Anda di halaman 1dari 5

sDiajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PANCASILA

“Tugas Pertemuan Ke-7”

DISUSUN OLEH

A. IKHWANUL AMIR

(210112500016 / 01)

PROGRAM STUDI STATISTIKA-S1

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021


Kesimpulan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


undangan.

 Sumber Sosiologis Pancasila

Pasal 7

a. UUD Negara RI Tahun 1945

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti UU

d. Peraturan Pemerintah

e. Peraturan Presiden

f. Peraturan Daerah Provinsi

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Kelima pokok ini diuraikan oleh Latif (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR
periode 2009-2014, 2013)

1. Nilai-nilai ketuhanan (religiusitas)

2. Nilai kemanusiaan

3. Nilai-nilai etis kemanusiaan

4. Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan harus menjunjung
tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

5. Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi
permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan
sosial- Bierens de Haan (Soeprapto, Bahar dan Arianto, 1995: 124)
Memberikan masukan yang baik dalam sistem politik sektor masyarakat, sektor
pemerintahan Philoshophice Grondslag (cita hukum) teoretik.

 Sumber Politis Pancasila

Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung makna bahwa Pancasila menjelma menjadi asas
dalam sistem demokrasi konstitusional.

1) Sektor politik : Pancasila sebagai landasan etik

2) Sektor pemerintahan : Pancasila sebagai norma hukum dalam memformulasikan


dan mengimplementasikan kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup orang
banyak

3) Sektor masyarakat : Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap aktivitas


sosial politiknya

 Menggali Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, dan Politis tentang Pancasila sebagai
Dasar Negara

Kebijakan yang memihak kepentingan rakyat

1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-


undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.

2) Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998, tentang Pencabutan Ketetapan MPR


Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) dan ketetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai
Dasar Negara.

3) Pembukaan UUD, karena memuat di dalamnya Pancasila sebagai ideologi negara,


beserta dua pernyataan lainnya yang menjadi bimbingan pula bagi politik negeri
seterusnya, dianggap sendi daripada hukum tata negara Indonesia. Undang-undang
ialah pelaksanaan daripada pokok itu dengan Pancasila sebagai penyuluhnya,
adalah dasar mengatur politik negara dan perundang-undangan negara, supaya
terdapat Indonesia merdeka seperti dicita-citakan: merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur

3 unsur menjadi syarat mutlak adanya negara:

a. Unsur tempat/daerah dan wilayah

b. Unsur manusia, rakyat/ bangsa

c. Unsur organisasi, tata pemerintahan

Berdasarkan penjelajahan historis, diketahui bahwa Pancasila yang berlaku


sekarang merupakan hasil karya bersama dari berbagai aliran politik yang ada di
BPUPKI, yang kemudian disempurnakan dan disahkan oleh PPKI pada saat negara
didirikan. Ia bukan hasil karya Moh. Yamin ataupun Ir. Soekarno saja, melainkan hasil
karya bersama sehingga tampil dalam bentuk, isi, dan filosofinya yang utuh seperti
sekarang.

a. Implementasi Pancasila sebagai dasar negara

b. Etimologis

c. Landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara

d. Sumber dari segala sumber hukum negara


DASAR NEGARA

“Suatu negara yang baik adalah negara yang diperintahkan oleh konstitusi dan kedaulatan
hukum.”

-Aristoteles

 Mengapa Pancasila diperlukan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?

Sebagai warga negara, diharapkan kita dapat memahami dan melaksanakan


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan pandangan hidup dan
kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan
bangsa

Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena


pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat dibina menjadi
suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam
satu keseragaman yang kokoh

Sebagai pemerintah lebih mengerti dan memahami dalam pengaktualisasian


nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kenegaraan serta memberikan contoh yang baik
kepada rakyatnya. Pancasila bagaikan jalan aspal. Mengapa? Karena Pancasila memberi
jalan transportasi kemana saja tanpa merusak alat transportasi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai