PENGEMBANGANNYA
Dosen Pengampu:
Sholeh Avif, M.Pd
Disusun Oleh:
Laila Istiqomah
JURUSAN TARBIYAH
(STAI-BA)
2022
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha atau
kewirausahaan yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha
tertentu akan tetapi juga mempunyai kemauan dan kemampuan (Jiwa
Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide peluang peluang bisnis dan
manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir, kreatif serta mempunyai
kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah menyerah (menyukai
tantangan).
Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk memulai
atau memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu merintis usaha baru, membeli
perusahaan yang sudah ada di pasar dan kerja sama manajemen.
Menurut Brown dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat
meningkat, maka lembaga bisnis inipun akan meningkat pula perkembangannya
dalam melayani masyarakat. Untuk memasuki dunia usaha, seseorang harus memiliki
jiwa sebagai seorang wirausaha.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari bisnis ?
2. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha baru?
3. Bagaimana langkah-langkah membuka usaha baru?
4. Bagaimana profil usaha dan pengembangannya?
5. Contoh usaha mulai dari nol serta cara pengembanganya
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bisnis.
2. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah
usaha baru.
3. Untuk mengetahui profil usaha dan pengembanganya.
4. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah membuka usaha baru.
5. Untuk mengetahui contoh usaha mulai dari nol serta cara pengembanganya
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sadono sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Prenada Media, 2007), h.33
2
Erfan Arif, Bisnis Waralaba, (Malang : UB Press, 2021), h.5
2
sendiri. Caranya ialah dengan menanyakan pada diri sendiri, misalnya:
“Sesungguhya saya ini bisa apa ya?”.
3. Dan untuk menunjang keberhasilan seorang wirausaha perlu
mengoptimalkan motivasi diri.
4. Fokus dalam Bidang Usaha
a. Fokus berarti memusatkan perhatian padasuatu usaha tertentu yang
sudah ditekuninya, yaitu fokus pada produk dan fokus pada biaya
rendahnya (efisien dalam pebiayaan).
b. Fokus, berarti pula ia menekuni bidang usahanya sampai ia dikenal
oleh pelanggan sebagai satu-satunya yang terbaik di bidang itu.
c. Fokus, juga bisa dimaknai bahwa memulai berwirausaha berawal dari
hal-hal yang kecil dan terfokus berdasarkan sumberdaya yang
dimilikinya.
5. Berani Memulai
6. Untuk memulai berusaha harus ada:
a. Peluang
b. Potensi diri
c. Motivasi yang tinggi
d. Keberanian memulai
Proses Memulai BisnisApapun jenis dan bentuk bisnis yang akan kita
jalani, pastinya mempunyai proses.
3
dari kekayaan sendiri, dari badan-badan keuangan (seperti; bank,
pegadaian, koperasi), dan juga dari orang-orang yang bersedia menjadi
penyandang dana (investor/penanam modal).
c. Barang dan jasaMenentukan barang dan jasa yang akan dijadikan
sebagai objek bisnis tentunya harus memiliki pasar (dibutuhkan
konsumen dan laku di pasaran).
d. PasarMengamati peluang pasar sebelum menciptakan barang dan jasa
(barang dan jasa apa yangsedang banyak diminati oleh konsumen).
e. Profit Bila peluang pasar sudah tersedia, maka tinggal memproduksi
barang dan jasa yang telah ditentukan sebagai objek bisnis,
memasarkannya dan segera mendapatkan keuntungan dari penjualan
barang dan jasa yang ditawarkan.
4
Menurut teori the design school, perusahaan harus mendesain
strategi perusahaan yang ‘fit” antara peluang dan ancamaneksternal dengan
kemampuan internal yang memadai yang didukung dengan menumbuhkan
kapabilitas inti (core competency) yang merupakankompetensi khusus
(distinctive competency) dan pengelohaan sumber daya perusahaan.
Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti
sekarang, perusahaan harus menekankan pada strategi pengembangan
kompetensi inti (building core competency), yaitu pengetahuan dan
keunikan untuk menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat
diciptakan melalui “The New 7-S’ strategy (The New 7-S’s)”, yaitu :
3
Aji Kuswiratmo, Memulai Usaha Itu Gampang, (Jakarta : Visimedia, 2016), h.21
5
Keripik Maicih pertama kali muncul di 2010 dengan promosi memanfaatkan
media sosial Twitter. Mereka menggunakan strategi jualan ‘mendadak’ di
beberapa wilayah khususnya Bandung dengan mobil si penjual.
