Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
K DENGAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER DIRUANG TULIP IIC
RSUD ULIN BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Eka Puspita, S. Kep
11194692110098
Menyetujui,
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada dada kiri. Nyeri menjalar ke punggung dan
bahu kiri. Rasanya seperti tertusuk-tusuk. Pasien mengatakan nyeri
skala 7-10. Nyeri dada biasanya disertai mual, muntah, sesak dan
lemas. Jika nyeri sekali sampai tiba-tiba pingsan. Nyeri bisa timbul
saat kelelahan beraktivitas dan berkurang apabila dibawa istirahat.
Sehingga merasa tidak nyaman saat beraktivitas dan sulit tidur jika
nyeri muncul.
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Awalnya pasien merasa nyeri pada dada kiri sejak 3 hari yang lalu,
Nyeri tersebut membuat pasien sulit melakukan aktivitas dan rasa
nyerinya semakin hari semakin parah. Pasien pun dibawa oleh
keluarga kerumah sakit RSUD Dr.H.Soermarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas. Setelah dirawat selama 7 hari, keluhan pasien masih belum
berkurang. Selain itu, alat untuk pemeriksaan penunjang dirumah
sakit tersebut masih kurang memadai akhirnya pasien pun dirujuk ke
RSUD Ulin Banjarmasin. Pasien masuk IGD pada tanggal 20/10/2021
pada pukul 01.00 WITA, kemudian di dirawat inap diruang Tulip II C
untuk diberikan perawatan.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan ± 20 tahun yang lalu sudah mengalami penyakit
jantung. Saat SMA pasien sering pingsan apalgi setelah melakukan
aktivitas yang berat. Sejak itu pasien didiagnosa memiliki penyakit
jantung, sehingga pasien rutin melakukan pemeriksaan di RSUD Dr.
H. Soermarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Pasien juga mengatakan
memiliki penyakit hipertiroid.
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga pasien memiliki penyakit keturunan
yaitu penyakit jantung. Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: perempuan
: pasien
Tinggal
serumah
X Meninggal
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
- Pasien tampak lemas
- Antropometri:
TB: 150 cm, BB: 43 Kg , IMT: 19 (Normal)
- Tanda-tanda vital:
TD : 132/76 mmHg
Nadi : 104 x/mnt (Irama: iregular; Pulse: Kuat)
RR : 18 x/mnt (Irama: regularl)
Suhu : 36,50C
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E4,V5,M6
2. Kulit
Inspeksi
Keadaan umum kulit tampak normal, berwarna sawo matang dan
tampak sedikit kering
Palpasi
Suhu kulit normal, tidak terdapat lesi/luka.
b. Jantung
Inspeksi
- Bentuk prekordium normal
- Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
- PMI teraba di ICS 5, 1 jari medial dari garis midklavikula
Perkusi
- Batas kanan jantung: Batas atas jantung kanan atas, di ICS II
linea parasternalis dextra. Batas bawah jantung kanan, di ICS
III-IV dektra, di linea parasternalis dektra.
- Batas kiri jantung: Batas atas jantung kiri, di ICS II sinistra, di
linea parasternalis sinistra. Batas pinggang jantung di ICS 5
sinistra, agak ke media linea midklavikula sinistra.
Auskultasi
- Bunyi jantung terdengar lup dan dup atau S1 S2 tunggal
9. Abdomen
Inspeksi
Keadaan abdomen secara umum normal, tidak tampak adanya
distensi atau asites pada abdomen, tampak pergerakan napas, tidak
tampak adanya benjolan dan warna kulit tampak normal.
Auskultasi
Peristaltik meningkat 8x/menit
Palpasi
Tidak teraba adanya massa, abdomen tidak teraba asites, tidak
teraba hepatomegali, pemeriksaan hepatojugular reflux (HJR)
normal.
Perkusi
Saat diperkusi tersengar bunyi timpani pada abdomen
10. Genetalia dan Reproduksi
Genitalia dan fungsi sistem reproduksi secara umum normal, pasien
berjenis kelamin perempu, pasien menggunakan popok.
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi
- Pasien terpasang infus pada tangan kiri, tidak tampak splinter
haemorrhage (pendarahan serpihan) maupun finger clubbing
pada kuku pasien. Tidak ada odema pada ektremitas.
Palpasi
- Akral teraba hangat, CRT > 2 detik Tampak odema pada kaki kiri
dan kanan. Turgor kulit < 3 detik.
