OLEH :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
mengandung asam amino esensial yang lengkap dan dalam jumlah perbandingan
yang seimbang. Selain itu, daging unggas lebih diminati oleh konsumen karena
mudah dicerna, dapat diterima oleh mayoritas orang dan memiliki harga yang
broiler terus meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan data statistik dari tahun
seiring dengan peningkatan kualitas terutama dari segi keamanan pangan dan
kesehatan
berbentuk balok, namun saat ini nugget makin banyak variatif. Nugget dibuat dari
daging yang digiling halus dicampur dengan bumbu-bumbu, bahan pengisi dan
bahan tambahan lainnya kemudian dibentuk, dikukus setelah itu dicelupkan pada
telur kemudian ditaburi pada tepug pati digulingkan lagi dengan kuning telur
selesai itu digulingkan pada tepung roti terakhir digoreng pada suhu 1800ᵒC.
terutama oleh anak-anak. Nugget yang dijual di pasaran juga sudah sangat banyak,
dengan merek yang berbeda-beda. Selain terbuat dari daging maupun ikan,
nugget juga dapat dibuat dari bahan non daging (vegetarian) seperti sayuran.
Nugget yang terbuat dari sayuran (vegetarian) ini juga menjadi salah satu upaya
menyukai sayursayuran. Produk olahan ini juga menjadi pilihan tersendiri untuk
para konsumen vegetarian yaitu konsumen yang tidak mengonsumsi daging dan
ikan. Nugget sayuran ini juga sangat bergizi karena di dalam sayur-sayuran
proses produksi, dan sistem jaminan halal produk pada suatu perusahaan sudah
produk nugget yang baik, maka perlindungan konsumen dan mutu produk akan
dan formalin pada nugget juga menguatkan perlunya jaminan mutu yang
berlaku di Indonesia.
PEMBAHASAN
Daging Ayam
kaya protein, lemak, mineral dan vitamin serta zat-zat yang diperlukan tubuh.
Namun demikian sisi kelemahan dari daging adalah mudah rusak dan dapat
Daging dapat didefinisikan semua jaringan hewan dan produk hasil pengolahan
ginjal, otak, paru-paru, jantung, limpa, pangkreas, dan jaringan otot termasuk
Kualitas daging ayam meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi serta
diterima atau tidaknya oleh konsumen. Secara biologi kerusakan daging ayam
lebih banyak diakibatkan oleh adanya pertumbuhan mikroba yang berasal dari
ternak, pencemaran dari lngkungan baik pada saat pemotongan maupun selama
penyimpanan, waktu, tersedianya oksigen dan kadar air daging. Daging ayam
merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan nugget atau yang lebih
(2010) daging ayam memiliki kandungan protein sebesar 18,20 gram, lemak
sebesar 25 gram, serta memiliki kalori sebesar 404 Kkal per 100 gram daging
ayam. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang berkualitas tinggi,
mengandung asam amino essensial yang lengkap dan asam lemak tidak jenuh
faktor mutu terdapat skoring yang dimulai dari skor I, II dan III, sesuai dengan
syarat tingkat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI, 2009). Sifat fisik daging
meliputi derajat keasaman yang diuji. Komposisi kimia daging meliputi kadar air,
kadar protein dan kadar lemak, dan ditentukan menggunakan Near Infrared (NIR)
Chicken Nugget
Nugget adalah salah satu produk olahan daging yang terbuat dari daging
giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi. Potongan ini kemudian
dilapisi dengan tepung berbumbu (battered dab breaded). Produk nugget dapat
dibuat dari daging sapi, ayam, ikan dan lain-lain, tetapi yang populer
dimasyarakat adalah nugget ayam. Bahan baku daging untuk nugget, dapat
cacat, tetapi tidak rusak dan segar). Nugget disimpan dalam suhu rendah untuk
meliputi kadar lemak, air, abu, protein dan karbohidrat. Uji kualitas organoleptik
meliputi aroma, rasa, dan tekstur. Badan Standardisasi Nasional (2002) pada
yang dicetak, dibuat dari campuran daging ayam giling yang diberi bahan pelapis
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan
Nugget telah beredar luas secara komersial dengan berbagai pillihan merk
berbeda dan pada umumnya terbuat dari bahan baku daging dan ikan. Meski
rasanya lezat, nugget tersebut kaya akan lemak dan rendah serat. Dampak yang
ditimbulkan sangat tidak baik untuk kesehatan. Melihat kondisi tersebut, maka
diperlukan suatu upaya untuk mensubstitusikan bahan baku nugget dari daging
dengan penambahan bahan yang kaya akan zat gizi, rendah lemak, tidak
mengandung kolesterol dan kaya akan serat. Bahan yang mengandung serat yang
tinggi adalah bahan non hewani yang berasal dari tanaman seperti jantung pisang.
