Tgs Makalah Bsikososial Siska Malewan
Tgs Makalah Bsikososial Siska Malewan
NPM : 12114201190248
KLS : KEP C
FAKULTAS KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Globalisasi Dan Prespektif Transkultural Dalam
Keperawatan" dengan tepat waktu.
Demikian makalah ini dibuat. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak jelas.
Penulis mohon komentar dari pembaca agar di penulis dapat memperbaiki di lain waktu.
DAFTAR ISI
CAVER
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULAN
1. LATAR BBBELAKAN
BAB II : PEMBAHASAN
1. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakan
Setiap manusia memiliki kebudayaannya masing-masing yang saling berbeda. Kebudayaan ini sangat
berpengaruh dalam tindakan keperawatan yang dibahas dalam transkultural keperawatan. Keperawatan
transkultural didefinisikan oleh Leninger (2002).
Budaya adalah keyakinan dan perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada generasi
berikutnya (Taylor, 1989 ). Menurut Sor Edwad Taylor (1871) dalam andrew dan Boyle (1995), budaya
ada lah suatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum,
kebiasaan, dan kecakapan, lain yang merupakan kebiasaan manusia sebagai anggota komunitas
setempat.
BAB II
PEMBAHASAN
Konflik budaya juga dapat muncul dalam proses keperawatan. Konflik budaya yang
muncul dapat berupa etnosentrisme, pemikiran bahwa cara hidup yang dianut lebih baik
dibandingkan dengan budaya lain. Hal ini menyebabkan adanya pilihan untuk
mengabaikan budaya dan menggunakkan nili-nili dan gaya hidup mereka sebagai
petunjuk dalam berhubungan dengan klien dan menafsirkan tingkah laku mereka.
4. FENOMENA KULTURAL
a. Sejarah dan perkembangan festival Sekaten Yogjakarta
b. Budaya patriarki dalam masyarakat
c. Budaya berobat kedukun ketimbang di rumah sakit
d. Tradisi mudik di hari raya
e. Barat sebagai kiblat Budaya millennial
f. Budaya wayang di Indonesia
g. Desain modern batik
h. Budaya merantau pria Minangkabau
i. Budaya perayaan Kematian di Toraja
j. Budaya lompat batu yang ada pada suku Nias.
Mengenai :
1. Tingkat pendidikan terakhir
2. Pelatihan yang pernah didapat
3. Jenis pendidikan serta kemampuannya
untuk belajar secara aktif dan mandiri
Faktor Pendidikan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL
Diagnosis Keperawatan Transkultural
Adalah respon klien sesuai latar belakan
budayanya yang dapat dicegah, dirubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan.
Beberapa Contoh Diagnosis Keperawatan Transkultural
1. Gangguan konumikasi verbal berhubungandengan perbedaan kultur
2. Gangguan interaksi sosial berhubungandengan disorientasi sosiokultural
3. Ketidakpatuhan dalam pengobatanberhubungan dengan sistem nilai yangdiyakini
4. Ketidakefektifan individu terhadap systempelayanan kesehatan berhubungan denganaturan
kunjungan keluarga
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penggunaan obat tradisional sebagai pengganti
obat farmasi (medis)
6. Kurang pengetahuanberhubungan dengan kepercayaan tentang efektifitas perilakunpromosi
kesehatan
7. Ketidakpatuhan terhadap tehnologi kesehatan berhubungan dengan nilai individu atau
budaya
8. Gangguan nutrisi berhubungan dengan kepercayaan tentang nilai budaya terhadap makanan
9. Sindrom stress relokasi (pindah rumah,pindah negara)
10. Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakmampuan komunikasi menggunakan bahasa yang
biasa dipakai.
11. Distres spiritual/gangguan spiritual berhubungan dengan batasan atau pencegahan praktik
ritual keagamaan atau budaya di RS
12. Persepsi nyeri berhubungan dengan tindakan invasih dari tenaga kesehatan (perawat,dokter
dsb). Beberapa Contoh Diagnosis Keperawatan Transkultural Rencana tindakan transkultural
didasari prinsip rencana tindakan dari teori Sunrise model yang terdiri dari 3 strategi:
1. Cultural Care Preservation or maintenance
2. Cultural care accommodation
3. Cultural care repartening or reconstruction
INTERVENSI
Strategi I :
Perlindungan/mempertahankan budaya
keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga
Intervensi dan implementasi keperawatanpada tahap ini dilakukan untuk membantuklien beradaptasi
terhadap budaya tertentuyang lebih menguntungkan kesehatan.Perawat membantu klien agar dapat
memilihdan menentukan budaya lain yang lebihmendukung peningkatan kesehatan, misalnyaklien
sedang hamil mempunyai pantangmakan yang berbau amis, maka ikan dapatdiganti dengan sumber
protein hewani yanglain.
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat
berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola
rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang
dianut.
BAB III
PENUTUPAN
1. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan :