Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
05TIDE003 /2019/5
1
LEMBAR IDENTITAS
Disusun Oleh:
NAMA NIM
YOGI SAHRO 191010800128
TEGUH KURNIAWAN 191010800559
MUCHLIS 191010800144
HEGAR REKSA 191010800138
ELVIK NURVEJI 191010800122
ALDIYAT FARIZKY 191010800472
2
LEMBAR PERNYATAAN
Disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti pelaksanaan praktikum analisa perancangan
kerja
Kelompok :4
Kelas : 05TIDE003
Menyatakan bahwa laporan praktikum Analisa perancangan kerja untuk yang kami buat:
1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang pernah diajukan oleh
pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau hasil foto copy.
2. Kami ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratium Teknik Industri sesuai
dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia menerima sanksi akademik
sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar
Menyetujui Mengetahui
Dosen Praktikum Ketua Laboratium Teknik Industri
3
LEMBAR PENILAIAN
KELOMPOK 4
4
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Praktikum analisa
perancangan kerja di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pada laporan ini takkan terwujud tanpa
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami, penulis
menyampaikaan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. (H.C). H. Darsono, selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Saiful Bachri, S.Sc, M.Eng, PhD, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pamulang
4. Rini Alyatifah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan nasehat kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik.
5. Adi Candra,ST,MT, selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang.
6. Syahren Nurmutia, S.T.,M.M yang telah memberikan berkah ilmu hinggan penulis dapat
menyusun laporan.
7. Puspita Sari selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah Praktikum analisa perancangan
kerja yang telah memberikan masukan, dorongan, dan pengarahannya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
8. Teman-teman Teknik Industri Universitas Pamulang khususnya kelas 05TIDE005 yang
telah membantu penulis menghadapi pemasalahan dalam menyelesaikan laporan
praktikum analisa perancangan kerja
9. Semua pihak yang membantu penulis dalam mengerjakan laporan praktikum analisa
perancangan kerja ni yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.
Penulis sadar bahwa dalam Laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Kekurangan
tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan Laporan selaanjutnya. Akhirnya
penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tangerang , 15 Januari
5
DAFTAR ISI
6
PERTEMUAN 4 ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
JUDUL LAPORAN PERTEMUAN 4 .................................................................................... 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................. 1
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM ...................................................... 1
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ........................................................... 1
D. LEMBAR KERJA ....................................................................................................... 1
E. REFERENSI ................................................................................................................ 1
PERTEMUAN 5 ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
JUDUL LAPORAN PERTEMUAN 5 .................................................................................... 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................. 1
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM ...................................................... 1
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ........................................................... 1
D. LEMBAR KERJA ....................................................................................................... 1
E. REFERENSI ................................................................................................................ 1
PERTEMUAN 6 ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
JUDUL LAPORAN PERTEMUAN 6 .................................................................................... 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................. 1
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM ...................................................... 1
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ........................................................... 1
D. LEMBAR KERJA ...................................................................................................... 1
E. REFERENSI ................................................................................................................ 1
PERTEMUAN 7 ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
JUDUL LAPORAN PERTEMUAN 7 .................................................................................... 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................. 1
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM ...................................................... 1
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ........................................................... 1
D. LEMBAR KERJA ....................................................................................................... 1
E. REFERENSI ................................................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR TABEL
9
PERTEMUAN 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar analisa perancangan kerja melalui
pengertian dan sejarah dari analisa perancangan kerja. Setelah menyelesaikan perkuliahan,
praktikan diharapkan mampu memahami pengertian analisa perancangan kerja, memahami
sejarah analisa perancangan kerja, dan dapat mengetahui apa saja alat yang akan digunakan
pada saat praktikum
Dalam kehidupan manusia selama 1x24 jam, sejak manusia pertama zaman revolusi indistri
pertama sampai sekarang revolusi industri 4.0, manusia tidak pernah lepas dari yang namanya
bekerja, dengan segala apapun motivasinya. Namun demikian, tidak ada suatu definisi yang
sama tentang bekerja. Para ahli mendefinisikan kerja dalam berbagai bentuk, berikutadalah
definisi menurut para ahli, yakni :
1. Miller ( 1967 ), mengatakan bahwa “ any set of activities occurring about the same time,
sharing some common purpose that is recognize by a task performer ”.
2. Bennet ( 1971 ), mengatakan bahwa “ generally speaking, any kind behavior that can
reasonably be labeled with a verb can be called a task “.
3. Teicher and whitehead ( 1973 ), mengatakan bahwa “ a transfer of information
between components ( within a system ) “.
