Anda di halaman 1dari 5

BAB II AMPHIBIA

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Amphibi berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup. Hewan ini memiliki kulit yang lembab, tidak ditutupi rambut dan mampu hidup di air
maupun di darat. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk
kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya amphibi mempunyai siklus hidup awal di
perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan.

Amphibi adalah definisi bagi sekelompok hewan yang semasa, hidupnya di darat dan di air.
Amphibi yang hidup di dunia terdiri dari tiga Ordo yang pertama adalah Caudata atau
Salamander, Cecilia atau Gymnopiona dan Anura (Ario, 2010). Anura terdiri dari katak dan
kodok yang memiliki jumlah ordo yang cukup banyak, dengan jumlah spesies 5.208 spesies.
Katak mudah dikenal dari tubuhnya yang khas dengang memiliki empat kaki, leher yang
tidak jelas, mata cenderung besar, permukaan kulit licin dan berlendir. Anura (katak)
memiliki wilayah penyebaran yang luas seperti pada semua habitat daratan dan air tawar,
pemukiman penduduk, pepohonan, daerah sepanjang aliran sungai atau yang mengalir,
serta pada hutan primer dan sekunder). Penyebaran ordo ini yang teridentifikasi mencapai
kurang lebih 4.100 jenis katak dan kodok. Penyebaran Ordo Anura (katak) terdapat di
seluruh Indonesia dari Sumatera, Kalimantan, Jawa sampai Papua, jumlahnya mencapai
sekitar 450 jenis.

Katak seperti hewan lainnya memiliki kisaran kebutuhan akan faktor-faktor lingkungan yang.
spesifik setiap jenisnya. Keberadaan jenis-jenis katak yang umum dijumpai pada habitat
yang terganggu merupakan indikasi awal bahwa suatu habitat mulai mengalami gangguan.
Musim kawin katak sering berlangsung rumit. Katak jantan dan betina berkumpul bersama
dalam jumlah besar. Setelah membuahi telur, biasanya katak tidak lagi mempedulikan
telumnya. Hanya sedikit jenis katak yang melindungi telur. Umumnya spesies katak kecil
mengandalkan penyamaran atau melarikan diri saat terancam pemangsa. Ada pula katak
yang mengandalkan kulit yang mencolok untuk menakuti musuh .Katak bertelur di air atau
menyimpan telur di tempat lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya dikatakan berudu
yang hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah
beberapa lama berudu kemudian berubah bentuk menjadi katak dewasa yang umumnya
hidup di darat atau di tempat yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru.

2. Tujuan dan kegunaan praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengenal ciri-ciri umum (Morfologi dan morfometrik) dan
kelompok hewan pada kelas Amphibia yang penting untuk diidentifikasi dan diklasifikasikan.
Dengan praktikum ini diharapkan praktikan mampu untuk membuat deskripsi tentang suatu
jenis Amphibi

3. Tinjauan Pustaka
Amphibi merupakan hewan yang hidup dengan bentuk kehidupan yang mula-mula di air
tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat
reproduksi masak, keadaan ini merupakan fase larva yang disebut berudu. Fase berudu ini
menunjukkan sifat antara pisces dan reptilia. Sifat ini menunjukkan bahwa Amphibi adalah
kelompok chordata yang pertama kali hidup di daratan. Beberapa pola menunjukkan pola
baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya: kaki, paru-paru, nares (hidung)
yang mempunyai hubungan dengan cavum oris dan alat penghidupan yang berfungsi
dengan baik di dalam air maupun di darat

Katak hidup didua tempat, di air dan tempat yang lembab dari daratan. Telur telur individu
yang belum matang adalah normal hidup di dekat air dan dan dewasa tidak pernah jauh dari
air, dari kemampuan mereka disebuah lingkungan daratan. lebih tepat lagi tidak
berkembang. Dewasa ditemukan ditanah dekat kolam-kolam. aliran sungai dan bagian
laindari air segar yang mana mereka dapat istirahat dan mendapatkan ketenangan, atau
ditempat-tempat lain yang lembab seperti dibawah pohon atau dibawah batu, di kayu-kayu
yang agak lembab. Katak sangat aktif malam ketika kelembaban relatif tinggi.

Katak adalah hewan berdarah dingin yang mampu menyesuaikan cara hidupnya dengan
lingkungan. Di daerah beriklim sedang, bila musim dingin tiba, hewan ini bersembunyi
dimana saja, misainya mengubur diri dalam lumpur parit, dikubanan atau ditanah yang
basah di antara batu-batuan. Selama tidur pada waktu musim dingin, hewan ini tidak makan,
dan sedikit pertukaran udara yang dibutuhkannya, yang berlangsung melalui kulitnya.

Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar. karena
kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada
katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang
sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi
rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai
ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang
berfungsi sebagai tempat "pegangan" bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini
diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu
berupa telapak yang lebih kasar, Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi
fertilisasi).

Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada bagian kepala,

sistem otot daerah pectoral, system otot daerah abdomen atau ventral dan system otot pada

extremitas posterior. Rangka dari kelas amphibi dalam hal ini diwakili oleh katak. Rangka

katak

tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka
adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang
berguna untuk gerak dan jalan. Pada vase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak..
Kemudian pada vase dewasa menjadi keras Sistem rangka terbagi atas dua bagian, yaitu:
rangka sumbu (aksial) dan rangka anggota (apendikular). Endoskeleton pada katak terdiri
dari 6 bagian, yaitu cranium, skeleton trunci, cingulum anterior, cingulum posterior, dan
skeleton membri liberi (extremitas). Dimana rangka aksialnya terdiri atas: tengkorak
(cranium), tulang belakang (columna vertebralis), dan tulang dada (sternum). Sedangkan
yang termasuk rangka apendikulamya adalah cingulum anterior, cingulum posterior, dan
skeleton membri liberi (extremitas).

4.Metode Praktikum

Prosedur kerja praktikum untuk Kelas Amphibi adalah sebagai berikut


1. Sampel Rana sp dan Bus sp) diambil dan diletakkan diatas bak paraffin papan preparat
selanjutnya gambar morfologinya.
2. Amati bagian kepala alat gerak, badan, kulit, mulut pada Rana sp. dan Hasp
3.Amati perbedaan-perbedaan yang terdapat pada specimen dan gambarkan
4 Lakukan identifikasi berdasarkan kunci identifikası
5. Lakukan pengukuran morfometri sebagai berikut

1) Panjang Total tubuh (PT) anterior mulut sampai dubur


2) Panjang kepala (PK) anterior mulur sampai leher 3) Lebar kepala (LK) di bagian antara
dua membran timpani 4) Panjang tungkai depan (Ptd) 5) Panjang tungkai belakang (Ptb).

5. Hasil dan Pembahasan


6. Kesimpulan

Katak mempunyai sepasang alat gerak yang digunakan untuk berenang, berjalan dan
meompat. Extremitas anterior lebih pendek. terdiri atas empat jari. Sedangkan pada
extremitas psterior lebih panjang dan besar. Terdiri atas lima buah jari. Juga terdapat
membran renang yang berfungsi untuk membantu berenang di dalam air.

Sistem siekulasi pada katak berbeda dengan pisces karena cor pada katak sudah terbagi
menjadi 3 ruangan, yaitu 2 atrium dan 1 ventrkel. Sistem respiras pada katak dewasa
bemapas dengan menggunkan paru-paru dan kulit, sedangkan pada saat masih dalam
bentuk kecebong menggunakan insang.

Anda mungkin juga menyukai