Anda di halaman 1dari 35

PENERAPAN METODE

WATERFLOODING DALAM
MENINGKATKAN LAJU PRODUKSI
MINYAK PADA SUMUR TUA

KELOMPOK 1
OLEH :
Kevin Suvianto 183210123 DOSEN PENGAMPU:
Aditya Farhan I. 183210137
Ifan Renaldo T. 183210145 Dr. Eng. Muslim, M.T
Zaky Agi Parlia 183210864 NIDN: 1016047901
Imam Irmansyah 183210528
Elni Novianti 183210906
OUTLINE

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI
PENELITIAN
PENDAHULUAN
Let Us Begin….
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Produksi minyak secara terus menerus menyebabkan laju produksi yang
semakin menurun dan tekanan reservoir akan mengalami penurunan yang
menyebabkan cadangan minyak masih tersisa didalam reservoir. Metode tahap
kedua setelah suatu reservoir mendekati batas ekonomis melalui perolehan
tahap pertama disebut secondary oil recovery. Cara peningkatan perolehan
cadangan tahap kedua yaitu dengan memanfaatkan air sebagai media injeksi
yang membantu meningkatkan perolehan minyak saat produksi. Oleh karena
itu diperlukan metode dalam menginjeksikan air kedalam reservoir sehingga
kolom air akan memenuhi pori batuan reservoir dan menekan minyak yang ada
di pori reservoir sehingga tekanan reservoir dapat dipertahankan dan produksi
dapat ditingkatkan yang disebut sebagai injeksi waterflooding. (Yuniastuti,F.
P., 2011)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Minyak bumi didapatkan dari
reservoar minyak melalui sumur
produksi. Kebanyakan sumur
produksi yang ada di dunia saat ini
Metode ini lebih sering digunakan karena air
sudah relatif berumur tua dan minyak
bumi yang diproduksi semakin mudah didapatkan yaitu dengan menggunakan
berkurang jumlahnya. Sehingga air formasi yang diproduksi pada sumur, air
diperlukan adanya usaha untuk merupakan fluida yang tidak bereaksi dengan
memaksimalkan produksi minyak batuan reservoar dan merupakan pengangkatan
bumi dengan melakukan usaha tahap buatan yang murah. (Fakultas Teknologi Mineral,
lanjut dalam memperoleh minyak Universitas Pembangunan Nasional "Veteran“,
bumi, salah satunya dengan Enhanced
2013)
Oil Recovery (EOR). (B. Widarsono ,
2013)
PENDAHULUAN
TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui serta memprediksi produksi sumur setelah


injeksi waterfloooding pada sumur tua

2. Untuk mengetahui Decline Curve Analysis dengan


software oil field manager (OFM)

3. Untuk mengetahui keekonomisan berdasarkan nilai RF


(recovery factor) terhadap pengaplikasian waterflooding.
PENDAHULUAN
MANFAAT PENELITIAN
1. Penelitian ini dapat menjadi suatu referensi bagi mahasiswa/i
Teknik Perminyakan sebagai patokan dalam penelitian
khususnya pada ranah waterflooding.

2. Menjadi additional study bagi industri migas yang mana memiliki


pada tahapan recovery di setiap penggunaannya.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah


awal untuk mengembangkan solusi dan masalah yang umunya
terjadi pada lapangan yang mengalami tingkat penurunan
produksi yang di khususkan pada lapangan yang sudah tua.
BATASAN
MASALAH
Penelitian ini mempertimbangkan
Penelitian ini hanya akan hanya
1. menggunakan software OFM (Oil Field
4 reaksi waterflooding pada sumur
injeksi ke sumur produksi di
Manager)
lapangan “X”.

