Anda di halaman 1dari 34

BAGAIMANA PANCASILA

MENJADI DASAR NEGARA


REPUBLIK
INDONESIA?
KELAS B-2.1

BAB 2
Anggota kelompok
1. Anisa Madhaniah Anwar 082111533011
2. M. Raul Alif Firmansyah 16211233308
3. Lisa Sekar Sari 152111913039
4. Rohmatul Intan Nur Khodijah 072111633066
5. Kalila Anafah 042111233133
6. Nadia Ayu Fadhila 082111533097
7. Farra Dibha Nur Hakiki 082111433009
8. Novia Azka Putri Andari 152111013037
9. Cinta Fiska Audiya Putri Aswan 152110713109
10. Ananda Nabila Fidanti 162112333005
Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus
Sejarah Bangsa Indonesia
28 Mei 1 Juni
BPUPKI dilatik oleh Letjen Pidato Ir. Soekarno yang
Kumakichi Harada, panglima menyampaikan lima butir
tentara ke-16 Jepang di Jakarta gagasan tentang dasar negara

Periode Pengusulan Pancasila


29 April 29 Mei
BPUPKI dibentuk oleh Dimulailah sidang yang pertama
Pemerintah Pendudukan Jepang dengan materi pokok pembicaraan
dengan jumlah anggota 60 orang calon dasar negara
Lima Butir Gagasan
1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia

1. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

1. Mufakat atau Demokrasi

1. Kesejahteraan Sosial

1. Ketuhanan yang berkebudayaan


Periode perumusan pancasila
10-16 Juli 1945

1 Pada sidang BPUPKI kedua, naskah awal “pembukaan hukum


dasar” atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Piagam
Jakarta disetujui

2 6 agustus 1945
Sekutu menjatuhkan bom ke kota Hiroshima

3 7 agustus 1945
Pemerintah pendudukan jepang mengumumkan rencana
pembentukan PPKI

4
8 agustus 1945
Sukarno, Hatta, dan radjiman membentuk PPKI dengan
beranggotakan 21 orang
Periode pengesahan pancasila
1 Tanggal 12 Agustus 1945 Soekarno dan Radjiman
dipanggil penguasa militer jepang untuk
membahas kemerdekaan sesuai yang telah
dijanjikan,

2 Pada tanggal 14 Agustus 1945 3 Pada tanggal 15 Agustus kepulangan Soekarno dan
Rajiman disambut pemuda dengan desakan akan
proklamasi dikarenakan pemuda telah mengetahui
tak diduga’ jepang menyerah
terhadap sekutu bahwa jepang menyerah terhadap sekutu dan
berakhir dengan penculikan Soekarno dan M.Hatta
di Rengasdengklok

4
Berikut ini adalah proklamasi
kemerdekaan
Setelah berangsur-angsur
akhirnya pada tanggal 17
Agustus proklamasi dicetuskan
oleh Moh Hatta dan ditulis oleh
Soekarno
Pelengkap tatanan kenegaraan

Setelah kemerdekaan terbentuklah tatanan


ketatanegaraan seperti :

1.Mengesahkan UUD yang terdiri atas pembukaan dan


Terbentuk pula rumusan
batang tubuh
Pancasila pada Pembukaan UUD 1945
2. Memilih presiden dan wakil presiden (Soekarno dan
sebagai berikut:
Hatta)
3.Membentuk KNIP yang anggotanya adalah mantan
1. Ketuhanan Yang Maha ESA
anggota PPKI ditambah tokoh-tokoh masyarakat dari
2. Kemanusiaan yang adil dan
banyak golongan
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Pancasila Sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Kebudayaan Indonesia merupakan hasil inkulturasi dari berbagai


elemen budaya dalam kehidupan masyaraudayaan bangsa Indonesia
merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses perpaduan bekat sehingga
menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis :

1.Substitusi; penggantian unsur atau kompleks yang ada oleh yang lain yang
mengambil alih fungsinya dengan perubahan struktural yang minimal; 2)
Sinkretisme; percampuran unsur-unsur lama untuk membentuk sistem baru;
3) Adisi; tambahan unsur atau kompleks-kompleks baru; 4) Orijinasi;
tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang
berubah; 5) Rejeksi; perubahan yang berlangsung cepat dapat membuat
sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya sehingga menyebabkan
penolakan total atau timbulnya pemberontakan atau gerakan kebangkitan
Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia

Proses akulturasi dan inkulturasi serta


perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Berasal dari lima nilai Pancasila yang


membentuk ciri khas kepribadian bangsa.
Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa,
artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya oleh
bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan sebagai
pedoman kehidupan bermasyarakat.
Ketika pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia, maka seluruh nilai pancasila dapat kita
terapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pancasila sebagai jiwa bangsa

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan


dengan
kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri - ciri khas
bangsa Indonesia,
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa
lainnya.
Keseluruhan ciri- ciri khas bangsa Indonesia adalah
pencerminan dari garis
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia
sepanjang masa
Pancasila sebagai
Perjanjian Luhur
Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai
Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
kepribadian bangsa disepakati oleh para
pendiri negara
sebagai dasar negara Indonesia.

Pancasila disebut sebagai perjanjian


luhur bangsa karena digali dari sosio-
budaya bangsa Indonesia sendiri dan
disepakati oleh seluruh rakyat sebagai
milik bangsa yang harus diamalkan dan
dilestarikan.
Sumber Historis
Pendidikan Pancasila
● Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.”
Pernyataan tersebut dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam
membangun kehidupan bangsa yang lebih bijaksana untuk masa yang akan datang.
● Sejalan juga dengan ungkapan seorang filsuf Yunani yang bernama Cicero (106-43SM)
yang mengungkapkan, “Historia Vitae Magistra”, yang bermakna, “Sejarah memberikan
kearifan”. Pengertian lain dari istilah tersebut yang sudah menjadi pendapat umum
(common-sense) adalah “Sejarah merupakan guru kehidupan”.
● Pendekatan historis merupakan pendekatan yang amat penting dan tidak boleh
dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di kemudian hari. Sebagai generasi
penerus bangsa diharapkan dapat memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dengan
berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara,
serta dapat berusaha menghindari perilaku yang bernuansa mengulangi kembali
kesalahan sejarah.
Sumber Sosiologis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
keadilan) secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia
sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu nilai yang dapat ditemukan
dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang
adalah nilai gotong royong. Misalnya dapat dilihat, bahwa kebiasaan
bergotongroyong, baik berupa saling membantu antar tetangga maupun
bekerjasama untuk keperluan umum di desa-desa. Kegiatan gotong
royong itu dilakukan dengan semangat kekeluargaan sebagai cerminan
dari sila Keadilan Sosial.
Sumber Politis Pendidikan
Pancasila
Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan pancasila adalah
berasal dari fenomena kehidupan berpolitik bangsa yang murni
dan jernih mutlak dilakukan sesuai dengan kelima sila yang mana
dalam berpolitik harus bertumpu pada ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan dengan penuh keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia tanpa pandang bulu. Etika politik
pancasila dapat digunakan sebagai alat untuk menelaah perilaku
politik negara, terutama metode kritis untuk memutuskan benar
atau salah sebuah kebijakan dan tindakan pemerintah dengan cara
menelaah kesesuaian dan tidakan pemerintah itu dengan makna
sila-sila pancasila
Argumen tentang Dinamika Pancasila dalam
Sejarah Bangsa
1. Dalam sejarah bangsa indonesia pancasila telah
mengalami pasang surut dalam pelaksanaan dan
pemahaman nilai-nilai pancasila
2. Tahun 1960-an, Pada masa pemerintahan presiden
sukarno, NASAKOM menjadi lebih populer daripada
pancasila
3. Pancasila dijadikan pembenaran kekuasaan melalui
penataran P-4 saat masa pemerintahan presiden suharto
4. Terjadi kecenderungan penguasa-penguasa tidak respek
terhadap pancasila
Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila
dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Tantangan dalam pengamplikasian pancasila dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara sering terjadi penyimpangan dengan nilai-nilai Pancasila yg
seharusnya.

