Keperawatan
MATERI 3 & 4
Komunikasi Efektif
Komunikasi S B A R
Komunikasi SBAR (situation – background – assessment – recommendation
Komunikasi S B A R dilakukan pada:
- saat serah terima Pasien (antar shift keperawatan, perpindahan pasien antar unit kerja)
- Saat Petugas melaporkan kondisi pasien kepada Dokter penanggung jawab Pasien
(DPJP). Melaparkan:
- kondisi pasien yang kritis
- pemeriksaan penunjang dengan hasil nilai kritis
- kondisi pasien yang mendapat pengobatan dan memerlukan pengawasan khusus
- kondisi pasien yang memerlukan monitoring ketat
Komunikasi Efektif
Komunikasi TBAK
Komunikasi TBAK dilakukan, pada saat:
- Saat petugas menerima instruksi verbal pertelepon/ lisan dari DPJP
- Saat petugas menerima laporan hasil tes kritis/ critical test/ pemeriksaan cito.
WHO Collaborating Centre for Patient Safety pada tahun 2007 resmi menerbitkan
“Nine Life Saving Patient Safety Solutions” (Sembilan Solusi Keselamatan Pasien
Rumah Sakit).
Pemasangan gelang identifikasi dan penanda pada pasien, cara identifikasi sebelum:
· Pemberian obat, darah, atau produk darah
· Pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis
· Pemberian pengobatan, dan tindakan / prosedur
3. Komunikasi secara benar saat serah terima/pengoperan pasien.
Kesenjangan dalam komunikasi saat serah terima/pengoperan pasien antara unit-unit
pelayanan, dan didalam serta antar tim pelayanan, bisa mengakibatkan terputusnya
kesinambungan layanan, pengobatan yang tidak tepat, dan potensial dapat
mengakibatkan cedera terhadap pasien, rekomendasi ditujukan untuk memperbaiki
pola serah terima pasien termasuk penggunaan SPO untuk mengkomunikasikan
informasi yang bersifat kritis; memberikan kesempatan bagi para praktisi untuk
bertanya dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan pada saat serah terima.
Contoh : komunikasi dengan SBAR
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.
Contoh : penandaan lokasi operasi pada lokasi tubuh yang ada lateralisasi dan
adanya sign in, time out, dan sign out.
Sumber: https://www.google.co.id/budaya+kerja+melayani+dengan+hati
• Mencegah dan meminimalkan risiko & hazards –
Implementasi ASKEP
Tujuan:
Untuk menyediakan sarana pengukuran dan pembelajaran baik dari kejadian
buruk maupun masalah keselamatan lainnya (Commission on Patient Safety &
Quality Assurance, 2008).
Jenis pelaporan:
1. Pelaporan kejadian yang ditargetkan
Beberapa organisasi menggunakan laporan kejadian prospektif atau tertarget,
seringkali untuk jangka waktu tertentu, untuk mengatasi masalah keamanan yang
diketahui. Misalnya, dalam beberapa praktik perawatan primer ada minggu-
minggu tertentu ketika setiap kejadian buruk dicatat.
2. Pelaporan wajib 'tidak pernah kejadian'
Beberapa kejadian keselamatan jarang terjadi namun memiliki konsekuensi
tragis, misalnya, kematian karena menyuntikkan obat intravena ke sumsum
tulang belakang.