Anda di halaman 1dari 12

Tugas Metodologi Penelitian

MAKALAH
PENGGUNAAN TEKNIK SAMPEL

Disusun Oleh;

Nama : Rufianti

Nim: 411420090

Program Studi S1-Pendidikan


Matematika Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Gorontalo
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dari Bapak Drs Yamin Ismail M.Pd untuk mata kuliah Metodologi
Penelitian. Shalawat serta salam semoga tercurahka kepada Baginda Nabi besar Muhammad
SAW. Dalam makalah ini, kajian yang dibahas yang dibahas tentang penggunaan teknik sampel
pada metodologi penelitian yang diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah ini, serta sebagai
informasi untuk meambah pegetahuan. Hal inilah yang mendorong saya untuk menyusun
informasi menjadi sebuah makalah sesuai dengan kemampuan.
Namun demikian, saya meyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena semua ini adalah keterbatasan pengetahuan. Sehingga apabila ada
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan peulisan
makalah selanjutnya.

Penulis,

Rufianti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................
B. Perumusan masalah ...............................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Sampel........................................................................................................
B. Cluster Sampling....................................................................................................
C. Kelebihan dan kekurangan cluster sampling..........................................................
D. Ukuran sampel........................................................................................................
E. Kesalahan sampel...................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dilakukan untuk menganalisis suatu hal, sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kekurangan hal tersebut atau menemukan hal baru yang lebih efektif. Secara kompleks
penelitian merupakan aktivitas pengumpulan fakta, bukti atau hasil secara sistematis dalam
rangka untuk menemukan, mengembangkan atau menguji pengetahuan tentang fenomena alam
maupun sosial. Penelitian memiliki fungsi yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, hasil-hasil penelitian sebaiknya dapat diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.
Proses penelitian berdasarkan metodenya dapat dibedakan menjadi penelitian experimental dan
penelitian survai. Pada kesempatan ini, akan coba dibahas mengenai penelitian survai. Penelitian
survai biasanya digunakan untuk mengkaji populasi dengan cara mengkaji atau menentukan
sampel untuk menemukan insidensi, distribusi maupun korelasi variabel-variabel yang diteliti.
Dalam penelitian survai ada yang menggunakan sensus dan ada yang menggunakan sampel.
Jumlah populasi yang terbatas memungkinkan peneliti dapat menggunakan sensus, akan tetapi
pada populasi yang sangat banyak, maka dapat dilakukan sampling untuk efisiensi tenaga, waktu
dan biaya. Metode sampling dapat dibedakan menjadi probability sampling dan non probability
sampling. Probability sampling memberikan kesempatan pada setiap unsur untuk dipilih,
sedangkan non probability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama untuk dipilih.
Probability sampling salah satunya metodenya yaitu Cluster Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara diklasterkan menjadi grup untuk diambil
secara acak. Contoh, meneliti perguruan tinggi sepulau jawa. Perguruan tinggi dijadikan klaster
primer (pengambilan acak) dan jumlah mahasiswa dari masing-masing perguruan tinggi sebagai
klaster sekunder (pengambilan acak).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan. Di bawah ini dirumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas dalam makalah :
1. Apakah pengertian dari teknik sampling ?
2. Apakah pengertian Probability dan non probability random sampling?
3. Apakah pengertian Cluster Sampling?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan dari cluster sampling?
5. Bagaimana menentukan ukuran sample?
C. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui arti dari teknik sampling.
2. Untuk mengetahui probability dan nonprobability random.
3. Untuk mengetahui arti cluster sampling.
4. Untuk mengetahui kekurangan da kelebihan cluster sampling.
5. Untuk mengetahui ukuran sample yang di gunakan cluster sampling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua jenis
teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling dan
sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Random sampling adalah
cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap
elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel
adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih
menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability
sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan. yang sama untuk dijadikan
sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah
peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
Tapi pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang probability sampling lebih khusus
tentang metode cluster samping.
1. Probability/Random Sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam
populasi, baik secara individu maupun kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel. Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah
diuji dalam praktek.
· Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan
demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi
sampel.
· Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-
lapis. Misalnya sekolah, terdapat beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam populasi
diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel
penelitian.
· Cluster Sampling atau Sampel Gugus
Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari
kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar SMU di suatu
kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung pada semua pelajar, tetapi pada
sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
· Sampel Sistematis (Systematic Sampling)
· Sampel Daerah Multitahap (Multistage Area Sampling)

