Pencemaran air adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh adanya beban pencemar, polutan atau limbah berupa gas, zat terlarut, partikel. Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat dilakukan melalui atmosfer, tanah, limpasan/run off dari lahan pertanian, limbah domestik, perkotaan, industri, dan lain-lain (Effendi, 2003). Pencemaran air juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah aktivitas manusia. Jika perubahan keadaan tersebut dapat terjadi dapat mengakibatkan air tidak dapat berguna lagi. Kontaminasi menurut PP 82 tahun 2001 Pencemaran Air adalah makhluk hidup, materi, energi, atau Aktivitas manusia menyebabkan komponen lain masuk ke dalam air sehingga kualitas air menurun Sejauh ini, itu bukan lagi permata alokasi. Polusi terjadi ketika ada di lingkungan Zat apa pun yang menyebabkan perubahan tak terduga Secara fisik, kimia dan biologi. Padahal dalam kehidupan sehari-hari makhluk hidup membutuhkan air yang bersih dan sehat. Adapun ciri-ciri air bersih dan sehat yakni tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa serta bersifat netral secara kimia dalam arti tidak bersifat basa atau asam.
2.2 Sumber - sumber dan Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, secara umum pencemaran air dapat dikelompokan menjadi 5 yaitu: 1. Pencemaran air yang diakibatkan oleh sampah yang mengandung senyawa organik seperti sampah industri makanan, sampah rumah tangga, kotoran manusia atau hewan. 2. Pencemaram air yang diakibatkan oleh limbah yang mengandung virus/bakteri, seperti limbah rumah tangga, kotoran manusia/hewan. 3. Pencemaran air yang diakibatkan oleh terkontaminasinya senyawa anorganik, seperti mineral atau logam berat. 4. Pencemaran air yang diakibatkan oleh terkontaminasinya senyawa organik, seperti pestisida, detergen, dan limbah minyak. 5. Pencemaran air yang diakibatkan oleh endapan atau sidemen berupa tanah/lumpur akibat erosi. Dari data hasil wawancara.
Dampak dari pencemaran air, ialah :
1. Kekurangan sumberdaya air. 2. Menjadi sumber penyakit. 3. Terganggunya lingkungan hidup, ekosistem dan keanekaragaman hayati.
2.3 Mengatasi Pencemaran Air Bagi Kehidupan Manusia
Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur dengan: Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Manajemen Mutu dan Pengendalian pencemaran air. Umumnya, ini termasuk polusi air Institusional atau non institusional. Salah satu upaya serius yang dilakukan pemerintah Pencemaran air dikendalikan melalui Program Sungai Bersih (PROKASIH). Skema ini bertujuan untuk mengurangi beban limbah cair, terutama yang Berasal dari kegiatan komersial besar dan menengah, dilakukan secara bertahap Kontrol beban polusi dari sumber lain Pertunjukan ini juga Upaya penataan permukiman di sepanjang sungai melalui pelibatan masyarakat Lokal (KLH, 2004). Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu : a. Penanggulangan secara non-teknis Penanggulangan ini adalah suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. b. Penanggulangan secara teknis Penanggulanngan ini bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat. 2.4 Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran Air Saat ini sudah banyak diperkenalkan mengenai pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di daerah atau lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Upaya ini sangat baik untuk lingkungan, bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur atau air tanah. Selain itu, hendaknya sudah mulai diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain ) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri upaya untuk penanggulangan pencemaran air dengan cara mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam, kemudian dibersihkan , baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi atau diberi zat kimia tertentu maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang sangat berbahaya. Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap antara lain: 1. Pengolahan Awal (Pretreatment) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah 2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment) Pada dasam ya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. 3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) Pengolahan tahap kedua untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. 4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga antara lain: a) Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan Fosfor. b) Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau. c) Elektrodialisis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik. d) Osmosis yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik mineral dari air. e) Klorinas, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit. f) Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) g) Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, dan vacuum filtration. Dengan demikian, air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai, dan lain - lain) hanyalah air yang tidak tercemar. Air hasil tersebut sudah dapat dipakai kembali untuk keperluan sehari-hari.