Kekuatan otot klien:
4444 4444 0 = Tidak ada kontraksi
4444 4444 1 = Ada kontraksi
2 = Dapat bergerak dengan bantuan
3 = Dapat melawan gravitasi
4 = Dapat menahan tahanan ringan
5 = Dapat menahan tahanan penuh
Keterangan:
Skor 12-19 : ketergantungan ringan
Skor 9-11 : ketergantungan sedang
Skor 5-8 : ketergantungan berat
Skor 0-4 : ketergantungan total
2. Personal Hygiene
Di Rumah : Kebiasaan mandi saat dirumah 2 kali sehari, yaitu pagi
dan sore hari, pasien sikat gigi 2 kali sehari saat mandi,
potong kuku setiap 2 minggu sekali
Di RS : perawatan diri dibantu oleh keluarga dan pasien belum
mandi sejak masuk rumah sakit
3. Nutrisi
Di Rumah : sebelum masuk rumah sakit, pasien makan 3x/hari
dengan porsi makan pasien biasanya 1-2 porsi/setiap
makan.
Di RS : Selama dirumah sakit pasien makan makanan yang
disediakan dari ahli gizi, pasien makan teratur 3x/hari,
setiap makan 1 porsi.
Kardiomegali
B. Terapi Farmakologi (Obat-Obatan)
2 Omeprazole 1 x 40 mg IV Omeprazole 20 mg Obat maag jenis Indikasi: Efek samping yang dapat timbul
penghambat - ulkus duodenum, setelah menggunakan Omeprazole
pompa proton - ulkus gaster, antara lain:
atau proton pump - esofagitis ulseratif
inhibitors (PPIs) - sindrom Zolinger-Ellison. - Rendahnya kadar kalium
dalam darah, yang
Kontraindikasi: menyebabkan kram otot, detak
- hipersensitivitas jantung abnormal dan kejang.
- Bertambah parahnya gejala
pada penderita lupus.
- Gangguan pencernaan, seperti
diare
- Lemas, sariawan, mati rasa,
dan kesemutan pada tangan
atau kaki karena kekurangan
vitamin B12
- Reaksi alergi obat, seperti
munculnya ruam, pusing,
hingga sesak napas.
3 Ranitidin 2 x 25mg IV Ranitidine HCI 25 Antasida Indikasi: Efek samping yang timbul :
mg/mL - Menghambat sekresi asam - Mual dan muntah.
lambung berlebih - Sakit kepala.
- Tukak lambung - Insomnia.
- Sakit maag, - Vertigo.
- Penyakit refluks asam - Ruam.
lambung (GERD) - Konstipasi.
- Sindrom Zollinger-Ellison - Diare.
Kontraindikasi
- Riwayat porfiria akut
- Hipersensitivitas terhadap
ranitidine
- Pasien dengan gangguan
fungsi ginjal dan liver
memerlukan penyesuaian
dosis.
4 CPG (clopidogrel 1x 75 mg PO clopidogrel bisulfat Thienopyridine Indikasi: Efek samping yang mungkin
bisulfat) 97.9 mg - Digunakan untuk mengurangi muncul setelah menggunakan CPG
kejadian trombolitik pada adalah:
infark miokard yang belum - Kelelahan yang berlebihan
lama terjadi stroke - Sakit kepala
- penyakit arteri perifer sindrom - Pusing
koroner akut - Mual/muntah
- Sakit perut
Kontraindikasi: - Diare
Obat ini tidak boleh diberikan - Mimisan
kepada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap
Clopidogrel.
- Perdarahan patologis aktif
seperti tukak lambung atau
perdarahan intrakranial.
7 Concor 1 x 2.5 mg PO Bisoprolol Fumarate Beta-Blocker Indikasi: Efek samping yang mungkin
2.5 mg Kardioselektif Digunakan untuk pasien dengan muncul setelah menggunakan
- Hipertensi concor adalah:
- Angina pektoris - Kram abdomen
- gagal jantung kronik stabil, - Diare
sedang sampai berat dengan - Pusing
penurunan fungsi ventrikular - Sakit
sistolik sebagai tambahan - Denyut jantung lambat
terhadap ACE inhibitor, - Tekanan darah rendah
diuretik, glikosida jantung - Keadaaan mati rasa
- Kesemutan
Kontraindikasi : - Ekstermitas dingin
Obat ini tidak boleh diberikan - Nyeri tenggorokan
kepada pasien dengan kondisi: - Sesak
- Hipersensitif terhadap - kelelahan
Bisoprolol.
- Gagal jantung akut atau selama
episode dekomposisi gagal
jantung yang memerlukan
terapi intravena inotropik
- Syok kardiogenik.
- Blok AV derajat 2 atau 3
(tanpa peacemaker).
- Sindrom sinus
- Blokade sinoatrial.
- Bradikardia
- Hipotensi
- Asma bronkial parah atau
penyakit paru obstruktif kronik
yang parah.
- Tahap akhir penyakit oklusif
arteri periferal dan sindrom
Raynaud.
- Faeokromositoma yang tidak
diobati.
- Asidosis metabolik.
