Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Review
Ghita Ramadhayanti
2002042011
Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar
1. PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak terdepan
dalam perkembangan ekonomi masyarakat. Sektor UMKM mencapai hingga lapisan terendah
masyarakat. Oleh karena itu, ia memainkan peran penting untuk menciptakan pertumbuhan
ekonomi dan lapangan kerja. Berbagai negara telah mengakui kontribusi UMKM, namun
implementasinya berbeda dari satu negara ke negara lain. Perannya dalam mendorong laju
pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan sangat besar. Di beberapa Negara, UMKM mampu
mendorong sektor riil di berbagai bidang usaha untuk berkontribusi pada pembentukan PDB
(Produk Domestik Bruto) di banyak kasus. Kontribusi terhadap PDB lebih tinggi dibandingkan
dengan Negara lain di Asia sebesar 57,8%. Meskipun UMKM Indonesia cenderung melayani
pasar lokal yang dibuktikan dengan rendahnya nilai ekspor sebesar 15,8% di bawah Filipina,
Thailand, dan Malaysia. Ini cukup masuk akal karena pasar domestik yang luas dan sebagian.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam perkembangannya, merupakan
bagian penting dan dapat diandalkan indonesia untuk meningkatkan perekonomian. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah Republik
Indonesia, sektor UMKM menyumbang Rp8.400 triliun pada Produk Domestik Bruto (PDB)
selama 2018-2019. Tingkat kontribusi tersebut setara dengan 60% dari Rp14.000 triliun dari total
PDB Indonesia tahun 2018 (Haryanti & Hidayah, 2018). Namun, meski berkontribusi besar
terhadap PDB, UMKM masih terkendala masalah daya saing. Deputi Bidang Koordinasi
Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi Usaha Kecil Menengah
mengatakan, permasalahan tersebut adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia yang
mempengaruhi kualitas produktivitas (Kontan.co.id 2019). Sederakan pula Sudaryanto & Hanim
(2002) juga menyarankan agar UMKM dihadapkan pada banyak masalah dalam meningkatkan
produktivitasnya seperti kurangnya penggunaan teknologi, rendahnya kualitas sumber daya
manusia dalam pengelolaan organisasi, dan pemasaran.
Era Industrialisasi dimulai sudah sejak lama, masuk di awal abad ke 18, yaitu ditandai
dengan Revolusi Prancis, perkembangan ekonomi dari masyarakat indonesia yang berprofesi
sebagai petani dan Negara yang terkenal dengan sebutan Agraris, menimbulkan pengaruh yang
sangat signifikan, industri mulai dikenal sebagai budaya baru dari segi sosial dan ekonomi, di
satu sisi menimbulkan pengaruh positif dan juga berbarengan dengan pengaruh-pengaruh yang
lain. Masyarakat yang biasanya hanya bergantung dengan lahan mentah lalu diolah menjadi
sumber utama pencarian, seperti bertani, melaut dan juga pekerja kasar lainnya. Lalu industri
hadir sebagai hal yang baru dan membantu masyarakat mencari pekerjaan, disertai tumbuh
dengan serikat buruh-buruh, kelompok peduli buruh dan komunitas buruh.
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem
pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrilialisasi juga bisa diartikan
seperti suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang
semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan semakin tinggi. Industrialisasi di Indonesia
semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran ini bukan berarti Indonesia
tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada
menyerang barang hasil produksi dari dalam negeri.Membuka pasar dalam negeri adalah kunci
penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai
oleh produk-produk asing (Wikipedia, 2019).