Penelitian ini memperkirakan hasil Penelitian pada lapangan “X”


terjadi penurunan rasio produksi
2. perolehan produksi minyak maksimum
5. dari tahun 1993 dengan hasil
yang dapat diambil atau Estimated
Ultimate Recovery (EUR). 9924 bbl menurun drastic
menjadi 6431 bbl pada tahun
1997
Penelitian ini penentuan keenomisan
3. berdasarkan hanya dari penggunaan
waterflooding.
TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN
PUSTAKA
Waterflooding
Uji coba pada penelitian ini telah dilakukan
berdasarkan pada lapangan “TQL” yang terletak
di Sumatra Selatan yang mana pada lapangan ini
memiliki recovery factor nya sebesar 30%. (Iqbal
A., Kasmungin S., Pratiwi R., 2017) Ada beberapa faktor penting yang diperhatikan
untuk menjamin keberhasilan suatu proses injeksi
air, antara lain kedalaman reservoir, kemiringan,
tingkat heterogenitas reservoir, sifat-sifat
petrofisik, mekanisme pendorong, cadangan
minyak tersisa, saturasi minyak tersisa dan
viskositas minyak (Pamungkas D. P., 2018)

Air yang diinjeksikan biasanya menggunakan air


formasi yang ikut terproduksikan. (Nidiarti et. al.
2018)
TINJAUAN
PUSTAKA
Waterflooding Penerapan waterflooding pada suatu lapangan
Penentuan dilakukannya injeksi waterflooding didasarkan pada dibutuhkan beberapa kajian terhadap data –
beberapa pertimbangan diantaranya: (Tris et. al., 2014) data yang ada. Kajian tersebut dilakukan
1. Mobilitas pendesakan yang menguntungkan (cukup terhadap data geologi, hubungan antara
rendah).
2. Berat kolom air dalam sumur membantu menekan,
sumur, sejarah produksi, letak minyak pada
sehingga mengurangi tekanan injeksi. reservoir, dll. Hal ini di integrasikan sebagai
3. Fluida pendesakan (air) mudah tersebar di dalam landasan dasar untuk menentukan pola injeksi
reservoir. waterflooding yang paling tepat untuk suatu
4. Efisiensi pendesakan yang baik.
lapangan. (Jason et. al., 2020)

Waterflooding EOR merupakan metode penting Jumlah produksi minyak sebanding dengan
peningkatan minyak dengan menginjeksikan air air yang di injeksikan , namun semakin
pada reservoir minyak. Metode ini mampu banyak air yang diinjeksikan pada tekanan
meningkatkan produksi minyak dengan rata – dan laju massa tertentu, semakin besar energi
rata recovery factor sebesar 54,5871% sampai yang dibutuhkan untuk injeksi ,maka
68,2326% dengan pengaruh kemiringan reservoir semakin besar pula biaya operasional water
yang bervariasi. (Simbolon J., 2010) flood EOR. (Pandu, 2018)
TINJAUAN
PUSTAKA
Waterflooding Ada beberapa cara di mana deposit hidrokarbon
dilewati di reservoir, selama tahap produksi minyak
Sejumlah besar hidrokarbon akhirnya tidak
sekunder. Ini termasuk dan tidak terbatas pada
dipulihkan karena efisiensi penyapuan yang buruk,
fingering kental, water tonguing, saluran retak,
setelah banjir air, dengan faktor perolehan minyak
geometri reservoir, pola injeksi yang buruk, dll.
biasanya kurang dari 50%. Saturasi minyak sisa Semua ini menghasilkan terobosan air awal; secara
bervariasi tergantung pada litologi, distribusi bertahap menyebabkan produksi air berlebih.
ukuran pori, permeabilitas, keterbasahan,
karakteristik fluida, metode pemulihan, dan skema
produksi. Oleh karena itu, injeksi air bertekanan tinggi sangat
populer di seluruh dunia. Sejak tahun 1880, manfaat
pemompaan air olahan ke dalam reservoir hidrokarbon
disadari sangat besar. Sayangnya, injeksi air yang diolah
Oleh karena itu, jumlah produksi minyak
ke dalam formasi hidrokarbon tidak diterima secara
berkurang dan reservoir seperti itu akan sering umum, sampai tahun 1930-an. Penerimaan ini berlanjut
mengalami shut-in untuk peningkatan tekanan secara progresif hingga 1950-an, diikuti oleh efek kereta
dan efek gravitasi fase. Saat ini, injeksi air di musik sejak akhir 1950-an. Injeksi air bertekanan tinggi
bawah tekanan tinggi, atau dikenal sebagai menyumbang persentase yang signifikan dari cairan
reservoir saat ini telah diproduksi di Amerika Serikat
Waterflooding, murah karena relatif melimpah
(James T. Smith, 1997), dan bagian lain dunia, termasuk
dan efektif. Nigeria.

