Anda di halaman 1dari 15

 ANNISSA, S.Si., M.

Si
 Disebut juga infeksi rumah sakit
 Yaitu infeksi yang terjadi di rumah sakit oleh kuman
yang berasal dari rumah sakit
 Dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan
setiap orang yang datang ke rumah sakit
 Manifestasi penyakit dapat terjadi di dalam rumah
sakit, dan dapat terjadi di luar rumah sakit bila
inkubasi lebih lama dari masa tinggalnya di rumah
sakit
 Penyakit infeksi yang sedang dalam masa inkubasi
waktu penderita masuk ke rumah sakit  bukan
infeksi nosokomial
Sumber kuman infeksi nosokomial :
 Endogen ; berasal dari penderita sendiri yg dibawa
dari luar rumah sakit, atau didapat di rumah sakit
 Eksogen ; berasal dari luar penderita

Faktor yg menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial :


1. Agent penyakit ; dapat berupa kuman, virus, jamur,
parasit, rickettsia  ditentukan oleh patogenitas,
virulensi, daya invasi dan daya infeksi agent
tersebut
2. Reservoir ; bisa pada manusia, hewan, atau alam.
Pada manusia berasal dari traktus respiratorius,
tr.digestivus, tr.urogenitalis, kulit (variola) atau
darah (hepatitis B). Di udara pd debu (salmonella),
droplet (Mycobacterium), atau pada kulit
3.Lingkungan ; dipengaruhi oleh suhu, kelembaban
udara, pergerakan udara dan tekanan udara
4.Penularan ; perjalanan kuman patogen dari sumber
ke hospes.
Cara penularan :
- kontak langsung (perawat)
- alat (endoskop)
- Udara
- vektor (lalat)
Dapat terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan,
c/ tbc paru melalui udara,
morbili melalui udara dan kontak,
salmonella melalui udara, kontak dan alat
5.Hospes ; tergantung port d’entrée (tempat masuknya
kuman penyakit), melalui :
- Kulit, c/ leptospira, staphylococcus
- Traktus digestivus, c/Escherichia coli, Shigella, Salmonella
- Traktus respiratorius bagian atas (u/partikel ≥ 5μ) atau bagian
bawah (u/ partikel < 5μ)
- Traktus urinarius, c/Klebsiella pneumoniae.
Pada hospes tergantung pula pada imunitas alamiah atau
buatan yang aktif maupun pasif.

 Infeksi nosokomial ada yg dapat dicegah dan ada yang


tidak dapat dicegah.
 Pencegahan dilakukan dgn cara mencuci tangan sebelum
operasi atau mencuci tangan dan pakai masker dalam
merawat penderita dari yg satu pindah ke yang lain
 Infeksi nosokomial yg tidak dapat dicegah adalah karena
faktor hospes sendiri yang berubah atau menurun daya
imunitasnya karena sakitnya atau karena pengobatannya.
Menurut Depkes, 2003, suatu infeksi dikatakan
sebagai infeksi nosokomial apabila :
 Waktu penderita dirawat tidak didapatkan
tanda klinis
 Tidak sedang dalam masa inkubasi
 Sekurang-kurangnya muncul setelah 3X24
jam sejak mulai dirawat.
 Bukan merupakan sisa dari infeksi
sebelumnya
 Terbukti infeksi tersebut didapat penderita
ketika dirawat di rumah sakit yang sama
pada waktu yang lalu
1. Infeksi Luka Operasi (ILO)
2. Pneumonia nosokomial
3. Infeksi saluran kemih (ISK)
4. Infeksi Aliran Darah Primer

Infeksi Luka Operasi dibedakan atas 2 jenis yaitu :


a. Infeksi luka operasi superficia yang terjadi
dalam 30 hari setelah pasca bedah dan meliputi
kulit, sub kutan, atau jaringan lain di atas fascia
b. Infeksi luka operasi profunda yang terjadi
setelah 30 hari sampai satu tahun pasca bedah
yang meliputi infeksi jaringan di bawah fascia
 Infeksi
luka operasi paling sering disebabkan
oleh bakteri Staphylococcus aureus, dan bakteri
gram positif kokus lainnya. Dapat juga
disebabkan oleh jamur Candida albicans dan
Rhizopus rhizopadiformis

Pneumonia nosokomial dibagi menjadi :


a. Early disease, biasanya terjadi < 5 hari pertama
dirawat dan biasanya disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae, Moraxella
catarrhalis, Haemophylus influenza
b. Late pneumonia, terjadi ≥ 5 hari setelah
dirawat dan disebabkan oleh Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter sp, Serratia sp, P
aeroginosa, dan Staphylococcus aureus
 Infeksi saluran kemih, dibedakan menjadi :
a. Infeksi saluran kemih simtomatik
b. Bakteriuria asimtomatik
c. Infeksi saluran kemih lain.
 Faktor predisposisi utama dari infeksi saluran
kemih adalah pemasangan kateter. Insiden dari
bakteriuria yang berkaitan dengan kateter
meningkat sesuai dengan bertambahnya hari
pemasangan kateter
 ISK umumnya disebabkan oleh bakteri
Echerichia coli dan Proteus mirabilis
 Infeksi aliran darah primer adalah infeksi
aliran darah yang timbul tanpa ada organ
atau jaringan lain yang dicurigai sebagai
sumber infeksi
 Bakteri yang menyebabkan infeksi aliran
darah adalah Coagulase-Negative
Staphylococci, Candida albicans, Echerichia
coli, Klebsiella pneumonia, dan
Staphylococcus aureus
 Ada beberapa kegiatan yang umum
dilakukan oleh petugas layanan
kesehatan yang menimbulkan risiko,
termasuk:
• Suntikan/ambil darah
• Tindakan bedah
• Tindakan kedokteran gigi
• Persalinan
• Bersihkan darah/cairan lain
Perilaku yang salah, yang menempatkan
petugas layanan kesehatan atau pasien
dalam keadaan berisiko, termasuk:
Infeksi Nosokomial dan Kewaspadaan
Universal
• Tutup jarum suntik kembali
• Salah letak jarum atau pisau/alat tajam
• Sentuh pasien tanpa cuci tangan
 Unsurkewaspadaan universal yang berikut
melindungi terhadap tindakan ini:
• Cuci tangan
• Pakai alat pelindung yang sesuai
• Pengelolaan alat tajam (disediakan
tempat khusus untuk membuang jarum
suntik dan semprit)
• Dekontaminasi, sterilisasi, disinfeksi
• Pengelolaan limbah
 Unsur kedua kewasapadaan universal adalah
penggunaan alat pelindung yangsesuai tindakan.
 Alat yang dibutuhkan dapat hanya sarung tangan
(mis. Untuk mengambil darah) hingga semua alat
ini yang dibutuhkan oleh seorang bidan waktu
membantu kelahiran.
 Namun perawat yang hanya menyentuh pasien
tidak membutuhkan sarung tangan – yang penting
cuci tangan sebelum dan sesudahnya.
• Sarung tangan
• Celemek
• Masker – pelindung muka
• Kacamata
• Pelindung kaki

Anda mungkin juga menyukai