Hasil Penelitian Sharon Zunckel and Celani John Nyide (2019) mengatakan ada beberapa
hal yang mempengaruhi umkm bisa berkembang, salah satunya adalah bagaimana keputusan
dalam struktur permodalan yang diartikan sebagai hal yang sangat wajib untuk dikelola dan
berdampak sangat signifikan terhadap perkembangan UMKM, selanjutnya adalah mengelola
utang yang dimiliki sehingga tidak mempengaruhi ekuitas dan laba yang didapat harus tetap
maksimal. Mayoritas responden (75%) menunjukkan bahwa sikap terhadap utang adalah hal
yang penting atau sangat faktor penting saat membuat keputusan keuangan untuk perusahaan. Di
sisi lain, 13% memberikan Respon. Hanya 2% yang menunjukkan bahwa sikap terhadap utang
tidak penting dan 10% tidak sikap terhadap utang menjadi penting sama sekali. Studi ini
mengklaim bahwa sikap terhadap utang adalah hal yang penting. Penelitian ini sangat
menegaskan bahwa utang dan modal adalah hal sangat perlu diperhatikan dalam perkembangan
UMKM kedepan baik dari aspek internal dan eksternal.
Hasil Penelitian dari Daniel Agyapong (2010) mengulas literatur tentang pentingnya
UMKM terhadap pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Kehadiran dan kegiatan
UMKM telah memainkan peran penting dalam perekonomian Ghana. Namun, mereka biasanya
terkendala secara finansial dan non-finansial. Mengingat hal ini rekomendasi kebijakan berikut
telah dibuat: Pertama, mitra pemerintah dan donatur harus lebih memperhatikan UMKM ini
karena UMKM ini berarti mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup banyak
orang Ghana. UMKM harus terjaring dan dapat membentuk reksa dana untuk dijalankan dan
dikelola oleh pemilik UMKM dan Pemilik usaha yang ada dan kecil perlu membentuk kemitraan
dengan mengumpulkan bakat, keterampilan, dan uang. Artinya harus ada bentuk langsung yang
harus diberikan pemerintah kepada UMKM baik dari segi kebijakan berupa peraturan-peraturan
yang mendukung perkembangan UMKM, karena UMKM hadir sebagai solusi dari ekonomi
bangsa, UMKM juga rentan untuk jatuh bangun dengan segala keterbatasannya, untuk itu
contohnya dari segi pemberian modal dan bantuan langsung kepada UMKM, sangat membantu
pertumbuhan UMKM.
Hasil Penelitian dari Ebitu, Ezekiel Tom (Ph.D), Basil Glory And Ufot Juliet Alfred
(2016), untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang menggunakan kekuatan ketenagakerjaan
dan kriteria dasar aset, UMKM berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi dalam
penyediaan barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja dan berkontribusi pada standar hidup
yang tinggi. Ada beberapa kemunduran yang dihadapi lebih dari 17.284.671 Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah di Nigeria. Kemunduran ini termasuk; pembiayaan terbatas, kurangnya rencana
aksi untuk kurangnya keterampilan manajerial dan pemasaran, dan kurangnya apresiasi
penelitian dan keahlian teknis. Studi ini menyimpulkan bahwa kewirausahaan dianggap sebagai
katalis dalam ekonomi yang paling berkembang dan sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi dari Nigeria. Dengan demikian, disarankan agar kebijakan pemerintah
pembentukan, pengasuhan dan pertumbuhan UMKM dengan membatasi atau melarang importasi
produk, pelatihan pengusaha muda, pembentukan Pusat Kewirausahaan Pengembangan dan
promosikan semangat kewirausahaan melalui penyediaan lingkungan kewirausahaan, pendanaan
dan program pemberdayaan. Ini akan memfasilitasi pelatihan dan pelatihan kembali pengusaha
dan juga membantu pemuda Nigeria untuk mengembangkan minat.
Dari hasil pencarian jurnal sebanyak 20 buah yang dianggap relevan dengan penelitian
yang akan penulis teliti, hanya 3 buah jurnal yang berkualitas yang dianggap sebagai kajian
relevan untuk bahan pembanding. Dari beberapa penelitian diatas didapat gambaran umum apa
saja yang mempengaruhi prospek dan tantangan UMKM, tapi masih secara umum dan belum
spesifik. Tinjauan scoping ini adalah untuk memberikan indikasi literatur yang berkaitan tentang
bagaimana peluang dan tantangan UMKM di era industrialisasi. Secara khusus itu ditetapkan
untuk melihat Apa-apa saja faktor yang mempengaruhi UMKM berkembang di era
industrialisasi, aspek ini meliputi bagaimana peluang UMKM bisa berkembang di era
industrialisasi, begitu juga dengan apa-apa saja tantangan yang di hadapi UMKM di era
industrialisasi. Selain itu, penulis ingin mengeksplorasi apakah dampak UMKM itu sendiri
terhadap pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Tinjauan scoping adalah cara
yang efektif untuk menyoroti literatur yang relevan kepada peneliti, dengan tujuan pemetaan
cepat konsep utama yang mendasari area penelitian.
2. METODE
Pendekatan untuk tinjauan scoping didukung oleh Arksey dan kerangka kerja lima tahap
O'Malley (2005), yang mengadopsi transparansi, memungkinkan replikasi pencarian strategi dan
meningkatkan keandalan temuan penelitian. Lima tahapan kerangka kerja Arksey dan O'Malley
(2015) (1) mengidentifikasi penelitian, (2) mengidentifikasi studi yang relevan, (3) seleksi studi,
(4) membuat bagan data, dan (5) menyusun, meringkas, dan melaporkan hasilnya.
Fokus tinjauan kami adalah untuk melihat dan eksplorasi bagaimana peluang dan
tantangan UMKM di era industrialisasi serta sejuah mana UMKM bisa memberikan dampak
terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sesuai dengan kondisi-kondisi yang dihadapi
masyarakat terkini. Untuk memastikan bahwa berbagai literatur yang berkaitan dengan topik
yang menarik, kami mengajukan pertanyaan penelitian awal berikut untuk memandu pencarian:
Sebuah tinjauan sistematika melalui artikel tentang perkembangan UMKM dilihat dari
peluang dan tantangannya, juga apa-apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi UMKM lalu akan
dilihat bagaiamana pengaruh nya jika dikaitkan dengan Industrialisasi. Kriteria inklusi artikel
yang digunakan adalah artikel tentang UMKM, sedangkan kriteria eksklusi adalah artikel yang
Abstrak atau banyak artikel yang dianggap berkaitan dengan UMKM, baik itu artikel yang
menggunakan bahasa Indonesia dan artikel yang menggunakan bahasa Inggris, serta juga
ditemukan artikel yang tidak full text. Yang diakses pencarian internet dan database: yaitu
Scincedirect, Scopus, Elsevier, Moraref, SINTA, Google Schoolar, Scimagojr.com, doaj.org.
Kata Kunci pencarian jurnal yang terkait adalah “Perkembangan UMKM”. Artikel yang
memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan dan diperiksa secara sistematis. Pencarian literature yang
dipublikasikan dari tahun 2013 sampai dengan 2020. Proses pencarian mendapatkan 3 jurnal
yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi.
Pemilihan studi Menggunakan deskriptor pencarian utama, 152 artikel diidentifikasi. ulasan
abstrak mengungkapkan sejumlah besar artikel yang tidak relevan, terutama yang terkait dengan
perkembangan UMKM di era industrialisasi. Artikel-artikel ini terutama dikaitkan dengan
peluang dan tantangan umkm juga faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi UMKM demikian
juga dikecualikan. Ada sejumlah besar artikel yang dihapus dari pencarian karena tidak sesuai
dengan variabel yang diinginkan, Di Elsevier dan di Scincedirect dengan objek penelitian
UMKM di era Industrialisasi. 133 artikel lainnya diidentifikasi menggunakan google schoolar
akan tetapi, sejumlah besar diantaranya tidak memenuhi kriteria inklusi. Dipandu oleh kriteria
inklusi dan eksklusi, 20 studi diindentifikasi sebagai relevan dengan topik penelitian.
Kerangka kerja adalah pembuatan bagan artikel yang dipilih. Ringkasan dikembangkan
setiap artikel yang terkait dengan penulis, tahun, lokasi studi, studi desain, metode studi, dan
ukuran sampel, dan komentar singkat tentang keterbatasan dan rekomendasi dari studi yang
dipilih individu.
Tabel Kriteria Inklusi dan Ekslusi