Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

ALAM KAWASAN PERDESAAN


Disampaikan pada acara; TAHUN 2019
Pembekalan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
Golongan III Angkatan IX,X dan XI -2019

Drs. Mulyadin Malik, M.Si I Direktur Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan – Ditjen PKP
OUTLINE
A Pengantar (Tusi)
Pembangunan Desa dan Kawasan
B Perdesaan
C Pengelolaan Potensi SDA
Kebijakan Pengembangan SDA Kawasan
D Perdesaan

E Reformasi Birokrasi
A PENGANTAR Tugas dan
Fungsi
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
KEMENTERIA DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
 
PASAL 2,
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI MEMPUNYAI TUGAS MENYELENGGARAKAN URUSAN
PEMERINTAHAN DI BIDANG PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN
PERDESAAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, PERCEPATAN
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI UNTUK
MEMBANTU PRESIDEN DALAM MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN
PASAL 4 NEGARA.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TERDIRI ATAS:
1. SEKRETARIAT JENDERAL;
2. DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA;
3. DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN;
4. DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU;
5. DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL;
6. DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
TRANSMIGRASI;
7. DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI;
8. INSPEKTORAT JENDERAL;
9. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN INFORMASI;
10. STAF AHLI BIDANG PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN;
11. STAF AHLI BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL;
12. STAF AHLI BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH;
13. STAF AHLI BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA; DAN
14. STAF AHLI BIDANG HUKUM.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN MEMPUNYAI TUGAS
MENYELENGGARAKAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN, PEMBANGUNAN SARANA/PRASARANA KAWASAN
PERDESAAN, DAN PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN SESUAI KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
BERDASARKAN STRUKTUR DI ATAS, SOTK DITJEN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
KAWASAN PERDESAAN TERDIRI ATAS: PKP
1.SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL;
2.DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERDESAANL
3.DIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI
KAWASAN PERDESAAN;
4.DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN
PRASARANA KAWASAN PERDESAAN;.
5.DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN;.
6.DIREKTORAT KERIA SAMA DAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS. .
PERATURAN MENTERI DESA, PDTT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG SOTK
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN
(PSDAKP)
PASAL 334,
MEMPUNYAI TUGAS:
MELAKSANAKAN PENYIAPAN PERUMUSAN DAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG SOTK DIREKTORAT PSDAKP
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN
PERDESAAN WILAYAH SUMATERA, JAWA, BALI,
KALIMANTAN, SULAWESI, NUSA TENGGARA, MALUKU
DAN PAPUA,

PASAL 335,
MENYELENGGARAKAN FUNGSI:
1. PENYIAPAN PERUMUSAN KEBIJAKAN DIBIDANG
PSDAKP
2. PENYIAPAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DIBIDANG
PSDAKP
3. PENYIAPAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR,
PROSEDUR DAN KRITERIA DIBIDANG PSDAKP
4. PEMBERIAN BIMTEK DAN SUPERVISI DIBIDANG
PSDAKP
5. PELAKSANAAN EVALUASI DAN PELAPORAN
DIBIDANG PEMBINAAN PENGELOLAAN PSDAKP
6. PELAKSANAAN URUSAN TATA USAHA DAN RUMAH
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT
PENGEMBANGAN SDA
KAWASAN PERDESAAN

SUB BAGIAN TU

SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT
PSDDAKP WIL.I PSDAKP WIL. II PSDAKP WIL.III PSDAKP WIL.IV PSDAKP WIL. V

SEKSI IDENTIFIKASI DAN SEKSI IDENTIFIKASI DAN SEKSI IDENTIFIKASI DAN SEKSI IDENTIFIKASI DAN SEKSI IDENTIFIKASI DAN
PEMETAAN POTENSI PEMETAAN POTENSI PEMETAAN POTENSI PEMETAAN POTENSI PEMETAAN POTENSI

SEKSI PENGEMBANGAN DAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN


PEMANFAATAN POTENSI SEKSI PENGEMBANGAN DAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN
PEMANFAATAN POTENSI PEMANFAATAN POTENSI
PEMANFAATAN POTENSI PEMANFAATAN POTENSI
Desa Membangun dan
B PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN
Membangun Desa
PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DESA MELALUI
IMPLEMENTASI NAWACITA KE-3
ISU PEMBANGUNAN
DESA: Percepatan Pembangunan ‘Dari
• Kemiskinan desa;
NAWACITA KE-3 Pinggiran’ Desa sebagai fokus
• Rendahnya kualitas “Membangun
angkatan kerja desa;
dan lokus utama pembangunan
dari Pinggiran
• Konsolidasi sumber-
Dengan strategi
sumber pendanaan yang
masuk ke desa; Memperkuat
• Fokus pembangunan Daerah- 1. Koordinasi dan Dukungan 19
hanya di Jawa dan daerah Dan Kementerian/Lembaga
Sumatera;
Desa dalam 2. Konsolidasi Pendanaan dan Kegiatan
• Kekayaan dan potensi
desa belum dikelola Kerangka dalam Pembangunan Desa (K/L, Pemerintah
Negara Provinsi/Kabupaten/Kota, BUMN, BUMD, Swasta)
dengan optimal;
• Harmonisasi indeks desa Kesatuan”
sebagai basis data 3. Peningkatan Kualitas Perencanaan
• Melimpahnya desa
pembangunan panen memerlukan investasi dan Pelaksanaan Pembangunan Desa
pasca panen;
• Oleh karena itu, akan dibentuk Holding BUM Refocusing Pembangunan Desa
Desa bersama yang akan mendukung : (4 Program Prioritas Pembangunan Desa:
1. Investasi pasca panen seperti dryer dan Prukades, BUM Desa, Embung, dan Sarana
gudang; Olahraga Desa)
2. Pendampingan BUM Desa bersama
(manajemen, permodalan, produksi dan Produktivitas Masyarakat Desa
pemasaran) sebagai mesin penggerak rural
Potret Desa
URBANISASI
Pada 2010, persentase
penduduk di daerah
perdesaan masih 50,2%
dari total penduduk di
Indonesia. Pada 2035
diproyeksikan turun
menjadi 33,4%

Jumlah penduduk miskin


di perdesaan mencapai
17,67 juta orang
(14,11%), lebih besar
dibandingkan jumlah
KEMISKINAN
penduduk miskin perkotaan
10,34 juta orang

Jumlah Penduduk desa


119,8 juta jiwa dengan
total angkatan kerja
58,4 juta jiwa yang
didominasi lulusan SD
(57,78%) Sumber: BPS,
2017
NEGARA -
PEMERINTAH

KEBERHASILAN
REGULASI
PEMBANGUNAN PERDESAAN
UU, PP, PERPRES
1 POLITIK KEDAULATAN
PERMENDAGRI DESA

PERMENDESA,
PDTT
DESA 2 POLITIK PEMBANGUNAN
DESA
PERMEN
3 POLITIK LITERASI DESA
K/L/SEKTOR
PERDA/PERGUB/P
ERBUP
• PERTANIAN MANDIRI DAN

PERKEMBANGAN
• PERIKANAN SEJAHTERA
MAJU
SUMBER

TINGKAT
• PETAMBANG MASYARAKAT, PT
DAYA

AN DAN SWASTA BERKEMBAN


• PERHUTANA G
TERTINGGAL
N
• PARIWISATA SANGAT
• SDM TERTINGGAL
• SARPRAS
1 KEDAULATAN DESA
1
Kewenangan Desa Pemerintahan Desa PRUKADES
 Hak Asal Usul Pemberdayaan  Pertanian
Masyarakat Desa  Perkebunan

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN


 Kewenangan skala Lokal Desa
Pembangunan Desa  Peternakan
 Kwng. Kabupaten, Provinsi dan  Perikanan
Pusat Pembangunan Kawasan
 Pariwisata/Buday
2 a
Sumber2 Keuangan Desa
Permendesa No 19 Tahun 2017 BUM DESA/BERSAMA
 Dana Desa
 Alokasi Dana Desa (Siltap 10 %)  Kelembagaan

DESA, PDTT
 Motor Penggerak Pengelolaan
 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Ekonomi Desa
 Hibah yang tidak mengikat

 PAD EMBUNG
 Penguatan
Produk
3 Pertanian
Mengurus Urusan Pemerintah Desa dan
 Pariwisata
Mengurus Urusan Kepentingan  Ketahanan
Masyarakat Desa Pangan
 Pelayanan Masyarakat Desa SARGA DESA

(Standard Pelayanan Minimal  Kapasitas SDM


Desa) Desa yang
tangguh
 Geliat Ekonomi
(Event, Pasar)
 Kohesi Sosial
2 PEMBANGUNAN DESA 3 LITERASI DESA

DESA BUTTOM UP
MEMBANGUN
 MUSDES/MAD
 PARTISIPATIF
Desa Harus MELEK
 TRANSPARANS
I IPTEK
 RPJMD/RKPD • Kesanggupan untuk berdiri sendiri
TOP DOWN diatas kemampuan sendiri
MEMBANGUN
 INTERVENSI PUSAT
• Tingkat melek pengetahuan
DESA
 KAWASAN PERDESAAN
• Mampu bertarung pada isu-isu
PENDAMPING yang berkembang
DIMENSI
DESA/KP
DESA
 HISTORI
 PENDAMPING DESA

 EKOLOGI Tahun 2016 : 27.048 org

 SOSIOLOGI Tahun 2017: 12.556 org


(Pratugas TAPM, PDP
 EKONOMI dan PDTI)
 IPTEK  PLD (Hampir semua provinsi
 ADMINISTRASI sudah selesai dan sudah Pojok Baca Desa Perpustakaan Sistem Informasi
PEMERINTAHAN ditempatkan, beberapa provinsi Desa Desa
DESA masih pratugas) : 39.604
org dari total kebutuhan
40.142 org
 PENDAMPING KAWASAN : 128
org di 64 Kabupaten
MEWUJUDKAN PEMERATAAN MELALUI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA

Permasalahan:
Sebanyak • 60% dari jumlah penduduk miskin Indonesia
82,77% adalah petani;
penduduk • Sebanyak 55,33 % petani adalah petani gurem
desa (penguasaan lahan kurang dari 0,25 Ha)
menggantun • Akses pendanaan yang terbatas dan cenderung
g hidup dari berpola”ijon”;
sektor • Rendahnya akses pasar dan nilai tawar;
pertanian • Kurangnya pengetahuan mengenai cara-cara
atau sebagai produksi yang baik;
petani • Rendahnya ketersediaan sarana & prasarana
Padahal Desa memiliki potensi ekonomi lain
dalam yangproduksi,
proses dapat dimanfaatkan, diantaranya:
dan pasca produksi
20.034 12.827 64.587 1,8 Juta 61.821 1.902
Desa Desa memiliki Komoditas Desa Desa
Desa memiliki
memiliki potensi energi UMKM memiliki Memiliki
potensi
potensi baru berada di potensi potensi
perikanan
perkebunan terbarukan Desa pertanian Wisata
Percepatan pembangunan desa, melalui: Pengembangan Produk Unggulan
Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasa Perdesaan (Prukades), BUM
Desa, Pembangunan Embung, dan Pembangunan Sarana Olahraga Desa
PENGELOLAAN POTENSI SDA
Benchmarking
C (Pengembangan PRUKADES)
JEPANG INDONESIA

PEMASARAN BIDANG PERIKANAN TANGKAP


TEKNOLOGI PERTANIAN
KEPARIWISATAAN

Wakayama Borobudur
MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA
ALAM
SUMBER DAYA ALAM MERUPAKAN PENDUKUNG UTAMA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA,
DAN BERKAITAN ERAT DENGAN KEGIATAN EKONOMI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
MANUSIA YANG MENGARAH KEPADA KECENDERUNGAN PENGURASAN
(DEPLETION) DAN DEGRADASI (DEGRADATION)
 EKOSISTEM KAWASAN PANTAI DAN SUMBERDAYA BAHARI,
 EKOSISTEM LAHAN PERTANIAN,
 EKOSISTEM AIR TAWAR,
 EKOSISTEM PADANG RUMPUT DAN
 EKOSISTEM HUTAN

