Anggota :
1. Dwi Oktaria Nanda G1D121053
2. Fadhil Agriansyah G1D121019
3. Putri ayu G1D121177
4. Ratu Toybah G1D121215
5. Sosa Melsa G1D121041
MEMANDIKAN JENAZAH
Dalam memandikan jenazah menggunakan 3 jenis air yaitu air
bersih, air sabun, dan air kapur barus.
Orang yang memandikan jenazah tidak boleh yang berbeda
jenis.
Bagi jenazah perempuan sebaiknya lima lembar kain dengan detail sebagai berikut:
1. Lapisan terdalam yaitu kain basahan yang menutup bagian antara pusar sampai
lutut.
2. Lapisan kedua meliputi kain kerudung dan baju kurung, yaitu kain yang menutup
bahu sampai kaki. Batas minimalnya sampai paha
3. Lapisan terakhir adalah tiga lembar kain sebagai pembungkus yang menutup
seluruh badan
Untuk melipat kain kafan jenazah sebaiknya di mulai dari sebelah kiri dilipat ke
sebelah kanan lalu selanjutnya dari sebelah kanan di lipat ke kiri.
Siapkan beberapa kain yang sudah di potong untuk mengikat mayat pada bagian ;
tangan, pocongan, dada, pinggang, paha, mata kaki, dan jari jempol kaki.
MENSHOLATKAN JENAZAH
Hukum melakukan shalat jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum
muslimin telah melaksanakan pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka
tidak ada lagi kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah
tersebut.
Syarat syarat
Adapun syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut:
1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci
darihadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
2. Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan dikafani.
3. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di
ataskubur atau shalat ghaib.
Rukun-rukun shalat jenazah
1. Niat, menyengaja melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir, menghadap kiblat
karenaAllah.
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Empat kali takbir yang diselingi oleh beberapa bacaan.
4. Membaca Al-Fatihah secara sir sesudah takbir pertama.
5. Membaca shalawat kepada Nabi saw. sesudah takbir kedua.
6. Berdoa sesudah takbir ketiga.
7. Berdoa sesudah takbir keempat.
8. Salam
Cara mengerjakan shalat jenazah
Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan
iqmat.Setelah berdiri sebagaimana mestinya, maka:
Berdiri menghadap kiblat. Jika jumlah yang melakukan shalat itu banyak,
jadikan 3 saf dandapat lebih.
Berniat
Lafal niatnya :
> Untuk jenazah laki-laki : " Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba 'a takbiiraatin
fardhukifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta'aalaa, Allahu akbar "
> Untuk jenazah perempuan : " Ushalli 'alaa haadzihil mayyitati arba 'a
takbiiraatiinfardhu kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta 'aalaa, Allaahu
akbar "
Takbiratul Ihram (takbir yang pertama) kemudian membaca surat Al Fatihah.
Takbir kedua kemudian membaca shalawat atas RasulullahSAW minimal
:"AllahummaShalli 'alaa Muhammadin" artinya : "Yaa Allah berilah salawat
atas nabi Muhammad".
Takbir ketiga kemudian membaca do'a untuk jenazah
minimal:"Allahhummaghfir lahuwarhamhu wa'aafihi wa'fu
anhu" yang artinya : "Yaa Allah ampunilah dia, berilah
rahmat,kesejahteraan dan ma'afkanlah dia".Apabila jenazah yang
disalati itu perempuan, maka bacaan Lahuudiganti denganLahaaJadi
untuk jenazah wanita bacaannyamenjadi:"Allahhummaghfir laha
warhamha wa'aafiha wa'fu anha" Jika mayatnya banyakmaka
bacaan Lahuudiganti denganLahumJadi untuk jenazah banyak
bacaannyamenjadi:"Allahhummaghfir lahum warhamhum
wa'aafihim wa'fu anhum"
Takbir keempat kemudian membaca do'a minimal:"Allahumma laa
tahrimnaa ajrahu walaataftinna ba'dahu waghfirlanaa walahu." yang
artinya : "Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai
kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan
pahalanya,dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia."Jika jenazahnya
adalah wanita, bacaannya menjadi:"Allahumma laa tahrimnaa ajraha
walaataftinna ba'daha waghfirlanaa walaha."
Mengucapkan salam.
MENGUBURKAN JENAZAH
Adab pengiring jenazah
Pengiring jenazah yang berjalan kaki di sekitar keranda mayat,
sementara yang menggunakan kendaraan berada di belakang iringan
jenazah. Jika kendaraan mau lewat, maka mendahulukan iringan
jenazah.
Adab memasuki kuburan
Ketika sampai di kuburan, para pengiring jenazah tidak dianjurkan
untuk duduk terlebih dahulu sebelum jenazah diturunkan dari pundak
yang membawanya. Selain itu, para pengiring pun juga harus
mengucapkan salam yang diajarkan oleh Rasulullah berikut ini.