Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Anderson Boli Helan

NIM :1807531240

PENGEMBANGAN STRATEGI DIGITAL MARKETING

BAB I

PEMBAHASAN

1. Pengenalan strategi Digital Marketing


Pemasaran digital adalah pemasaran produk atau layanan dengan menggunakan
teknologi digital melalui internet, media sosial, telepon seluler, atau media digital
lainnya. Ini juga merupakan istilah umum yang mencakup berbagai strategi
pemasaran seperti Pemasaran Media Sosial, Pengoptimalan Mesin Telusur (SEO), dan
Pemasaran Email.Dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional seperti media
cetak, papan reklame, dan TV, pemasaran digital pada dasarnya didorong oleh data.
Banyak platform periklanan digital populer saat ini menyediakan akses ke laporan
kampanye untuk analisis data yang komprehensif.
Dengan kekuatan gabungan dari internet dan teknologi, Pemasar Digital saat ini
dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari perilaku pelanggan yang berbeda
atau keterlibatan pengguna, memungkinkan mereka untuk memfasilitasi konten dan
iklan yang lebih dipersonalisasi ke arah audiens yang ditentukan dengan jelas untuk
keterlibatan dan hasil yang lebih baik. Kemajuan teknologi telah mempermudah
cukup mudah untuk mengukur keefektifan kampanye pemasaran melalui dasbor
analitik digital seperti Google Analytics, Google Data Studio, atau Adobe
Analytics.Melalui penerapan analitik digital, data yang dikumpulkan selama periode
waktu tertentu berada tepat di ujung jari dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
Setiap interaksi pengguna (touchpoint) dengan bisnis dapat menghasilkan kumpulan
datanya sendiri, memungkinkan untuk menyegmentasikan data dan memahami
bagaimana setiap titik kontak berkontribusi pada keuntungan yang berarti penjualan
atau konversi.Konversi dapat berupa tindakan apa pun yang dilakukan pengguna
seperti mengunduh e-book, mengirimkan formulir pertanyaan, atau melakukan
pembelian online.

2. Langkah-langkah penyusunan Strategi Digital Marketing


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Smart Insights berjudul “Mengelola
Pemasaran Digital” (Managing Digital Marketing), 46% brand tidak memiliki strategi
pemasaran digital yang tetap. Sementara itu, 16% memiliki strategi pemasaran digital,
tapi belum mengintegrasikan strategi tersebut dalam praktek pemasaran. Praktek
pemasaran dapat memulai saat ini juga untuk membentuk rancangan yang jitu. Dalam
aktivitas pemasaran digital terdapat istilah AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan
Action), khususnya dalam proses memperkenalkan produk atau jasa ke pasar
(konsumen).
 Awareness (Kesadaran)
Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen dengan
memasang iklan terlebih dahulu di media online.
 Interest (Ketertarikan)
Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran pada konsumen. Sistem
offline, konsumen langsung mencari informasi di pasar. Sistem online,
konsumen mencari tahu tentang produk melalui mesin pencari (Google,
Yahoo,dll) dan jejaring sosial facebook, twitter, dll).
 Desire (Keinginan)
Timbul keyakinan pada konsumen sehingga berkeinginan untuk mencoba
produk atau jasa. Sistem online ditandai dengan mencari keterangan lengkap
tentang produk atau jasa melalui situs web.
 Action (Tindakan)
Tahap terakhir sebagai penentuan dari pihak konsumen terhadap produk atau
jasa.

3. Penetapan Tujuan dan Capaian Strategi Digital Marketing


 Tujuan dan Capaian
a. Menghubungkan usaha yang dimiliki dengan Konsumen di Internet
Saat ini konsumen sudah tak lagi mencari informasi mengenai suatu produk barang
atau jasa melalui halaman iklan baris. Saat ini, setidaknya 80% konsumen
menggunakan internet untuk memperoleh informasi mengenai produk barang atau
jasa dengan lebih mudah dan nyaman.
Dengan banyaknya alat dan channel yang tersedia dalam pemasaran digital,
pemilik usaha dapat mencapai target konsumen mereka yang rata-rata menghabiskan
waktu mereka mencari informasi melalui internet.
b. Menghasilkan Penjualan yang Tinggi
Melalui digital marketing, Anda dapat menjangkau lebih banyak khalayak yang Anda
targetkan. Anda juga dapat menghasilkan lead (prospek) dan mencapai peningkatan
konversi (penjualan) sampai 24%. Pemasaran digital „membuka‟ jalan upaya
pemasaran yang akan membuahkan hasil yang menguntungkan.
c. Membuat lebih Hemat
Pemasaran Digital Gartnet mengeluarkan laporan yang menunjukkan bagaimana para
pengusaha kecil kini sudah mendapatkan banyak keuntungan dari pemasaran digital.
Contohnya saja, sebanyak 40% dari mereka melaporkan adanya efisiensi biaya yang
ada pada usaha mereka.
Usaha kecil yang dimaksudkan disini adalah usaha atau perusahaan yang memiliki
sumber daya terbatas. Pemasaran digital kemudian bisa membantu pemilik usaha,
tidak hanya menghasilkan generasi dan konsumen baru, namun juga membantu
menghemat pengeluaran pengusaha.
d. Mengaktifkan Layanan Pelanggan Real-Time
Pemasaran digital menawarkan Anda adanya mekanisme respon konsumen atau
pelanggan real-time, yang akan memberikan dampak besar pada keberhasilan usaha
Anda menurut laporan dari eMarketer.
Keuntungan dari chanel pelayanan yang disediakan oleh pemasaran digital
diantaranya adalah menghasilkan pendapatan yang lebih besar, mempertahankan
pelanggan dan memberikan kepuasan layanan terhadap konsumen.
e. Menjangkau Pengguna Mobile (Smartphone)
Pemasaran digital membawa Anda memasuki area pasar raksasa, dimana kegiatan
pemasaran digital melalui perangkat mobile menghasilkan hingga 34% dari
keseluruhan trafik organik. Menurut eMarketer, teknologi mobile juga mempengaruhi
perilaku pembelian konsumen tersebut. Data menunjukkan bahwa 91% orang dewasa
di Amerika Serikat selalu menggunakan perangkat mobile mereka setiap saat.
f. Membantu Menghasilkan Pendapatan Tinggi
Konsumen yang melakukan transaksi secara online membutuhkan enam poin utama
untuk meyakinkan mereka agar melakukan pembelian, setelah itu mereka bahkan
bisa empat kali lebih banyak melakukan pembelian dari konsumen biasanya.
Strategi pemasaran digital dikonfirmasi bisa mengasilkan peningkatan keuntungan
2,8 kali lebih besar bagi sebuah usaha dibandingkan dengan pemasaran tradisional.
g. ROI Menjadi Lebih Tinggi
Dalam laporan HubSpot, terkonfiramsi bahwa pemasaran digital dapat membantu
Anda untuk menghasilkan Cost-Per-Lead (CPL) yang lebih baik dibandingkan
dengan pemasaran tradisional atau bahkan telemarketing.
h. Menjaga Posisi Anda Terhadap Pesaing
Banyak merek dan usaha saat ini saling bersaing dengan campaign digital marketing
mereka. Para pengusaha menggunakan bermacam-macam chanel termasuk display,
PPC, dan penggunaan media sosial.
i. Membantu Anda Bersaing dengan Perusahaan Besar
Tidak hanya membuat posisi Anda sejajar dengan pesaing, namun digital marketing
juga memungkinkan Anda untuk bersaing head to head dengan merek dan
perusahaan besar.
j. Mempersiapkan Anda untuk Era Internet of Things
Gartner melaporkan bahwa pada tahun 2020 diperkirakan adanya 26 miliar gadget,
smartphone, tablet, jam tangan, kacamata, sepatu dan peralatan lainnya yang akan
saling terhubung dalam ekosistem online secara global yang akan membentuk era
Internet of Things.

4. Penetapan capaian “SMART” pada digital Marketing


SMART berarti tujuannya tersebut spesifik dan terukur (Specific and
Measurable), dapat diraih/realistis (Attainable), relevan dan berjangka waktu
(Relevant and Timely), tujuan yang dirumuskan dalam metode SMART sebagai
sasaran-sasaran yang terukur secara otomatis akan lebih memotivasi daripada target
yang tidak jelas. Banyak manajemen di dalam perusahaan yang menentukan target
individu karyawannya berdasarkan angka-angka dan kriteria yang terukur. Dan yang
lebih detail lagi, dengan menggunakan metode SMART
Paul J. Meyer mendeskripsikan karakteristik pengukuran SMART sebagai berikut;
“Spesifik berarti menjabarkan sasaran secara jelas dan tanpa ambigu. Beberapa atribut
yang digunakan yaitu dengan mengevaluasi: apa yang ingin dicapai? Alasan atau
keuntungan apa yang ingin diraih dengan mencapai sasaran itu? Siapa saja yang
terkait dan berhubungan dengan pencapaian sasaran? Dimana lokasi atau
fasilitas/prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?”
Selanjutnya adalah pengukuran yang kongkrit seperti berapa banyak atau kapan
sebuah sasaran bisa diketahui telah dicapai. Hal ini mesti dapat diperhitungkan dari
awal penetapan targetnya. Terminologi yang ketiga (attainable) menekankan
pentingnya seberapa realistis sebuah target itu. Jika sasarannya terlalu jauh diluar
standar, bisa menjadi demotivator karena tidak sesuai dengan keahlian, kapasitas,
kemampuan, serta perilaku yang dimiliki untuk meraih sasaran tersebut. Sehingga
kemungkinan bagaimana sebuah tujuan dapat diraih bisa terjawab ketika mulai
menilai sebuah kelayakan target. Disinilah pentingnya rutinitas penilaian kinerja
terhadap kontribusi karyawan yang dievaluasi atasan secara periodik atau berkala.
Target yang terlalu tinggi dan tak terjangkau akan memberikan tekanan yang terlalu
besar dan akhirnya membawa perasaan apatis atau rasa malas dan penundaan.
Sedangkan target yang terlalu rendah hanya akan menciptakan kinerja yang tidak
optimal karena rasa bosan dan ujung-ujungnya juga bisa menimbulkan rasa malas dan
penundaan (demotivasi). Motivasi karyawan dalam bekerja justru jangan terlalu
memikirkan angka-angka yang secara spesifik, terukur, ralistis, relevan, dan terbatas
dengan waktu ini cukup untuk diketahui tapi tak bisa menjadi obsesi karena
perusahaan dan para karyawannya tidak memiliki kendali penuh akan keakuratannya.
Banyak faktor-faktor eksternal lainnya yang diluar kontrol manajemen seperti alam,
lingkungan, tren pasar, perilaku pelanggan, perusahaan pesaing, regulator, dan
sebagainya, secara adil karyawan juga meminta perusahaan untuk memberikan
imbalan atau bonus diluar gaji yang mencerminkan perhitungan spesifik jika target
yang didapatkan melebihi harapan atau pengukuran SMART ini.

Anda mungkin juga menyukai