Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat dan potensi pemanfaatan
secara luas telah membuka potensi dalam hal pengaksesan sistim informasi secara cepat
dan akurat. Kemajuan teknologi ini telah dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Padang
dalam bentuk aplikasi sistim informasi dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi internal
proses pemerintahan (G2G), memberikan informasi dan pelayanan kepada warganya
(G2C) dan urusan bisnis (G2B).
Kehadiran sistem informasi diperuntukkan dalam pengelolaan data dan informasi
yang dimiliki oleh pemerintah sehingga pengembangan sistem informasi dilakukan guna
mendapatkan layanan yang lebih efektif dan efisien dalam proses birokrasi (Jurnal
Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 18 No. 3, Desember 2014: 265-280).
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan
atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi
yang bermanfaat guna memecahkan masalah untuk pengambilan keputusan. Dalam arti
yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi
antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan informasi. Sistem
informasi merupakan suatu proses pengolahan data menjadi bentuk yang berguna bagi
para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Agar dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar yaitu tepat
kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau
akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini dapat dikatakan sebagai
informasi yang tidak berguna.
Ciri-ciri dari sistem informasi yang berkualitas diantaranya :
1. Data yang up to date dan akurat
Informasi yang dihasilkan benar-benar up to date dan akurat, data yang dimasukkan
dan proses yang digunakan didalam sistem harus benar sesuai dengan kenyataan atau
proses harus sesuai dengan perumusan-perumusan.
2. Informasi bersifat relevansi
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada
hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai
dengan masalah yang dihadapi.
3. Ketepatan waktu

1
Informasi yang dihasilkan tepat waktu, kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi
maka informasi yang kita butuhkan itulah yang kita dapatkan. Informasi tidak datang
waktu yang sudah lewat atau sebelumnya.
4. Kelengkapan
Informasi yang dihasilkan harus lengkap sehingga tidak ada kekurangan sedikitpun
tentang informasi yang dicari.
5. Mudah diakses dan digunakan oleh user
Sistem informasi yang dibangun harus user frendly, artinya mudah dijalankan dan bisa
membantu memudahkan proses pekerjaan dari user bukan sebaliknya malah
mempersulit dengan adanya sistem tersebut.
Pemerintah Kota Padang sampai saat ini telah memiliki puluhan sistem informasi
melalui Organisasi Perangkat Daerahnya. Ada sejumlah perangkat daerah yang sudah
maju dalam menerapkan e-Government, ada juga perangkat daerah yang masih tertinggal.
Hal ini terjadi karena belum adanya standar penerapan e-Government pada lembaga
pemerintahan baik pusat maupun daerah.
Selain itu, aplikasi-aplikasi e-Government yang dikembangkan tidak memiliki
interoperabilitas sehingga mengalami kesulitan untuk dapat mengintegrasikan seluruh
basis data yang tersedia menjadi sebuah basis data nasional. Interoperabilitas didefinisikan
sebagai kemampuan organisasi pemerintah untuk saling berbagi dan mengintegrasikan
informasi dan proses kerjanya, dengan memanfaatkan sekumpulan standar yang baku.
Penetapan standar baku, kebijakan, dan standar teknologi telematika terkait, dimaksudkan
sebagai bangun arsitektur layanan yang terintegrasi dengan strategi secara spesifik
melibatkan system elektronik yang mendukung proses kerja atau usaha :
– Antar lembaga pemerintah.
– Antara pemerintah dan masyarakat secara langsung.
– Antara pemerintah dan sektor usaha.
Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai lokomotif e-government Pemerintah
Kota Padang, pada tahun anggaran 2019 ini mendapat tugas menyelesaikan integrasi data.
Tujuan integrasi adalah untuk saling berbagi data dan informasi antar perangkat daerah.

B. Maksud
Sehubungan dengan latar belakang di atas, perlu melaksanakan kegiatan integrasi
sistem informasi dengan maksud untuk memfasilitasi pengembangan data/aplikasi yang
harus/dapat diintegrasikan antar perangkat daerah dengan tujuan saling berbagi data dan
informasi.
Fasilitasi dilaksanakan dengan melaksanakan perjalanan dinas ke perangkat
daerah, dan melakukan inventarisasi data atau aplikasi apa yang dapat di integrasikan.

2
Setelah perangkat daerah menyetujui pelaksanaan integrasi data dengan perangkat
daerah lain, maka akan dilakukan analisa terhadap proses data, alur data dan data apa
saja yang bisa diintegrasikan.
Hasil analisa tersebut dikonsultasikan dengan tenaga ahli bidang TIK. Kegiatan
integrasi sistem informasi ini menggunakan jasa honorarium tenaga ahli dengan biaya Rp
500.000,-/orang/hari.

C. Tujuan
Pelaksanaan Kegiatan Integrasi Sistem Informasi bertujuan untuk menghasilkan
aplikasi yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan fungsi pelayanan publik, dengan
integrasi data menjadi lebih mudah mengambil kesimpulan dan keputusan, serta lebih
mudah mengelola dan mengakses data.

D. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan integrasi sistem informasi adalah terlaksananya fasilitasi,
inventarisasi dan pengembangan integrasi aplikasi sesuai kebutuhan perangkat daerah
dalam meningkatkan fungsi pelayanan publik dan kemudahan pengelolaan data.

E. Ruang Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Integrasi Sistem Informasi direncanakan meliputi tiga sub-kegiatan yang
berurutan, yaitu: inventarisasi kebutuhan perangkat daerah terhadap integrasi sistem/data,
melakukan analisa terhadap flatform aplikasi dan database, merancang tools/web service
serta interface yang diperlukan.
a. Inventarisasi kebutuhan:
1. Usulan permintaan integrasi data antar perangkat daerah di lingkungan
Pemerintah Kota Padang
2. Usulan permintaan Integrasi data antara Perangkat Daerah Pemkot Padang
dengan Pemkot/Pemkab lain.
3. Usulan permintaan Integrasi data antara Perangkat Daerah Pemkot Padang
dengan Kementerian.
4. Usulan integrasi data bersifat khusus seperti data kesehatan, data
pendidikan, dll.
b. Analisa platform
Analisa proses sistem informasi, dan analisa pendekatan Service Oriented
Architecture (SOA)
1. Web Programming
- Bahasa program : PHP > 5.3 dan Java

3
- Database : MySQL, Postgre
- Interface program : HTML5
- Framework lain yang digunakan : JQuery, Bootstrap
2. Graphic Design for multimedia
Dapat dioperasikan pada sistem berbasis Windows, Linux,
c. Merancang tools
Tools sending/receiving data antar aplikasi

F. Hasil yang Diharapkan


1. Terlaksananya kegiatan pengembangan integrasi aplikasi sesuai kebutuhan
perangkat daerah dalam meningkatkan fungsi pelayanan publik dan kemudahan
pengelolaan data.
2. Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pengembangan intergasi aplikasi yang
diusulkan oleh perangkat daerah.

G. Anggaran Kegiatan
Kegiatan Integrasi Sistem Informasi kode rekening 2.10.2.10.01.20.31 mempunyai
anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Anggaran kegiatan porsi
terbesar adalah Rp. 126.000.000,- (seratus dua puluh delapan juta rupiah) untuk
pembangunan 2 (dua) aplikasi integrasi sistem informasi. Selanjutnya anggaran terdiri dari
honor panitia pelaksana kegiatan, uang lembur PNS, ATK, penggandaaan, belanja
perjalanan dinas dalam daerah, belanja makanan dan minuman rapat,.

H. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan melaksanakan inventarisasi kebutuhan aplikasi
yang ingin diintegrasikan dari perangkat daerah menggunakan perjalanan dinas dalam
daerah. Kemudian dilakukan analisa platfom dan database aplikasi, dan analisa proses
sistem informasi, dan analisa pendekatan Service Oriented Architecture (SOA).
Selanjutnya dilakukan fasilitasi dan koordinasi antara Dinas Kominfo Kota Padang dengan
perangkat daerah yang aplikasinya akan diintegrasikan. Selanjutnya melibatkan tenaga
ahli untuk melakukan konsultasi dengan memetakan pemrosesan database dan informasi,
input, proses, output terhadap aplikasi dimaksud. Tenaga ahli membuat rancangan flow
chart input proses output aplikasi dan menjelaskan kepada Dinas Kominfo dan perangkat
daerah yang aplikasinya akan dikembangkan.

4
Rincian Jadwal Pelaksanaan :
No Uraian Jadwal Pelaksanaan
1. Pembuatan KAK, proses perbaikan dokumen RKA, Januari – Februari
pembuatan SK Kegiatan, merumuskan jadwal kegiatan, 2019
proses dokumen RKA menjadi DPA
2. Melakukan inventarisasi kebutuhan pengembangan Februari s/d Juni
integrasi perangkat daerah 2019
3. Melakukan analisa platform dan database aplikasi Februari s/d Juni
2019
4. analisa proses sistem informasi, dan analisa pendekatan Februari s/d Juni
Service Oriented Architecture (SOA) 2019
5. Membuat perencanaan integrasi aplikasi yang akan Februari s/d Juni
dikembangkan 2019
6. Fasilitasi dan koordinasi antara Dinas Kominfo dan Februari s/d Juni
perangkat daerah yang aplikasinya akan diintegrasikan 2019
dengan melibatkan tenaga ahli pengembangan aplikasi
7. Diskusi dan finalisasi flow chart/ rancangan integrasi Februari s/d Juni
aplikasi antara tenaga ahli dan Dinas Kominfo 2019
8. Pelaksanaan pengembangan integrasi aplikasi sesuai Maret s/d
rancangan final flow chart oleh tenaga ahli yang didampingi September 2019
oleh Dinas Kominfo
9. Implementasi aplikasi (debug, try and error serta perbaikan Agus s/d
bug) oleh tenaga ahli November 2019
10. Sosialisasi integrasi aplikasi oleh Dinas Kominfo Agus s/d November
2019
11 Pembuatan laporan Desember 2019

Kabid Aplikasi dan Sistem Informasi,

Ir. Windra Deddy


NIP. 19671020 199303 1 006

Anda mungkin juga menyukai