Anda di halaman 1dari 5

RESUME

NAMA : FIKRIL UTAMA PUTRA


MATA KULIAH. : SKB 2
NIM. : 105831101917

SISTEM STRUKTUR DAN SISTEM KONTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT 2-4

A. Sistem Struktur Bangunan bertingkat 2-4


Suatu sistem struktur kerangka terdiri dari rakitan elemen struktur. Dalam sistem struktur
konstruksi beton bertulang, elemen balok, kolom, atau dinding geser membentuk struktur
kerangka yang disebut juga sistem struktur portal. Sistem struktur yang tidak dibedakan unsur
elemennya, seperti pelat, cangkang, atau tangki dinamakan sistem struktur kontinum. Setiap
elemen-elemen struktur mempunyai fungsi dan karakteristik yang berbeda. Pada suatu sistem
struktur, elemen-elemen struktur mempunyai suatu mekanisme penyaluran beban dari atas ke
tanah.

Berdasarkan SNI 1726: 2012, struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan
bawah. Struktur atas adalah bagian dari struktur gedung yang berada di atas muka tanah.
Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak di bawah muka
tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan/atau struktur fondasinya.

Sistem struktur pada suatu bangunan merupakan penggabungan berbagai elemen


struktur secara tiga dimensi, yang cukup rumit. Fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk
memikul secara aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ke
tanah melalui fondasi. Beban yang bekerja pada bangunan terdiri dari beban vertikal, horizontal,
perbedaan temperatur, getaran dan sebagainya.

Sistem struktur dalam proses perancangannya selalu menghadapi beberapa kendala,


diantaranya: persyaratan arsitektural, sistem mekanikal dan elektrikal, metode konstruksi dan
aspek ekonomi. Dalam berbagai sistem struktur, baik yang menggunakan bahan beton bertulang,
baja maupun komposit, selalu ada komponen (subsistem) yang dapat dikelompokkan dalam sistem
yang digunakan untuk menahan gaya gravitasi dan sistem untuk menahan gaya lateral, lihat
gambar berikut.
1. Struktur dan Pembebanannya
Pekerjaan struktur pada bangunan adalah pekerjaan rangka bangunan yang berada di atas
pekerjaan pondasi dengan bentuk komponen berupa kolom, balok, joint balok dan kolom, lantai, dinding
serta tangga. Struktur bangunan untuk bangunan bertingkat sederhana (bertingkat rendah) umumnya
berupa Struktur Rangka Portal yang terdiri dari kolom dan balok yang merupakan rangkaian yang
menjadi satu kesatuan yang kuat.

Rangka portal harus direncanakan dan diperhitungkan kekuatannya terhadap beban-beban sebagai
berikut:

● Beban-Mati, dinyatakan dengan lambang : M


● Beban-Hidup, dinyatakan dengan lambang : H
● Beban-Angin, dinyatakan dengan lambang : A
● Beban-Gempa, dinyatakan dengan lambang : G
● Beban-Khusus, dinyatakan dengan lambang : K

2. Kombinasi Pembebanan
● Pembebanan Tetap : M + H
● Pembebanan Sementara : (M + H) + A dipilih pengaruh mana yang lebih besar atau : (M + H)+
G
● Pembebanan Khusus : (M + H) + K atau : (M + H) + A +
● K atau , : (M + H) + G + K

3. Jenis Pekerjaan Struktur


Pekerjaan Struktur dibedakan menurut jenis bahan- bahan yang digunakan untuk membuat
struktur portal bangunan bertingkat antara lain:

● Pekerjaan Struktur Baja


Komponen-komponennya terdiri dari kolom, balok, lantai dan tangga semuanya dari bahan baja
dan dibuat secara fabrikasi.
● Pekerjaan Struktur Komposit
Komponennya terdiri dari kolom, balok dan tangga memakai bahan baja sedang lantainya
memakai bahan beton bertulang.
● Pekerjaan Struktur Beton
Komponen-komponennya yang terdiri kolom, balok, lantai, tangga semuanya dibuat dari bahan
beton bertulang dan dicetak di tempat serta merupakan satu kesatuan dalam suatu sistem struktur yang
seimbang (stabil).

4. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan Struktur


Lingkup pelaksanaan pekerjaan struktur meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan bahan,
perlengkapan peralatan/mesin, pemasangan serta tenaga kerja dan pengetesan mutu bahan yang
diperlukan untuk struktur beton bertulang, selama proses / tata cara kerja.

Pemeriksaan mutu bahan untuk beton termasuk bahannya, seperti semen, pasir, kerikil/batu
pecah dan airnya. Pemeriksaan atas ukuran baik sebagai bahan bangunan (seperti Ø besi, bahan pasir,
batu kerikil) maupun sebagai komponen atau bagian bangunan (dimensi balok, kolom, plat). Pemeriksaan
pembuatan bekisting, kualitas dan bentuk material, kestabilan selama pembuatan beton (pengecoran),

B. Sistem Struktur Bangunan bertingkat 2-4


Konstruksi bangunan adalah sebuah cara/teknik untuk mendirikan objek bangunan agar sesuai dengan
beberapa syarat yaitu kuat, indah, awet, ekonomis, dan fungsional. Kata konstruksi juga bisa diartikan
sebagai satuan bangunan atau infrastruktur pada suatu area tertentu. Selain pengertian di atas, konstruksi
juga bisa disebut sebagai model, tata letak, atau susunan sebuah bangunan. Kata “bangunan” sendiri
bukan hanya bentuk gedung, tapi dalam dunia teknik sipil juga bisa disebut sebagai keseluruhan struktur
suatu bangunan.

