Anda di halaman 1dari 6

SLIDE 2

1. Menurut Joseph McGuire menyatakan bahwa tanggung jawab sosial


menjadikan perusahaan tidak hanya memiliki tanggung jawab ekonomi
dan hukum namun juga memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat
yang sifatnya melampaui kedua kewajiban tersebut. Makna melampaui
ini disebut dengan (beyond) yaitu, korporasi harus memperhatikan
masalah politik, kesejahteraan masyarakat, pendidikan, kebahagiaan
pegawai dan seluruh permasalahan sosial kemasyarakatan lainnya. Oleh
karena itu perusahaan harus bertindak baik sebagaimana warga negara
yang baik.
2. Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR)
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki
suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan
seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Jadi, CSR
tidak hanya terbatas pada konsep pemberian bantuan dana kepada
lingkungan sosial, namun juga bagaimana perusahaan memperlakukan
karyawannya dengan tidak diskriminatif,  menjaga hubungan baik dengan
pemasok.
3. APAKAH KITA BEREAKSI TERHADAP ISU ISU ATAU
PERUNDANG-UNDANGAN
adanya tekanan dari peraturan perundang-undangan dan pemerintah untuk melakukan
kegiatan CSR

SLIDE 3

menggambarkan CSR sebagai sebuah piramida, yang tersusun dari tanggung


jawab ekonomi sebagai landasannya, kemudian tanggung jawab hukum,
tanggung jawab etika dan tanggung jawab filantropis berada di puncak
piramida.
1. TANGGUNG JAWAB EKONOMI

Tanggung jawab ekonomi adalah memperoleh laba, agar dapat


menghidupi karyawan, membayar pajak, dan kewajiban-kewajiban
perusahaan lainnya. Tanggung jawab ekonomi yang dimaksud adalah
keuntungan finansial pandangan ini mengatakan bahwa perusahaan harus
dioperasikan dengan berbasis laba dengan misinya yaitu meningkatkan
keuntungan selama berada dalam batas-batas peraturan pemerintah.

2. TANGGUNG JAWAB LEGAL

Sebagai perwujudan dari tanggung jawab sosial perusahaan di bidang


hukum perusahaan harus mematuhi hukum yang berlaku sebagai
representasi dari rule of the game. dimana perusahaan dalam menjalankan
kegiatan bisnis dan kegiatan sosial harus memenuhi aturan hukum yang
berlaku dalam masyarakat agar berjalan dengan baik dan teratur

3. Tanggung jawab etika

Tanggung jawab sosial harus tercermin dalam tindakan etis perusahaan,


dalam hal ini ebijakan dan keputusan perusahaan yang didasarkan pada
keadilan yang bebas dan tidak memihak menghormati hak-hak individu
serta memberikan perlakuan berbeda untuk kasus yang berbeda yang
menyangkut tujuan perusahaan.

4. Tanggung jawab sukarela atau diskresioner adalah kebijakan perusahaan


dalam tindakan sosial yang murni sukarela yang didasarkan pada
keinginan perusahaan untuk memberi kontribusi sosial yang tidak
memiliki kepentingan timbal balik secara langsung.

SLIDE 4

Isu Pelaksanaan CSR juga telah mengalami pergeseran, dimana perubahan isu
tersebut telah mendorong munculnya konsep Corporate Social Performance.
Konsep Corporate Social Performance mengintegrasikan konsep CSR ke dalam
model tiga dimensi, yaitu tanggung jawab social, dimensi tanggapan perusahaan
terhadap isu social, dan dimensi dalam isu social apa yang menjadi perhatian
sehingga perusahaan ikut terlibat (Caroll, 1979).

SLIDE 5
Beberapa penulis telah memberikan skema konseptual yang menggambarkan
kontinum responsif dengan baik. lan Wilson, misalnya, menegaskan bahwa ada
empat kemungkinan strategi bisnis-reaksi, pertahanan, akomodasi, dan tindakan
(1974).
Terry Mc Adam juga telah menggambarkan empat filosofi tanggung jawab
sosial yang cocok dengan strategi Wil son dan, memang, menggambarkan
pendekatan manageriai yang akan mencirikan rentang daya tanggap.
Filosofinya adalah (1) "Berjuang sekuat tenaga," (2) "Lakukan hanya apa yang
diperlukan, (3) "Jadilah pragresif." dan (4) "Pimpin industri 1973] Davis dan
Blomstrom juga menjelaskan alternatif .

SLIDE 6

PRO

1. kepentingan pribadi jangka panjang


Selain membantu meningkatkan kesejahteraan serta kehidupan sosial
ekonomi masyarakat, perusahaan juga akan ikut terdongkrak citranya di
mata masyarakat dan publik.
2. citra positif: Timbulnya citra positif perusahaan (dalam jangka panjang
bisa meningkatkan laba perusahaan) sebagai perusahaan yang ramah
dan peduli pada lingkungan
3. Kelangsungan bisnis: penerapan csr yang berhasil akan menumbuhkan
kepercayaan karyawan kepada organisasi dan pada gilirannya hal ini
akan menumbuhkan komitmen dari karyawan untuk berbuat sebaik-
baiknya demi kelangsungan hidup perusahaan.
4. Penghindaran peraturan pemerintah: Bisnis terlibat dalam perilaku yang
bertanggung jawab secara sosial untuk menghindari regulasi oleh
pemerintah. Regulasi mahal untuk bisnis dan membatasi fleksibilitas
pengambilan keputusan. Dari sudut pandang pengusaha, diinginkan
untuk mempertahankan kebebasan dalam pengambilan keputusan
sehingga ia dapat mempertahankan inisiatif dalam memenuhi faktor
pasar dan sosial.
5. Norma sosial dan budaya: sama seperti yang dilakukan orang lain dalam
masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa norma-norma budaya ini
merupakan penentu perilaku yang kuat. Ketika norma masyarakat
berubah, perilaku pengusaha akan berubah. Jika masyarakat bergerak ke
arah norma-norma tanggung jawab sosial seperti yang dilakukan
sekarang, maka pengusaha secara halus dan tak terelakkan dibimbing
oleh norma-norma yang sama
6. Kepentingan pemegang saham: Seorang ekonom Henry C. Walich
menyebutkan bahwa hal ini berlaku dalam arti ekonomi yang ketat
untuk kepentingan pemegang saham. Dengan menggunakan prosedur
analitis yang canggih, ia menunjukkan bagaimana diversifikasi portofolio
kepemilikan secara radikal mengubah kepentingan pemegang saham.
7. Mencoba bisnis: Argumen ini adalah bahwa banyak lembaga lain telah
gagal dalam menangani masalah banyak orang kesal dengan kegagalan
lembaga lain, dan dalam frustrasi mereka merusak bisnis. Apakah kinerja
kita buruk dengan beberapa masalah sosial justru karena kita tidak
menggunakan kemampuan bisnis untuk menyelesaikannya.
8. Bisnis Memiliki Sumber Daya: Bisnis memiliki sumber daya berharga
yang dapat diterapkan pada masalah sosial, sehingga masyarakat harus
menggunakannya. Misalnya, lembaga yang bekerja di bidang sosial
tampaknya sangat kekurangan bakat manajemen, dan bisnis dikenal di
seluruh dunia karena investasinya dalam sumber daya ini sehingga
mungkin kedua jenis lembaga tersebut dapat digabungkan dengan cara
yang akan membawa hasil yang bermanfaat. Selain itu, bisnis dikenal
dengan kemampuan inovatifnya.
9. Masalah Bisa Menjadi Keuntungan: Jika kemampuan inovatif bisnis
dapat diubah menjadi masalah sosial, banyak masalah dapat ditangani
dengan menguntungkan sesuai dengan konsep bisnis tradisiona. Diakui
bahwa tidak semua masalah dapat ditangani dengan cara ini, tetapi
faktanya beberapa masalah dapat mendorong bisnis menjadi lebih aktif di
bidang sosial
10.Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati: Jika bisnis menunda
menangani masalah sosial sekarang, ia mungkin menemukan dirinya
terus-menerus disibukkan dengan memadamkan kebebasan sosial
sehingga tidak punya waktu untuk mencapai tujuan utamanya
memproduksi barang dan jasa. Karena masalah-masalah sosial ini harus
diselesaikan pada suatu waktu, sebenarnya lebih ekonomis untuk
menanganinya sekarang sebelum mereka berkembang menjadi kebakaran
besar dan menghabiskan sebagian besar waktu manajemen.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Savila (2020), menyatakan


bahwa implementasi CSR pada perusahaan di Responsibility PT. Wijaya
Karya dianggap telah berhasil, hal ini karena CSR dianggap memberikan
berdampak positif dan juga efektif dalam pembentukan citra yang positif.
Hal ini terlihat dari tanggapan yang diberikan oleh masyarakat terhadap
kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan PT. Wijaya
Karya. Hal tersebut membuktikan bahwa komunikasi eksternal yang
diterapkan oleh PT. Wijaya Karya mempengaruhi hubungan dengan
masyarakat sehingga menimbulkan respon dan dukungan yang positif
dari masyarakat terhadap proyek dan kegiatan yang dilakukan PT. Wijaya
Karya. Secara keseluruhan program Corporate Social Responsibility yang
dilakukan PT. Wijaya Karya berperan dalam pembentukan citra
perusahan yang positif karena kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat
dan berkelanjutan. Selain itu, komunikasi yang terjalin antara perusahaan
dan masyarakat sangat baik dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility sehingga masyarakat memberikan respon yang positif
terhadap proyek yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya.

Anda mungkin juga menyukai