Salah satu contohnya adalah pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS
dalam TAP No.III/MPRS/1960. Hal ini berlawanan dengan pasal 7 Undang-undang
1945 yang menyatahkan bahwa “Pengangkatan presiden seharusnya dilakukan
secara periodik dan ada batas waktu 5 tahun”
Essensi Pancasila dalam
Kajian Sejarah Bangsa

Pancasila dalam kajian sejarah bangsa karena mengandung unsur-


unsur sebagai berikut: alasan filosofis berdirinya suatu negara;
setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai
Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
(Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-
nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
Urgensi Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa

Pengidentikan
Pancasila dengan Melemahnya
ideologi lain, pemahaman dan
pelaksanaan nilai
Pancasila dalam
Penyalahgunaan
kehidupan
Pancasila sebagai
berbangsa dan
alat justifikasi bernegara.
kekuasaan rezim
tertentu,

Kesimpulanny
a? : PENTING!
Bagaimana
Pancasila Menjadi
Dasar Negara
Republik Indonesia ?

BAB 3
A. Menelurusi Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi
Dasar Negara
Menelusuri konsep negara
Menurut diponolo ada 3 unsur
yang menjadi syarat mutlak
adanya sebuah negara yaitu,

Unsur tempat/daerah/wilayah/teritori

Unsur manusia/umat/bangsa/rakyat

Unsur organisasi/tata kerjasama/tata


pemerintahan
Menelusuri Konsep Tujuan Negara
5 intisari tujuan negara menurut diponolo :

Keadilan
5 TUJUAN NEGARA

Kekuasaan dan kekuatan

Kepastian Hidup dan ketertiban

Kesejahteraan dan Kebahagiaan

Kemerdekaan
Menelusuri Konsep dan Urgensi
Dasar Negara
Dasar negara memiliki pengertian yang cukup banyak mulai dari
1. etimologis,
2. Terminologis
3. Teoretik

Dasar negara bersifat permanen


Peraturan Perundang-undangan bersifat fleksibel (dapat berubah)
Norma hukum memiliki sifat yang berjenjang atau bertingkat
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Pasal 7
Menanya Alasan Diperlukannya
Pancasila sebagai Dasar Negara
Apa buktinya jika Pancasila itu perlu dijadikan dasar negara ?

Pancasila merupakan landasan yang memberikan arah akan kehidupan


berbangsa dan bernegara.Oleh karena itu, Pancasila dijadikan pandangan hidup
dan kepribadian bangsa yang bersifat rasional dan mendasari nilai-nilai
kebudayaan. Dengan Pancasila permasalahan akan mudah dihindari karna
pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup yang mendasarkan
keseimbangan, keselarasaan dan keserasian.

Nilai-nilai pancasila wajib hukumnya untuk diikuti semua warga negara terutama
pemerintah yang notabenenya sebagai pemanggu jabatan yang berwenang
merumuskan kebijakan atas nama bersama.
Menggali sumber yuridis, historis,
sosiologis dan politis tentang pancasila

1. Sumber yuridis pancasila : Pancasila sebagai dasar negara dan sumber dari
segala sumber hukum Negara.

Penempatan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hkum Negara,


sesuai pembukaan UUD 1945 bahwa pancasila merupakan dasar dan ideology
Negara sehingga materi mengenai peraturan perundang undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai nilai pancasila.

2. Sumber historis : pancasila yang berlaku sekarang merupakan hasil karya


bersama oleh berbagai aliran politik yang ada di BPUPKI lalu pancasila di
sahkan oleh PPKI, pancasila sebagai dasar Negara yang tercantum pada
pembukaan UUD 1945 yang nantinya di gunakan untuk mengatur
penyelenggaraan Negara.
Sumber Sosiologis dan Politis
Pancasila sebagai Dasar Negara
Sosiologis
Sosiologis Politis

Bangsa Indonesia yang plural secara Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung makna
sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu bahwa Pancasila menjelma menjadi asas
Pancasila. Nilai nilai Pancasila juga digali dan d a l a m s i s t e m d e m o k r a s i
disesuaikan melalui kehidupan sosiologis konstitusional.Konsekuensinya, Pancasila
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, nilai- menjadi landasan etik dalam kehidupan
nilai Pancasila perlu dilestarikan dari generasi politik bangsa Indonesia. b agi setiap warga
ke generasi untuk menjaga keutuhan negara yang berkiprah dalam infrastruktur
masyarakat bangsa. Pelestarian nilai-nilai politik (sektor masyarakat), seperti
Pancasila dilakukan khususnya lewat proses organisasi kemasyarakatan, partai politik,
pendidikan formal, karena lewat pendidikan dan media massa, maka Pancasila menjadi
berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat kaidah penuntu dalam setiap aktivitas
disemaikan dan dikembangkan secara
sosial politiknya
terencana dan terpadu.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pancasila Sebagai Dasar Negara
(I) Argumen tentang Dinamika Pancasila
Pada awalnya, adat istiadat
CREDITS: dan agama menjadi
This presentation templatekekuatan
was yang membentuk adanya pandangan hidup. Setelah Soekarno
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
menggali kembali nilai-nilai luhur budaya Indonesia, pada 1 Juni 1945 barulah Pancasila disuarakan menjadi dasar
and infographics & images by Freepik
negara dan diresmikan pada 18 Agustus 1945. Nilai-nilai Pancasila kini diyakini kebenarannya dan senantiasa melekat
dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Setelah kemerdekaan, tepatnya sejak November 1945, sampai menjelang ditetapkannya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959,
pemerintah Indonesia mempraktikkan seistem demokrasi liberal. Namun setelah Dekrit Presiden, Indonesia kembali
diganggu dengan munculnya paham lain. Sistem demokrasi liberal ditinggalkan, kedudukan pancasila diperkuat, namun
hal ini dimanfaatkan oleh mereka yang menghendaki paham komunisme. Puncaknya adalah peristiwa G30SPKI 1965.
Do you have any questions?

Peristiwa ini memicu berakhirnya pemerintahan Soekarno yang digantikan oleh pemerintahan Presiden Soeharto.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ditegaskan bahwa pancasila sebagai dasar negara akan dilaksanakan
secara murni dan konsekuen. Namun, pemerintahan Presiden Soeharto juga dianggap menyimpang garis politik
Pancasila dan UUD 1945. Beliau dianggap melakukan praktik liberalisme kapitalisme dalam mengelola negara. Kemudian
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang mengakibat pesiden Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai
presiden.

Pada tahun 2004 sampai sekarang, berkembang gerakan para akademisi dan pemerhati serta pecinta pancasila yang
kembali menyuarakan Pancasila sebagai dasar negara melalui berbagai kegiatan.
(II) Argumen tentang Tantangan Terhadap
Pancasila
Pada era globalisasi, banyak hal yang merusak nilai moral Pancasila yang menjadi kebanggaan negara kita, Indonesia.
Tantangan yang muncul antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang berorientasi materi seperti
liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekulerisme, pragmatisme, dan hedonisme yang mengganggu keperibadian
bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila bahkan melupakan kultur bangsa Indonesia sendiri. Apabila ditarik benang
merah, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Dilihat dari kehidupan masyarakat, terjadi kegamangan dalam kehidupan bernegara dalam era reformasi ini
karena perubahan sistem pemerintahan yang begitu cepat termasuk digulirkannya otonomi daerah yang seluas-luasnya,
menyebabkan masyarakat merasa bebas tanpa tuntunan nilai dan norma dalam kehidupan bernegara. Akibatnya, sering
ditemukan perilaku anarkisme yang dilakukan oleh masyarakat ketika menemukan sesuatu yang tidak cocok dengan
paham yang dianutnya. Kondisi euforia politik tersebut dapat memperlemah integerasi nasional.

b. Dalam bidang pemerintahan, banyak muncul di ranah publik aparatur pemerintahan yang kurang
mencermikan jiwa kewarganegaraan. Banyak aparatur yang hanya mementingkan dirinya atau kelompoknya saja.
Apalagi dengan penegakan hukum yang lemah seperti sekarang ini.