Adeniyi, A. T., & Ezeagu, V. I.,


2020
TINJAUAN
PUSTAKA
Waterflooding

Sumber : Adeniyi, A. T., & Ezeagu, V. I.,


Gambar Ilustrasi jebakan minyak pada batuan yang basah-air. (a) 2020
Saat ditemukan, butiran pasir dilapisi dengan lapisan tipis air dan
pori-pori diisi dengan minyak; (b) saat penggenangan air
berlangsung, lapisan air menjadi lebih tebal sampai (c) lapisan air
bergabung dan kontinuitas minyak hilang. (Adeniyi, A. T., &
Ezeagu, V. I., 2020)
TINJAUAN
PUSTAKA
Waterflooding

Perkiraan kisaran pemulihan di reservoir dengan berbagai


mekanisme penggerak (Ahmed T., 2001)
TINJAUAN
PUSTAKA

Gambar 1 Ilustrasi Cross-Section Proses Waterflooding (Temizel et


al.,2017)
TINJAUAN State Of The Art
PUSTAKA
No Penelitian Hasil
(Iqbal A., Kasmungin S., Pratiwi R., 2017) • Uji coba pada penelitian ini telah dilakukan pada lapangan “TQL” yang
terletak di Sumatra Selatan yang mana pada lapangan ini memiliki
recovery factor nya sebesar 30%
1 • Periode dari awal injeksi sampai interference. Sumur injeksi 227 dan
sumur produksi 91secara teoritis waktu yang diperlukan dari awal
pelaksanaan injeksi air mencapai interference adalah 13,9 hari.
(Nidiarti., et.al. 2018) a. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Buckley-Leverett
terlihat bahwa dengan laju alir injeksi air sebesar 6000 bbl/day laju minyak
tertinggi hanya mencapai 116 bbl/d sedangkan dari data produksi adalah 120
bbl/d kedua data ini menunjukan bahwa perhitungan dengan metode
tersebut dapat mendekati keadaan sesunggunhnya dilapangan.
b. Dengan menggunakan laju injeksi air sebesar 6000 bbl/d maka waktu
produksi hanya akan bertahan selama 2 tahun karena pada waktu tersebut
2 perolehan minyak sudah dinilai tidak ekonomis.Kumulatif produksi dengan
menggunakan laju injeksi air sebesar 6000 bbl/d hanya mencapai 95.794 stb.
c. Dari hasil uji sensitivitas laju air injeksi yang sesuai adalah 3000
bbl/d.Dengan menggunakan laju injeksi sebesar 3000 bbl/day dapat
menambah waktu produksi sumur tersebut menjadi 13 tahun dengan
kumulatif produksi sebesar 131,333 stb.

(Pamungkas D. P., 2018) Genetic algorithm dapat meningkatkan produksi crude oil water
flood operation EOR hingga 13,076 %. Pada studi kasus di
3 Morrow County, Ohio, USA, profit dapat meningkat dari 2315
USD/hari menjadi 3755 USD/hari.
TINJAUAN PUSTAKA
State Of The Art

No Penelitian Hasil
(Tris I. et. al., 2014) Sumur injeksi dan sumur monitoring berada pada lapisan W3 dengan kedalaman
lapisan W3 pada sumur injeksi 1.600 – 1.608. Untuk sumur monitoring L lapisan
W3 berada pada kedalaman 1.586-1.598 meter . Keadaan tekanan reservoir pada
lapisan W3 yang mengalami penurunan dari 1800 psi tahun 1950 menjadi 630 psi
4 tahun 2014. Laju produksi minyak pada sumur monitoring yang mengalami
penurunan dari 2000 bopd tahun 2010 menjadi 250 bopd tahun 2014. Laju
produksi air mengalami peningkatan dari 100 bwpd tahun 2010 menjadi 900
bwpd tahun 2014.

(Adeniyi, A. T., & Ezeagu, V. I., Setelah meninjau kembali reservoir yang tergenang air, kantong bagian reservoir
yang tidak tersapu diidentifikasi dalam peta saturasi sebelum dan setelah 20
2020) tahun produksi dan injeksi. Data historis waduk Delta Niger yang digunakan,
menunjukkan bahwa waduk tersebut terbengkalai karena water-cut yang tinggi
mencapai 90%. Juga, pada zona yang dilewati, saturasi hidrokarbon (Sg & So)
5 diperoleh dari grafik kurva permeabilitas relatif untuk proses Gas-Minyak, yang
dihitung menggunakan persamaan inti dan terlihat sebesar 0,382 (38,2%).
Setelah menerapkan konsep material balance, total volume cairan yang dihasilkan
dan bypass masing-masing adalah: 72,73 MMSTB dan 22,97 MMSTB dengan
persentase volume bypass sebesar 23,9%.

1. Pada penerapan skenario produksi base case menghasilkan nilai recovery


(Jason et. al., 2020) factor sebesar 24.72% dengan nilai nilai kumulatif produksi minyak yang di
hasilkan sebesar 6.88 MMSTB.
6 2. Dari hasil perbandingan skenario produksi yang di terapkan, skenario dengan
metode injeksi adjusted normal five spot adalah yang paling baik untuk di
terapkan pada lapangan x dengan menghasilkan RF sebesar 30.18% dengan
memiliki nilai kenaikan produksi minyak sebesar 8.4 MMSTB.
METODOLOGI
PENELITIAN
Metodologi
Penelitian
Diagram Alir Penelitian
Persiapan Data :
Mencari Sumber 1. Karakteristik Fluida
Mulai 2. Kurun waktu tekanan Analisa
Data/Referensi sumur

Mengetahui Keekonomisan
menggunakan Recovery Mengetahui decline
Factor berdasarkan nilai curve analysis Mengetahui laju produksi
EUR dan Nilai N pada OFM menggunakan OFM minyak

Kesimpulan Selesai
METODOLOGI
PENELITIAN

Kelarutan Gas Dalam


Minyak (Rs)
49.3 SCF/STB Date P (psia)

Faktor Volume Formasi


Reservoir (Bo)
1.37272
December-91 922.49
Faktor Volume Formasi Gas
(Bg)
0.00318 bbl/STB
December-92 914.03
Faktor Volume Formasi Air
(Bw)
1.05619
December-93 905.84
Faktor Volume Dua Fasa (Bt) 1.54177

0.287237 December-94 897,90

0.2977 December-95 890,20

Parameter karakteristik fluida reservoir (Rendi W. I., Kurun waktu tekanan sumur (Rendi W. I., 2015)
2015)
TIMELINE

Jenis OCTOBER 2021 NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021


No
kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Literatur
Pengaplikasian
2 simulasi software
OFM
Perhitungan laju
produksi dengan
3
analisis decline
curve
Hasil dan
4
Pembahasan