8 Thyrozol 1x 10 mg PO Thiamazole 5 mg Antitiroid Indikasi: Efek samping yang mungkin
- Terapi konservatif muncul setelah menggunakan
hipertiroidisme pada dewasa : Thyrozol adalah:
- Menghambat produksi hormon - Penurunan berat badan
Tiroid secara total, persiapan - Hiperaktif
operasi untuk segala jenis - Mudah marah
Hipertiroidisme, terapi - Insomnia
sebelum terapi dengan - Penurunan konsentrasi
Radiodine - Produksi keringat berlebih
Kontra Indikasi:
- Granulositopenia
- Kolestasis sebelum mulai
terapi, sebelumnya sudah
terjadi kerusakan sumsum
tulang setelah terapi dengan
karbimazol atau tiomazol.
Laktasi.
9. Methylcobalamin 1x1 amp IV Mecobalamin 500 Agen Indikasi: Efek samping yang mungkin
mg Hematopoietik - Digunakan untuk mengatasi muncul setelah menggunakan
kekurangan vitamin B12, Mecobalamin adalah:
kekurangan atau defisiensi - Mual
vitamin B12 bisa - Muntah-muntah
menyebabkan neuropatu - Diare
perifer, anemia, megaloblastik - Sakit kepala
atau glositis - Sensasi panas
.
KontraIndikasi:
- Kehamilan dan menyusui
Data Objektif
- TTV
TD : 132/76 mmHg (Meningkat)
Nadi : 104 x/mnt (Takikardi)
- Bola mata tampak eksoftalmus (penonjolan abnormal dimata)
- Tampak odema pada kaki kiri dan kanan. Turgor kulit < 3 detik.
- Skor skala aktivitas 8 (ketergantungan berat)
- Hasil Ekokardiogram: Dimensi ruang jantung: dilatasi LA, RA, RV
- Hasil EKG: RBBB (right bundle branch block) + Atrial fibrillation
- Hasil Foto Rontgen: Kardiomegali
II. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds: Agen Pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengeluh nyeri dada kiri Fisiologis (D.0077)
(Ketidak-
seimbangan Suplai
Pemeriksaan SOCRATES
Oksigen di Miokard)
S: Nyeri dada kiri (skala 7-10)
O: muncul secara tiba-tiba
C: Rasanya seperti tertusuk-tusuk
R: Menjalar ke punggung kiri dan bahu kiri
A: Nyeri dada biasanya disertai mual, muntah,
sesak, lemas, dan jika nyeri sekali sampai tiba-tiba
pingsan.
T: Nyeri kadang hilang timbul dan timbul pada waktu
beraktivitas
E: Pasien mengatakan nyeri semakin memburuk
apabila pasien kelelahan dan nyeri akan berkurang
apabila pasien beristirahat
S : jika nyeri timbul sulit beraktivitas dan tidur.
Do:
- Bola mata eksoftalmus
- TTV
TD : 132/76mmHg (meningkat)
Nadi : 104 x/mnt (takikardi)
Do:
- Pasien tampak lemas
- Nyeri akan bertambah berat jika kelelahan
beraktivitas
- Skala aktivitas: 8 (ketergantungan berat)
- Tampak odema pada kaki kiri dan kanan.
Turgor kulit < 3 detik.
TTV
TD : 132/76mmHg (meningkat)
Nadi : 104 x/mnt (takikardi)
EKG
Gambaran EKG menunjukkan aritmia
Hasil EKG: Atrial fibrillation + RBBB
3. Faktor Risiko: Risiko penurunan
curah jantung
- TTV
(D.0011)
TD : 132/76mmHg (meningkat)
Nadi : 104 x/mnt (takikardi)
- Riwayat kardiovaskuler pada keluarga
- Hasil EKG: Atrial fibrillation + RBBB
- Hasil Lab:
SGOT = 41 u/I (meningkat)
Kreatinin = 1.42 (meningkat)
1. Nyeri Akut berhubungan dengan KONTROL NYERI (L.08063) MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
agen pencedera fisiologis
(D.0077) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
1 x 8 jam diharapkan nyeri akut - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
membaik dengan kriteria hasil: kualitas, intensitas nyeri
- Kemampuan menggunakan teknik - Identifikasi skala nyeri
non-farmakologis dari skala 2 - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
meningkat menjadi skala 5 menurun nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas nyeri
- Dukungan orang terdekat dari skala
- Kaji EKG ulang
2 cukup menurun meningkat skala 5
- Obsevasi TTV
- Keluhan nyeri dari skala 1 Terapeutik
(meningkat) menjadi skala 4 cukup - Atur posisi yang nyaman
menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
- Penggunaan analgesik dari skala 1 nyeri (misalnya, teknik relaksasi nafas dalam, terapi
(meningkat) menjadi skala 5 musik, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
(menurun) kompres hangat/dingin)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(misalnya, suhu ruangan, pencahyaaan, kebisingan)
- Pemberian alat bantu oksigen, jika perlu
- Fasilitasi istirahat dan tidur (bedrest)
Edukasi
- Jelaskan penyebab , periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik (antiplatelet dan
Nitrogilserin) jika perlu
2. Intolenrasi Aktivitas berhubungan TOLERANSI AKTIVITAS (L.05047) MANAGEMEN ENERGI (I.05178)
dengan kelemahan fisik (D.0056)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
1 x 8 diharapkan toleransi aktivitas klien -
membaik dengan kriteria hasil: - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang bisa
- Keluhan Lelah dari skala 3 (sedang) mengakibatkan kelelahan
menjadi 5 (menurun) - Monitor lokasi ketidaknyamanan selama melakukan
- Frekuensi nadi dari skala 3 (sedang) aktivitas
- Kaji respon kardiopulmonal saat beraktivitas
menjadi 5 (membaik)
- Dipsnea saat aktivitas skala 3
Terapeutik
(sedang) menjadi 5 (menurun) - Berikan aktivitas distraksi untuk menenangkan
- Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
- Jelaskan aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
3. Risiko penurunan curah jantung CURAH JANTUNG (L.02008) PERAWATAN JANTUNG AKUT (I.02075)
(D.0011)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
1x 8 diharapkan risiko penurunan curah - Identifikasi karakteristik nyeri dada
jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil: - Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
- Kekuatan nadi perifer normal - Monitor Aritmia
- Monitor enzim jantung (mis.CK, CK-MB, Troponin T,
- Gambaran EKG aritmia normal Troponin I)
- Tekanan darah normal - Monitor saturasi oksigen
- CRT normal - Observasi tingkat kesadaran pasien
- Tidak ada sesak, edema, dan lelah - Observasi ouput urine
- Observasi napas dan jantung
Terapeutik
- Atur posisi yang nyaman
- Jika mengalami penurunan kesadaran (posisikan kepala
lebih rendah)
- Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi cemas
- Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat
dan pemulihan
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
Edukasi
- Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
- Anjurkan mengindari maneuver (mis. Mengedan saat
BAB atau batuk)
- Jelaskan tindakan yang dijalani pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiplatelet, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antiangina, jika perlu
- Kolaborasi pemberian morfin, jika perlu
- Kolaborasi obat untuk mencegah maneuver (mis.
Pelunak tinja
- Kolaborasi pemberian inhibitor, jika perlu
- Kolaborasi pemeriksaan X-ray dada, jika perlu
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO HARI/TANGGAL NO IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PARAF
DIAGNOSA
Terapeutik
6. Mengatur posisi yang nyaman
7. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri seperti suhu
ruangan, pencahyaaan, kebisingan.
8. Melakukan bedrest pada pasien
Edukasi
9. Menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri
10. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
11. Berkolaborasi pemberian analgesik (antiplatelet dan Nitrogilserin)
- CPG (clopidogrel bisulfat) 1x75mg diberikan peroral untuk mencegah
trobolitik
- Concor (bisoprolol Fumarate) 1 x 2.5 mg diberikan peroral untuk
mengobati nyeri dada)
2. Kamis, 21 Intolenrasi Aktivitas MANAGEMEN ENERGI (I.05178)
Oktober 2021 berhubungan
dengan kelemahan Observasi
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang bisa mengakibatkan
fisik (D.0056)
kelelahan
2. Memonitor lokasi ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
3. Mengkaji respon kardiopulmonal saat berktivitas
Terapeutik
4. Memberikan aktivitas distraksi untuk menenangkan
5. Melibatkan keluarga dalam melakukan ADL pada pasien
Edukasi
6. Menjelaskan aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan
7. Menganjurkan tirah baring
8. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
9. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Kolaborasi
10. Berolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
DO :
- TTV
TD : 112/62 mmHg
Nadi: 53 x/mnt (Irama: reguler; pulse : teraba)
RR: 18x/menit
T: 36.6oC
- TTV
TD : 112/62 mmHg
Nadi: 53 x/mnt (Irama: reguler; pulse : teraba)
RR: 18x/menit
T: 36.6oC
DO :
- TTV
TD : 110/80mmHg
Nadi: 76 x/mnt (Irama: reguler; pulse : teraba)
RR: 18x/menit
T: 36.6oC
- TTV
TD : 110/80mmHg
Nadi: 76x/mnt
RR: 18x/menit
T: 36.6oC
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan (pasien pulang)
I : implementasi dihentikan(pasien pulang)
E: intoleransi aktivitas membaik
Aturan diet:
Makan teratur 3 kali/hari
Lain-lain: