Anda di halaman 1dari 14

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

01
RUMAH SAKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA


Nomor : SKep / / I / 2018

Tentang

PEDOMAN PELAYANAN METODE KANGGURU PADA BAYI BBLR


DI RUMKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA

KEPALA RUMKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan sebagai


Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, maka diperlukan
penyelenggaraan metode kangguru pada bayi dengan BBLR DI
Rumkit Tk III 04.06.01/Wijayakusuma,;

2. Bahwa agar pelaksanaan pelayanan rawat gabung ibu dan


bayi di Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Rumah Sakit sebagai landasan
dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu; dan

3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam 1 dan 2 di atas, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma.

Mengingat : 1. Permenkes RI No 1691/ MENKES/PER/ VII/ 2011 tentang


Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 604/ MENKES/ SK/ VII/


2008 tentang Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal pada Rumah
Sakit Umum Kelas B, kelas C dan kelas D; dan

3. Pertimbangan Staf Rumkit Tk. III 04.06.01 Wijayakusuma.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN METODE KANGGURU


PADA BAYI BBLR DI RUMKIT TK. III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA.

KESATU : Pedoman ini menjadi acuan Rumah Sakit dalam melaksanakan


tindakan pelayanan metode kangguru pada bayi BBLR sebagaimana
terlampir dalam Surat Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak ditandatanganinya Surat Keputusan


ini, apabila dikemudian hari ternyata terdapat perubahan atau hal
yang kurang sesuai akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Banyumas.
Pada tanggal : Januari 2018

Kepala Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma

dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS


Letnan Kolonel Ckm NRP. 11980006790469
Tembusan :

1. Para Kadep, Para Kainstal Rumkit Tk III 04.06.01/Wk;


2. Ka Bina Yanmasum Rumkit Tk III 04.06.01/Wk;
3. Bendahara Rumkit Tk III 04.06.01/Wk; dan
4. Kaur Tuud Rumkit Tk III 04.06.01/Wk

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.06.01 Lampiran : Surat Keputusan Kepala Rumkit Tk III 04.06.01/Wk
Nomor : SK / / I / 2018
Tanggal : Januari 2018
RUMAH SAKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goal’s, maka perlu disusun
suatu rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih sistematis dan
terorganisir. Program kerja akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan maternal-perinatal yang komprehensif dalam periode satu tahun.
Di rumah sakit wijayakusuma pada tahun 2017 didapatkan 1 data angka
kematian Ibu. Dan tidak ada angka kematian neonatal. Penyebab kematian ibu
adalah perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama. Dan penyebab kematian neonatal
yaitu asfiksia, prematur, infeksi, dan kelainan kongenital. Saat ini rumah sakit
wijayakusuma telah siap melayani kasus komplikasi maternal dan neonatal. Dengan
adanya pelayanan obstetri dan neonatal secara komprehensif di rumah sakit
diharapkan dapat mempercepat penurunan AKI dan AKN serta meningkatkan
kesehatan ibu.
Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan kesehatan
ibu dan bayi tersebut dapat diperoleh dengan dukungan faktor keterampilan tenaga
kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas
di rumah sakit,

B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman bagi para pelaksana kesehatan di Rumah Sakit; dan
2. Menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi khususnya pada bayi
premature.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Kriteria dan persyaratan perawatan metode kangguru
2. Tata laksana perawatan metode kangguru

D. Batasan Operasional
Perawatan metode kangguru adalah pelayanan kesehatan bayi dengan berat lahir
rendah yang dapat bernafas spontan di rumah sakit yang dilakukan oleh ibu dengan
pengawasan dan bimbingan tenaga kesehatan.

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang


standar pelayanan rumah sakit;

3. Permenkes RI No 1691/ MENKES/PER/ VII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien


Rumah Sakit; dan

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 604/ MENKES/ SK/ VII/ 2008 tentang
Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal pada Rumah Sakit Umum Kelas B, kelas C
dan kelas D.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Perawat yang telah mendapatkan pelatihan perawatan metode kangguru; dan
2. Bidan yang telah mendapatkan pelatihan perawatan metode kangguru

B. Distribusi Ketenagaan
1. Ruang bersalin (1 ruangan dengan 3 tempat tidur)
2. Ruang perinatal

C. Pengaturan Jaga.

Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh masing-masing
kepala ruangan berdasarkan SPO yang ada di Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma.
Sedangkan untuk pengaturan jadwal jaga tenaga dokter dilakukan oleh komite medik
Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma.

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Nurse RUANG PERINATAL


Station Tempat
Sampah
RUANG BERSALIN INCUBATOR INCUBATOR
Kulkas

Dispenser

INCUBATOR INCUBATOR BED Wastafel


PASIEN

B. Standar Fasilitas

1. Kriteria Umum Ruangan


a. Struktur fisik
Lantai porselen dan dinding dicat atau dilapisi keramik agar mudah dicuci
b. Kebersihan
Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan
mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau limbah
rumah sakit.Hal ini berlaku pula untuk mebel, perlengkapan, instrumen,
pintu, jendela, steker listrik, dan langit-langit
c. Pencahayaan
Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan
semua lampu berfungsi baik dan kokoh. Pencahayaan terang dari cahaya
alami atau listrik
d. Ventilasi
Suhu ruangan dijaga 24-26 °c dan pendingin ruangan berfungsi
dengan baik
e. Pencucian tangan
Wastafel dilengkapi dengan sabun, serta tissu untuk mengeringkan
tangan

2. Kriteria khusus ruangan


a. Area cuci tangan di ruang obstetric dan neonatus
Jarak antara tempat tidur dengan wastafel maksimal 6 meter
b. Area resusitasi dan stabilisasi di ruang obstetri dan neonatal/IGD
1) Kamar ponek di IGD terpisah dengan kamar gawat darurat lain untuk
menjaga privasi pasien.
2) Incubator
3) Pemancar panas,lampu sorot
4) Mesin hisap, oksigen
5) Alat resusitasi bayi dan dewasa
6) Wastafel dan air mengalir
7) Nurse stasion dan lemari rekam medik
8) Troli emergensi

c. Ruangan Maternal : Kamar bersalin


1) Ruang bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang orang
2) Kamar bersalin sangat dekat dengan ruang perinatal
3) Ada fasilitas cuci tangan pada setiap ruangan
4) Ada ruangan tindakan operasi kecil seperti curet, penjahitan luka.

d. Ruangan Neonatal
1) Berada di samping ruang bersalin
2) Terdapat ruang observasi (isolasi) di area khusus

e. Area laktasi
Berada di ruangan perinatal dan terjaga privasinya.

f. Ruangan penunjang
1) Ruang perawat/bidan
2) Toilet staf
3) Ruang loker staf
4) Ruang keluarga pasien
5) Ruang cuci
6) Gudang peralatan

3. Sarana dan prasarana penunjang


a. Laboratorium
b. Radiologi
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN METODE KANGGURU

A. Kriteria Dan Peryaratan Perawatan Metode Kangguru

1. Kriteria bayi

a) Berat lahir kurang dari 2500 gram


b) Grafik berat badan cenderung naik
c) Kondisi secara umum baik
d) Suhu tubuh stabil (36,5-37,5 °C )
e) Mempunyai cukup kemampuan untuk menghisap dan menelan
f) Ibu atau pengganti bersedia untuk melaksanakan PMK
g) Bayi sudah tidak memerlukan infus

2. Kriteria Ibu

a) Bersedia dan mau melaksanakan PMK


b) Mempunyai kemampuan fisik dan mental
c) Siap pakaian (baju dan kancing depan)
d) Kain panjang untuk menahan bayi
e) Kuku harus bersih dan tidak menggunakan cat kuku

B. Tata Laksana Perawatan


1. Petugas menyampaikan informasi kepada ibu atau keluarga mengapa bayi perlu
dirawat dengan metode kangguru
2. Ibu atau pengganti membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi
memakai sabun
3. Ibu atau pengganti memotong kuku dan mencuci tangan
4. Memasang penutup kepala dan popok bayi.
5. Bayi dilekatkan dalam posisi vertical letaknya dapat ditengah payudara atau
sedikt ke samping
6. Setelah bayi dimasukan ke dalam baju, ikat kain selendang disekeliling ibu dan
bayi
7. Mengajari ibu/pengganti tentang :
a) Perhatikan pernafasan bayi
b) Perhatikan tanda bayi sakit
c) Pemantauan tumbuh kembang
d) Imunisasi
e) Asi eksklusif
BAB V
LOGISTIK

Logistik berupa obat-obatan yang terdiri dari :


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit yaitu :

1. Ketepatan identifikasi pasien


2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :

1. Cuci tangan
1. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
2. Peralatan perawatan pasien
3. Pengendalian lingkungan
4. Penanganan linen
5. Penanganan limbah
6. Kesehatan karyawan
7. Penempatan pasien
8. Penyuntikan yang aman
9. Etika batuk
10. Prosedur lumbal pungsi
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pelayanan metode kangguru pada bayi BBLR dilaksanakan melalui
pertemuan khusus secara formal antara Pimpinan dan staf pelaksana di lapangan,
mengenai rencana kegiatan, dan evaluasi, yang dilakukan setiap satu bulan. Mutu dinilai
dari penemuan kasus kemampuan menangani BBLR.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan dalam tindakan perawatan metode
kangguru pada bayi BBLR di Rumkit Tk III 04.06.01.Wijayakusuma. Dengan demikian
pedoman ini harus dilaksanakan dengan disertai tekad dan kemauan yang kuat guna
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumkit Tk III 04.06.01.Wijayakusuma
Purwokerto.

Kepala Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma

dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS


Letnan Kolonel Ckm NRP. 11980006790469
Keterangan :

1. Penomoran Surat Keputusan :


a. Skep/No/Bulan/Tahun
b. No Surat Keputusan ditulis tangan (jangan diketik)

2. Pedoman yang dibuat mengacu pada Permenkes atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang
disesuaikan dengan kondisi Rumkit Tk III 04.06.01/Wk.

3. Surat Keputusan disusun/diletakkan pada map sesuai elemennya masing-masing (jangan dijilid jadi
satu), akan tetapi dijilid menyatu dengan pedoman atau panduan yang dibuat.

4. Apabila ada Surat Keputusan yang sama pada beberapa standar/elemen penilaian akreditasi, maka
Surat Keputusan tersebut di perbanyak dan diletakkan pada masing-masing elemen penilaian akreditasi.

Anda mungkin juga menyukai