5 Kesimpulan
Progress..
Progress
OIL WATER Date
OIL WATER
Date
OIL WATER OIL WATER
Date
(bbl) (bbl) (bbl) (bbl) (bbl) (bbl) Date
01/01/2013 3216 10064
(bbl) (bbl)
01/02/2011 293 2067 01/01/2015 9928 47653
01/02/2013 2283 7072 01/02/2015 9172 45955 01/01/2017 19742 74284
01/03/2011 2823 14945
01/04/2011 4044 13036 01/03/2013 5055 16638 01/03/2015 9838 51245 01/02/2017 17281 60729
01/05/2011 3024 9638 01/04/2013 3729 12165 01/04/2015 11263 50214 01/03/2017 15352 68438
01/05/2013 5604 17555 01/05/2015 19253 41278
01/06/2011 3849 11219
01/07/2011 3271 9203
01/06/2013 10826 21701 01/06/2015 21570 38184 01/04/2017 18627 72415
01/07/2013 10732 25077 01/07/2015 23380 43284 01/05/2017 18055 63809
01/08/2011 3215 9320
01/08/2013 10521 27267 01/08/2015 23960 48109
01/09/2011 2488 6914
01/10/2011 3880 22954
01/09/2013 9896 26835 01/09/2015 21986 45046 01/06/2017 17440 64307
01/10/2013 7683 21408 01/10/2015 26078 56514 01/07/2017 18121 75065
01/11/2011 4406 11934
01/11/2013 8893 25196 01/11/2015 21739 73404
01/12/2011 1793 6069
01/01/2012 6392 37627
01/12/2013 8252 23863 01/12/2015 15351 52822 01/08/2017 19291 75819
01/01/2014 7958 23356 01/01/2016 22270 69058
01/02/2012 5735 38834
01/02/2014 8337 26515 01/02/2016 22854 67358
01/09/2017 16460 68966
01/03/2012 5484 44880
01/03/2014 8010 24197 01/03/2016 24530 75673
01/04/2012 2828 30291
01/04/2014 7852 24168 01/04/2016 23412 70253
01/05/2012 1645 4245
01/05/2014 9103 32393 01/05/2016 20255 73612 Data produksi minyak dan air pada
01/06/2012 5273 14820
01/06/2014 8328 30528 01/06/2016 23487 81051 awal mulainya dilakukan
01/07/2012 5211 15283
01/07/2014 7806 30813 01/07/2016 18713 88716 pengaplikasian waterflooding. (Pandu,
01/08/2012 2749 6606
01/08/2014 5573 22876 01/08/2016 13278 67391 2018)
01/09/2012 3609 9014
01/09/2014 9491 37909 01/09/2016 12775 54882
01/10/2012 4982 13823
01/10/2014 10158 41449 01/10/2016 11403 55163
01/11/2012 3055 9114 01/11/2014 9149 40149 01/11/2016 25281 74791
01/12/2012 4289 12931 01/12/2014 9762 41989 01/12/2016 22333 70771
Progress

Dan pada tahun 1998, sumur


pada lapangan limau ini sempat
mencapai puncak tertinggi
produksi yang menyentuh angka
25757 bbl.

Akan tetapi walaupun pada sumur


“x” ini sempat menduduki puncak
tertinggi produksinya, penurunan
pun terjadi secara drastis yang
Dapat dilihat bahwa penurunan produksi awalnya 25757 bbl turun menjadi
bulanan pada sumur “X” dimulai sejak tanggal 3832 bbl hanya dengan kurun
5 Januari 1993, yang mana penurunan laju waktu 15 bulan berjalannya
produksi ini sangat signifikan yang tadinya kegiatan produksi. Pada tahun
produksi minyak mencapai 9924 bbl 2010 sumur ini sempat berhenti
menurun drastic menjadi 6431 bbl hanya melakukan kegiatan produksi
dengan waktu satu hari saja.
Progress

Berikut ini ialah plot awal


100000 dilakukannya penginjeksian air pada
lapangan “X”, dapat dilihat
All UNIQUEIDs(6)
OIL ( bbl )
WATER ( bbl ) penginjeksian air dimulai pada tahun
80000
2011, Ketika air diinjeksikan maka plot
produksi air pun juga ikut meningkat
60000 seiring produksi minyak

40000
Setelah diplotkan maka rata – rata
dari produksi minyak per-tahunnya
20000 6819,379 bbl dan untuk rata – rata
produksi air sebesar 18715,62 bbl.

0
1992 93 94 95 96 97 98 99200001 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
Date

Pada lapangan “x” juga dilakukan


peramalan produksi selama 10 tahun
kedepan, dimulai pada tahun 2017.
Progress

Berdasarkan data yang didapat,


setelah plot produksi nya juga
diperoleh maka plot kumulatif
minyak dan air dapat dilihat pada
plot disamping.

Plot kumulatif minyak dan air juga


mengalami peningkatan pada tahun
2011 yang mana hal ini juga serupa
dengan plot produksi minyak dan
air.
Progress

Cum_Oil Cum_Water Cum_Oil Cum_Water Cum_Oil Cum_Water


Date Date Date Cum_Water
(bbl) (bbl) (bbl) (bbl) (bbl) (bbl)
Date Cum_Oil
01/01/2013 851733 1811252 01/01/2015 978861 2209248 (bbl)
01/02/2011 764472 1448488 (bbl)
01/02/2013 854016 1818324 01/02/2015 984501 2231245
01/03/2011 767295 1463433
01/03/2013 859071 1834962 01/03/2015 990542 2255038
01/01/2017 1387711 3196965
01/04/2011 771339 1476469
01/04/2013 862800 1847127 01/04/2015 998362 2278474 01/02/2017 1403642 3241092
01/05/2011 774363 1486107
01/05/2013 868404 1864682 01/05/2015 1015307 2300813 01/03/2017 1417541 3293420
01/06/2011 778212 1497326
01/06/2013 873900 1883246 01/06/2015 1034040 2317780
01/07/2011 781483 1506529
01/07/2013 880024 1902673
01/04/2017 1435043 3353271
01/07/2015 1054651 2337599
01/08/2011 784698 1515849 01/05/2017 1452161 3405337
01/08/2013 886226 1922293 01/08/2015 1075415 2359673
01/09/2011 787186 1522763
01/10/2011 791066 1545717
01/09/2013 891149 1937219 01/09/2015 1094324 2380070 01/06/2017 1468244 3452430
01/10/2013 897323 1955109 01/10/2015 1117548 2411544
01/11/2011 795472 1557651 01/07/2017 1484525 3503564
01/11/2013 903183 1972055 01/11/2015 1136579 2461861
01/12/2011 797265 1563720 01/12/2013 908531 1987598 01/12/2015 1149769 2495486 01/08/2017 1501976 3553436
01/01/2012 803657 1601347 01/01/2014 913489 2001630 01/01/2016 1169666 2544516 01/09/2017 1516596 3598882
01/02/2012 809392 1640181 01/02/2014 918710 2016545 01/02/2016 1190250 2592609
01/03/2012 814876 1685061 01/03/2014 924484 2032979 01/03/2016 1212467 2648044
01/04/2012 817704 1715352 01/04/2014 929895 2048170 01/04/2016 1233982 2700630
01/05/2012 819349 1719597 01/05/2014 935383 2065995 01/05/2016 1252290 2757281
Data – data hasil kumulatif minyak
01/06/2012 824622 1734417 01/06/2014 940491 2082584 01/06/2016 1274418 2825101 dan air dari hasil report data OFM
01/07/2012 829833 1749700 01/07/2014 945174 2099429 01/07/2016 1291662 2895720 yang diinput
01/08/2012 832582 1756306 01/08/2014 948674 2112194 01/08/2016 1303777 2950162
01/09/2012 836191 1765320 01/09/2014 954746 2130606 01/09/2016 1315660 2995762
01/10/2012 841173 1779143 01/10/2014 961190 2149938 01/10/2016 1325500 3035167
01/11/2012 844228 1788257 01/11/2014 966836 2167001 01/11/2016 1349190 3092121
01/12/2012 848517 1801188 01/12/2014 972853 2185988 01/12/2016 1369995 3144582
Progress
Dengan menggunakan rumus
Date Days_of_Months Monthlyprod.Oil fungsi yang tersedia pada
01/10/1992 31 6067,00 software OFM, maka variabel
01/11/1992 30 30748,00 laju alir harian dapat dihitung.
01/12/1992 31 19213,00
Maka rumus yang ada di
01/01/1993 31 13329,00
software OFM
01/02/1993 28 9484,00 dapatdisederhanakansebagaiber
01/03/1993 31 9307,00 ikut:
01/04/1993 30 9144,00
01/05/1993 31 9924,00 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 (𝑏𝑏𝑙)
01/06/1993 30 6431,00 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑖
01/07/1993 31 5777,00 Contohperhitungan pada
tabeldisamping:
01/08/1993 31 5922,00
…. ….. …… 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 (𝑏𝑏𝑙)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑖
Untuk menentukan Decline Curve Analysis, maka
𝟔𝟎𝟔𝟕 𝒃𝒃𝒍
laju alir harian pun perlu untuk diketahui, sedangkan = = 195,709677 bbl/day
𝟑𝟏 𝑯𝒂𝒓𝒊
berdasarkan data laju alir yang diketahui hanya
perbulanannya saja (Monthly Production Rate). Maka, lajualirharian yang
diperolahadalahsebesar195,7096
77 bbl/day
Progress
Days_of_Mont Monthlyprod. Daily 01/04/2013 30 3729,00 124
Date
hs Oil Prod.Oil 01/05/2013 31 5604,00 181 01/08/2015 31 23960,00 773
01/02/2011 28 293,00 10 01/09/2015 30 21986,00 733
01/03/2011 31 2823,00 91
01/06/2013 30 10826,00 361
Setelah selesai melakukan
01/07/2013 31 10732,00 346 01/10/2015 31 26078,00 841
01/04/2011 30 4044,00 135 perhitungan maka hasil
01/08/2013 31 10521,00 339 01/11/2015 30 21739,00 725
01/05/2011 31 3024,00 98 01/09/2013 30 9896,00 330 01/12/2015 31 15351,00 495
produksi minyak harian dapat
01/06/2011 30 3849,00 128 01/10/2013 31 7683,00 248 01/01/2016 31 22270,00 718 dilihat pada tabel disamping.
01/07/2011 31 3271,00 106 01/11/2013 30 8893,00 296 01/02/2016 29 22854,00 788
01/08/2011 31 3215,00 104 01/12/2013 31 8252,00 266 01/03/2016 31 24530,00 791
01/09/2011 30 2488,00 83 01/01/2014 31 7958,00 257 01/04/2016 30 23412,00 780
01/10/2011 31 3880,00 125 01/02/2014 28 8337,00 298 01/05/2016 31 20255,00 653
01/11/2011 30 4406,00 147 01/03/2014 31 8010,00 258 01/06/2016 30 23487,00 783
01/12/2011 31 1793,00 58 01/04/2014 30 7852,00 262 01/07/2016 31 18713,00 604
01/01/2012 31 6392,00 206 01/05/2014 31 9103,00 294 01/08/2016 31 13278,00 428
01/02/2012 29 5735,00 198 01/06/2014 30 8328,00 278
01/09/2016 30 12775,00 426
01/03/2012 31 5484,00 177 01/07/2014 31 7806,00 252
01/10/2016 31 11403,00 368
01/04/2012 30 2828,00 94 01/08/2014 31 5573,00 180
01/11/2016 30 25281,00 843
01/05/2012 31 1645,00 53 01/09/2014 30 9491,00 316
01/12/2016 31 22333,00 720
01/06/2012 30 5273,00 176 01/10/2014 31 10158,00 328
01/01/2017 31 19742,00 637
01/07/2012 31 5211,00 168 01/11/2014 30 9149,00 305
01/02/2017 28 17281,00 617
01/08/2012 31 2749,00 89 01/12/2014 31 9762,00 315
01/03/2017 31 15352,00 495
01/09/2012 30 3609,00 120 01/01/2015 31 9928,00 320
01/04/2017 30 18627,00 621
01/10/2012 31 4982,00 161 01/02/2015 28 9172,00 328
01/05/2017 31 18055,00 582
01/11/2012 30 3055,00 102 01/03/2015 31 9838,00 317
01/04/2015 30 11263,00 375
01/06/2017 30 17440,00 581
01/12/2012 31 4289,00 138
01/05/2015 31 19253,00 621 01/07/2017 31 18121,00 585
01/01/2013 31 3216,00 104
01/06/2015 30 21570,00 719 01/08/2017 31 19291,00 622
01/02/2013 28 2283,00 82
01/07/2015 31 23380,00 754 01/09/2017 30 16460,00 549
01/03/2013 31 5055,00 163
Progress
10
5
Working forecast Parameters
All UNIQUEIDs(6)
Rate-Time Decline Analysis
Phase : Oil Setelah melakukan simulasi
4
Case Name : Case1 DCA pada software OFM
10 b :0 maka penarikan garis DCA
Di : -0.0296505 M.n. secara eksponensial dapat
dilihat disamping ini.
Daily_Oil, bbl

