Reproduksi
Berbasis
Gender”
Konsep gender
Seks atau jenis kelamin merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara biolo
sejak seseorang lahir. Jenis kelamin berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan , dim
laki-laki memproduksi sperma dan wanita menghasilkan ovum dan secara biologis mam
untuk menstruasi, hamil dan menyusui. Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang te
ditentukan oleh Allah SWT berdasarkan yang fungsi biologis. Seks berarti pria atau
wanita yang perbedaannya berdasar pada jenis kelamin, sex lebih merujuk pada perbed
antara pria dan wanita berdasar pada jenis kelamin yang ditandai oleh perbedaan anat
tubuh dan genetiknya.Perbedaan seperti ini lebih sering disebut sebagai perbedaan sec
biologis atau bersifat kodrati atau sudah melekat pada masing-masing individu sejak lahir
Perbedaan antara Gender dan Seks
Jenis Kelamin)
– Seks yaitu tidak dapat diubah contohnya alat kelamin, sedangkan gender da
diubah contohnya peran dalam kegiatan sehari-hari
– Seks tidak dapat dipertukarkan contohnya jakun pada laki-laki dan payudara p
perempuan,sedangkan gender dapat dipertukarkan contohnya peran istri da
digantikan suami dalam hal mengasuh anak, memasak dan lain-lain
– Seks berlaku sepanjang masa contohnya status laki-laki dan perempuan ti
pernah berubah sampai kita mati,sedangkan pada gender tergantung kep
kebudayaan contohnya sikap dan prilaku keluarga lebih mengutamakan laki-
daripada perempuan
– Seks berlaku dimanapun berada contohnya dirumah, di kampus atau diman
berada seseorang laki-laki tetap laki-laki dan seorang perempuan tetap peremp
sedangkan gender tergantung budaya setempat contohnya pembatasan kesem
di bidang pekerjaan terhadap perempuan di banding laki-laki karena bu
setempat
– Seks merupakan kodrat tuhan contohnya ciri utama laki-laki berbeda de
perempuan, sedangkan gender bukan merupakan kodrat tuhan contohnya sifat
mentalitas antara laki-laki dan perempuan bisa sama.
– Seks merupakan ciptaan tuhan contohnya perempuan bisa haid, hamil, melahi
dan menyusui sedangkan laki-laki tidak bisa, gender buatan manusia conto
laki-laki dan perempuan berhak menjadi ketua RT,RW,Kepala desa ba
presiden.
Budaya Yang Berpengaruh
Terhadap Gender
Sebagian besar masyarakat menganut kepercayaan yang salah tentang arti men
seorang wanita, dengan akibat yang membahayakan kesehatan wanita.
Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk berpikir, berperasaan
bertindak dengan pola-pola tertentu dengan alasan mereka dilahirkan seba
wanita/pria. Contohnya wanita diharapkan untuk menyiapkan masakan, mera
anak-anak dan suami. Sedangkan pria bertugas memberikan kesejahteraan b
keluarga serta melindungi keluarga dari ancaman.
Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis kelamin, adalah hasil rekay
masyarakat. Masyarakat menghubungkan jenis kelamin seseorang dengan peril
tertentu yang seharusnya dilakukan biasanya disebut dengan area ” kegiatan wan
dan ”kegiatan laki-laki”.
– Kegiatan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah lain diseluruh dunia, tergant
pada kebiasaan, hukum dan agama yang dianut oleh masyarakat tersebut.
– Peran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama didalam suatu masyarakat, tergant
pada tingkat pendidikan, suku dan umurnya, contohnya: di dalam suatu masyara
wanita dari suku tertentu biasanya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, sed
wanita lain mempunyai pilihan yang lebih luas tentang pekerjaan yang bisa mer
pegang.
– Peran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anaknya. Sejak a
berusia muda, orang tua telah memberlakukan anak perempuan dan laki-
berbeda, meskipun kadang tanpa mereka sadari.
Diskriminasi Gender
Diskriminasi: adalah pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di man
layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam Masyarakat
manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedaka
yang lain. Inti dari diskriminasi adalah perlakuan berbeda.
Akibat pelekatan sifat-sifat gender tersebut, timbul masalah ketidakadilan
(diskriminasi) gender, yaitu :
Marginalisasi (Peminggiran)
Proses marginalisasi (peminggiran/pemiskinan) yang mengakibatkan kemiskin
banyak terjadi dalam masyarakat. Marginalisasi perempuan sebagai salah satu ben
ketidakadilan gender. Sebagai contoh, banyak pekerja perempuan tersingkir
menjadi miskin akibat dari program pembangunan seperti internsifikasi pertan
yang hanya memfokuskan petani laki-laki. Perempuan dipinggirkan dari berba
jenis kegiatan pertanian dan industri yang lebih memerlukan keterampilan y
biasanya lebih banyak dimiliki laki-laki.Selain itu perkembangan teknologi te
menyebabkan apa yang semula dikerjakan secara manual oleh perempuan diam
alih oleh mesin yang umumnya dikerjakan oleh tenaga laki-laki.
b. Subordinasi (Penomorduaan)
Subordinasi pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kela
dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding jenis kelamin lainnya. Su
sejak dahulu ada pandangan yang menempatkan kedudukan dan pe
perempuan lebih rendah dari laki-laki.Banyak kasus dalam tradisi, tafs
ajaran agama maupun dalam aturan birokrasi yang meletakan kaum peremp
sebagai subordinasi dari kaum laki-laki. Kenyataan memperlihatkan bah
masih ada nilai-nilai masyarakat yang membatasi ruang gerak teruta
perempuan dalam kehidupan. Sebagai contoh apabila seorang isteri y
hendak mengikuti tugas belajar, atau hendak berpergian ke luar negeri ha
mendapat izin suami, tetapi kalau suami yang akan pergi tidak perlu izin
isteri.
c. Pandangan Stereotype (Citra Baku)