Keuntungan :
Kerugiann :
Keuntungan :
Semua resep/order dikaji langsung oleh apoteker, yang juga dapat memberi
keterangan atau informasi kepada perawat berkaitan dengan obat penderita
Kerugian :
Memerlukan jumlah perawat dan waktu yang lebih banyak untuk penyiapan obat
di ruang pada waktu konsumsi obat
Sistem distribusi obat dosis unit adalah metode dispensing dan pengendalian obat
yang dikoordinasikan instalasi farmasi rumah sakit dalam Rumah Sakit, dimana obat
dikemas dalam kemasan unit tunggal, didispensing dalam bentuk siap konsumsi, dan
untuk kebanyakan obat tidak lebih dari 24 jam persediaan dosis, dihantarkan ke atau
tersedia pada ruang perawatan penderita pada setiap waktu (Burhanuddin dkk.,2015)
Keuntungan :
Kontrol yang lebih besar oleh apoteker atas pola beban kerja dan penjadwalan
staf
Kemampuan beradaptasi yang lebih besar untuk komputer dan prosedur otomatis
Kerugian :
Kemungkinan juga menyita banyak waktu apoteker untuk memeriksa kaset unit-
dosis (Buchanan,C.,1985).
Sistem distribusi dosis unit dapat dioperasikan dengan salah satu dari 3 metode
dibawah ini. Tergantung kondisi rumah sakit :
Dalam sistem distribusi obat dosis unit kombinasi sentralisasi dan desentralisasi,
biasanya hanya dosis mula dan dosis keadaan darurat dilayani cabang IFRS. Dosis
selanjutnya dilayani oleh IFRS sentral. Semua pekerjaan tersentralisasi lain, seperti
pengemasan dan pencam puran sediaan intravena juga dimulai dari IFRS sentral.
(Siregar, 2003)
4. Sistem Kombinasi
Rumah sakit yang menerapkan sistem ini, selain menerapkan sistem distribusi
resep/order individual sentralisasi, juga menerapkan distribusi persediaan di ruangan
yang terbatas. Jenis dan jumlah obat yang tersedia di ruangan (daerah penderita)
ditetapkan oleh PFT dengan masukan dari IFRS dan dari pela yanan keperawatan. Sistem
kombinasi biasanya diadakan untuk mengurangi beban kerja IFRS. Obat yang disediakan
di ruangan adalah obat yang diperlu kan oleh banyak penderita, setiap hari diperlukan,
dan biasanya adalah obat yang harganya relatif murah, mencakup obat resep atau obat
bebas (Siregar, 2003).
Keuntungan :
Obat yang diperlukan dapat segera tersedia bagi penderita (obat persediaan di
ruang)
Kerugian :
Febreani,S.H., dan Djazuly,C., 2016, Pengelolaan Sediaan Obat Pada Logistik Farmasirumah
Sakit Umum Tipe B Di Jawa Timur, Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, Vol
4(2).
Lumenta,J.T., Adeanne,C.W., dan Paulina, V.Y.Y., 2015, Evaluasi Penyimpanan Dan Distribusi
Obat Psikotropika Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado,
Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol 4(4).
Seto, S., Yunita,N., Lily,T., Manajemen farmasi lingkup apotek, farmasi rumah industri farmasi,
pedagang besar farmasi, Surabaya : Airlangga University Press
Siregar,C.J.P., dan Lia,M., 2003, Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Terapan, Jakarta : EGC