3
qi : 548.667 bbl
10 ti : 12/31/2017 Berdasarkan Legenda kurva
te : 12/31/2027 DCA dapat dilihat bahwa
Final Rate : 19246.1 bbl Dampak kenaikan produksi
2
10 Cum. Prod. : 1888.97 bbl dengan dihitung dari
Cum. Date : 09/30/2017 produksi kumulatif minyak
Reserves : 19193.7 bbl actual sebelum adanya
1
10 Reserves Date : 12/31/2027 injeksi air yaitu 6819,379
EUR : 21082.7 bbl bbl menjadi 14637.9 bbl.
Forecast Ended By : Time Dan perolehan nilai EUR
10
0 DB Forecast Date : Not Saved (Estimated Ultimate
Reserve
1992 93 94 95Type
96 97 98 99:2000
None01 0203 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 1819 20 21 22 23 24 25 26 27 Recovery) sebesar 8010.43
Date bbl. Hal tersebut
Dan untuk jenis reservoir disini Pada sumur “x” ini peramalan menandakan bahwa
karena tergolong sumur tua maka produksi berlangsung selama 10 penerapan waterflooding
otomatis reservoir ini merupakan tahun seperti yang telah dibahas, untuk sumur tua sangat
reservoir yang sudah terbukti dan maka penelitian pun berlangsung efisien karena dapat
sedang dalam tahap dari tahun 2017 hingga 2027. meningkatkan Kembali laju
perkembangan untuk alir sebesar 2 kali lipat dari
meningkatkan laju alir produksi. laju alir awal.
Progress

