Pemasaran digital adalah pemasaran produk atau layanan dengan menggunakan teknologi digital melalui internet, media sosial, telepon seluler, atau media digital lainnya. Ini juga merupakan istilah umum yang mencakup berbagai strategi pemasaran seperti Pemasaran Media Sosial, Pengoptimalan Mesin Telusur (SEO), dan Pemasaran Email.Dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional seperti media cetak, papan reklame, dan TV, pemasaran digital pada dasarnya didorong oleh data. Banyak platform periklanan digital populer saat ini menyediakan akses ke laporan kampanye untuk analisis data yang komprehensif. Dengan kekuatan gabungan dari internet dan teknologi, Pemasar Digital saat ini dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari perilaku pelanggan yang berbeda atau keterlibatan pengguna, memungkinkan mereka untuk memfasilitasi konten dan iklan yang lebih dipersonalisasi ke arah audiens yang ditentukan dengan jelas untuk keterlibatan dan hasil yang lebih baik. Kemajuan teknologi telah mempermudah cukup mudah untuk mengukur keefektifan kampanye pemasaran melalui dasbor analitik digital seperti Google Analytics, Google Data Studio, atau Adobe Analytics.Melalui penerapan analitik digital, data yang dikumpulkan selama periode waktu tertentu berada tepat di ujung jari dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Setiap interaksi pengguna (touchpoint) dengan bisnis dapat menghasilkan kumpulan datanya sendiri, memungkinkan untuk menyegmentasikan data dan memahami bagaimana setiap titik kontak berkontribusi pada keuntungan yang berarti penjualan atau konversi.Konversi dapat berupa tindakan apa pun yang dilakukan pengguna seperti mengunduh e-book, mengirimkan formulir pertanyaan, atau melakukan pembelian online.
2. Langkah-langkah penyusunan Strategi Digital Marketing
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Smart Insights berjudul “Mengelola Pemasaran Digital” (Managing Digital Marketing), 46% brand tidak memiliki strategi pemasaran digital yang tetap. Sementara itu, 16% memiliki strategi pemasaran digital, tapi belum mengintegrasikan strategi tersebut dalam praktek pemasaran. Praktek pemasaran dapat memulai saat ini juga untuk membentuk rancangan yang jitu. Dalam aktivitas pemasaran digital terdapat istilah AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action), khususnya dalam proses memperkenalkan produk atau jasa ke pasar (konsumen). Awareness (Kesadaran) Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen dengan memasang iklan terlebih dahulu di media online. Interest (Ketertarikan) Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran pada konsumen. Sistem offline, konsumen langsung mencari informasi di pasar. Sistem online, konsumen mencari tahu tentang produk melalui mesin pencari (Google, Yahoo,dll) dan jejaring sosial facebook, twitter, dll). Desire (Keinginan) Timbul keyakinan pada konsumen sehingga berkeinginan untuk mencoba produk atau jasa. Sistem online ditandai dengan mencari keterangan lengkap tentang produk atau jasa melalui situs web. Action (Tindakan) Tahap terakhir sebagai penentuan dari pihak konsumen terhadap produk atau jasa.
3. Penetapan Tujuan dan Capaian Strategi Digital Marketing
Tujuan dan Capaian a. Menghubungkan usaha yang dimiliki dengan Konsumen di Internet Saat ini konsumen sudah tak lagi mencari informasi mengenai suatu produk barang atau jasa melalui halaman iklan baris. Saat ini, setidaknya 80% konsumen menggunakan internet untuk memperoleh informasi mengenai produk barang atau jasa dengan lebih mudah dan nyaman. Dengan banyaknya alat dan channel yang tersedia dalam pemasaran digital, pemilik usaha dapat mencapai target konsumen mereka yang rata-rata menghabiskan waktu mereka mencari informasi melalui internet. b. Menghasilkan Penjualan yang Tinggi Melalui digital marketing, Anda dapat menjangkau lebih banyak khalayak yang Anda targetkan. Anda juga dapat menghasilkan lead (prospek) dan mencapai peningkatan konversi (penjualan) sampai 24%. Pemasaran digital „membuka‟ jalan upaya pemasaran yang akan membuahkan hasil yang menguntungkan. c. Membuat lebih Hemat Pemasaran Digital Gartnet mengeluarkan laporan yang menunjukkan bagaimana para pengusaha kecil kini sudah mendapatkan banyak keuntungan dari pemasaran digital. Contohnya saja, sebanyak 40% dari mereka melaporkan adanya efisiensi biaya yang ada pada usaha mereka. Usaha kecil yang dimaksudkan disini adalah usaha atau perusahaan yang memiliki sumber daya terbatas. Pemasaran digital kemudian bisa membantu pemilik usaha, tidak hanya menghasilkan generasi dan konsumen baru, namun juga membantu menghemat pengeluaran pengusaha. d. Mengaktifkan Layanan Pelanggan Real-Time Pemasaran digital menawarkan Anda adanya mekanisme respon konsumen atau pelanggan real-time, yang akan memberikan dampak besar pada keberhasilan usaha Anda menurut laporan dari eMarketer. Keuntungan dari chanel pelayanan yang disediakan oleh pemasaran digital diantaranya adalah menghasilkan pendapatan yang lebih besar, mempertahankan pelanggan dan memberikan kepuasan layanan terhadap konsumen. e. Menjangkau Pengguna Mobile (Smartphone) Pemasaran digital membawa Anda memasuki area pasar raksasa, dimana kegiatan pemasaran digital melalui perangkat mobile menghasilkan hingga 34% dari keseluruhan trafik organik. Menurut eMarketer, teknologi mobile juga mempengaruhi perilaku pembelian konsumen tersebut. Data menunjukkan bahwa 91% orang dewasa di Amerika Serikat selalu menggunakan perangkat mobile mereka setiap saat. f. Membantu Menghasilkan Pendapatan Tinggi Konsumen yang melakukan transaksi secara online membutuhkan enam poin utama untuk meyakinkan mereka agar melakukan pembelian, setelah itu mereka bahkan bisa empat kali lebih banyak melakukan pembelian dari konsumen biasanya. Strategi pemasaran digital dikonfirmasi bisa mengasilkan peningkatan keuntungan 2,8 kali lebih besar bagi sebuah usaha dibandingkan dengan pemasaran tradisional. g. ROI Menjadi Lebih Tinggi Dalam laporan HubSpot, terkonfiramsi bahwa pemasaran digital dapat membantu Anda untuk menghasilkan Cost-Per-Lead (CPL) yang lebih baik dibandingkan dengan pemasaran tradisional atau bahkan telemarketing. h. Menjaga Posisi Anda Terhadap Pesaing Banyak merek dan usaha saat ini saling bersaing dengan campaign digital marketing mereka. Para pengusaha menggunakan bermacam-macam chanel termasuk display, PPC, dan penggunaan media sosial. i. Membantu Anda Bersaing dengan Perusahaan Besar Tidak hanya membuat posisi Anda sejajar dengan pesaing, namun digital marketing juga memungkinkan Anda untuk bersaing head to head dengan merek dan perusahaan besar. j. Mempersiapkan Anda untuk Era Internet of Things Gartner melaporkan bahwa pada tahun 2020 diperkirakan adanya 26 miliar gadget, smartphone, tablet, jam tangan, kacamata, sepatu dan peralatan lainnya yang akan saling terhubung dalam ekosistem online secara global yang akan membentuk era Internet of Things.
4. Penetapan capaian “SMART” pada digital Marketing
SMART berarti tujuannya tersebut spesifik dan terukur (Specific and Measurable), dapat diraih/realistis (Attainable), relevan dan berjangka waktu (Relevant and Timely), tujuan yang dirumuskan dalam metode SMART sebagai sasaran-sasaran yang terukur secara otomatis akan lebih memotivasi daripada target yang tidak jelas. Banyak manajemen di dalam perusahaan yang menentukan target individu karyawannya berdasarkan angka-angka dan kriteria yang terukur. Dan yang lebih detail lagi, dengan menggunakan metode SMART Paul J. Meyer mendeskripsikan karakteristik pengukuran SMART sebagai berikut; “Spesifik berarti menjabarkan sasaran secara jelas dan tanpa ambigu. Beberapa atribut yang digunakan yaitu dengan mengevaluasi: apa yang ingin dicapai? Alasan atau keuntungan apa yang ingin diraih dengan mencapai sasaran itu? Siapa saja yang terkait dan berhubungan dengan pencapaian sasaran? Dimana lokasi atau fasilitas/prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?” Selanjutnya adalah pengukuran yang kongkrit seperti berapa banyak atau kapan sebuah sasaran bisa diketahui telah dicapai. Hal ini mesti dapat diperhitungkan dari awal penetapan targetnya. Terminologi yang ketiga (attainable) menekankan pentingnya seberapa realistis sebuah target itu. Jika sasarannya terlalu jauh diluar standar, bisa menjadi demotivator karena tidak sesuai dengan keahlian, kapasitas, kemampuan, serta perilaku yang dimiliki untuk meraih sasaran tersebut. Sehingga kemungkinan bagaimana sebuah tujuan dapat diraih bisa terjawab ketika mulai menilai sebuah kelayakan target. Disinilah pentingnya rutinitas penilaian kinerja terhadap kontribusi karyawan yang dievaluasi atasan secara periodik atau berkala. Target yang terlalu tinggi dan tak terjangkau akan memberikan tekanan yang terlalu besar dan akhirnya membawa perasaan apatis atau rasa malas dan penundaan. Sedangkan target yang terlalu rendah hanya akan menciptakan kinerja yang tidak optimal karena rasa bosan dan ujung-ujungnya juga bisa menimbulkan rasa malas dan penundaan (demotivasi). Motivasi karyawan dalam bekerja justru jangan terlalu memikirkan angka-angka yang secara spesifik, terukur, ralistis, relevan, dan terbatas dengan waktu ini cukup untuk diketahui tapi tak bisa menjadi obsesi karena perusahaan dan para karyawannya tidak memiliki kendali penuh akan keakuratannya. Banyak faktor-faktor eksternal lainnya yang diluar kontrol manajemen seperti alam, lingkungan, tren pasar, perilaku pelanggan, perusahaan pesaing, regulator, dan sebagainya, secara adil karyawan juga meminta perusahaan untuk memberikan imbalan atau bonus diluar gaji yang mencerminkan perhitungan spesifik jika target yang didapatkan melebihi harapan atau pengukuran SMART ini.