Pedoman Integrasi Pandemik
Pedoman Integrasi Pandemik
A. PENDAHULUAN
Program pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar secara umum meliputi 2
jenjang, yaitu Program Studi Kedokteran Gigi dan Program
Studi Profesi Dokter Gigi. Program Studi Profesi Dokter Gigi
adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah
mahasiswa lulus Program Studi kedokteran Gigi dan
merupakan satu kesatuan proses pembelajaran akademik-
profesi untuk mencapai gelar Dokter Gigi (drg). Di dalam
menjalani pendidikan di Program Studi Profesi Dokter Gigi,
setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti Kepaniteraan Klinik
dengan mengerjakan sejumlah kasus pada pasien di setiap
bagian dengan requirement tertentu yang mengacu pada
Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia.
Kepaniteraan Klinik adalah kegiatan pembelajaran
praktek kerja yang dilakukan mahasiswa tingkat profesi,
dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar dan di tempat pelayanan kesehatan jejaring. Selama
kegiatan pembelajaran di Kepaniteraan Klinik, mahasiswa
berada dibawah pengawasan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) yaitu dokter gigi dengan persyaratan
tertentu yang bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan
dan pembelajaran pendidikan profesi.
Mahasiswa Kepaniteraan Klinik dikelompokkan dalam
3 (tiga) Putaran Cluster yaitu Cluster A, B, dan C yang
berlangsung masing-masing selama 6 (enam) bulan atau total
berlangsung selama 18 (delapan belas) bulan. Setelah
penyelesaian seluruh requirement pada Putaran Cluster,
mahasiswa masuk dalam Putaran Klinik Integrasi. Selama
menempuh Putaran Klinik Integrasi, mahasiswa mengerjakan
sejumlah kasus tertentu pada pasien secara integrasi dan
disertai Ujian Integrasi. Ujian integrasi adalah ujian akhir
yang dilakukan secara komprehensif untuk menentukan
kelulusan mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi di
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Waktu
Putaran Klinik Integrasi berlangsung selama 12 (dua
belas) minggu atau tiga (3) bulan termasuk Ujian
Integrasi.
3. Tempat
Putaran Klinik dan Ujian Integrasi dilaksanakan di
Klinik Integrasi RSGM FKG Unmas Denpasar.
II. METODE
1. Putaran Klinik Integrasi
a. Putaran Klinik Integrasi dilaksanakan dengan
mengerjakan sejumlah kasus secara integratif
yaitu sekurang-kurangnya 2 orang pasien dengan
masing-masing sekurang-kurangnya terdapat 3
kasus dari bidang keahlian yang berbeda, di
bawah bimbingan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) FKG Unmas Denpasar.
b. Pada Putaran Klinik Integrasi dilakukan
pembuatan rekam medis menggunakan penilaian
Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini C-Ex),
interpretasi radiograf dengan menggunakan
2. Ujian Integrasi
Ujian Integrasi Program Studi Profesi Dokter Gigi
dilaksanakan dengan:
a. Pembuatan Laporan Kasus dengan menggunakan
penilaian dengan Portofolio;
b. Presentasi Kasus dengan penilaian Student Oral
Case Analysis (SOCA) yaitu penilaian terstruktur
secara lisan untuk menilai kemampuan
mahasiswa menganalisis suatu kasus secara
objektif menggunakan pasien yang mempunyai
diagnosis kasus meliputi berbagai disiplin ilmu
kedokteran gigi.
I. PESERTA
I. PELAKSANAAN
1. Dosen penguji yang ditunjuk sebagai koordinator
mempersiapkan jadwal ujian dan disampaikan
kepada mahasiswa di kelompoknya;
2. Mahasiswa mempersiapkan materi presentasi dalam
format power point.
3. Tim Penguji sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang
dan salah satunya sebagi Koordinator Penguji;
4. Waktu ujian secara keseluruhan maksimal 75 menit,
terdiri dari presentasi selama 15 menit dan ujian lisan
60 menit;
5. Pertanyaan ujian tidak terbatas pada kasus saja, tapi
bisa meluas menyangkut etika, hukum kedokteran,
teknologi kedokteran gigi, kedaruratan medis, dan
lainnya;
6. Penilaian hasil ujian peserta dilakukan pada saat itu
juga, setelah dilakukan rapat Tim Penguji.
BOBOT METODE
NO JENIS
(%) PENILAIAN
1 Laporan Kasus 40 Portofolio
2 Presentasi Kasus 20 SOCA
3 Ujian / Diskusi 40 Rubrik
Total 100
Keterangan:
SOCA = Student Oral Case Analysis
G. PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam petunjuk
pelaksanaan ujian integrasi profesi dokter gigi ini, bila
dianggap perlu maka akan ditentukan kemudian.
LAMPIRAN
I. FORM PENILAIAN LAPORAN KASUS
No Bobo
Kriteria Penilaian
. t (%)
1 Sistematika penulisan: tipografi, kerapihan ketik,
tata letak, , penggunaan bahasa indonesia yang 20
baik dan benar
2 Kesesuaian format penulisan, jumlah halaman,
20
kelengkapan komponen dan uraian
3 Kelengkapan status rekam medik: anamnesis, 20
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
konsul/rujukan
3 KEGAWATDARURATAN MEDIK GIGI
a. Shok anafilatik 20
b. Kedaruratan medik akibat trauma (bleeding,
Le Fort, avulsi gigi) di rongga mulut
4 KONTROL INFEKSI
a. Macam dan cara sterilisasi/desinfeksi/ 20
Asepsis
b. Infeksi silang di ruang praktek
5 KODE ETIK DAN HUKUM SERTA IPTEK
KEDOKTERAN GIGI
a. Kode etik kedokteran gigi 20
b. Hukum kedokteran gigi
c. Iptek kedokteran gigi
Total 100