Frederick Winslow Taylor dan Frank Bunker Gilberth yang telah menjadi literatur dari
analisa perancangan kerja. Dari kedua nama tersebut yang memulai mengembangkan ilmu
perancangan kerja yang digabungkan sebagai suatu satu kesatuan, hasil dari penelitian
mereka umumnya dikenal sebagai Teknik Tata Cara Kerja atau Methods Engineering yang
umumnya lebih dikenal sebagai analisa dan perancangan kerja (APK).
Pada era manajemen ilmiah ialah era dimulainya ilmu disiplin teknik industri, padaEra ini
disiplin ilmu kerekayasaan tidak hanya membahas tentang faktor-faktor tehnikal,namun juga
10
meliputi aspek-aspek yang lainnya contohnya seperti aspek manusia, aspek ekonomi, dan
lainnya. Sehingga kinerja yang dihasilkan tidak hanya produktivitas kerja saja,tetapi juga
efisensi. Menurut Roni (2017), yang di kutip dari pendapat Hicks (1994), pada era ini di bagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Era Pionir
Pada era pionir ini ditandai dengan di mulainya penggunaan metode ilmiah dalam
memecahkan suatu permasalahan yang terjadi pada sistem kerja. Pada era pionir ini bertujuan
agar bagaimana memberikan nilai tambah (adding value) baik bagi manajemen
maupun bagi pekerja. Pada era pionir ini memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas.
Pada sistem kerja agar lebih efisien yang di lakukan dengan cara memperbaiki hubungan antara
manusia, mesin, dan material atau bahan baku, dengan cara memperbaiki metode kerja
melakukan perbaikan pada alat bantu saat bekerja yang dilakukan dengan menerapkan studi
waktu (time sudy) dan studi gerakan (motion study).
2. Era Tradisionalis
Pada era tradisionalis ini,ide-ide dasar pada era pionir dikembangkan dan juga
diaplikasikan pada bidang yang lebih luas, tak hanya berfokus pada stasiun kerja, namun
dikembangkan lagi pada sistem manufaktur (fabrikasi). Pada era tradisionalis bertujuan agar
terjadinya peningkatan produktivitas dan efisiensi yang dilakukan dengan cara melakukan
perbaikan pad sitem kerja dengan mengembangkan alat-alat bantu saat bekerja. Pada perbaikan
sistem kerja ini, dilakukan dengan menggunakan teknik tata cara kerja (method engineering).
11
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Berikut beberapa alat yang digunakan dalam praktikum Analisa Perancangan Kerja
diantaranya :
1. Meteran
Gambar 1.1
Secara umum meteran berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna
untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat
lingkaran. Adapun tujuan dari dilakukannya pengukuran adalah untuk mengetahui nilai ukuran
dari suatu obyek ukur atau benda, bisa berupa panjang, lebar, luas, kedalaman, dan lain-lain.
Dalam praktik ini meteran akan digunakan untuk mengukur ukuran badan, tempat kerja
ataupun benda kerja.
Gambar 1.2
12
3. Stopwatch
Gambar 1.3
Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Dalam praktik ini stopwatch akan digunakan untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan pada proses perakitan mainan.
Gambar 1.4
Timbangan berfungsi untuk mengukur massa atau bobot suatu benda atau seseorang.
13
5. Microsoft Visio
Gambar 1.5
Microsoft Visio merupakan sebuah program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk
membuat diagram, diagram alir, brainstorm, dan skema. Pada aplikasi ini, menggunakan grafik
vektor dalam pembuatan diagram-diagramnya. Pada praktikum analisa perancangan kerja,
Microsoft Visio berfungsi untuk memudahkan kita dalam pembuatan peta kerja, diagram dan
lainnya.
14
D.LEMBARAN KERJA
LEMBAR KERJA
HASIL PRAKTIKUM
Pada Pertemuan pertama ini yang dipelajari adalah pengenalan serta fungsi dari alat-
alat praktikum seperti timbangan, stopwatch, timbangan dan software Microsoft Visio.
Mengenali alat praktikum serta fungsinya akan berpengaruh pada proses praktikum
kedepan karena alat-alat tersebut akan sering digunakan terutama dalam ilum Analisa
Perancangan Kerja.
15
E. REFERENSI
https://www.dicoding.com/blog
https://www.dosenpendidikan.co.id/simbol-flowchart/
https://ndunx.wordpress.com/2011/10/20/sejarah-flowchart-diagram-alir-sistem-untuk-
pembuatan-program/
16
PERTEMUAN 2
FLOWCHART
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar flowchart melalui pengertian, fungsi
flowchart, jenis flowchart, symbol-simbol flowchart dan sejarah dari flowchart. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, praktikan diharapkan mampu memahami pengertian flow chart,
memahami sejarah flow chart dan dapat mengaplikasikan penggunaan flowchart pada dunia
kerja atau kehidupan sehari-hari.