Sampai akhirnya bisa menjadi salah satu brand keripik ternama di masyarakat
yang diingat sampai skarang dengan level kepedasan 1-10. Berikut perjalanan
bisnis Reza Nurhilman yang telah dirangkum dari berbagai sumber :
1. Awal mula bisnis keripik Maicih
Reza Nurhilman atau biasa dipanggil AXL sudah mulai usaha sejak di bangku
sekolah. Pada mulanya usaha Maicih terinspirasi dari jajanan keripik pedas yang
dijual seorang nenek yang tinggal di sekitar rumahnya. Saat itu ia hanya
langganan untuk membeli keripik tersebut sebelum akhirnya berani menjual ke
teman-teman di sekolah. Responsnya ternyata baik hingga Reza dapat memberi
label merk ke bisnis keripiknya dengan sebutan “Maicih”
Menurutnya kata Maiicih terinspirasi dari orang yang membuat keripiknya
karena berpenampilan seperti emak-emak. Selain itu, merk tersebut juga datang
dari sang Ibu yang yang sering menyebut dompet kecil untuk menyimpan emas
dengan panggilan Maicih.
Di tahun 2010 ia mulai mencoba berkreasi dan membuat resep cemilan keripik
singkong dengan menu utama yang menonjolkan rasa pedas. Ide itu pun berlanjut
ketika dirinya menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan cemilan yang ada di
Kota Cimahi.
Dengan modal awal Rp 15 juta, akhirnya keripik Maicih generasi pertama
diproduksi sebanyak 50 bungkus per harinya. Tidak butuh waktu lama, hanya
berselang beberapa bulan saja produk Maicih mulai populer di Bandung dan
akhirnya ke seluruh wilayah Indonesia.
2. Strategi pemasaran yang tepat
Promosi yang dilakukan Reza Nurhilman pada produknya dinilai sangat tepat,
karena ia memanfaatkan media sosial yang saat itu sedang booming di Indonesia,
yaitu Twitter dan Facebook.
Caranya yang lain, konsumen Maiicih dapat melihat lokasi para agen (reseller)
secara langsung yang tersebar di tempat-tempat keramaian seperti kampus, kantor
dan sekolah.
3. Prinsip yang diterapkan Reza dalam berbisnis
6
Beberapa prinsip Reza dalam berbisnis bisa kamu terapkan untuk memulai
usaha, seperti jangan pikir untung rugi terlebih dahulu, lakukan saja dahulu
dengan totalitas. Menurut Reza memulai berbisnis artinya berani mengambil
risiko.
Selain itu,pembuat usaha juga harus kreatif agar menciptakan personal
branding yang mudah diingat konsumen, apalagi melihat persaingan yang sangat
kompetitif di industri kuliner Tanah Air.4
4
https://kumparan.com/profil-orang-sukses/profil-orang-sukses-reza-nurhilman-untung-miliaran-dari-
bisnis-keripik-maicih-1srdRTVemIU/full
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisnis menurut Hugnes dan Kapoor, adalah suatu kegiatan usaha individu
yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat .
Beberapa Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Membangun
Sebuah Usaha (Bisnis) Baru. di antaranya adalah :
a. .Jenis produk (barang) yang dibutuhkan dalam pasar,
b. .konsumen terhadap produk (barang) yang diinginkan,
c. Daya beli konsumen dalam pasar tertentu, dand.usaha sejenis dalam
pasar tersebut.
Jadi menjadi seorang wirausaha atau kewirausahaan yang sukses tidak hanya
mempunyai keterampilan di bidang usaha tertentu akan tetapi juga mempunyai
kemauan dan kemampuan (Jiwa Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide
peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir,
kreatif serta mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah
menyerah (menyukai tantangan).
8
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/profil-orang-sukses/profil-orang-sukses-reza-nurhilman-untung-
miliaran-dari-bisnis-keripik-maicih-1srdRTVemIU/full