Tantangan terhadap pancasila sebagaimana yang diuraikan diatas hanya merupakan sebagian kecil saja. Banyak hal
yang tidak terlihat dipermukaan mengenai ancaman-ancaman yang dapat merusak nilai pancasila ini. Dengan demikian,
Indonesia perlu waspada dan berupaya agar ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia tidak tergerus. Pancasila harus senantiasa
menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan agama.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi
Pancasila sebagai Dasar Negara
Esensi dan
urgensi pancasila
sebagai dasar negara
Penerapan urgensi pancasila dibagi menjadi dua pendekatan :
Penerapan esensi Pancasila sebagai berikut :
1.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, diwujudkan 1. Pendekatan institusional, membentuk negara yang
dalam bentuk semangat toleransi antarumat bersumber dari pancasila sehingga terwujudnya dan
terpenuhi kepentingan nasional
beragama
2. Pendekatan human resourse, yaitu orang pemegang
2.Sila Kemanuasiaan Yang Adil dan Beradab, kekuasaan pemerintah yang melaksanakan nilai-nilai
pancasila secara konsekwen dalam tugas dan
diwujudkan penghargaan terhadap tanggung jawabnya yang akan menyejahterakan rakyat.

pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM)

di Indonesia
Hubungan Pancasila dengan
Proklamasi Kemerdekaan RI

1. Pancasila sebagai dasar negara dalam


pembuatan proklamasi
2. Menjadi dasar perjuangan dari bangsa
Indonesia
3. Melawan tindakan para penjajah yanv
melecehkan bangsa Indonesia
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945

1. mutlak sebagai staatsfundamentalnorm.


2. Pancasila merupakan asas kerohanian dari
Pembukaan UUD1945 sebagai
staatsfundamentalnorm.Pembukaan UUD 1945
memenuhi syarat unsur
Penjabaran Pancasila dalam UUD NRI
Berisi norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
atau UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya mengandung kewajiban
pemerintah dan penyelenggaraan lain negara, termasuk partai politik, untuk memegang
teguh nilai-nilai Pancasila.Pancasila sebagai dasar negara dijadikan pedoman bagi
masyarakat Indonesia.Nilai-nilai yang terkadung di dalamnya dijadikan pedoman untuk
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Pembukaan
UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan, bangsa Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam
berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-
pasal dalam UUD 1945. Serta menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan.
Implementasi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan
● Bidang Politik
Implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan pada bidang politik dapat ditransformasikan
melalui sistem politik yang bertumpu kepada asas kedaulatan rakyat berdasarkan konstitusi,
mengacu pada Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Beberapa konsep dasar implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam bidang politik seperti Sektor Suprastruktur Politik dan Sektor Masyarakat.
● Bidang Ekonomi
Bentuk badan usaha dalam sistem ekonomi nasional bukan hanya koperasi, melainkan juga ada
bentuk badan usaha milik perseorangan atau swasta, dan badan usaha milik negara. Ketiga bentuk
badan usaha tersebut diakui keberadaannya bahkan menempati posisi yang sama pentingnya dalam
meningkatkan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi mengidealisasikan terwujudnya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
● Bidang Sosial Budaya
Dasar berpijaknya masyarakat Indonesia dibangun dengan nilai persatuan dan kesatuan Masyarakat
Indonesia memiliki karakter hidup bergotong-royong seperti yang disampaikan oleh Bung Karno
dalam pidatonya 1 Juni 1945. Kemerdekaan Indonesia pun terwujud karena adanya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia.
● Bidang Hankam
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”. Sebagai warga negara yang baik, bela negara bukan hanya dilihat sebagai kewajiban,
melainkan juga merupakan kehormatan dari negara. Bela negara dapat didefinisikan sebagai segala
sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada tanah air dan bangsa, dalam
menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila guna mewujudkan tujuan
nasional.
F.Rangkuman tentang Makna dan Pentingnya Pancasila sebagai Dasar
Negara
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap
sendi-sendi ketatanegaraan pada negara Republik
Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut
bermakna, antara lain bahwa, Pancasila harus
senantiasa menjadi ruh atau spirit yang menjiwai
kegiatan membentuk negara seperti kegiatan
mengamandemen UUD dan menjiwai segala urusan
penyelenggaraan negara.
Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1)
agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan
negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi
aktif seluruh warga negara dalam proses
pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan
bangsa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Dengan

BAB 3
demikian, pada gilirannya nanti cita-cita dan tujuan
negara dapat diwujudkan sehingga secara bertahap
dapat diwujudkan masyarakat yang makmur

Anda mungkin juga menyukai