Secara definisi flowchart atau bagan alir adalah diagram yang menampilkan langkah-
langkah dan keputusan untuk melakukan sebuah proses dari suatu program. Setiap langkah
digambarkan dalam bentuk diagram dan dihubungkan dengan garis atau arah panah.
Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah atau fungsionalitas dari
sebuah proyek pembuatan program yang melibatkan banyak orang sekaligus. Selain itu
dengan menggunakan bagan alur proses dari sebuah program akan lebih jelas, ringkas, dan
mengurangi kemungkinan untuk salah penafsiran. Penggunaan flowchart dalam dunia
pemrograman juga merupakan cara yang bagus untuk menghubungkan antara kebutuhan
teknis dan non-teknis.
2. Fungsi Flowchart
3. Jenis-jenis Flowchart
Flowchart sendiri terdiri dari lima jenis, masing-masing jenis memiliki karakteristik dalam
penggunaanya. Berikut adalah jenis-jenisnya:
a. Flowchart dokumen
Pertama ada flowchart dokumen (document flowchart) atau bisa juga disebut dengan
paperwork flowchart. Flowchart dokumen berfungsi untuk menelusuri alur form dari satu
bagian ke bagian yang lain, termasuk bagaimana laporan diproses, dicatat, dan disimpan.
17
b. Flowchart program
Selanjutnya kita akan membahas flowchart program. Flowchart ini menggambarkan secara
rinci prosedur dari proses program. Flowchart program terdiri dari dua macam, antara lain:
flowchart logika program (program logic flowchart) dan flowchart program komputer terinci
(detailed computer program flowchart).
c. Flowchart proses
Flowchart proses adalah cara penggambaran rekayasa industrial dengan cara merinci dan
menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.
d. Flowchart sistem
Yang keempat ada flowchart sistem. Flowchart sistem adalah flowchart yang menampilkan
tahapan atau proses kerja yang sedang berlangsung di dalam sistem secara menyeluruh.
Selain itu flowchart sistem juga menguraikan urutan dari setiap prosedur yang ada di dalam
sistem.
e. Flowchart skematik
Terakhir ada flowchart skematik. Flowchart ini menampilkan alur prosedur suatu sistem,
hampir sama dengan flowchart sistem. Namun, ada perbedaan dalam penggunaan simbol-
simbol dalam menggambarkan alur. Selain simbol-simbol, flowchart skematik juga
menggunakan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya untuk mempermudah dalam
pembacaan flowchart untuk orang awam.
4. Simbol-Simbol Flowchart
Pada dasarnya simbol-simbol dalam flowchart memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut adalah
simbol-simbol yang sering digunakan dalam proses pembuatan flowchart.
Gambar 1.6
18
5. Sejarah Flowchart
Metode terstruktur pertama untuk mendokumentasikan proses flow, “diagram proses aliran”,
diperkenalkan oleh Frank Gilbreth kepada anggota ASME pada 1921 sebagai presentasi
“Proses Charts-Langkah Pertama di Menemukan Satu Best Way”. Gilbreth’s tool dengan
cepat menemukan jalan masuk ke teknik industri kurikulum. Pada awal tahun 1930-an,
seorang insinyur industri, Allan H. Mogensen mulai bisnis pelatihan orang-orang dalam
penggunaan beberapa alat-alat teknik industri di Penyederhanaan Kerja Pertemuan di Lake
Placid, New York.
Seorang lulusan 1944 kelas Mogensen, Seni Spinanger, mengambil peralatan kembali ke
Procter and Gamble di mana dia mengembangkan Program Ubah Metode disengaja. Lulusan
1944 lain, Ben S. Graham, Direktur Teknik di Formcraft Standar Daftar Corporation,
mengadaptasi bagan proses arus informasi pengolahan dengan pengembangan proses aliran
multi-chart untuk menampilkan beberapa dokumen serta hubungan mereka. Pada 1947,
ASME mengadopsi seperangkat simbol yang berasal dari asli Gilbreth bekerja sebagai
Standar ASME untuk Proses Charts oleh Mishad, Ramsan, Raiaan.
Douglas Hartree menjelaskan bahwa Herman Goldstine dan John von Neumann
mengembangkan diagram alur (awalnya, diagram) untuk merencanakan program-program
komputer. account kontemporer-Nya didukung oleh insinyur IBM dan oleh Goldstine ingatan
pribadi. pemrograman asli flow chart dari Goldstine dan von Neumann dapat dilihat dalam
laporan tidak diterbitkan, “Perencanaan dan pengkodean masalah bagi alat komputasi
elektronik, Bagian II, Volume 1,” 1947, yang direproduksi dalam von Neumann karya
dikumpulkanDiagram alur yang digunakan menjadi alat populer untuk menggambarkan
algoritma komputer dan masih digunakan untuk tujuan ini. teknik-teknik modern seperti UML
diagram aktivitas dapat dianggap sebagai perpanjangan dari diagram alur. Namun, popularitas
mereka menurun ketika, pada 1970-an, interaktif terminal komputer dan generasi ketiga bahasa
pemrograman menjadi alat yang umum dariperdagangan, karena algoritma dapat dinyatakan
jauh lebih ringkas dan readably sebagai kode sumber dalam suatu bahasa. Sering kali, pseudo-
kode yang digunakan, yang menggunakan idiom umum bahasa tersebut tanpa benar-benar
mengikuti rincian satu tertentu.
19
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Berikut ini merupakan flowchart perakitan mainan mobil-mobilan truk plastik :
Start
Siapkan material
mainan dan
peralatan yang
dibutuhkan
Kualitas
OK/NG NG
OK
End
20
Flowchart ini menunjukkan alur proses pembuatan mainan dimana diawali dengan proses
menyiapkan material dan peralatan kemudian dilanjutkan proses perakitan mainan sesuai
instruksi kerja dan standar kualitas, selanjutnya dilakukan proses pengecekkan kualitas apabila
kualitas mainan baik (OK) maka proses selesai dan barang disimpan namun apabila kualitas
mainan tidak baik (NG) maka Kembali ke proses perakitan untuk dilakukan perakitan ulang.
Tujuan flowchart ini adalah untuk menggambarkan dan mengetahui alur proses perakitan
mainan agar mudah menganalisa proses pembuatan sehingga kekurangan dapat dilihat untuk
dilakukan perbaikan atau kebutuhan Analisa lainnya.
21
D. LEMBAR KERJA
LEMBAR KERJA
HASIL PRAKTIKUM
22
E. REFERENSI
https://www.dicoding.com/blog
https://www.dosenpendidikan.co.id/simbol-flowchart/
https://ndunx.wordpress.com/2011/10/20/sejarah-flowchart-diagram-alir-sistem-untuk-
pembuatan-program/
23
PERTEMUAN 3
STUDI GERAKAKAN
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini kami akan menjelaskan mengenai perancangan kerja melalui studi gerakan.
Setelah menyelesaikan perkuliahan, Kami harapkan dengan praktikan ini kita semua dapat
memahami macam-macam dan lambang peta kerja dengan baik, membuat macam-macam peta
kerja, dan dapat mengaplikasikan peta kerja keseluruhan kedalam produk masing-masing.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Studi gerakan adalah analisis terhadap beberapa bagian badan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaanya agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat di kurangi bahkan di hilangkan
sehingga akan di peroleh penghematan waktu kerja dan kelelahan dari pekerja dapat di
minimalisasi
Munculnya studi gerakan bermula dari seorang yang bernama F.B Gilberth yang di bantu oleh
sang istri Lilian, untuk menganalisa gerakan-gerakan pekerja dalam melakukan pekerjaanya.
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Sebelum anggota melkuakan praktikum Analisa Perancangan Kerja ini, praktikan wajib
mentaati serta mematuhi tata tertib yang sudah di buat oleh katua kelompok
1. Praktikan datang tepat waktu, sesuai dengan jadwal praktikum yang telah ditetapkan
2. Praktikan TIDAK diperkenankan:
a. Memakai kaos oblong (singlet) saat pelaksanaan praktikum
b. Memakai sandal saat pelaksanaan praktiuk dan didalam ruangan laboratorium
c. Merokok saat melakukan kegiatan
d. Perlengkapan pribadi selain alat tulis agar disimpan di tempat yang sudah ditentukan
e. Seluruh praktikan diwajibkan berada diarea praktikum paling telat Lima Belas Menit
Sebelumn Praktikum di laksanakan
f. Seluruh Praktikan wajib mengisi absensi atau daftar kehadiran
g. Jika anggota praktikan berhalangan hadir saat pelaksanaan praktikum dengan yang telah
ditetapkan, maka praktikan bisa memberitahukan secara lisan maupun tertulis kepada ketua
kelompok
h. Seluruh praktikan wajib serta merapihkan kembali tempat praktikum dan meletakan alat
praktikum ketempat semula apabila kegiatan praktikum telah selesai
24
C. LEMBAR KERJA
Gambar 3.1
Dalam praktikan kali ini kelompok kami akan mengnaalisis cara kerja nggota tubuh dengan
perakitan mainan mobil kayu, dalam kegiatan ini anggota dari kelompok kita akan menjadi
seorang operator yang akan kita analisis saat operator bekerja
2. Stopwatch
Gambar 3.2
Anggota kelompok kita yg lain akan menghitung berapa lama proses demi proses perakitan
yang di kerjakan oleh operator tersebut.
3. meteran
Gambar 3.3
Satu orang anggota bertugas untuk mengukur jarak setiap part yang dipakai oleh operator
dalam menjalankan proses perakitan mainan menggunakan meteran.
25
4. Setelah kita mengamati operator dengan gerakan kerja nya kemudian kita langsung untuk
membuat peta aliran proses dengan menggunakan ms.visio
Gambar 3.4
Disini kita mengumpulkan hasil dari pengamatan semua anggota baik itu dari penghitungan
waktu operator dalam bekerja maupun pengamatan anggota dalam mengukur jarak saat
operator bekerja.
26
Kesimpulan dari data di atas hasil pengmatan seorang operator dalam bekerja bahwa untuk
menyelesaikan satu mainan mobil kayu membutuhkan waktu 164 detik waktu dalam mrakit
dan total jarak yang di peroleh yaitu 121 cm.
27
D. REFERENSI
28
PERTEMUAN 4
STUDI GERAKAN ( LANJUTAN )
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini kami akan menjelaskan mengenai perancangan kerja melalui studi gerakan.
Setelah menyelesaikan perkuliahan, Kami harapkan dengan praktikan ini kita semua dapat
memahami macam-macam dan lambang peta kerja dengan baik, membuat macam-macam peta
kerja, dan dapat mengaplikasikan peta kerja keseluruhan kedalam produk masing-masing
Dalam studi gerakan ada yang namanya peta-peta kerja yaitu diantaranya peta pekerja mesin
dan peta tangng kiri dan kanan
1. Peta pekerja mesin, merupakan peta pertama yang termasuk kelompok kegiatan setempat.
Hubungan antara operator dan mesin sering bekerja secara silih berganti, yaitu sementara
mesin menganggur, operator bekerja atau sebaliknya. Waktu menganggur adalah suatu
kerugian . Oleh karena itu, waktu menganggur baik pada pekerja maupun mesin harus
dihilangkan atau setidaknya diminimumkan. Namun, tentunya harus masih berada dalam
batas-batas kemampuan manusia dan mesinnya.
Apabila kita menemukan bahwa efektifitas pekerja yang menangani sebuah atau beberapa
mesin itu rendah, yaitu pekerja banyak menganggur, sementara ditempat lain banyak terdapat
mesin yang menganggur, maka penambahan tugas bagi pekerja tersebut mungkin dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Sebaliknya jika terdapat seorang pekerja yang
terlampau sibuk dalam menangani tugasnya sehingga tidak memungkinkan baginya untuk bisa
melepas lelah dan melakukan kepentingan-kepentingan pribadi lainnya, maka tentu hal ini pun
akan merugikan, baik pada pihak perusahaan atau bagi pekerja itu sendiri. Pekerja yang
terlampau lelah cenderung lebih banyak melakukan kesalahan-kesalahan. Bisa jadi ini
mengakibatkan kerusakan pada mesin atau menurunkan kualitas produksi. Keburukkan yang
dialami pekerja, terutama dirasakan dalam jangka panjang, saat pekerja terlampau lelah, tentu
akan mengakibatkan makin memburuknya kondisi tubuh pekerja tersebut.
29
2. Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan
gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan
waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan
perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan ketika
melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukup
lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk
memperbaiki suatu pekerjaan manual, yakni saat setiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat terus
berulang. Itulah sebabnya dengan menggunakan peta ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola
gerakan yang tidak efisien dan atau bisa melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip
ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual tersebut berlangsung.
Sebelum anggota melkuakan praktikum Analisa Perancangan Kerja ini, praktikan wajib
mentaati serta mematuhi tata tertib yang sudah di buat oleh katua kelompok
1. Praktikan datang tepat waktu, sesuai dengan jadwal praktikum yang telah ditetapkan
2. Praktikan TIDAK diperkenankan:
a. Memakai kaos oblong (singlet) saat pelaksanaan praktikum
b. Memakai sandal saat pelaksanaan praktiuk dan didalam ruangan laboratorium
c. Merokok saat melakukan kegiatan
3. Perlengkapan pribadi selain alat tulis agar disimpan di tempat yang sudah ditentukan
4. Seluruh praktikan diwajibkan berada diarea praktikum paling telat Lima Belas Menit
Sebelumn Praktikum di laksanakan
5. Seluruh Praktikan wajib mengisi absensi atau daftar kehadiran
6. Jika anggota praktikan berhalangan hadir saat pelaksanaan praktikum dengan yang telah
ditetapkan, maka praktikan bisa memberitahukan secara lisan maupun tertulis kepada
ketua kelompok
7. Seluruh praktikan wajib serta merapihkan kembali tempat praktikum dan meletakan alat
praktikum ketempat semula apabila kegiatan praktikum telah selesai
30
D. LEMBAR KERJA
Dalam lembar visio ada beberapa lambing utnuk menunjukan waktu kerja dan waktu
menganggur, dalam praktikan ini kelompok kita akan mencoba menganalisa proses
pengamplasan menggunakan mesin dan kita bandingkan dengan menggunakan tenaga
manusia, untuk langkah pertama kita langsung buka saja ms, visio nya dan langsung membuat
table.
Gambar 4.1
Disini kita juga membutuhkan data-data seperti waktu proses selagi bekerja yaitu dengan
menggunakan stopwatch, kita masukan semua data yang telah kita peroleh dari hasil
pengamatan yang kita lakukan hingga selesai,
Dengan peta pekerja dan mesin ini kita dapat atau perbandingan kinerja antara keduanya, dan
juga kita dapat tau proses waktu dari keduanya
Gambar 4.2
Seperti pada gambar kita dapat menyimpulkan hasil dari proses kegiatan kita dengan
demikian proses pembuatan peta pekerja dan mesin pada ms.visio telah selesai.
31
Gambar 4.3
Kesimpulan setelah melakukan beberapa analisis kita dapat tahu bahwa data yang di peroleh
dari proses pengamplasan mesin dan manusia untuk waktu nganggur nya sendiri dari pekerja
itu 0 sedangkan mesin 3,644, untuk waktu kerja pekerja mendapatkan 52,884 dan mesin
mendapatkan 49,20 waktu total dari keduanya yaitu pekerja 52,884 dan mesin 52, 884 dan
untuk presentase produktifnya pekerja 100% dan mesin 91%
32
E. REFERENSI
33
PERTEMUAN 5
STUDI WAKTU
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar studi waktu. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, praktikan diharapkan mampu menjelaskan tentang definisi studi
waktu (time study), memahami dan menjelaskan cara menentukan waktu baku (time
standard) berdasarkan studi waktu dengan faktor penyesuaian dan kelonggaran, dan dapat
memahami penggunaan metode jam henti (stopwatch time study).
34
3. Speed Rating atau Performance Rating, sistem ini mengevaluasi performasi dengan
mempertimbangkan tingkat keterampilan per satuan waktu.
4. Objective Rating, dikembangkan oleh Munder dan Danner. Sistem ini tidak hanya
menentukan kecepatan aktivitas tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan
pekerjaan.
digunakan. Sistem ini mempertimbangkan empat faktor, antara lain keterampilan usaha,
kondisi, dan konsistensi.
35
2.Menyiapkan satu orang operator untuk melakukan perakitan
3.Menyusun layout kerja,agar operator mudah dan efektif dalam melakukan perakitan
6.Mencatat total waktu yang diperoleh didalam lembar data dengan menggunakan
perlangkapan alat tulis
36
PENGUKURAN TOTAL
KE - WAKTU
PENGUKURAN
1 20,25
2 25,30
3 26,20
4 20,50
5 25,40
6 30,25
7 26,50
8 25,70
9 30,50
10 28,70
11 28.50
12 27,60
13 28,80
14 30,20
15 28.30
16 25.40
30,25
37
TABLE 5.2 HASIL PENGUKURAN
SUB PENGUKURAN HARGA X
GROP
JUMLAH 107,03
∑ 𝟏𝟎𝟕,𝟑
XBAR =∑ X = =26,82
𝑲 𝟒
8. Melakukan uji keseragaman data dan uji kecukupan data dengan tingkat keyakinan dan
tingkat ketelitian yang ditentukan pada lembar kerja.
(Xi-xbar)2
1.(20,25-26,82)2=42,90
2.(25,30-26,82)2=2,31
3.(26,20-26,82)2=0,38
4.(20,50-26,82)2=39,94
5.(25,40-26,82)2=2,01
6.(30,25-26,82)2=11,76
7.(26,50-26,82)2=0,10
8.(25,70-26,82)2=1,25
9.(30,50-26,82)2=13,54
10.(28,70-26,82)2=3,53
11.(28,50-26,82)2=2,82
12.(27,60-26,82)2=0,60
13.(28,80-26,82)2=3,92
14.(30,20-26,82)2=11,42
15.(28.30-26,82)2=2,19
16.(25.40-26,82)2=2,01
38
Maka Σ(𝐗𝐢 – 𝐗𝐛𝐚𝐫 )=140,68
√∑(𝑥 − 𝑥𝑏𝑎𝑟))2
𝜎=
𝑛−1
140,68
=√ 16−1
=√9,379
=3,0 =3
𝜎 3
K𝜎 = =4 =3
√𝑛
𝒌 𝑵∑𝒙𝟐 −(∑𝒙)𝟐 2
𝑵′ = [ 𝒔 √ ]
∑𝑿
= 𝟐 √𝟏𝟔𝒙𝟏𝟏.𝟏𝟑𝟔−(𝟒𝟐𝟔)𝟐
[𝟎,𝟎𝟓 ]
𝟒𝟐𝟔
=[𝟒𝟎√𝟏𝟔𝒙𝟏𝟏,𝟑𝟔−(𝟏𝟖𝟏,𝟕𝟔) ]
= 5,4
𝑵′ ≤ 𝑵
39
Menentukan Faktor Penyesuaian
𝟗𝟎
= = 𝟏, 𝟓
𝟔𝟎
WAKTU SIKLUS
WS=∑𝑿 𝟒𝟐𝟔
𝑵
= 𝟏𝟔
= 𝟐𝟔, 𝟔𝟐𝟓
Waktu Normal
Wn = Ws x P
= 26,625 x 1,5
= 39,94
TENAGA YG RINGAN 8
DIKELUARKAN
TOTAL 17
40
D.LEMBAR KERJA
KESIMPULAN
Jika dari sampling pekerjaan di dapat bahwa kelonggaran untuk hambatan yang
terhindar adalah 5 %, maka kelonggaran yang harus diberikan untuk pekerjaan itu adalah
(17 + 5 ) % = 22 % atau 0,22.
Jadi Nilai Waktu bakunya sebagai berikut :
Wh = Wn x ( 1 + K)
= 39,94 x (1 + 0,22)
= 48,73
41
E.REFRENSI
https://www.dicoding.com/blog
https://www.dosenpendidikan.co.id/simbol-flowchart/
https://ndunx.wordpress.com/2011/10/20/sejarah-flowchart-diagram-alir-sistem-untuk-pembuatan-
program/
42
PERTEMUAN 6
PENGINDERAAN DAN INFORMASI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai penginderaan dan informasi. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, praktikan diharapkan mampu menjelaskan tentang definisi
penginderaan dan informasi, memahami prinsip-prinsip dalam mendesain visual display, dan
dapat memahami tentang cara membuat berbagai tampilan visual (teks, symbol, dan
display) dengan baik
1. Pendeteksian,
Kemampuan dasar dari display untuk dapat diketahui keberadaannya atau fungsinya,
untuk visual display harus dapat dibaca, contohnya adalah petunjuk umum penggunaan
roda pada mobil dan untuk auditoy display harus dapat didengar, contohnya adalah bel
pada rumah, sirine kebakaran untuk mendeteksi kebakaran.
43
2. Pemahaman
Pemahaman dapat dibagi menjadi dua level yaitu diantaranya kata-kata atau simbol yang
digunakan didalam display mungkin terlalu sulit untuk dipahami oleh pengguna atau
pekerja, contoh nya adalah velocity dan coolant mungkin kurang cepat dipahami oleh
pembaca daripada speed dan water yang lebih mudah dipahami oleh pembaca.
3. Pengenalan
Pesan dari display harus dapat dibaca atau didengar dan dapat dipahami bagi setiap
pembacanya ataupun yang melihatnya. Berdasarkan tujuannya, display terdiri atas dua
bagian, yaitu display umum dan display khusus. Display umum disini mencangkup
mengenai aturan-aturan yang sifatnya ditunjukkan untuk kepentingan umum, contohnya
display tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan. Seperti "Jagalah Kebersihan",
"Buanglah Sampah Pada Tempatnya" dan lain sebagainya. Sedangkan display khusus
mencangkup mengenai aturan keselamatan kerja yang sifatnya ditunjukkan secara
khusus, contohnya seperti "Awas Tegangan Tinggi", "Gunakan Alat Pelindung Diri",
"HatiHati Lantai Licin", dan lain sebagainya.
Langkah Pengerjaan
1.MeLakukan observasi pada jenis-jenis display yang terkait dengan ilmu analisa
perancangan kerja yang terdapat pada bidang Teknik Industri.
2. merancang suatu display dalam bentuk stiker yang berkaitan dengan produkmasing-
masing (misalnya Merk pada produk, slogan atau moto, logo, dansebagainya) menggunakan
prinsip rancangan kerja yang baik.
44
Gambar 6.1
3. URAIAN DISPLAY
DIKETAHUAI JARAK VISUAL =5M=5000MM
𝐽𝐴𝑅𝐴𝐾 𝑉𝐼𝑆𝑈𝐴𝐿
TINGGI HURUF BESAR /ANKA DLM MM (H)= 200
5000
H= 200 = 25 𝑀𝑀
2 2
LEBAR HURUF BESAR = 𝑋 𝐻 = 𝑋25 = 16,66𝑀𝑀
3 3
1 1
JARAK ANTARA DUA HURUF = 4 𝑋 𝐻 = 4 𝑋 25 = 6,25𝑀𝑀
1 1
TEBAL HURUF BESAR =6 𝑋 𝐻 = 6 𝑋 25 = 4,16𝑀𝑀
2 2
JARAK ANTARA DUA KATA=3 𝑋 𝐻 = 3 𝑋 25 =16,66MM
4.OUTPUT DISPLAY
Gambar 6.2
45
D.LEMBAR KERJA
KESIMPULAN
Pembuatan display di peruntukan untuk keperluan ruang linkup industry, logo kamarmandi
yang telah di design dg sedemikianrupa guna sebagai symbol /petunjuk lokasi toilet.
Dalam pembuatan logo tersebut ,kami telah menghitung jarak visual dg nilai jarak =5 meter
/5000mm.
Untuk tinggi huruf,logo tersebut memiliki nilai anka =25 mm
Untuk lebar huruf besar,logo tersebut memiliki nilai anka=16,66mm
Untuk jarak spasi antar kata,logo memiliki nilai anka=16,66 mm
Untuk tebal huruf besar,logo tersebut memiliki nilai anka=4,16mm
Dan untuk jarak antar 2 huruf,logo memiliki nilai anka=6,25mm.
46
E. REFERENSI
industri, t. l. (2017). modul praktikum apk. modul, 29-32.
Barnes, R. M. (1980). Motion and Time Study Design and Measurement of Work. New york:
9th edition John Willey and Sons.
iftikar z sutalaksana, r. a. (2006). teknik perancangan sistem kerja. bandung: institut
teknologi bandung (ITB).
https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-PRO207-PRO207-Slide-02.pdf
47
PERTEMUAN 7
ANTHROPOMETRI TUBUH
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui proses pembutan produk yang akan digunakan sesuai kriteria pada tubuh
manusia berdasrkan ras, umur, dan bentuk tubuh.
Antropometri menurut Stevenson ( 1989 ) dan Nurmianto ( 1991 ) adalah suatu kumpulan data
secara numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk
dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan
data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean ( rata-rata ) dan standar
deviasinya dari satu distribusi normal Antropometri mengkaji masalah tubuh manusia.
Informasi ini diperlukan untuk merancang suatu sistem kerja agar menunjang kemudahan
pemakaian, keamanan dan kenyamanan dari suatu pekerjaan, sehingga antropometri dapat juga
diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi tubuh (
termasuk bentuk dan ukuran tubuh ) dengan disain alat – alat yang digunakan manusia.
Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian,
ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi
dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal.
Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat
dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik
kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri.
48
6. Perlengkapan Alat Tulis.
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan pengamatan perancangan
sistem kerja dengan menggunakan data anthropometri, yaitu :
49
D. LEMBAR KERJA
50
26. Tebal perut berdiri Tpb 65 38 53 42
27. Berat badan Bb 64 68 88 73,66
28. Jangkauan tangan ke atas Jtkt 80 74 75 71
Jangkauan tangan ke
29. Jktd 158 85 81 82
depan
30. Rentangan tangan Rt 158 160 168 162
31. Panjang jari 1 Pj 1 6 6 8 6,66
32. Panjang jari 2 Pj 2 9 9 10 9,33
33. Panjang jari 3 Pj 3 11 10 11 10,667
34. Panjang jari 4 Pj 4 9 9 10 9,33
35. Panjang jari 5 Pj 5 6 7 8 7
36. Pangkal ke tangan Pkt 28 26 21 25
37. Lebar jari 2,3,4,5 Lj 12 12 11 11,667
38. Lebar tangan Lt 10 10 10 10
ANTHROPOMETRI
STATIS
39. Putaran tangan Pl 100 220 220 213,33
40. Putaran telapak tangan Ptt 160 60 90 140
41. Sudut telapak tangan Stk 110 128 130 120
Tabel 7.1 Hasil Pengukuran
Standar Persentil
Dimen Jumlah Mean Persentil
si Deviasi 5 95
Jtkt 213 82 1,41 157,36 166,63
Lb 145 48,33 2,11 44,85 51,80
Tbt 510 170 1 168,35 171,64
Tsb 332 97 3,87 90,63 103,36
Plb 480 160 1,41 157,68 162,31
Jktd 246 162 2,82 79,68 84,31
51
PT. Furnitur Asia mempruksi sebuah produk baru, yaitu Lemari kayu, pembuatan produk ini,
PT. Furnitur Asia ingin memberikan sebuah produk yang disesuaikan dengan anthropometri
tubuh manusia agar produk yang diproduksi dapat memberikan kenyamanan kepada
konsumen. Untuk itu PT. Furnitur Asia membuat data untuk dijadikan sampel dalam
pengukuran lemari kayu yang akan diproduksi. Adapun data pengukuran yang digunakan.
44,85+44,85 = 89,7
52
ANGGOTA KELOMPOK
NAMA : MUCHLIS
ALAMAT : KEBAYORAN LAMA Pas Foto
NO HP : 0895346633864
HOBBY : BACA BUKU
53
54