2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak


Desain Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling), artinya setiap sampel dipilih oleh
peneliti secara arbitrer dan probabilitas masing‐masing anggota populasi tidak diketahui. Jenis
sampel nonprobabilitas:
 Convenience.
Peneliti menggunakan sampel yang paling sederhana atau ekonomis.
 Judgement.
Peneliti berpengalaman dalam memilih sampel untuk memenuhi tujuannya, seperti
menyakinkan bahwa semua populasi mempunyai karakteristik tertentu.
 Quota.
Peneliti mengklasifikasikan populasi menurut kriteria tertentu, menentukan proporsi sampel
yang dikehendaki untuk tiap kelas, menetapkan kuota untuk setiap pewawancara.
 Snowball.
Responden awal dipilih dengan sampel probabilitas sedangkan responden berikutnya
diperoleh dari usulan/masukan responden berikutnya.
Teknik yang paling dianggap paling baik adalah teknik random. Kebaikan teknik ini
tidak hanya landasan teori yang digunakan, namun berdasarkan hasil eksperimen. Dalam random
sampling semua anggota populasi, secara individual atau kolektif, diberi peluang sama untuk
menjadi anggota sampel. Alat yang dianggap paling shahih untuk random sampling ini adalah
tabel bilangan random. Jika besarnya populasi terbatas, peluang random dapat diberikan kepada
anggota populasi secara individual, tetapi jika populasinya sangat besar peluang random
diberikan kepada anggota populasi sangat besar.
Peluang random diberikian kepada anggota populasi secara kolektif seperti misalnya
dalam sampling geografis. Pengklasifikasian sampel tergantung pada jenis variable yang
digunakan sebagai dasar klasifikasi.Jika variable klasifikasinya diskrit maka pengklasifikasia
sampelnya juga secara diskrit. Semua sampel yang dihasilkan dari klasifikasi secara diskrit
disebut sampel rumpun (cluster sample), sedangkan klasifikasinya didasarkan pada besar kecil
variable klasifikasinya disebut sampel bertingkat (stratified sample). Baik dalam sampel rumpun
maupun sampel bertingkat, jika proporsi sub populasinya dicerminkan dalam sampel disebut
sampel proposional. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang teknik
sampling menggunakan probability/random sampling dengan metode cluster sampling.
B. Cluster Sampling
Menurut Margono (2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari
individu- individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik
sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas, misalnya penduduk indonesia yang tidak suka pelajaran matematika. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan
Apabila populasi tersebar dalam beberapa wilayah (cluster) yang masing-masing
mempunyai ciri yang hampir sama, maka salah satu atau beberapa wilayah dapat dipilih secara
acak sebagai sampel. Misalkan seorang peneliti mengamati masalah kemiskinan di pedesaan
dalam satu kecamatan. Misalkan dalam kecamatan tersebut terdapat 20 desa. Diketahui pula
penduduk di beberapa desa mempunyai keragaman yang hampir sama dalam banyak hal, baik
keragaman dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan atau penghasilan. Karena setiap desa (sebagai
cluster) memiliki karakteristik yang hampir sama satu sama lain, maka salah satu desa dapat
dipilih sebagai sampel untuk mewakili desa lainnya.
Dengan demikian yang dimaksud dengan cluster adalan sebuah unit sampling yang
didalamnya berisi unit-unn sampling yang lebih kecil. Metode ini tidak memerlukan kerangka
sampling, sehingga untuk menentukan responden yang akan dipilih jauh lebih mudah ketimbang
metode lainnya. Tetapi dengan adanya keleluasaan dalam menentukan sampel, maka nilai
sampling error dari pengamatan seringkali cukup besar. Cara seperti ini baik sekali untuk
dilakukan apabila tidak terdapat atau sulit menentukan/menemukan kerangka sampel meski
dapat juga dilakukan pada populasi yang kerangka sampel sudah ada.
Sebagai contoh : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan ingin mengetahui
bagaimana Sikap Guru SLTP terhadap Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) besar
sampel adalah 300 orang kemudian ditentukan Cluster misal sekolah Jumlah SLTP sebanyak 66
Sekolah dengan rata-rata jumlah Guru 50 orang maka jumlah cluster yg diambil adalah 300 : 50
= 6 kemudian dipilih secara acak enam Sekolah dan dari enam sekolah ini dipilih secara acak 50
orang Guru sebagai anggota sampel.
Pemilihan sampel secara cluster dapat dilakukan secara bertingkat, misal cluster sampling one
stage atau cluster sampling two stage, dan Iain-lain. Misal, cluster stage satu adalah pemilihan
banyaknya desa yang akan dijadikan daerah pengamatan, sedangkan stage kedua adalah memilih
banyaknya RT atau RW di setiap desa terpilih.
Penarikan sampel dalam cluster sampling dilakukan secara acak dan berimbang dengan ukuran
sampel ditentukan berdasarkan fraction yang telah ditentukan. Adapun salah satu rumusan dari
cluster sampling adalah :

Ni = fi.ni
Dimana;
fi menyatakan fraction dari tahapan/stage ke-i (biasanya ditentukan berdasarkan pengamatan
sebelumnya, atau kesepakatan dari para ahli).
b. ni menyatakan ukuran sampel dari tahapan/stage ke-i
c. Ni menyatakan banyaknya populasi dari tahapan/stage ke-i

C. Keuntungan Dan Kerugian Teknik Cluster Sampling


Keuntungan menggunakan cluster sampling adalah rendahnya biaya yang harus
dikeluarkan ketimbang jika menggunakan metode stratified random sampling. Sedangkan
kelemahan utama dari metode ini adalah kurang efisien dalam proses pemilihan anggota sampel
dibandingkan metode lainnya, karena sub-sub dari setiap kelompok yang ditentukan dalam suatu
stage diasumsikan memiliki karakteristik homogen (hampir homogen). Padalah seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa dalam kondisi nyata keadaan ini sangatlah sulit untuk diperoleh.
Masih banyak metode lainnya dari teknik probability sampling seperti Area Sampling, Double
sampling, Systematic sampling, ratio estimation, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak
dibahas secara khusus dalam diktat ini (selengkapnya lihat : Elementary survey sampling oleh
William Mendenhall). Selain itu pula ada satu buah rumus yang penggunaannya sudah sangat
umum, yakni rumus SLOVIN dimana penentuan jumlah sampel hanya didasarkan pada
banyaknya anggota populasi (N) dan tingkat kepercayaan (( α – 1 ) lOO% saja. Adapun rumusan
dari penentuan banyaknya sampel melalui rumus SLOVIN adalah sebagai berikut
n=
Penggunaan rumus tersebut mengasumsikan bahwa nilai data akan berdistribusi normal atau
hampir normal. Beberapa peneliti ada akan mereka ambil. pula yang menggunakan tabel
sampling dengan tingkat kepercayaan tertentu didalam menentukan banyaknya sampel
pengamatan yang.
D. Ukuran Sample
Menarik sampel dari suatu populasi tidakselalu memuaskan, karna peneliti seringkali
tidak yakin terhadap sampelyang sungguh sungguh representatif terhadap populasi tersebut.
Sering terjadi perbeda anatara sampel yang dipilih dengan populasi. Tetepi bila sampel telah
dipilih secara random dengan ukuran yang sesuai, maka perbedaan ini tampaknya tidak
signifikan dan bersifat kebetulan. Jadi berapakah ukuran sampel, dan bgaimanakah agar memilih
sampel representatif?
Tampaknya tidak ada jawaban yang cukup memuaskan tetapi hendaknya ukuran sampel terlalu
jauh berbeda dengan populasinya. Misalnya bila populasi targetberjumlah 1000 orangsampel 20-
30 orangterlalu kecil karna hanya 2-3 % dari populasisehingga kurang representatif berapa
banyak sampel yang sesuai?
Cluster random sampling.
Peneliti harus mengidentifikasi sekolah negri dan swasta di Bandung kemudian
menentukansampel sebagai berikut:
Dari 150 sekolahdiilih secara random4 sekolah n=4 sekolahx 2 kelas/sekolah x 30 siswa/kelas
240.
E. Kesalahan Pengambilan Sampel (Sampling Error)
Secara umum peneliti harus dapat memperoleh besarnya sampel minimum yang
diperlukan agar dapat merepresentasikan populasi secara akurat, namun disadari bahwa sampel
bukanlah populasi sehingga kemungkinan melakukan kesalahan dapat saja terjadi. Oleh karena
itu peneliti harus memandang hasil dari sampel bukanlah hasil yang pasti, tapi sebatas estimasi.
Kesalahan pengambilan sampel terjadi apabila sampel yang diproleh tidak/kurang akurat dalam
merepresentasikan populasi, masalahnya berapa besar kesalahan sampling yang ditoleransi agar
generalisasi dari suatu penelitian sampel dapat diandalkan
Sebagaimana telah diketahui bahwa besarnya sampel yang diperlukan agar dapat
merepresentasikan populasi tidak hanya tergantung pada ukuran besarnya populasi tapi juga pada
heterogenitas variansi variabel dalam populasi. Semakin besar populasi, semakin besar sampel
yang diperlukan, demikian juga semakin heterogen variabel dalam populasi semakin besar
sampel yang diperlukan dalam penelitian.
Teori pengambilan sampel (Sampling Theory) menyatakan bahwa jika banyak sampel (dengan
jumlah tertentu) diambil dari suatu populasi, maka sebagian besar Mean sampel akan berada
dekat dengan Mean populasi , dan hanya sedikit saja yang berada jauh dari mean populasi , hal
ini berarti bahwa jika sampel diambil secara tepat, maka penyimpulan atas sampel akan
mendekati (akibat sampling error) penyimpulan atas populasi. Dari suatu populasi dapat
digambarkan suatu distribusi sampel Mean (Sampling distribution), dan menurut Teorema batas
pusat (Central limit Theorem) mean-mean dari sampel akan berdistribusi normal diseputar mean
populasi serta mean dari mean semua sampel akan sama dengan nilai mean populasi. Namun
demikian kemungkinan melakukan kekeliruan tetap saja ada, dan untuk menghitung/mengetahui
kekeliruan tersebut pertama-tama perlu dilihat dulu bagaimana variasi dalam suatu populasi,
akan tetapi karena variasi populasi secara empirik tidak diketahui, maka yang dapat digunakan
adalah nilai variasi sampel, adapun ukuran-ukuran untuk mengetahui variasi suatu data penelitian
yang biasa dipergunakan adalah Mean Deviasi (X – ), Varians (X – )2/N), dan Standar Deviasi
yaitu akar pangkat dua dari Variance ((X – )2 / ).
Sebelum mengetahui nilai kesalahan pengambilan sampel terlebih dahulu perlu diketahui
Standard Error, dan ukuran variasi Standard Deviasi merupakan ukuran yang baik untuk
mengetahui rata-rata penyimpangan, adapun rumus perhitungan Standard Error adalah Standar
Deviasi dibagi akar pangkat dua jumlah sampel ( SD : N (jumlah sampel) ),standar deviasi
(SD) yang digunakan dalam rumus tersebut mestinya SD populasi, tapi karena yang diteliti
adalah sampel, maka SD sampel yang dipergunakan dengan asumsi SD sampel sama dengan SD
populasi. Standar Error merupakan estimasi terbaik bagi Sampling Error; semakin kecil Standar
deviasi,dan semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil Standard Error, yang berarti
semakin kecil Sampling error, karena Kesalahan penarikan sampel merupakan perkalian antara
Standard error dengan nilai z pada tingkat kepercayaan tertentu ( 95% = 1,96; 99% = 2,58).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya
2. Teknik samping terdiri dari:
 Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu
dalam populasi
 Teknik nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi
tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
3. Cluster random adalah teknik yang digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari
individu- individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster.
4. Keuntungan dan kerugian cluster sampling:
 Keuntungan menggunakan cluster sampling adalah rendahnya biaya yang harus
dikeluarkan ketimbang jika menggunakan metode stratified random sampling.
 kelemahan utama dari metode ini adalah kurang efisien dalam proses pemilihan
anggota sampel dibandingkan metode lainnya
5. ukuran sampel hendaknya ukuran sampel terlalu jauh berbeda dengan populasinya.

B. Saran
Kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini yang berjudul
”Teknik Sampling Dengan Metode Cluster Sampling” masih banyak kekurangan dan maka dari
pada itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Haryono. 1998. Metode penelitian pendidikan II. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. RINEKA
CIPTA.
http://www.academia.edu/5036760/Populasi_Sampel_and_Teknik_Sampling
(diakses: sabtu 4 april 2015, 08:00)
http://www.greenbookee.com/cluster-sampling/ (diakses: sabtu 4 april 2015,
07:00)

Anda mungkin juga menyukai