Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Air


Pencemaran air adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh adanya
beban pencemar, polutan atau limbah berupa gas, zat terlarut, partikel.
Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat dilakukan melalui
atmosfer, tanah, limpasan/run off dari lahan pertanian, limbah domestik,
perkotaan, industri, dan lain-lain (Effendi, 2003). Pencemaran air juga
dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah aktivitas
manusia. Jika perubahan keadaan tersebut dapat terjadi dapat
mengakibatkan air tidak dapat berguna lagi. Kontaminasi menurut PP 82
tahun 2001 Pencemaran Air adalah makhluk hidup, materi, energi, atau
Aktivitas manusia menyebabkan komponen lain masuk ke dalam air
sehingga kualitas air menurun Sejauh ini, itu bukan lagi permata alokasi.
Polusi terjadi ketika ada di lingkungan Zat apa pun yang menyebabkan
perubahan tak terduga Secara fisik, kimia dan biologi. Padahal dalam
kehidupan sehari-hari makhluk hidup membutuhkan air yang bersih dan
sehat. Adapun ciri-ciri air bersih dan sehat yakni tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa serta bersifat netral secara kimia dalam arti tidak
bersifat basa atau asam.

2.2 Sumber - sumber dan Dampak Pencemaran Air


Pencemaran air ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, secara umum
pencemaran air dapat dikelompokan menjadi 5 yaitu:
1. Pencemaran air yang diakibatkan oleh sampah yang mengandung
senyawa organik seperti sampah industri makanan, sampah rumah
tangga, kotoran manusia atau hewan.
2. Pencemaram air yang diakibatkan oleh limbah yang mengandung
virus/bakteri, seperti limbah rumah tangga, kotoran manusia/hewan.
3. Pencemaran air yang diakibatkan oleh terkontaminasinya senyawa
anorganik, seperti mineral atau logam berat.
4. Pencemaran air yang diakibatkan oleh terkontaminasinya senyawa
organik, seperti pestisida, detergen, dan limbah minyak.
5. Pencemaran air yang diakibatkan oleh endapan atau sidemen berupa
tanah/lumpur akibat erosi. Dari data hasil wawancara.

Dampak dari pencemaran air, ialah :


1. Kekurangan sumberdaya air.
2. Menjadi sumber penyakit.
3. Terganggunya lingkungan hidup, ekosistem dan keanekaragaman
hayati.

2.3 Mengatasi Pencemaran Air Bagi Kehidupan Manusia


Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah
diatur dengan: Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Manajemen Mutu dan Pengendalian pencemaran air. Umumnya, ini
termasuk polusi air
Institusional atau non institusional. Salah satu upaya serius yang dilakukan
pemerintah Pencemaran air dikendalikan melalui Program Sungai Bersih
(PROKASIH). Skema ini bertujuan untuk mengurangi beban limbah cair,
terutama yang Berasal dari kegiatan komersial besar dan menengah,
dilakukan secara bertahap Kontrol beban polusi dari sumber lain
Pertunjukan ini juga Upaya penataan permukiman di sepanjang sungai
melalui pelibatan masyarakat Lokal (KLH, 2004). Pada prinsipnya ada 2
(dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu :
a. Penanggulangan secara non-teknis
Penanggulangan ini adalah suatu usaha untuk mengurangi pencemaran
lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat
merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan
industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan
perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas
tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi
AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku
disiplin.
b. Penanggulangan secara teknis
Penanggulanngan ini bersumber pada perlakuan industri terhadap
perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola
limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri
kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air
dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan
setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan
mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Melalui penanggulangan
pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan
kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat
sumber air yang aman, bersih dan sehat.
2.4 Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran Air
Saat ini sudah banyak diperkenalkan mengenai pembuatan WC umum
yang dilengkapi septictank di daerah atau lingkungan yang rata-rata
penduduknya tidak memiliki WC. Upaya ini sangat baik untuk
lingkungan, bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari
pencemaran air sumur atau air tanah. Selain itu, hendaknya sudah mulai
diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air
kamar mandi, dan lain-lain ) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak
langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
Untuk limbah industri upaya untuk penanggulangan pencemaran air
dengan cara mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam,
kemudian dibersihkan , baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi atau
diberi zat kimia tertentu maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau
tumbuhan lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji
kebersihan air dari polutan yang sangat berbahaya.
Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai
kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik,
padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap antara
lain:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasam ya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang
sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses
yang berlangsung.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air
limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga
antara lain:
a) Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal
hidroksida untuk mengendapkan Fosfor.
b) Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna
atau bau.
c) Elektrodialisis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut
dengan menggunakan tenaga listrik.
d) Osmosis yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik mineral
dari air.
e) Klorinas, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.
f) Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
g) Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan
sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet
combustion, pressure filtration, dan vacuum filtration.
Dengan demikian, air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai,
dan lain - lain) hanyalah air yang tidak tercemar. Air hasil tersebut sudah
dapat dipakai kembali untuk keperluan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai