Anda di halaman 1dari 11

Sistem Gerak Pada Manusia

Fungsi Rangka, Sendi, Otot, dan Tulang


Sistem gerak pada manusia merupakan suatu hasil kerja
sama yang dilakukan dari rangka, sendi, otot, & tulang.
Penunjang dengan menggunakan sejumlah organ saat
melakukan aktivitas gerak tubuh ini disebut sistem
gerak.
Aktivitas yang sering dilakukan manusia pasti
berhubungan langsung dengan anggota tubuhnya,
termasuk rangka, sendi, otot dan tulang yang ikut andil
dalam aktivitasnya, mulai dari aktivitas berjalan,
berlari, lompat ataupun lainnya.
Sistem gerak merupakan satu kesatuan
yang komplek dengan tujuan untuk
mencapai suatu sistem yaitu gerak.
Jadi sistem gerak pada tubuh manusia
adalah satu kesatuan komplek yang
tersusun dari otot, sendi, rangka, dan
tulang yang saling bekerjasama dengan
tujuan mencapai suatu sistem yang
diinginkan manusia yang disebut gerak
manusia.
KOMPONEN YANG TERDAPAT PADA
SISTEM GERAK MANUSIA ADALAH SBB:

1. RANGKA

2. SENDI

3. OTOT

4. TULANG
1. RANGKA
Rangka yang ada pada tubuh manusia terdiri atas kurang lebih 206
ruas tulang yang berbentuk dan berukuran yang bervariasi.
Kerangka tubuh bagian dalam ini dilindungi atau dilapisi oleh
daging dan kulit yang betujuan untuk melindungi bagian-bagian
dalam kerangka yang lunak. Rangka pada manusia ini termasuk
golongan alat gerak pasif dimana rangka hanya akan bisa bergerak
apabila ada aktivitas yang timbul dari otot.

Rangka pada manusia memiliki beberapa fungsi, antara lain:


a. Sebagai pembentuk tubuh
b. Sebagai penegak tubuh
c. Sebagai tempat melekatnya otot
d. Sebagai alat gerak pasif
2. SENDI
Sendi Sendi
merupakan mempunyai
hubugan yang fungsi yaitu
terjadi diantara 2 sebagai
tulang. Di dalam penghubung
sistem gerak antar tulang
manusia, sendi sehingga bisa
berperan sangat mempermudah
penting dalam otot sebagai alat
proses gerak aktif
terjadinya suatu dalam
aktivitas atau melakukan
gerakan. gerakan.
MACAM-MACAM SENDI:
1. Inartrosis/Sendi Mati
Hubungan antar tulang yang tidak akan dapat
memungkinkan adanya gerakan seperti antartulang
tengkorak.
2. Amfiatrosis/Sendi Kaku
Hubungan antartulang yang memungkinkan untuk
melakukan gerakan yang terbatas seperti tulang rusuk dan
tulang dada.
3. Diartrosis/Sendi Gerak
Hubungan antartulang yang memingkinkan terjadinya
banyak gerakan, selain itu sendi gerak dibedakan menjadi 5
yakni sendi engsel, pelana, putar, peluru, dan geser.
3. OTOT

Otot merupakan suatu jaringan yang terdapat pada tubuh manusia.


Tanpa adanya otot tubuh manusia tidak akan bisa bergerak karena otot
merupakan bagian yang bisa membuat tulang manusia bergerak.
Otot memiliki fungsi utama sebagai alat gerak aktif manusia untuk membantu
tulang atau rangka agar bisa bergerak.
JENIS OTOT PADA MANUSIA:
1. Otot Polos
Bentuk dari otot polos adalah gelondong yang menggelembung pada bagian
tengah serta meruncing di bagian ujungnya. Jumlah otot polos adalah satu
dan terletak di bagian tengah, warna yang dimiliki otot ini adalah polos
sesuai dengan namanya. Otot ini sendiri bekerja secara tidak sadar.

2. Otot Lurik
Otot lurik memiliki bentuk yang menyerupai silindris dan bentuknya juga
memanjang, jumlah dari otot ini sendiri ada banyak dan letaknya berada di
bagian tepi, otot lurik juga bekerja secara tidak sadar dan juga cepat dalam
merespon rangsang, otot lurik ini banyak dijumpai melekat pada tulang.

3. Otot Jantung
Jenis otot yang terakhir adalah otot jantung yang memiliki bentuk silindris dan
bercabang dan memiliki warna lurik dan berbentuk anyaman. Otot jantung bekerja
secara tidak sadar dan lambat saat merespon rangsang. Sesuai dengan namanya otot
jantung hanya terletak pada jantung.
4. TULANG
Tulang merupakan sebuah susuan yang
membentuk tubuh dari atas hingga bawah, dari
tulang kepala hingga tulang kaki. Tulang
terbentuk oleh sebuah kandungan kalsium
yang berupa garam yang kemudian melekat
dengan bantuan kalogen.
Tulang memilik fungsi yaitu sebagai alat gerak
pasif, karena tulang hanya akan bisa bergerak
jika otot melakukan sebuah gerakan.
HUBUNGAN ANTAR TULANG
1. Diartrosis (banyak gerakan)
2. Amfiartrosis (sedikit gerakan): hubungan ruas
tulang belakang, ruas tulang belakang dan rusuk.
3. Sinartrosis (tidak dapat digerakkan)
a. Sinartrosis sinfibrosis: penghubung berupa
serabut jaringan ikat.
Antar tulang tengkorak(sutura)
b. Sinartrosis sinkondrosis: penghubungnya berupa
tulang rawan.
Hubungan epifisis dengan diafisis

Anda mungkin juga menyukai