- Fungsi Konstruksi Bangunan


Konstruksi bangunan tentu saja memiliki fungsi yang begitu bermanfaat bagi pembangunan. Struktur
bangunan dengan perhitungan yang matang memiliki fungsi:

● Memperkokoh bangunan.
● Membuat desain bangunan yang tahan bencana.
● Menopang keberadaan elemen konstruksi lain.
● Membuat masing-masing struktur bangunan saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan

- Komponen struktur bangunan


Komponen ini merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu
elemen lain. Berikut komponennya dimulai dari struktur atas lalu struktur bawah.

1.Kolom
Kolom dapat diibaratkan sebagai kerangka manusia. Jika terdapat bagian yang rusak, maka akan
mempengaruhi seluruh ketahanan tubuh. Fungsi kolom sangat krusial sebagai penerus beban
langsung ke pondasi. Kolom mempertahankan rumah dari tiupan angin kencang, beban dalam
bangunan seperti manusia dan barang-barang, serta pengokoh bangunan agar tak mudah roboh.
Struktur kolom yang kuat tersebut menggunakan bahan besi dan beton, dimana gabungan kedua
material tersebut tahan akan tarikan dan dorongan.

2. Balok
Jika kolom digunakan dengan posisi vertikal ke atas, maka balok diletakkan dengan posisi tidur.
Balok merupakan penguat horizontal yang berfungsi sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom
lantai atas.

3. Atap
Bagian paling atas bangunan ini tentu wajib ada sebagai pelindung penghuninya. Pembuatan atap
biasanya menyesuaikan dengan daerah tempat tinggal. Pembuatan atap harus merencanakan
beberapa hal seperti luas area yang harus diberi atap, bentuk dan konstruksi yang diinginkan,
serta lapisan penutupnya. Sementara di area atap terdapat rangka atap dan penopang rangka atap.
Rangka ini berfungsi sebagai penahan beban dari bahan penutup (atap). Sementara bagian yang
digunakan untuk penopang rangka atap ialah balok kayu atau baja.

4. Plat Lantai
Plat lantai biasa disebut dengan lantai tingkat yang letaknya tidak berada di atas tanah langsung.
Plat lantai biasanya disusun dari balok-balok yang bertumpu pada kolom struktur bangunan.
Bahan plat lantai pun bermacam-macam mulai dari kayu, beton, dan kayu semen. Sementara
sistem plat lantai ada dua yakni plat satu sistem dan plat dua arah.

5. Tangga
Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan lainnya. Tangga biasanya terdiri dari
komponen berupa plat, borders, dan anak tangga. Tangga juga memiliki beberapa tipe yakni
tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga melayang, dan tangga terjepit sebelah yang
bertumpuk pada balok tengah.

6. Pondasi
Pondasi hampir diketahui oleh masyarakat umum. Bagian yang langsung bertumpu dengan tanah
ini jadi penyangga struktur bangunan di atasnya. Pondasi memang dibuat untuk menahan dari
gempa, tekanan angin, dan kegiatan metafisik lain yang mampu menyebabkan kerusakan pada
bangunan. Pondasi sendiri terbagi menjadi tiga jenis yakni pondasi dalam, pondasi dangkal, dan
sumuran.

7. Galian Tanah
Galian tanah nantinya akan terhubung langsung dengan bagian-bagian yang penting di tanah
seperti adanya bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon. Jika pada galian terdapat
saluran air, pipa pembuangan, kabel listrik, telepon, maka secepatnya dilaporkan pada pihak yang
berwenang. Pengerjaan bagian ini biasanya diserahkan ke bagian kontraktor karena segala
kerusakan yang terjadi pada pengerjaan galian tanah sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.

8. Struktur Basement
Komponen ini biasanya digunakan pada lahan yang terbatas. Sangat penting untuk merencanakan
beban dan metode galian untuk menghindari masalah yang timbul saat pelaksanaan pembuatan
seperti penurunan permukaan tanah.

C. Struktur dan kontruksi bangunan yang dapat diterapkan pada bangunan bertingkat 2-4

Sistem struktur Gedung bertingkat Rangka Bracing


❖ Bingkai yang diperkuat adalah rangka vertikal kantilever penahan lateral yang
memuat sebagian besar rangka diagonal yang bersama-sama dengan balok utama,
membentuk “web/Jaring” dari rangka vertikal, dengan kolom yang bertindak
sebagai “chord”.
❖ Anggota bracing menghilangkan lengkungan pada balok dan kolom.

tipe konstruksi gedung bertingkat model bracing

❖ Digunakan dalam konstruksi baja


❖ Sistem ini cocok untuk bangunan bertingkat di kisaran ketinggian rendah hingga
menengah.
❖ efisien dan ekonomis untuk meningkatkan kekakuan lateral dan ketahanan sistem rangka
kaku.
❖ Sistem ini memungkinkan penggunaan anggota yang ramping di sebuah gedung.
❖ Keuntungan luar biasa dari bracing frame adalah, dapat berulang di atas ketinggian
bangunan dengan ekonomi yang jelas dalam desain dan fabrikasi.

Anda mungkin juga menyukai