KERUSAKAN-KERUSAKAN SUMBER DAYA ALAM DI DALAM EKOSISTEM-EKOSISTEM


TERSEBUT TERJADI TERUTAMA KARENA KEKELIRUAN DALAM PENGELOLAANNYA,
SEHINGGA MENGALAMI KERUSAKAN YANG DISEBABKAN KARENA TERJADINYA
PERUBAHAN BESAR, YANG MENGARAH KEPADA PEMBANGUNAN EKONOMI YANG
TIDAK BERKELANJUTAN.

KECENDERUNGAN INI BAIK DILIHAT DARI SEGI KUALITAS MAUPUN KUANTITASNYA


DAN TERJADI DI HAMPIR SEMUA KAWASAN, BAIK TERJADI DI NEGARA-NEGARA MAJU
MAUPUN NEGARA BERKEMBANG ATAU MISKIN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDA KAWASAN
D PERDESAAN
Pendekatan Kawasan
Perdesaan
DASAR PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

UU No. 6 Tahun 2014 UU 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan
tentang Desa Nasional
• Desa Membangun
• Membangun Desa
UU No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan
PP 43 Tahun 2014 dan PP Ruang
47 Tahun 2015 Amanat penataan ruang kawasan
• Pemenuhan target-target afirmatif perdesaan
RPJMN 2015-2019 seperti : Sasaran Prioritas
 menekan ketimpangan pembangunan
wilayah Nasional dalam RPJMN
 menekan urbanisasi • Pengurangan 5000 Desa Tertinggal
 penciptaan lapangan kerja & penambahan 2000 Desa Mandiri
• Pelaksanaan di luar target-target RPJMN • Pembangunan 40 Kawasan
Perdesaan
Permen DPDTT No. 5
Tahun 2016 tentang
Pembangunan Kawasan NAWACITA Ke-3
Perdesaan Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
PENDEKATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN
PERDESAAN
Ruang Lingkup

Desa/Desa Adat Kawasan Perdesaan


Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Mempercepat dan meningkatkan kualitas
dan kualitas hidup manusia serta Tujuan pelayanan, pengembangan ekonomi, dan
penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat desa melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan pendekatan partisipatif dengan
sarana dan prasarana Desa, pengembangan mengintegrasikan berbagai kebijakan,
potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan rencana, program, dan kegiatan para pihak
sumber daya alam dan lingkungan secara
pada kawasan yang ditetapkan
berkelanjutan
(Pasal 3 Permendesa 5 Tahun 2016)
(Pasal 78 UU 6 Tahun 2014)

Acuan
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Kawasan
Menengah Desa (RPJMDes) Perdesaan (RPKP)

Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Pelaksana Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dengan semangat gotong royong serta
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah
memanfaatkan kearifan lokal dan sumber
Desa, Masyarakat, dan Swasta
daya alam Desa
POSISI STRATEGIS KAWASAN PERDESAAN

“Kawasan Perdesaan Menjadi Pangkal Dari Pendalaman


dan Pembesaran Pembangunan Desa”

Menciptaka
Memperluas skala ekonomi n nilai
dengan memproduksi tambah dan
komoditas unggulan kawasan skala
: Pariwisata, ekonomi Kolaborasi antar
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan Kolaborasi desa dalam
antar desa sebuah
Posisi daya pembangunan
&
tawar yang mencegah kawasan

Desa menjadi penentu


lebih besar “kanibalisa perdesaan yang
solid
harga (price-maker) si”
bukan hanya penerima
harga (price-taker)
Fungsi Kawasan
• Agregasi potensi Desa • Pendalaman dan
dan optimalisasi rantai percepatan
pasok/nilai pemberdayaan
• Penguatan konektivitas masyarakat desa
dan daya tawar desa • Penguatan nilai tambah,
terhadap kota skala ekonomi dan
keberdayaan desa
Deepening
Collaborating
Bridging

• Kolaborasi antar dan intra desa


• Kolaborasi antara desa dengan
pemangku kepentingan
KOLABORASI PEMBANGUNAN KAWASAN
PERDESAAN
Perencanaan Dana
Pembangunan
RELASI Kawasan
Desa
Kawasan PerdesaanKolaborasi
Desa Perdesaa Pembangunan
n Desa Program Pembangunan
dan Pemberdayaan
serta Pembangunan
Perencanaan
Kawasan Perdesaan
Pembangunan
Desa
Pembangunan Ekonomi, Sosial,
Politik dan Budaya melalui Kearifan Pendekatan TRI
Lokal  4 Program Prioritas MATRA
Pembangunan Desa
Agenda Nasional: - JAMU DESA
- Reforma Agraria - BUMI DESA
- Perhutanan Sosial - KARYA DESA
KAWASAN PERDESAAN DI INDONESIA

Hingga saat ini Kawasan


445 144 Perdesaan Tematik yang ada 28 kawasan 54 kawasan
kawasa kawasa dalam Data Base Program program
n n
Kementerian Desa pengembangan Pembangunan
Agribis pariwis kawasan Kawasan
a-ta berjumlah 907 Kawasan perdesaan Perdesaan berbasis
nis
tersebar di 261 berkelanjutan masyarakat
141 kabupaten/kota seluruh
kawasa 99
kawasan Indonesia
n transmig 40 Kawasan Pusat 48 Kawasan
minapo ra- si Pertumbuhan baru Perkotaan Baru-
li -tan
– Keterkaitan Kota Kota Terpadu
24 27 Desa Mandiri
kawasa kawasa
n home n Terdapat 76 kawasan
industr kehuta perdesaan yang telah dan
y n-an Dan 693 Kawasan
sedang diintervensi sejumlah
15 12 Program pengembangan Perdesaan Usulan
kawasa kawas Daerah
n kawasan sejak tahun 2015.
pertam an
Serta Kawasan Perdesaan
- industr
Usulan Daerah
bangan i
SINERGI UNIT KERJA DITJEN PKP

• Partisipatif
Sekretariat Dit. Perencanaan
• Ruang Kawasan
(dukungan teknis administratif) Kawasan Perdesaan
• Strategi

Direktorat
Direktorat Direktorat
Pembangunan Direktorat Kerjasama
Pembangunan Pengembangan
Sarana Dan Dan Pengembangan
Ekonomi Kawasan Sumberdaya Alam
Prasarana Kapasitas
Perdesaan Kawasan Perdesaan
Perdesaan

• penguatan • Potensi
• Sosek • Pengembangan • Harmonisasi
ekonomi dan •
• Sarpras Dasar Pertanian • Kesetaraan
usaha • Maritim

Tujuan Pembangunan Kawasan Perdesaan
(Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Pelayanaan , Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat desa di 
Kawasan Perdesaan )
CAKUPAN DAN BENTUK PROGRAM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN

Bentuk
CAKUPAN Program dan Kegiatan
Dit. PSDAKP
• Pelaksanaan pembangunan kawasan
perdesaan merupakan perwujudan Program yang mendorong lahirnya
program dan kegiatan pembangunan kebijakan-regulasi baru tentang Pencapaian
tahunan pada kawasan perdesaan shareholding antara pemerintah, Program Sasaran Desa
yang dilakukan oleh pemerintah, investor, dan desa dan Mandiri
swasta, atau masyarakat Kegiatan dan
• Pembangunan kawasan perdesaan Program yang dapat mengintegrasikan Direktorat Pusat
dilaksanakan di lokasi yang telah program- program sektor untuk PSDA KP Pertumbuhan
ditetapkan oleh bupati/walikota menunjang pembangunan desa dan
Kawasan
kawasan perdesaan
• Pembangunan kawasan perdesaan
yang memanfaatkan aset Desa dan Program yang dapat mengisi • Potensi
kekosongan atau pilot project di desa •
tata ruang Desa wajib melibatkan
Pengembanga
pemerintah Desa. dan kawasan perdesaan yang
n
berorientasi pada kesinambungan dan • Pemerataan
pelestarian lingkungan. • Pelesatarian
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan

Bantuan Pembangunan/Pengembangan
Produk Unggulan Kawasan Perdesaan
(PRUKADES) Berbasis Potensi Perikanan

Bantuan Pembangunan/Pengembangan
Produk Unggulan Kawasan Perdesaan
(PRUKADES) Berbasis Potensi Pariwisata

Bantuan Pembangunan/Pengembangan
Produk Unggulan Kawasan Perdesaan
(PRUKADES) Berbasis Potensi Pertanian dan
Peternakan
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SDA KAWASAN PERDESAAN
TAHUN ANGGARAN 2019

34 KPPN & 6 NON KPPN


PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
10 Kawasan Perdesaan

Identifikasi dan Bantuan Sarpras Pendukung Pengembangan


Pemetaan Informasi 1 Potensi Perikanan Tangkap dan Budidaya
Bidang PSDAKP
Penyusunan

KEGIATAN UTAMA
1 ) Kab. Banjar, 2) Kab. Berau, 3) Kab. Konawe
Rekomendasi Selatan, 4) Kab. Poso, 5) Kab. Bengkulu Utara, 6)
PSDAKP
Sosialisasi Bantuan PENDUKUNG Kab. Kotawaringin Barat, 7) Kab. Pinrang, 8) Kab.
KEGIATAN
Mamuju, 9) Kab. Belitung Timur, dan 10) Kab. Maluku
Pengendalian dan
Penyusunan Dokumen PENGEM- Tenggara Barat
8 Kawasan Perdesaan
Bantuan
Penyusunan Petunjuk BANGAN
Bantuan Pengembangan Potensi Pariwisata
Teknis Bantuan SDA 2 Terpadu di Kawasan Perdesaan
Supervisi & Survey
Lokasi
KAWASAN
Monitoring 1) Kab. Gorontalo Utara, 2) Kab. Wakatobi, 3) Kab.
PERDESAAN Belitung, 4) Kab. Pesisir Selatan, 5) Kab. Rembang, 6)
Evaluasi Kab. Pandeglang, 7) Kab. Enda, dan 8) Kab. Samosir
Koordinasi antar 22 Kawasan Perdesaan
Kementerian/Lembaga
Bantuan Pengembangan Potensi Pertanian di
3 Kawasan Perdesaan
LAYANAN DUKUNGAN
TUGAS DAN FUNGSI 1) Kab. Barito Kuala, 2) Kab. Bengkayang, 3) Kab.
Kutai Timur, dan 4) Kab. Kubu Raya, 5) Kab.
Sidenreng Rappang, 6) Kab. Boalemo, 7) Kab. Luwu
Renja PSDAKP
Timur, 8) Kab. Muna, dan 9) Kab. Muna Barat, 10)
LAKIP & Annual Report PSDAKP Kab. Dompu, 11) Kab. Temanggung, 12) Kab. Buol,
13) Kab. Mesuji, 14) Kab. Halmahera Timur, 15) Kab.
Layanan Kepegawaian PSDAKP Bangka Selatan, 16) Kab. Banyuwangi, 17) Kab.
Tabanan, 18) Kab. Pakpak Barat, 19) Kab. Kepulauan
Layanan Ketatausahaan dan Pimpinan
Morotai, 20) Kab. Seram Bagian Timur, 21) Kab.
Banyuwangi, dan 22) Kab. Kendal
Penerapan ZI Menuju WBK dan
E REFORMASI BIROKRASI
WBBM
REFORMASI BIROKRASI
Reformasi birokrasi merupakan upaya sistematis, terpadu
dan komprehensif untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi
aspek kelembagaan, sumber daya manusia aparatur,
ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan
publik.
Reformasi birokrasi adalah langkah strategis
untuk membangun aparatur negara agar lebih
berdaya guna dalam mengemban tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional.
REFORMASI DI LINGKUNGAN
BIROKRASI DITJEN PKP

R LANGKAH AWAL UNTUK MELAKUKAN PENATAAN TERHADAP SISTEM


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK, EFEKTIF DAN EFISIEN,

B
SEHINGGA DAPAT MELAYANI MASYARAKAT SECARA CEPAT, TEPAT, DAN
PROFESIONAL.

PERPRES NOMOR 81
1. PENINGKATAN KAPASITAS DAN
TAHUN 2010 TENTANG
AKUNTABILITAS ORGANISASI,
GRAND DESIGN
2. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS
REFORMASI BIROKRASI
KKN, SERTA
YANG MENGATUR
3. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK.
TENTANG PELAKSANAAN
PROGRAM REFORMASI
PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 52
BIROKRASI.
Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut,
TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
maka instansi pemerintah perlu untuk membangun pilot project
pelaksanaan reformasi birokrasi yang dapat menjadi percontohan PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
penerapan pada unit-unit kerja lainnya. WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
Untuk itu, perlu secara konkret dilaksanakan program reformasi DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH.
birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas.
DELAPAN AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
ORGANISA
SI
MINDSET
DAN TATA LAKSANA
CULTURE 1
SET
APARATUR 8 2
PELAYANAN
PUBLIK
PERATURAN
PERUNDANG-
7 3 UNDANGAN

AKUNTABILITA
S
6 4
5 SUMBER DAYA
MANUSIA

PENGAWAS
AN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM DI
LINGKUNGAN DITJEN PKP

ZONA INTEGRITAS (ZI) ADALAH PREDIKAT YANG DIBERIKAN KEPADA INSTANSI


PEMERINTAH YANG PIMPINAN DAN JAJARANNYA MEMPUNYAI KOMITMEN UNTUK
MEWUJUDKAN WBK/WBBM MELALUI REFORMASI BIROKRASI, KHUSUSNYA DALAM
HAL PENCEGAHAN KORUPSI DAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK.

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) ADALAH PREDIKAT YANG DIBERIKAN


KEPADA SUATU UNIT KERJA YANG MEMENUHI SEBAGIAN BESAR MANAJEMEN
PERUBAHAN, PENATAAN TATALAKSANA, PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM,
PENGUATAN PENGAWASAN, DAN PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA.

WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) ADALAH PREDIKAT YANG


DIBERIKAN KEPADA SUATU UNIT KERJA YANG MEMENUHI SEBAGIAN BESAR
MANAJEMEN PERUBAHAN, PENATAAN TATALAKSANA, PENATAAN SISTEM
MANAJEMEN SDM, PENGUATAN PENGAWASAN, PENGUATAN AKUNTABILITAS
KINERJA, DAN PENGUATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK.

KOMPONEN YANG MENJADI FAKTOR PENENTU PENCAPAIAN SASARAN HASIL


PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DISEBUT KOMPONEN
PENGUNGKIT. TERDAPAT ENAM KOMPONEN PENGUNGKIT, YAITU MANAJEMEN
PERUBAHAN, PENATAAN TATALAKSANA, PENATAAN MANAJEMEN SDM,
PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA, PENGUATAN PENGAWASAN, DAN
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK, DENGAN DITAMBAH DUA
INDIKATOR KEBERHASILAN.
HASIL EVALUASIREFORMASI BIROKRASI
DI KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI

3,41
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
3,45
Wilayah
Bebas
3,44
Korupsi Direktorat Jenderal Pembanguna Kawasan Perdesaan
(WBK) 3,34
Wilayah
Birokrasi 0 1 2 3 4

Bersih Indeks Kinerja Pelayanan Publik (IPP) Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK)

dan
Melayani
(WBBM)  Kedua unit tersebut telah memenuhi
kriteria minimal 3,2 dari skala 4.
 Sedangkan tingkat integritas kedua unit
belum memenuhi kriteria minimal 3,6 dari
ZONA skala 4.
TERIMA KASIH
Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan
Perdesaan
Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Anda mungkin juga menyukai