Kandungan gizi jantung pisang terdiri dari karbohidrat (7,1 g), protein (1,2 g),
lemak (0,3 g), mineral terutama fosfor (50 mg), kalsium (30 mg), zat besi,vitamin
B1 dan vitamin C. Kandungan yang paling utama dari jantung pisang ini adalah
tambahan tersebut diusahakan dapat meningkatkan nilai gizi bagi konsumen yang
mengkonsumsi. Salah satu bahan yang dapat dipakai sebagai bahan tambahan
dalam pembuatan nugget adalah keju. Dalam pembuatan nugget, bahan pengisi
digunakan bahan dasar berupa daging ayam, ikan, udang, maupun rajungan
sebagai bahan utamanya, sedangkan bahan pengisi berupa tepung terigu, tapioka
disukai panelis. Kualitas nugget juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
Tepung kanji adalah pati dari umbi singkong yang dikeringkan dan
dihaluskan. Tepung kanji yang baik berwarna putih bersih, lembut dan licin serta
tidak berbau. Adapun kualitas tepung kanji ditentukan persyaratan standar yang
amilum (zat pati) yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Kandungan amilum
sebesar lebih dari 70%. Amilum tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air
panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta peristiwa ini disebut
dari roti tawar yang dikeringakan dan dihancurkan tapi adakalanya produsen
tepung roti. Tepung roti yang tercampur roti manis, akan cepat gosong saat
ketergantungan akan tepung terigu dapat dikurangi dan juga sebagai masukan bagi
para instansi terkait dan produsen agar dapat mengolah tepung maizena menjadi
pasta. Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh gelatinisasi
tepung maizena terhadap kadar air dan kecepatan rehidrasi serta mengetahui
formulasi yang tepat antara tepung terigu dan tepung maizena dalam pembuatan
pH, daging yang digunakan. Bahwa daya mengikat air mengalami perubahan
air yang terkandung dalam nugget tergantung dari banyaknya air yang
ditambahkan dalam adonan dan proporsi daging yang digunakan (Mawati, 2017).
Penambahan tepung tapioka 6 % menghasilkan nugget yang lebih disukai
panelis. Kualitas nugget juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya
daging sapi, maka warna akan menjadi samar hal itu dikarenakan daging sapi
termasuk dalam kategori daging merah yang mempunyai mioglobin tinggi dan
apabila dilakukan pengolahan akan menjadi lebih gelap. Penentu utama warna
salah satu dari protein sarkoplasmik terbentuk dari suatu rantai polipeptida
tunggal terikat yang membawa oksigen. Daya ikat air daging terutama
dipengaruhi oleh keadaan protein daging, meskipun hanya kurang dari 5% air
yang berikatan langsung dengan gugus hidrophyl dari protein daging (Astriani,
2013).
nugget yaitu kompor, timbangan, wajan, sendok, food prosessor, talanan, kompor,
panci, dan pisau. Bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai pembuatan
dangke yaitu daging ayam boneless 200 gr (48,4%), telur 2 buah (0,48%), , garam
4 gr (0,96%), bawang putin 5 gr (1,21%), bawang goreng 10 gr (2,42%), tepung
Prosedur Kerja
beserta garam dan es batu, menggiling selama 1-2 menit, setelah itu
menambahkan tepung kanji, tepung panir, royco, kuning telur, merica, bawang
putih, bawang goreng, kedalam food processor menggiling selama 2-3 menit.
Kemudian panaskan air untuk mengukus, siapkan talanan tuang adonan ke dalam
talanan lalu ratakan. Masukkan talang kedalam panci dan mengukus selama 30
menit. Lalu larutkan tepung meizena dengan putih telur. Setelah adonan matang
dinginkan kemudian potong dan rendam dalam larutan tepung maizena dan outih
Jenis sertifikasi yang akan dibuat yaitu sertifikasi halal. Sertifikasi halal
jaminan halal bagi konsumen. Selain sebagai jaminan halal terhadap konsumen,
Memiliki USP (Unique Selling Point), (3) Mampu menembus pasar halal global,
(4) Meningkatkan marketability produk di pasar, (5) Investasi yang murah jika
lokal maupun produk impor dari luar negeri. Pada setiap produk tersebut perlu
halal. Oleh karena itu perlu adanya sertifikasi dan labelisasi produk dalam
proses produksi, dan sistem jaminan halal produk pada suatu perusahaan sudah
produk dalam bentuk sertifikat halal. Sertifikat halal berlaku selama kurun
Labelisasi halal adalah pencantuman label atau logo halal pada kemasan
produk halal. Label ini berfungsi untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sertifikasi dan labelisasi merupakan dua
hal yang saling berkaitan. Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI menjadi
Mekanisme Sertifikasi
dengan alur sertifikasi halal yang dilakukan oleh MUI, yakni melalui lima
5) Mengeluarkan sertifikat halal jika sudah lolos audit. Untuk saat ini, produk
yang belum melakukan sertifikasi tidak langsung terjerat oleh hukum. Namun
produknya untuk disertifikasi halal. Jadi, selama kurun waktu lima tahun ini
Alurnya seperti yang tertera pada gambar 3. Alur sertifikasi LPPOM MUI
oleh auditor LPPOM MUI, 4) MUI mengkaji dan menetapkan kehalalan produk,
UU JPH). Dengan adanya Undang Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) ini
Kesimpulan
Nugget adalah salah satu produk olahan daging yang terbuat dari daging
giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi. Potongan ini kemudian
dijumpai di masyarakat adalah nugget yang berasal dari daging ayam. Olahan
daging yang diperoleh dengan cara penggilingan, penambahan batu produk olahan
menggoreng setengah matang bila hendak disimpan atau pun bisa langsung
digoreng matang. Jenis sertifikasi yang akan dibuat yaitu sertifikasi halal.
Saran
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Asrawaty. 2018. Perbandingan berbagai bahan pengikat dan jenis ikan terhadap
mutu fish nugget. Jurnal Galung Tropika. Vol 7(1):33–45.
Astriani. R. P., Kusrahayu, dan S. Mulyani. 2013. Pengaruh berbagai filler (bahan
pengisi) terhadap sifat organoleptik beef nugget. Animal Agriculture
Journal, Vol. 2(1): 247–252.
Evanuarini. H. 2010. Kualitas chicken nugget dengan penambahan putih telur.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. Vol 5(2): 17-22.
Hajrawati, F. M, Wahyuni dan I.I. Arief. 2016. Kualitas fisik, mikrobiologis, dan
organoleptik daging ayam broiler pada pasar tradisional di bogor. Jurnal
Ilmu Produksi dan teknologi Hasil Peternakan. vol 4(3): 386-389.
Irfan. A. B. 2017. Kualitas fisik nugget ayam pada jenis dan level penambahan
pasta tomat. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.
Matulessy. D. N., E. Suryanto, dan Rusman. 2010. Evaluasi karakteristik fisik,
komposisi kimia dan kualitas mikrobia karkas broiler beku yang beredar
di pasar tradisional kabupaten halmahera utara, maluku utar. Buletin
Peternakan Vol. 34(3):178-185.
Mujiyati. K. 2016. Kelayakan tepung kanji dan tepung terigu sebagai bahan
pengganti lateks dalam pembuatan make up karakter. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
Rahmah. A., Faizah Hamzah2 and Rahmayuni2. 2017. Penggunaan tepung
komposit dari terigu, pati sagu dan tepung jagung dalam pembuatan roti
tawar. Jom faperta Vol. 4(1): 11-14.
Siregar. A. Y. 2008. Pengaruh jumlah tepung roti terhadap mutu chicken burger
selama penyimpanan beku. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.