilitasi bidang jalan dan jembatan lingkup provinsi

kabupaten/kota;

5. Pelaksanaan tugas bidang bina teknik, pembangunan dan peningkatan

jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;

6. Pelaksanaan Tugas Pembuatan di Bidang jalan dan jembatan;

7. Pembuatan, evaluasi dan pelaporan bidang jalan dan jembatan;

8. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas;


8

9. Penyelenggaraan pelaksanaan penanganan darurt akibat bencana dalam

bidang ke Binamargaan;

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru memiliki

susunan organisasi. Berikut ini adalah susunan organisasi di Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru.

1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program
3. Bidang Sumber Daya Air, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air
2. Seksi Pelaksanaan Sumber Daya Air
3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
4. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Bina Marga
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan
3. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan
5. Bidang Cipta Karya, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Cipta Karya
2. Seksi Pengembangan SPAM dan PLP
3. Seksi Penataan Bangunan
6. Bidang Jasa Konstruksi, membawahi :
1. Seksi Pengaturan Jasa Konstruksi
2. Seksi Perberdayaan Jasa Konstruksi
3. Seksi Pengawasan Jasa Konstruksi
7. Bidang Tata Ruang, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Tata Ruang
2. Seksi Pemanfaatan Ruang
3. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
8. Bidang Pertamanan, membawahi :
1. Seksi Pertamanan dan Ornamen
2. Seksi Pembibitan dan Penghijaun
3. Seksi Pemeliharaan Pertamanan
9. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
10. Kelompok Jabatan Fungsional
9

Maka dalam penelitian ini peneliti fokus pada kinerja pegawai pada bidang

pertamanan. Pertamanan merupakan kegiatan mengolah dan menata lahan dengan

menumbuhkan berbagai tanaman seraya memperhatikan dari segi keindahan

(estetika). Pertamanan banyak terkait dengan penataan ruang menggunakan

berbagai elemen alami, terutama tanaman.

Bidang pertamanan ini berperan dan bertugas penting sebagai pengolahan

data basis seperti dari cara pemeliharaan tanaman dan ornamen, hal tersebut yang

mendasari penulis untuk melakukan penelitian di lokasi ini. Selain itu untuk

mengetahui jumlah pegawai yang bertugas di bagian pertamanan dapat dilihat dari

tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1: Data Pegawai Yang Bertugas Pada Bidang Pertamanan di Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru

No Nama Pegawai / NIP Jabatan

1 EDWARD RIANSYAH, SE, MM KABID PERTAMANAN


NIP 19850223 200902 1 002
2 JANIA RIZKA, SP KASI PERTAMANAN DAN
NIP 19870105 201102 2 001 ORNAMEN
3 MUHAMMAD AWAL, SE KASI PEMBIBITAN DAN
NIP 19830116 200701 1 001 PENGHIJAUAN
4 LANGGENG WAHYUDI, ST KASI PEMELIHARAAN
NIP 19751114 200604 1 001 PERTAMANAN
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru, 2019

Dilihat dari tabel diatas terdapat 4 Aparatur Sipil Negara yang bertugas

dalam Bidang Pertamanan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Pekanbaru.
10

Adapun tingkat pendidikan di bidang pertamanan pada Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru dilihat pada tabel 1.2 sebagai

berikut:

Tabel 1.2: Data Tingkatan Pendidikan Pada Bidang Pertamanan di Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru

No Tingkatan Pendidikan Jumlah

1 Pasca Sarjana 1
2 Sarjana 6
3 Diploma III 1
4 SLTA 2
Jumlah 10
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru, 2019

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dijelaskan bahwa pegawai / staff yang

bekerja di bidang pertamanan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota Pekanbaru mempunyai tingkat pendidikan terakhir yang berbeda-beda, maka

kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya juga berbeda pula.

Berdasarkan Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 94 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru terdapat pada bab 2

tentang kedudukan dan bab 3 tentang susunan organisasi dijelaskan sebagai

berikut:

Pasal 2
(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru
menyelenggarakan urusan pemerintah bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang.
(2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
walikota melalui Sekretaris Daerah.
11

(3) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan
diberhentikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(5) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(6) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(7) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang.
(8) Jumlah dan jenis jabatan fungsional akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Walikota.

Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang Kota
Pekanbaru terdiri dari :
(2) Bagan susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Pekanbaru adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pertamanan di Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kota Pekanbaru

Tugas Pokok:

Bidang Pertamanan mempunyai tugas pokok “Membantu Kepala Bidang

Pertamanan dalam melaksanakan sub urusan Pertamanan”.

Fungsi:

1. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan perumusan pemberian petunjuk

teknis pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

2. Penyiapan bahan dan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga atau

instansi lain di Bidang Pertamanan.

3. Penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian di Bidang Pertamanan.


12

4. Perumusan dan pelaksanaan inventarisasi permasalahan-permasalahan

yang berhubungan dengan bidang pertamanan serta penyiapan bahan-

bahan untuk pemecahan masalah.

Bidang Pertamanan terdiri dari :

1. Seksi Pertamanan dan Ornamen

Tugas : Membantu Kepala Bidang Pertamanan dalam melaksanakan sub

urusan Pertamanan dan Ornamen.

Fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional pertamanan dan

ornamen.

2. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengumpulan serta pengolahan basis

data seksi pertamanan dan ornamen yang meliputi pemeliharaan tanaman

dan ornamen.

3. Perumusan dan pelaksanaan pemasangan penerangan lampu taman.

4. Penyiapan dan pelaksanaan inventarisasi potensi.

5. Penyiapan bahan, penyusunan rencana dan pelaksanaan pengadaan bibit

tanaman dan pengembangan taman.

6. Penyiapan bahan, penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan

serta pemeliharaan ornament di dalam ataupun di luar taman.

7. Penyiapan dan pelaksanaan pengadaan serta pengembangan rumah

pembibitan (green house) tanaman pelindung,peneduh,hias dan tanaman

lain sesuai kebutuhan pertamanan.


13

8. Pelaksanaan pemangkasan perapihan (topping) ringan, sedang dan berat

pada pohon / tanaman.

9. Penyiapan bahan dan penerbitan rekomendasi penghapusan / penebangan

pohon / tanaman keras pada jalan provinsi / nasional.

10. Pelaksanaan pemeliharaan taman dan ornamen dengan cara

mengkoordinasikan, megawasi pelaksanaan tugas pemeliharaan taman dan

ornamen dengan jadwal dan petunjuk yang ada agar taman dan ornamen

tertata indah dan nyaman.

11. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Seksi Pembibitan dan Penghijauan

Tugas : Membantu Kepala Bidang Pertamanan dalam melaksanakan sub

urusan Pembibitan dan Penghijauan ornamen.

Fungsi :

1. Penyiapan dan pelaksanaan program kegiatan pembibitan tanaman hias

dan memelihara pohon pelindung.

2. Pemanfaatan ruang-ruang pembibitan dan pengembangan tanaman baik

tanaman hias maupun pohon pelindung.

3. Penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang pembibitan dan penghijauan.

4. Perumusan dan pelaksanaan peneliti bibit dan cara penghijauan dengan

mengadakan percobaan dan studi banding / seminar agar bibit yang

diperlukan sesuai dengan kebutuhan penghijauan taman.


14

5. Perumusan dan pelaksanaan peningkatan usaha-usaha kearah yang dapat

memantapkan kegiatan di bidang tugasnya.

6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Seksi Pemeliharaan Pertamanan

Tugas : Membantu Kepala Bidang Pertamanan dalam melaksanakan sub

urusan pemeliharaan pertamanan.

Fungsi :

1. Penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di

seksi pemeliharaan pertamanan.

2. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pada seksi pemeliharaan

pertamanan

3. Pelaporan rencana kebutuhan sebagai bahan rancangan penanganan

pemeliharaan taman dan ornamen.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas Berdasarkan Peraturan walikota

Pekanbaru Nomor 94 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi serta tata kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota Pekanbaru, dimana pegawai dituntut untuk dapat menjalankan tugas-

tugasnya seperti yang tercantum dalam undang-undang tersebut. Hal ini dapat

dilihat dari fenomena-fenomena sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil survey dilapangan, peneliti menemukan keterbatasan

sumber daya manusia (pegawai) sehingga tugas dan tanggung jawabnya

juga tidak bisa dapat terselesaikan dengan cepat.


15

2. Berdasarkan hasil survey dilapangan, peneliti menemukan masih kurangnya

tanggung jawab dan pengawasan (pegawai) pada bidang pertamanan dalam

menyelesaikan tugas seperti jadwal penyiraman tanaman yang tidak sesuai

dengan aturan yang ada yaitu dalam sehari terdapat 2 shift penyiraman pagi

dan sore atau malam hari, pada kenyataannya penyiraman dilakukan pada

malam hari saja. Penyebab lain yang menjadi faktor jadwal penyiraman

tidak sesuai yaitu kendaraan operasional yang kurang, sehingga dalam

melakukan penyiraman yang dilakukan tidak bisa satu hari full terpenuhi di

semua lokasi penyiraman.

3. Berdasarkan hasil survey dilapangan, peneliti menemukan kurangnya

pegawai dalam mentaati peraturan yang ada, pegawai pada bidang

pertamanan waktu jam masuk disiang hari setelah istirahat seharusnya

masuk jam 13.30 WIB namun pegawai masuk jam 14.00 bahkan ada yang

masuk jam 15.00 WIB.

Hal ini berdasarkan studi peneliti melalui pengamatan secara langsung

(observasi). Maka penulis akan meneliti dimana letak kekurangan dan keluhan

masyarakat dalam kinerja pegawai bidang pertamanan di Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru yang berjudul : “Analisis Kinerja Pegawai

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru (Studi Pada Bidang

Pertamanan)”.

B. Rumusan Masalah

Konsep Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan mengangkat rumusan masalah: “Bagaimanakah Kinerja


16

Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru (Studi

Pada Bidang Pertamanan)?”.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai di Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru pada Bidang

Pertamanan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambatkinerja pegawai di

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru pada

Bidang Pertamanan.

2. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat teoritis, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan tentang

Administrasi publik yang di pelajari dalam dunia perkuliahan.

2. Manfaat praktis, sebagai sumbangan pemikiran terutama bagi

Pegawai Dinas PUPR Kota Pekanbaru dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya.

3. Manfaat akademis, sebagai referensi ilmu pengetahuan khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai