A. PENGERTIAN
Anemia (penyakit kurang darah) adalah suatu keadaan di mana kadar Hb dalam darah kurang dari 11 gr
%
B. TANDA / GEJALA.
1. Mata berkunang-kunang.
2. Lemah.
3. Badan lesu.
4. Cepat lelah.
7. Gampang mengantuk.
D. FAKTOR PENYEBAB
Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia karena kurang zar besi dalam tubuh disebabkan karena:
Kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan besi, terutama yang berasal dari sumber hewani.
Ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh akan besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan.
E. AKIBAT LANJUTAN
Keguguran.
F. TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN SEHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
¯ Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat hewani seperti hati, ikan, daging, dan
sumber nabati seperti: sayuran hijau, tempe, tahu dan buah-buahan yang berwarna.
¯ Hindarkan pantangan terhadap makanan yang keliru yang dapat merugikan kesehatan ibu seperti
ikan, telur, buah-buahan tertentu.
¯ Bila nafsu makan ibu berkurang, makanlah makanan yang segar seperti buah, sayur bening, sayur
segar lainnya.
¯ Selama hamil makanlah beraneka ragam setiap hari dalam jumlah cukup dan makanan yang aman bagi
kesehatan.
¯ Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak daripada saat tidak hamil.
¯ Bila bumil telah melahirkan tapi Fe yang dimakan belum mencukupi 90 tablet, maka harus diteruskan
sampai selesai.
Efek samping:
¯ Menimbulkan gejala antara lain: mual – muntah, kadang diare / sulit BAB.
¯ Minum tablet tambah darah setelah makan malam / menghindari gejala efek samping.
¯ Dianjurkan untuk tidak minum bersama dengan susu, teh, kopi dan tablet kalk.
G. DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid I, Media Aesculapius, FKUI, Jakarta.
Catatan kuliah.
A. PENGKAJIAN
PENGUMPULAN DATA
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
No
Nama
Umur
Sex
Agama
Pekerjaan
Pendidikan
Ny. I
An. P
Tn. A
Ny. B
26 th
5 th
60 th
52 th
p
Islam.
Islam
Islam
Islam
IRT
Swasta
IRT
SMP
TK
SMP
SD
Istri
Anak
Bapak mertua
Ibu mertua
GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Serumah
c. Tipe Keluarga
Keluarga Bp. S merupakan type keluarga besar (extended family) yang terdiri dari bapak dan ibu (Tn. S
dan Ny. I), anak (An. A) dan bapak / ibu mertua (Tn. A dan Ny. B).
d. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam menghadapi suatu masalah adalah Tn. A karena beliau dianggap sebagai
orang yang tertua, setelah di musyawarahkan dengan anggota keluarga yang lain. Hubungan dalam
keluarga cukup harmonis dan jarang terjadi konflik.
Nama
Tidur siang
Tidur malam
Keterangan
Tn. S
Ny. I
An. P
Tn. A
Ny. B
± 1 jam
± 2 jam
± 1-2 jam
± 1 jam
± 2 jam
± 8 jam
± 8 jam
± 9 jam
± 6 jam
± 8 jam
Teratur.
Teratur.
Jarang.
Teratur.
2. Kebiasaan Makan
Makanan pokok keluarga Tn S adalah nasi frekuensi 3 kali sehari, penyajian dalam menu keluarga
berupa nasi, sayur, lauk-pauk setiap hari, konsumsi buah tidak tentu. Makanan yang di konsumsi oleh
keluarga adalah buatan sendiri dan kebiasaan makan keluarga bersama-sama. Istri dan anak-anak Tn. S
sering mengkonsumsi susu. Makanan pantangan bagi keluarga Tn. S tidak ada
3. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 x /hari memakai sabun, sikat gigi 2 x /hari, menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.
Mengganti pakaian 2 x sehari. Rambut di keramas 1 x seminggu dengan shampo. Anggota keluarga tidak
pernah memeriksakan giginya secara rutin kecuali sakit. Keadaan gigi dan sekitar mulut bersih. Kuku jari
tangan bersih dan terawat. Keluarga selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai alas
kaki bila keluar rumah.
Pada waktu senggang, keluarga Tn. S menggunakannya dengan menonton TV bersama-sama. Rekreasi
jarang dilakukan.
Pendapatan keluarga Tn. S rata-rata per bulan Rp 500.000. yang mengatur penggunaan uang adalah Ny.
I. Pengeluaran Tn. S rata-rata sekitar ± Rp 450.000,-. Bapak dan ibu mertua mengatur sendiri keuangan
mereka.
Tn. S dan Ny. I adalah suku Jawa dan bahasa yang digunakan adalah campuran antara bahasa Banjar dan
Jawa. Kegiatan kemasyarakatan tidak ada yang diikuti oleh semua anggota keluarga. Semua anggota
keluarga taat menjalankan ibadah.
g. Faktor Lingkungan
1. Perumahan
Status pemilikan rumah adalah milik mertua, bentuk bangunan semi permanen dengan ukuran 20 m x
10 m. Atap dari siap, dinding dari semen dengan lantai semen. Ada ruang tamu, kamar tidur 3 buah,
ruang tengah ada, dapur dan ruang makan jadi satu. Jamban keluarga pakai closed. Keluarga
menggunakan air bersih dari sumur gali. Penerangan dari listrik, ventilasi yang terdiri dari pintu, jendela
dan lubang angin.
Denah Rumah
Keterangan :
A : Teras
B : Kamar tidur
C : Kamar tidur
D : Ruang keluarga
F : WC + Kamar mandi
3. Fasilitas Kesehatan
Di wilayah tempat tinggal keluarga terdapat fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Salam Babaris. Keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan tersebut bila sakit. Jarak antara rumah dan Puskesmas ± 1 KM. Bila ke
Puskesmas ibu selalu jalan kaki untuk mencapainya.
h. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
1. Tn. A
Pemeriksaan fisik :
2. Ny. B
Pemeriksaan fisik :
3. Tn. S
4. Ny. I
Mengeluh jantung berdebar-debar, mengeluh cepat lelah, mata berkunang-kunang, sakit kepala. Merasa
cemas dengan kehamilannya. Pemeriksaan fisik G2 P1 A0, HPHT : 30 – 9 – 2002, TP : 30 – 6 – 2003
Hb : 9,5 gr %
5. An. P
Tidak ada keluhan sakit, imunisasi lengkap.
B. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Data
- Konjungtiva anemis.
- TD : 100/70 mmHg.
- Pols : 88 x/menit.
- Resp : 20 x/menit.
- Temp : 36,5o C
a. Ketidakmampuan Keluarga untuk mengenal masalah ibu hamil dengan anemia berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyebab, tanda dan gejala serta akibat.
c. Ketidakmampuan Keluarga untuk merawat ibu hamil dengan anemia berhubungan dengan
pengetahuan yang kurang tentang perawatan ibu hamil.
Ketidakmampuan Keluarga untuk memberi perawatan terhadap ibu yang mengalami krisis karena
kehamilannya berhubungan dengan ketidaktahuan tentang perawatan yang dibutuhkan
No.
Kriteria
Perhit
Score
Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Potensi di cegah
Tinggi
3/3 x 1
2/2 x 2
3/3 x 1
0/3 x 1
2
1
Sumber daya dan fasilitas untuk mengatasi masalah dapat dijangkau keluarga Yankes tersebut
Total score
No.
Kriteria
Perhit
Score
Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat : Krisis
Potensi di cegah
Rendah
1/3 x 1
2/2 x 2
1/3 x 1
1/2 x 1
1/3
1/3
1/2
Total score
3 1/6
Urutan masalah
No.
Masalah
kesehatan
Masalah Keperawatan
Tujuan
Kriteria
Standar Evaluasi
Intervensi
Jangka panjang
Jangka pendek
1.
KMK untuk mengenal masalah bumil dengan anemia berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang pengertian, penyebab, tanda anemia.
KMK untuk mengambil keputusan untuk mengatasi anemia berhubungan dengan tidak tahu akibat
anemia.
KMK dalam merawat bumil dengan anemia berhubungan dengan pengetahuan yang kurang tentang
perawatan bumil.
1. Pengertian anemia.
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
- Pengertian anemia.
- Hb minimal 11 gr %.
- Konjungtiva merah.
4. Beri pujian pada keluarga setelah mampu menjelaskan kembali dengan kata sendiri.
1. Diskusikan pendapat keluarga tentang akibat anemia pada bumil (menanyakan kepada keluarga
tentang sejauh mana mereka mengetahui tentang akibat anemia pada bumil).
4. Dorong keluarga untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi anemia.
2. Diskusikan bahan makanan yang baik ( hati, sayur, daging, buah-buahan, dll )
3. Gali pendapat pada keluarga tentang istirahat yang seimbang dengan kegiatan yang dilakukan.
2.
KMK memberi perawatan terhadap ibu yang mengalami krisis karena kehamilannya berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang perawatan yang diberikan.
Dilakukan tindakan keluarga dapat: melakukan pemeriksaan secara teratur ke pelayanan kesehatan.
Respon verbal
4. Berikan re inforcement bila keluarga dapat memutuskan tindakan yang akan dilakukan.
CATATAN KEPERAWATAN
Hari /
tanggal
Masalah
kesehatan
Masalah keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Selasa,
7 – 4 – 2003
Selasa,
7 – 4 – 2003.
Rabu,
8 – 4 – 2003
Rabu,
8 – 4 - 2003
KMK mengenal masalah bumil dengan anemia berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala anemia.
KMK memberi perawatan terhadap bumil yang mengalami krisis karena kehamilannya berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang perawatan yang dibutuhkan.
KMK untuk mengenal masalah bumil berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang anemia.
KMK untuk mengambil keputusan berhubungan dengan tidak tahu akibat anemia.
KMK dalam merawat bumil dengan anemia berhubungan dengan pengetahuan yang kurang tentang
perawatan bumil.
KMK memberikan perawatan terhadap ibu yang mengalami krisis karena kehamilan berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang perawatan yang dibutuhkan.
1. Menanyakan pada keluarga apakah tahu tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala anemia.
a. Penyebab anemia yaitu kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, kebutuhan yang
meningkat akibat kehamilan besi yang meningkat.
b. Tanda dari anemia yaitu mata berkunang-kunang, lemah, lesu, cepat lelah dan wajah pucat.
1. Memberikan penyuluhan tentang akibat anemia bumil antara lain lahir sebelum waktunya, BBLR,
keguguran dan dapat menimbulkan kematian pada bayi dan ibu.
a. Peningkatan gizi.
3. Memberikan pujian pada keluarga karena telah berjanji akan melakukan tindakan untuk bumil.
b. Mengurangi kemungkinan yang terjadi/hal yang tidak diinginkan seperti BBLR, keguguran.
b. Sumber nabati seperti sayuran hijau, tahu, tempe dan buah-buahan yang berwarna.
3. Memberikan pujian kepada keluarga karena dapat menyebutkan pentingnya nutrisi dan sumber
makanan yang baik pada bumil.
Keluarga tahu arti dari anemia tapi tidak tahu penyebab dan tanda serta akibat dari anemia.
2. Keluarga mampu mengulang penjelasan dari penyuluhan dengan bahasa sendiri tentang penyebab
dan tanda.
1. Klien mendengarkan dengan penuh perhatian.
2. Anggota keluarga dapat menyebutkan akibat bila anemia dibiarkan pada bumil.
3. Anggota keluarga berjanji akan melaksanakan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
3. Keluarga dapat menyebutkan dan mengerti makanan yang baik bagi bumil.
1. Keluarga mengatakan akan melakukan tindakan yang diberikan.