Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI

Selamat pagi teknologi . . .


Sampai dimana perkembanganmu hari ini?
Engkau melayani pekerjaan kami
Engkau pendamping manis dan pahitnya dunia ini
Tanpa kami tahu cara membalas budi
Selamat siang teknologi . . .
Kerja bagus hari ini
Engkau bagaikan sebuah kayu
Yang menjadi berlembar-lembar buku
Dan berkembang sepanjang waktu
Selamat petang teknologi . . .
Apakah engkau tetap bekerja malam ini?
Dari dini, sampai tak sadarkan diri
Dirimu masih menyala seperti panasnya matahari
Terimakasih kami kepada berjuta bantuanmu, teknologi

Dewi kartika, 2022


A. PARAFRASE
Selamat pagi teknologi, pertanyaanku hari ini sampai dimana
perkembanganmu. Kau melayani pekerjaan kami termasuk diriku. Kau
mendampingi di setiap manis dan pahitnya dunia ini. Bahkan kami tidak
tahu bagaimana untuk membalas budi.
Selamat siang teknologi, kerja bagus untuk hari ini. Kau seperti
sebuah kayu, yang telah menjadi berlembar – lembar buku. Dan akan
berkembang seiring berjalannya waktu.
Selamat petang teknologi, pertanyaanku kali ini apakah kau tetap
bekerja di malam ini. Dari hari ini, sampai kami tertidur. Dirimu tetap
menyala seperti matahari yang terasa panas. Terimakasih kami terhadap
segala bantuanmu, teknologi.

B. MAJAS
1. Retorika
- Sampai dimana perkembanganmu hari ini ?
- Apakah engkau tetap bekerja malam ini ?
2. Repetisi
- Engkau melayani pekerjaan kami
Engkau pendamping manis dan pahitnya dunia ini
3. Asosiasi
- Engkau bagaikan sebuah kayu
Yang menjadi berlembar - lembar buku
- Dirimu masih menyala seperti panasnya matahari
4. Antitesis
- Dari dini, sampai tak sadarkan diri
C. CITRAAN
1. Perasaan :
- Engkau pendamping manis dan pahitnya dunia ini
- Dirimu masih menyala seperti panasnya matahari
2. Penglihatan
- Dirimu masih menyala seperti panasnya matahari

D. DHIKSI
1. Tanpa kami tahu cara membalas budi

Dewi Kartika, 2022


IBUKU

Ibu engkaulah wanita yang sangat mulia


Engkau perempuan yang ku banggakan
Yang selalu membangunkanku
Engkau tak pernah bosan menasehati anakmu ini
Selalu memberi kasih sayang kepadaku
Yang selalu sabar disaat ada masalah
Engkau adalah wanita yang hebat dan kuat
Jasamu tidak bias diganti dengan apapun
Selalu mendidik anak-anaknya
Selalu memberi yang terbaik untuk anaknya
Memberi contoh yang baik untuk anaknya
Ibu memang yang terbaik untukku

Nisa Amin Nurohimah, 2022


A. Rima
1. Rima Mutlak
- Yang selalu membangunkanku di pagi hari

2. Rima Tak Sempurna


- Selalu memberi kasih sayang kepadaku

B. Majas
1. Majas Alegari
- Ibu engkaulah wanita yang sangat mulia

2. Majas Metafora
- Engkau tak pernah bosan menasehati anakmu ini

C. Citraan Perasaan
- Selalu mendidik anak-anaknya
- Ibu memang yang terbaik bagiku
- Selalu memberi yang terbaik untuk anaknya
- Yang selalu sabar saat ada masalah

Nisa Amin Nurohimah, 2022


TAKKAN TAHU

Kau takkan tahu tentang isi otakku


Setiap kali aku memandangmu di kejauhan
Setiap kali kita berpapasan
Setiap kata yang kau ucapkan padaku

Kau takkan tahu isi Do’aku


Saat kau sedang berduka
Saat kau butuh pelipur lara
Untuk setidaknya menjadikan hatimu sedikit lega

Biarlah kau tak tahu


Biar waktu yang memberi tahu
Bahwa disini ada aku
Yang mengagumimu dari jauh

Putri Aprilia, 2022

A. PARAFRASE
Dirimu tidak akan tahu bagaimana isi di kepalaku. Tiap kali aku
memandangmudari kejauhan, setiap kali kita berpapasan dan setiap kata
yang kau ucapkan. Dirimu tidak akan tahu bagaimana isi dalam do'aku.
Saat dirimu sedang berduka, saat dirimu butuh pelipur lara, untuk
setidaknya menjadikan hatimu sedikit lega. Biarkan dirimu tidak akan
tahu. Biarkanlah waktu yang akan memberi tahu. Bahwasanya disini ada
diriku yang mengagumimu selalu dari jauh.

B. PENCITRAAN
a. Pencitraan Penglihatan
- Setiap kali aku memandangmu di kejauhan
- Setiap kali kita berpapasan
b. Pencitraan Pendengaran
- Setiap kata yang kau ucapkan padaku
- Kau takkan tahu isi do'aku
c. Pencitraan Perasaan
- Saat kau sedang berduka
- Saat kau butuh pelipur lara
- Untuk setidaknya menjadikan hatimu sedikit lega
- Yang mengagumimu dari jauh

C. RIMA
a. Rima Disonansi
- Kau takkan tahu tentang isi otakku
- Setiap kali aku memandangmu di kejauhan
- Setiap kali kita berpapasan
- Setiap kata yang kau ucapkan padaku
b. Rima Awal
- Setiap kali aku memandangmu di kejauhan
- Setiap kali kita berpapasan

- Setiap kata yang kau ucapkan padaku


- Saat kau sedang berduka
- Saat kau butuh pelipur lara
c. Rima Rangkai
- Biarlah kau tak tahu
- Biar waktu yang memberi tahu
- Bahwa disini ada aku
- Yang mengagumimu dari jauh

D. MAJAS
1. Majas Anafora
- Kau takkan tahu tentang isi otakku
- Kau takkan tahu isi do'aku
- Setiap kali aku memandangmu di kejauhan
- Setiap kali kita berpapasan
- Setiap kata yang kau ucapkan padaku
- Saat kau sedang berduka
- Saat kau butuh pelipur lara

Putri Aprilia, 2022

HUJAN DAN RINDU


Lihatlah rintik hujan yang berirama
Mengantarkan sebuah kisah dalam drama
Kurasa memori, menari, bernyanyi, berputar
Menjelma menjadi kenangan
Rindu yang tak pernah kulakukan
Usaha yang tak pernah kulakukan
Kasih sayang hanya angan-angan
Impian yang hanya sekadar bayangan
Langit pun menangis
Berlinang air mata
Kisahku seolah tampak
Namun tak terlihat
Dibawah rintiknya hujan
Tersemat manis indahnya janji dimasa depan
Bentuk sendiri mencoba melupakan kerinduan
Suara petir yang menggelegar
Riyuh dan menegangkan
Angin yang berhembus terlalu kencang
Menambah kesan kehampaan
Meminta rindu tapi hanya diberi sendu
Jika rindu bukan tentang titik temu
Hujan, kau memang lebih disampingku
Tapi tidak untuk memelukku

Yulistina Apriyani, 2022

A. MAJAS
1. Kurasa memori, menari, bernyanyi, berputar : Personifikasi
2. Langit pun menangis : Personifikasi
3. Berlinang air mata : Personifikasi
4. Hujan, kau memang lebih disampingku : Personifikasi
5. Suara petir yang menggelegar : Personifikasi
6. Kurasa memori, menari, bernyanyi, berputar : Asidenton
7. Lihatlah rintik hujan yang berirama : Hiperbola
8. Mengantarkan sebuah kisah dalam drama : Hiperbola
9. Langit pun menangis : Hiperbola
10. Meminta rindu tapi hanya diberi sendu : Hiperbola
B. CITRAAN
1. Lihatlah rintik hujan yang berirama : Penglihatan
2. Kurasa, memori, menari, bernyanyi, berputar : Penglihatan
3. Namun tak terlihat : Penglihatan
4. Benak menyapa raut wajah yang nyaris : Penglihatan
tenggelam
5. Rindu yang tak pernah kuucapkan : Pendengaran
6. Langit pun menangis : Pendengaran
7. Suara petir yang menggelegar : Pendengaran
8. Kurasa memori, menari, bernyanyi, berputar : Perasaan
9. Rindu yang tak pernah kuucapkan : Perasaan
10. Kasih yang hanya angan – angan : Perasaan
11. Impian yang hanya sekadar bayangan : Perasaan
12. Langit pun menangis : Perasaan
13. Tersemat manis indahnya janji dimasa depan : Perasaan
14. Berdiri sendiri mencoba melupakan kerinduan : Perasaan
15. Riyuh dan menegangkan : Perasaan
16. Menambah kesan kehampaan : Perasaan
17. Meminta rindu tapi hanya diberi sendu : Perasaan
18. Jika rindu bukan tentang titik temu : Perasaan

Anda mungkin juga menyukai