Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN


DAN IDWG (INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN)
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS
DI RUANG HEMODIALISA
RS PKU WONOSARI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapisebagaian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


pada Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ’Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
AHMAD SYARIFUDIN
1810201232

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ’AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP


KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN
DAN IDWG (INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN)
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS
DI RUANG HEMODIALISA
RS PKU WONOSARI

Disusun oleh:
AHMAD SYARIFUDIN
1810201232

Telah disetujui oleh Pembimbing


Pada Tanggal

Januari 2022

Pembimbing,

ttd

(Ruhyana, S.Kep., Ns., MAN)

ii
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN
PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN
DAN IDWG (INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN)
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS
DI RUANG HEMODIALISA
RS PKU WONOSARI1

Ahmad Syarifudin2, Ruhyana3


ruhyana@unisayogya.ac.id
ABSTRAK

Latar belakang: Penyakit gagal ginjal kronis menyebabkan kematian pada 850.000
orang setiap tahun. Salah satu pilihan terapi untuk pasien GGK adalah hemodialisis
(HD) dan pentingnya pembatasan asupan cairan untuk mencegah terjadinya resiko
kelebihan cairan antar sesi hemodialisis Interdialytic Weight Gain (IDWG). Pasien
meninggal akibat kelebihan masukan cairan dan makanan pada periode interdialitik
sebanyak 60-80% di Indonesia, sehingga pentingnya kepatuhan pembatasan asupan
cairan dan Interdialytic Weight Gain (IDWG).
Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan pembatasan
asupan cairan dan IDWG (Interdialytic Weight Gain) pasien gagal ginjal kronis di
ruang hemodialisis RS PKU Wonosari.
Metode: Penelitan ini bersifat kuantitatif, dengan desain penelitian menggunakan
metode Pre experimental, serta menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Sampel
menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Analisis
data yang digunakan adalah Wilcoxon Match Pairs Test.
Hasil: Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan pembatasan
asupan cairan dan IDWG di RS PKU Wonosari dengan masing-masing nilai p value
0,000 (p<0,05) untuk kepatuhan pembatasan asupan cairan dan nilai p value 0,003
(p<0,05) untuk nilai IDWG.
Simpulan dan Saran: Responden mampu meningkatkan kepatuhan dalam
pembatasan asupan cairan sehingga berat badan dapat terkontrol dengan baik dan
menjadi acuan RS dalam menerapkan strategi terkait pembatasan asupan cairan pada
pasien gagal ginjal kronis.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Kepatuhan,IDWG


Daftar Pustaka : Buku 3 buah, 1 Jurnal, 1 Skripsi
Halaman : 67

1
Judul
2
Mahasiwa PSK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

iii
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON RESTRICTIONS OF FLUID
INTAKE COMPLIANCE AND IDWG (INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN)
CHRONIC RENAL FAILURE PATIENTS IN THE HEMODIALIZATION
ROOM PKU WONOSARI HOSPITAL1

Ahmad Syarifudin2, Ruhyana3


,ruhyana@unisayogya.ac.id

ABSTRACT
Background: Chronic kidney failure causes 850,000 deaths each year. One of the
therapeutic options for patients with chronic renal failure is hemodialysis (HD) and
the importance of limiting fluid intake to prevent the risk of excess fluid between
hemodialysis sessions Interdialytic Weight Gain (IDWG). Patients die due to excess
intake of fluids and food in the interdialytic period of 60-80% in Indonesia, so the
importance of adherence to restrictions on fluid intake and Interdialytic Weight Gain
(IDWG).
Objective: To determine the effect of health education on adherence to restrictions on
fluid intake and IDWG (Interdialytic Weight Gain) of chronic kidney failure patients
in the hemodialysis room at PKU Wonosari Hospital.
Methods: This research is quantitative, with research designs using the Pre-
experimental method, and using questionnaires as instruments. The sample uses a
total sampling technique with a sample size of 32 respondents. Analysis of the data
used is the Wilcoxon Match Pairs Test.
Results: There is an influence of health education on compliance with restrictions on
fluid intake and IDWG in PKU Wonosari Hospital with each p value of 0.00 (p
<0.05) for compliance with fluid intake restrictions and p value of 0.003 (p <0.05 )
for IDWG values.
Conclusions and Recommendations: Respondents are able to increase compliance
with fluid intake restrictions so that body weight can be controlled properly and
become a reference for hospitals in implementing strategies related to fluid intake
restrictions in patients with chronic kidney failure.

Keywords : Health Education, Compliance, IDWG


Bibliography : 3 books, 1 Journals, 1 Thesis
Page : 10

1
The title of the thesis
2
Student of School of Nursing, Faculty of Health Sciences, Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of School of Nursing, Faculty of Health Sciences, Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta

iv
PENDAHULUAN
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan salah satu penyakit tidak menular
(non-communicable disease) yang berdampak besar terhadap morbiditas, mortalitas
dan sosial ekonomi masyarakat. Prevalensi GGK di Indonesia sebanyak 8,6%, faktor
risiko GGK terbanyak adalah hipertensi dan diabetes melitus, sehingga deteksi PGK
pada kedua populasi ini direkomendasikan dalam berbagai panduan. Yogyakarta
termasuk dalam 5 besar prevalensi tertinggi di Indonesia dengan prevalensi GGK
sebesar 0,3%, prevalensi tertinggi di Yogyakarta terdapat di Gunungkidul dan Kota
Yogyakarta yaitu sebesar 0,5 % (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Berdasarkan data
yang diperoleh di RSU PKU Muhammadiyah Wonosari pada tahun 2017 sampai
dengan 2018 terdapat 50 pasien GGK, peneitian sebelumnya yang dilakukan Umayah
pada tahun 2016 dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan,dan
Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan dalam Pembatasan Asupan Cairan pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang Menjalani Hemodialisa (HD) Rawat Jalan
di RSUD Kabupaten Sukoharjo, dengan hasil penelitian ini ialah ada hubungan antara
tingkat pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan terhadap
pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis rawat jalan di RSUD Kabupaten Sukoharjo.
Istanti pada tahun 2013 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
ketidakpatuhan dalam peraturan cairan akan mengakibatkan IDWG yang berlebihan
antara 10% sampai 60%, dengan prevalensi kejadian sekitar 30 % sampai 74%.
Kelebihan cairan pada pasien HD dapat menimbulkan komplikasi lanjut, seperti
hipertensi, aritmia, kardiomiopati, uremic pericarditis, efusi perikardial, gagal
jantung, serta edema pulmonal, nyeri pleura, efusi pleura, uremic pleuritis, uremic
lung, dan sesak nafas (Prabowo and Pranata, 2014). Beberapa penelitian
menunjukkan 60%-80% pasien meninggal akibat kelebihan masukan cairan dan
makanan pada periode interdialitik. Karena kelebihan cairan pada periode interdialitik
dapat mengakibatkan edema atau kongesti paru, sehingga monitoring masukancairan
pada pasien merupakan tindakan utama yang harus diperhatikan oleh perawat (Istanti,
2013).kelebihan cairan pada pasien HD dapat menimbulkan komplikasi lanjut, seperti
hipertensi, aritmia, kardiomiopati, uremic pericarditis, efusi perikardial, gagal
jantung, serta edema pulmonal, nyeri pleura, efusi pleura, uremic pleuritis, uremic
lung, dan sesak nafas (Prabowo and Pranata, 2014). Beberapa penelitian
menunjukkan 60%-80% pasien meninggal akibat kelebihan masukan cairan dan
makanan pada periode interdialitik. Karena kelebihan cairan pada periode interdialitik
dapat mengakibatkan edema atau kongesti paru, sehingga monitoring masukancairan
pada pasien merupakan tindakan utama yang harus diperhatikan oleh perawat (Istanti,
2013). Kepatuhan pembatasan asupan cairan dan Interdialytic Weight Gain (IDWG)
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia responden, jenis kelamin, tingkat
pendidikan dan lama hemodialisa (Mustikasari and Noorratri, 2017). Tujuan umum
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
kepatuhan pembatasan asupan cairan dan IDWG (Interdialytic Weight Gain) pasien

1
gagal ginjal kronis di ruang hemodialisis RS PKU Wonosari sedangkan tujuan khusus
peneitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pembatasan asupan cairan sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, mengetahui IDWG (Interdialitic Weight
Gain) sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, mengetahui perbedaan
kepatuhan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, mengetahui
perbedaan IDWG (Interdialitic Weight Gain) sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan.

METODE
Penelitian ini termasuk penelitian praexperimental dengan rancangan penelitian
one group pretest posttest, rancangan ini tidak memiliki kelompok pembanding,
namun sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang telah memungkinkan
menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmodjo,
2018). Sumber data penelitian ini yaitu seluruh pasien hemodialisis di RS PKU
Muhammadiyah Wonosari sejumlah 32 orang yang sudah memenuhi kriteria inklusi
maupun eksklusi, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
telah dialakukan uji validitas dan reliabilitas oleh peneliti sebelumnya, selanjutnya
kuesioner diberikan kepada responden dalam satu waktu dan pengisian kuesioner
ditunggu oleh peneliti maupun asisten peneliti, dan analisis data yang gunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif yang terbagi menjadi analisis univariat dengan
menggambarakan hasil dalam tabel distribusi frekuensi yang menghasilkan data
dalam bentuk angka frekuensi dan analisis bivariat menganalisis pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan Interdialytic Weight Gain
(IDWG) menggunakan uji statistik Wilcoxon.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pretest dan Posttest Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan

Tabel 1.1
Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Sebelum dan Sesudah dilakukan
Pendidikan Kesehatan (N=32)
Pretest Posttest Selisih
Kepatuhan
N % N % N %
Patuh 16 50 22 68,8 6 18,8
Tidak Patuh 16 50 10 31,2 6 18,8
Jumlah 32 100 32 100 12 37,6
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa 16 responden (50%) memiliki


kepatuhan terhadap pembatasan asupan cairan sebelum di lakukan pendidikan
kesehatan. 16 responden (50%) lainnya tidak patuh terhadap pembatasan asupan

2
cairan. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan sebanyak 22 responden (68,8%)
responden memiliki kepatuhan terhadap pembatasan asupan cairan. Namun, 10
responden (31,2%) tidak patuh terhadap pembatasan asupan cairan.

B. Hasil Pretest dan Posttest Interdialytic Weight Gain (IDWG)


Tabel 1.2
Interdialytic Weight Gain (IDWG) Sebelum dan Sesudah dilakukan
Pendidikan Kesehatan
Kenaikan Pretest Posttest Selisih
IDWG N % N % N %
Ringan 25 78,1 30 93,8 5 15,6
Sedang 5 15,6 2 6,3 3 9,4
Berat 2 6,3 0 0 2 6,3
Jumlah 32 100 32 100 32 56,3
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa sebelum di lakukan pendidikan


kesehatan 25 responden (78.1%) memiliki IDWG kategori ringan sesudah
dilakukan pendidika kesehatan didapatkan 30 responden (93.8%) memiliki
IDWG kategori rinagn. Sedangkan responden yang memiliki kategori berat
sebelum dilakukan pendidikan kesehtan sebanyak 2 responden (6.3%) sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan didapatkan angka 0 responden (0%).

C. Hasil Uji Wilcoxon Match Pairs Test Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan

Tabel 1.3
Hasil Wilcoxon Match Pairs Test Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan
Asymp.
N Mean Rank Sum of Ranks Sig. (2-
tailed)
Negative Ranks 2a 6.25 12.50
Postest - Positive Ranks 29b 16.67 483.50
Pretest Ties 1c
Total 32
a. Postest < Pretest 0.000
b. Postest > Pretest
c. Postest = Pretest
Postest – Pretest
Z -4.620b
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Wilcoxon Match
Pairs Test Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan dengan nilai p value sebesar
0,000. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini ada pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pasien gagal ginjal

3
kronis karena hasil p value 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hartati (2016) yang berjudul “pengaruh
pendidikan kesehatan asupan cairan dengan media audiovisual terhadap
kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisa di ruang hemodialisa
Rsud Dr. Soehadi Prijonegorosragen”. Berdasarkan hasil analisis menggunakan
uji Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai p value = 0,000 ( α < 0,05 ) yang
berarti H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan
kesehatan asupan cairan dengan media audiovisual terhadap kepatuhan
pembatasan cairan pada pasien hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Dr.
Soehadi Prijonegorosragen.

D. Hasil Wilcoxon Match Pairs Test Interdialytic Weight Gain

Tabel 1.4
Hasil Wilcoxon Match Pairs Test Interdialytic Weight Gain
Asymp. Sig.
N Mean Rank Sum of Ranks
(2-tailed)
IDWG Negative Ranks 24a 17.63 423.00
Postest - Positive Ranks 8b 13.13 105.00
IDWG Ties 0c
Pretest Total 32
a. IDWG Postest < IDWG Pretest
b. IDWG Postest > IDWG Pretest 0.003
c. IDWG Postest = IDWG Pretest
IDWG Postest - IDWG
Pretest
Z -2.973b
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 1.4 dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Wilcoxon Match
Pairs Test Interdialytic Weight Gain didapatkan nilai p value sebesar 0,003.
Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini ada pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap interdialytic weight gain pasien gagal ginjal kronis karena hasil p value
0,003 < 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hanum, R. Nurchayati, S. Hasneli, N (2015) dengan judul “pengaruh pendidikan
kesehatan secara individual tentang pembatasan asupan cairan terhadap
pengetahuan tentang pembatasan cairan dan IDWG (Interdialytic Weight Gain)
pada pasien hemodialisis”. Berdasarkan hasil uji t dependent, di peroleh p value
(0,000) < α (0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengetahuan tentang pembatasan asupan cairan dan IDWG pada
pasien hemodialisis yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan secara individual pada kelompok eksperimen.

4
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan dan IDWG di RS PKU Wonosari
dibuktikan dengan adanya peningkatan dari kategori patuh sebanyak 16 responden
(50%) dan tidak patuh sebanyak 16 responden (50%) setelah di lakukan pendidikan
kesehatan terdapat 22 responden (68,8%) dengan kategori patuh dan sebanyak 10
responden (31,3%) dengan kategori tidak patuh, sedangkan nilai IDWG mengalami
penurunan dari kategori ringan sebanyak 25 responden (78,1%), IDWG sedang
sebanyak 5 responden (15,6%) dan memiliki IDWG berat sebanyak 2 responden
(6,3%) menjadi responden memiliki IDWG ringan sebanyak 30 responden (93,8%)
dan IDWG sedang sebanyak 2 responden (6,3%).

5
DAFTAR PUSTAKA
( Hanum R., Nurchayati S., Hasneli Y. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Secara
Individual Tentang Pembatasan Asupan Cairan Terhadap Pengetahuan Tentang
Pembatasan Cairan Dan Idwg (Interdialitic Weight Gain) Pada Pasien
Hemodialysis. JOM VOl. 2 No. 2, Oktober 2015

Hartati, S. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Asupan Cairan Dengan Media


Audiovisual Terhadap Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Hemodialisa
Diruangan Hemodialisa DR. Soehadi Prijonegorosragen. Karya Tulis Ilmiah
starta satu. Program Studi S-1 Keperawatan. STIKES Kusuma Husada,
Surakata.

Kementerian Kesehatan RI (2011) Promosi kesehatan di Daerah Bermasalah


Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prabowo, E. and Pranata, A. E. (2014) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem


Perkemihan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai