Anda di halaman 1dari 10

Pandangan Islam terhadap Manusia

Kelompok 1 :
Muhamad Nurasalim ( 2111187 )
Khoirun Najif Hashasan ( 2111188 )
Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam

• Ada beberapa dimensi Manusia dalam pandangan Islam


1. Manusia sebagai hamba Allah ( Abd Allah)
2. Manusia sebagai Al-Nas
3. Manusia sebagai Khalifah Allah
4. Manusia sebagai Bani Adam
5. Manusia sebagai Al-Insan
6. Manusia sebagai Al-Basyar
Manusia Sebagai Hamba Allah

• Sebagai hamba Allah SWT, manusia wajib mengabdi dan taat


kepada Allah SWT, selalu pencipta karena adalah hak Allah untuk
disembah dan tidak disekutukan. Seperti disebutkan dalam Firman
Allah: Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: ‫س‬ َ ‫ت ْال ِج َّن َوا ْ ِْل ْن‬
ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
‫اِ َّْل ِل َي ْعبُد ُْو ِن‬wa maa kholaqtul-jinna wal-ingsa illaa liya’buduun”Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku."(QS. Az-Zariyat:56)
Manusia sebagai Al-Basyar
• Manusia sebagai makhluk biologis terdiri dari unsur materi sehingga memiliki
bentuk fisik berupa tubuh kasar. Seperti dalam Firman Allah : Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ‫س ٰللَ ٍة ِم ْن ِِي ٍْن‬ ِ ْ ‫" َولَقَدْ َخلَ ْقنَا‬Dan
َ ‫اْل ْن‬
ُ ‫سا نَ ِم ْن‬
sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah."(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 12)* , Allah Subhanahu Wa Ta'ala
ْ ُ‫ث ُ َّم َج َع ْل ٰنهُ ن‬summa ja'alnaahu nuthfatang fii qoroorim
berfirman: ‫طفَةً ِف ْي قَ َرا ٍر َّم ِكي ٍْن‬
makiin"Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kukuh (rahim)."(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 13)*
Manusia sebagai Bani Adam
• Sebutan manusia sebagai Bani Adam merujuk pada berbagai keterangan
dalam Al Qur’an yang menjelaskan bahwa manusia adalah Keturunan
Adam dan bukan hasil evolusi. Seperti dalam Firman Allah : Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ‫س ْو ٰا تِ ُك ْم‬ َ ‫ي‬ْ ‫سا ي َُّوا ِر‬ ً ‫ٰي َبنِ ْۤ ْي ٰادَ َم قَدْ اَ ْنزَ ْلنَا َعلَ ْي ُك ْم ِل َبا‬
َ‫ّللاِ لَ َعلَّ ُُ ْم َيََّّ ََّّ ُر ْون‬
ٰ ‫ت‬ ِ ‫س التَّ ْق ٰوى ۙ ٰذ ِل َك َخي ٌْر ۗ ٰذ ِل َك ِم ْن ٰا ٰي‬ ً ‫" َو ِر ْي‬Wahai anak cucu Adam!
ُ ‫شا ۗ َو ِل َبا‬
Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu
dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik.
Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka ingat."(QS. Al-A'raf 7: Ayat 26)*
Manusia sebagai Al-Nas
• Manusia di dalam Al Qur’an juga disebut dengan Al-Nas. Konsep Al-Nas ini Cendrung
mengacu pada status manusia dalam Kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Seperti
dalam firman Allah :
ُ ‫ْٰۤيا َ يُّ َُا النَّا‬
• Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ‫س اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِم ْن ذَ ََّ ٍر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُ ْوبًا َّوقَ َبا ٓ ِئ َل ِلت َ َعا‬
‫ع ِل ْي ٌم َخ ِبي ٌْر‬ ٰ ‫ّللاِ ا َ تْ ٰقٮ ُك ْم ۗ ا َِّن‬
َ َ‫ّللا‬ ٰ َ‫"رفُ ْوا ۗ ا َِّن ا َ َّْ َر َم ُك ْم ِع ْند‬Wahai
َ manusia! Sungguh, Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh,
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)*
Manusia sebagai Khalifah Allah
• Hakikat manusia sebagai hakikat Allah di bumi dijelaskan oleh Allah dalam
Firmannya :
ِ ‫َواِ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َم ٰ ٓل ِئ َك ِة اِ ِن ْي َجا ِع ٌل ِفى ْاْلَ ْر‬
• Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ‫ض‬
‫ـك ۗ قَا َل اِ ِن ْۤ ْي ا َ ْعلَ ُم َما َْل‬
َ َ‫س ل‬
ُ ‫ِك َونُقَ ِد‬ ِ ‫َخ ِل ْيفَةً ۗ قَا لُ ْۤ ْوا اَت َ ْج َع ُل ِف ْي َُا َم ْن يُّ ْف ِسدُ ِف ْي َُا َو َي ْس ِف ُك‬
َ ُ‫الد َما ٓ َء ۚ َون َْح ُن ن‬
َ ‫س ِب ُح ِب َح ْمد‬
َ‫"ت َ ْعلَ ُم ْون‬Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman,
"Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.""(QS. Al-Baqarah 2:
Ayat 30)
Manusia sebagai Al-Insan
• Manusia disebut Al-Insan dalam Al-quran mengacu pada potensi yang
diberikan Allah kepadanya. Seperti dalam Firman Allah : Allah Subhanahu
Wa Ta'ala berfirman: ‫ف َيأْتِ ْي ُِ ْم اَ ْن ْٰۤـبـ ُؤا َما ََّا نُ ْوا ِب ٖه‬ ِ ‫فَقَدْ ََََّّّبُ ْوا ِبا ْل َح‬
َ َ‫ـق لَـ َّما َجا ٓ َء ُه ْم ۗ ف‬
َ ‫س ْو‬
َ‫ َي ْستَ ُْ ِز ُء ْون‬fa "Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur'an)
ketika sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka
(kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan."(QS.
Al-An'am 6: Ayat 5)* dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ‫َعلَّ َمهُ ْالبَيَا‬
' َ‫"ن‬mengajarnya pandai berbicara."(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 4)*
Kesimpulan
Manusia adalah Makhluk Allah yang paling sempurna dan dalam berbagai ayat
Al-Quran dijelaskan tentang kesempurnaan penciptaan manusia tersebut.
Kesempurnaan ciptaan manusia itu kemudia semakin”Disempurnakan” oleh
Allah SWT dengan mengangkat manusia sebagai Khalifah dimuka bumi ini
untuk mengatur dan memanfaatkan Alam. Dan juga Allah memberikan banyak
sekalali potensi bagi umatnya manusia demi kebutuhan hidup manusia itu
sendiri. Dan potensi ini hendaklah dimanfaatkan manusia untuk membantu
mereka untuk taat kepada Allah SWT.
Daftar Pustaka
• Al Quran Terjemahan Kementrian Agama Republik Indonesia
• M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, Bandung: Mizan, 1994, hal 162

Anda mungkin juga menyukai