Di susun oleh :
1. Bella pratika putri (17100042)
2. Cindy nolita (17100043)
3. Dea fasya syafitri (17100052)
b. Case Control
Penelitian case control merupakan penelitian jenis analitik
observasional yang dilakuan dengan cara membandingkan
antara kelompok kasus dan kelompok kontrol (Notoadmojo,
2010). Studi kasus kontrol dilakukan dengan
mengidentifikasi kelompok kasus dan kelompo kontrol,
kemudian secara retrospektif diteliti faktor-faktor resiko
yang mungkin dapat menerangkan apakah kasus dan kontrol
dapat terkena paparan atau tidak.
c. Cohort
Penelitian cohort sering juga disebut penelitian follow up atau
penelitian insidensi, yang dimulai dengan sekelomppk orang atau (cohort) yang
bebas dari penyakit, yang diklasifikasi ke dalam sub kelompok tertentu sesuai
dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit atau
outcome. Desain cohort dapat diartikan sebagai rancangan penelitian epidemiologi
analitik observasional yang mempelajari hubungan antar paparan dan penyakit,
dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar
berdasarkan suatu penyakit.
Penelitian cohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab
penyakit dan pengukurannya yang paling langsung tentang resiko timbulnya
penyakit, jadi cirri umum penelitian cohort adalah :
1. dimulai dari pemilihan subyek berdasarkan status paparan.
2. melakukan pencacatan terhadap perkembangan subyek dalam sekelompok studi
amatan.
3. Dimungkinkan perhitungan laju insidensi (id) dan masing-masing kelompok studi.
4. Peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit dan tidak sengaja
mengalokasi kan paparan.
Oleh karna penelitian cohort diikuti dalam satu periode tertentu, maka
rancangan nya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada kapan
terjadinya paparan pada saat peneliti memulai pen elitiannya. Rancangan cohort
retrospektif, jika paparan telah terjadi sbelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis
penelitian ini sering disebut sebagai penelitian prospektif historik.
B. Kelebihan dan kekurangan
Cross sectional
Kelebihan dari studi cross-sectional
Relatif cepat untuk dilakukan.
Semua variabel dikumpulkan sekaligus .
Berbagai hasil dapat diteliti sekaligus.
Prevalensi untuk semua faktor dapat diukur.
Baik untuk analisis desktriptif.
Dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk penelitian lebih
lanjut.
Kekurangan dari studi cross-sectional
Tidak dapat digunakan untuk mendapatkan penelitian berbasis
waktu.
Sulit menemukan orang termasuk dalam variabel yang sama persis.
Asosiasi sulit ditafsirkan ketika perasaan kuat terlibat, mungkin ada
kasus bias. Tidak membantu menentukan penyebab.
Studi Cross-Sectional vs Longitudinal
Meskipun keduanyaa merupakan metode penelitian
kuantitatif, ada beberapa perbedaan antara studi cross-
sectional vs studi longitudinal.
Case control
Kelebihan Rancangan Penelitian Case Control
Studi kasus kontrol dapat, atau kadang bahkan merupakan satu-satunya
cara untuk meneliti kasus yang arang atau masa latennya panjang.
Hasil dapat diperoleh dengan cepat.
Biaya yang diperlukan relatif murah.
Memerlukan subyek penelitian yang lebih sedikit.
Dapat digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor resiko
sekaligus dalam satu penelitian.
Kelemahan Cohort
membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang mahal.
pada cohort restropektif, butuh data sekunder yang lengkap dan
handal.
Tidak efesien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang
lagka : hlangnya subyek amatan selama penelitian.
Tidak cocok menentukan, merumuskan hipotesis tentang faktor
etiologi lainnya untuk penyakit amatan.
Resiko untuk hilangnya subyek selama penelitia, karena migrasi,
partisipasi rendah atau meninngal.