Source : OFM Software


Summary perkiraan cadangan dari simulasi software OFM
yang menggunakan DCA, di tabel ditunjukkan bahwa rata –
rata perkiraan produksi minyak dengan water flooding dari
tahun 2017 – 2027 ialah sebesar 6.909.873 bbl dan untuk
cadangan ultimate yang dapat dipulihkan ialah sebesar
8.798.841 bbl.
Progress
Untuk menentukan keekonomisan pada sumur “x” maka nilai dari Data dari tabel disamping merupakan data
Np = 988416.9 STB
RF (Recovery Factor) perlu diketahui, untuk memperoleh nilai fluida yang didapat dari referensi studi, Bo = 1.37272
dari RF tersebut maka hal pertama yang diketahui yaitu nilai N akan tetapi untuk data simulasi OFM Rp = 929.2 SCF/STB
atau perhitungan minyak awal, dengan mengetahui data – data diperoleh dari referensi studi dari Tugas Rs = 49.3 SCF/STB
fluida maka dapat dilakukan perhitungan: Akhir. Bg = 0.00318 bbl/STB
Bt = 1.54177
Bti = 1.3737
We = 113556.9 bbl
Wp = 1843388.8 STB
988416.9 ( 1.37272 + 929.2 − 49.3 0.00318 − (113556.9 − 1843388.8 1.05619 ) Bw = 1.05619
𝑁=
1.54177 − 1.3737

𝑁 = 35.43 𝑀𝑀𝑆𝑇𝐵

Maka perhitungan RF ialah sebagai berikut:


Setelah mengetahui nilai RF maka dapat
RF =
𝐸𝑈𝑅
𝑋100% ditentukan keekonomisan pada sumur “X”
𝑁 sebesar 59.49% yang mana hal tersebut
21.08
RF = 35.43 𝑋100% = 𝟓𝟗. 𝟒𝟗% termasuk nilai yang cukup tinggi setelah
penerapan metode waterflooding Source : Rendi W. I., 2015
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perhitungan nilai RF (Recovery factor) berdasarkan data produksi software OFM dapat ditentukan
keekonomisan pada sumur “X” sebesar 59.49% yang mana hal tersebut termasuk nilai yang cukup
tinggi setelah penerapan metode waterflooding

2. Dengan menggunakan metode decline curve analysis perkiraan cadangan dari simulasi software
OFM yang menggunakan DCA, bahwa rata – rata perkiraan produksi minyak dengan penggunanaan
water flooding dari tahun 2017 – 2027 ialah sebesar 6.909.873 bbl

3. cadangan ultimate recoverable Reserves yang dapat dipulihkan ialah sebesar 8.798.841 bbl.
Berdasarkan hasil tersebut ,Oleh karena itu peramalan waterflooding pada sumur tua dapat
dinyatakan berhasil
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA
KASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai