Anda di halaman 1dari 11

RSU MELATI PERBAUNGAN

TIM PPIRS

PROGRAM KERJA TIM PPI


DI RSU MELATI PERBAUNGAN TA. 2015/ 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
a. RSU Melati Perbaungan Sebagai rumah sakit swasta, berupaya untuk meningkatkan mutu
dalam memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi masyarakat umum. Demikian
juga dalam bidang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dimana merupakan
faktor utama yang menggambarkan kualitas pelayanan. Hal ini mengacu pada komitmen
bersama dalam mempersiapkan akreditasi nasional.
b. Infeksi rumah sakit merupakan masalah serius yang berdampak langsung terhadap pasien
dan rumah sakit, berpengaruh terhadap lama hari perawatan yang berakibat meningkatnya
biaya, morbiditas dan mortalitas sehingga mutu pelayanan rumah sakit menurun, bahkan
dapat terjadi tuntutan hukum. RSU Melati Perbaaungan yang berorientasi pada keselamatan
pasien akan menerapkan metode yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan hal
tersebut.
c. Data statistik angka kejadian infeksi di RSU Melati Perbaungan pada tahun 2015 tercatat
angka Infeksi Luka Operasi (ILO) Elektif ditemukan 0kasus (0 %). Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan nilai kejadian infeksi yang bisa disebabkan karena meningkatnya
kualitas data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh IPCN dan kemungkinan juga dari
penerapan program PPIRS yang belum optimal sehingga perlu dianalisa dan dievaluasi
kembali untuk mendapatkan suatu rekomendasi yang tepat untuk diaplikasikan di
pelayanan. Oleh karena itu perlu disusun kembali rencana program kerja yang lebih
aplikatif dan membudaya di semua elemen pelayanan.
d. Program kerja Komite PPI di RSU Melati Perbaungan ini digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan yang terencana dalam satu tahun ke depan. Programyang belum
dilaksanakan akan direncanakan kembali dengan berbagai revisi dan upaya-upaya yang
ditempuh untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

2. MaksuddanTujuan
a. Maksud. Program inidibuatsebagaiacuan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
upayapencegahan dan pengendalianinfeksi di RSU Melati Perbaungan
b. Tujuan :
1. Mendapatkan dan menganalisa data dan informasi yang terkait dengan
kejadian angka infeksi di rumah sakit.
2. Mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan dan prosedur untuk
menurunkan angka infeksi di rumah sakit.
3. Melaksanakan secara langsung proses pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit.
4. Memberikan pendidikan dan pelatihan petugas kesehatan, pasien, dan
pemberi pelayanan lainnya.
5. Mendesign mekanisme koordinasi dengan Komite Mutu rumah sakit serta
bagian terkait lainnya untuk merekomendasikan hasil temuan angka infeksi
yang harus diterapkan di pelayanan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup program pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit ini adalah rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di RSU Melati
Perbaungan, untuk mencapai sasaran dan hasil yang optimal disusun dengan tata urut
sebagai berikut :

a. Pendahuluan
b. RencanaKegiatan dan Anggaran
c. Penutup
4. Dasar

a. Surat Keputusan Menkes RINomor 370 / Menkes / SK / III / 2007 tanggal5Maret 2007
tentangPedomanManajerial PencegahandanPengendalianInfeksi di
RumahSakitdanFasilitasKesehatanlainnya.
b. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU Melati Perbaungan tahun 2015
c. Hasil evaluasi program kerja TA. 2015/ 2016
BAB II
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT

1. Sasaran

a. Tercapainya 100% kegiatansurveilansaktif di ICU, IGD, instalasirawatinapdan jalan


sesuaidenganskalaprioritasdanresikoterjadinyainfeksi di rumahsakit.

b. Tercapainya85% kepatuhancuci tangan yang dilaksanakan setiap bulan, audit


penggunaan APD, audit penerapan SOP, audit pembuanganlimbah danlingkungan yang
dilaksanakansetiap tiga bulan, ditemukanpermasalahandansolusipemecahannya,
untukselanjutnyaditindaklanjutiolehPimpinan

c. Terselenggaranya 100% in house training anggota komite PPI mengenai komponen


dasar angka infeksi di rumah sakit, serta tehnik pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit

d. Tercapainya100% OrientasidanSosialisasi Program bagikaryawan, danpetugas non


medis yang pelaksanaannyamenyesuaikan program
kerjaPembinaandanPengembanganrumahsakit

e. Terselenggaranya 100% pertemuanberkalasetiap1bulansekali, anggotaKomite PPIRS,


KomiteMutu, danbagianterkaitmembahastemuan hasil surveilans dan audit
pencegahandanpengendalianinfeksi

f. Tercapainya100% kesehatankaryawandanvaksinasi hepatitis B di pelayanan yang risiko


tinggi ( IGD, Unit Gizi, ICU)

g. Tercapainya 100% pencatatandanpelaporanbulanan,


triwulandantahunanangkakejadianinfeksi di RSU Melati Perbaungan

h. Tercapainya 70% peraturan penggunaan antibiotik dalam pemberian terapi.

5. Surveilans

Hasil surveilans ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk menentukan adanya
potensi kejadian luar biasa/outbreak, dilakukaninvestigasi, analisa, pelaporan dan hasil
rekomendasi pimpinan disosialisasikan.Target surveilans adalah ruangan dengan risiko
infeksi, tingginya penggunaan tindakan danbanyaknya pasien dengan sumberdaya terbatas.

a. Surveilans Aktif. Monitoring pasien dengan penggunaan urine kateter, dan


ventilator. Monitoring kepatuhan cuci tangan, investigasi kejadianluarbiasa/outbreak.
Dilaksanakan setiap hari pada jam kerja oleh Tim PPIRS.

b. Surveilans Pasif. Mereview/melihat ulang medical record dari darah, urine,


nanah, penggunaan antibiotik profilaksis sebelum tindakan pembedahan.

6. Audit dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di semua Unit terkait yang memberikan pelayanan
pasien. Kegiatan ini sebagai monitoring dan evaluasi penerapan PPI di unit pelayanan. Audit
yang dilaksanakan adalah audit fasilitas dan kebersihan tangan, lingkungan, APD, dan
pengelolaan limbah dan benda tajam.

7. Pendidikan dan PelatihanMemberikanedukasi pencegahan dan pengendalian


infeksirumahsakit,ketika adaperubahan kebijakanmaka prosedur dan praktek harus
dilaksanakan, untukpenyegaran kembali pelaksanaanya antara lain :

a. In House Training IPCLN secara periodik, pada saat tertentu dilaksanakan. Topiknya
tentang program pencegahan dan pengendalian infeksi, tugas dan tanggung jawab, angka
kejadian infeksi (ISK, IADP, VAP, HAP, ILO/SSI, MDRO), kewaspadaan standar (hand
hygiene, APD, pembuangan limbah benda tajam, etika batuk, penanganan kontaminasi
peralatan atau permukaan) dan isolasi precautions (contact, droplet, airborne, protective).

b. Pertemuan Berkala Komite PPI.

1. Pertemuan rutin IPCLN dilaksanakan setiap 3bulan pada minggu keempat, update
surveilans, kewaspadaan isolasi, pengisian formulir surveilans dan pengumpulan data
infeksi nosokomial sesuai format.

2. Pertemuan rutin IPCN dilaksanakan setiap satu bulan sekali pada minggu
pertama,dihadiri IPCN untuk membahas rencana kegiatan/action plan.

3. Pertemuan rutin setiap dua bulan sekali dihadiri seluruh anggota Komite PPIRS,
Kainstalasi, Kaper, dan Karu. Pelaksanaan pada minggu ke tiga membahas kegiatan di
ruangan dalam mencegah dan mengendalikan terjadinya infeksi di rumah sakit.
Disampaikan juga temuan-temuan surveilans dan audit lingkungan diruangan dan
sosialisasi informasi terkini pengendalian infeksi.

4. Pertemuan rutin Komite PPIRS dengan Komite Mutu dilaksanakan setiap dua bulan
sekali pada minggu ke dua, membahas temuan hasil surveilans, diagnosis dan terapi
infeksi yang benar, pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans, dan
peningkatan PPI di RSUM.

5. Sosialisasi

1. Sosialisasi Karyawan. Diberikan kepada karyawan baru pada masa


orientasi lapangan sebelum penempatan ke Unit kerjanya masing-masing.
Demikian juga bagi karyawan lama dilakukan penyegaran sosialisasi PPIRS
dengan pemberian informasi terbaru yang dapat diaplikasikan di instalasi
pelayanan. Hal ini disesuaikan dengan program kerja Personalia dan Bagwat RSU
Melati Perbaungan.

2. Sosialisasi Petugas Non Medis. Diberikan kepada petugas unit Gizi, cleaning
service pelaksana kebersihan lingkungan di ruang perawatan, terutama meliputi
prosedur kerja, mekanisme pembuangan sampah medis dan non medis, serta
pentingnya penggunaan APD sesuai standar.

8. Kesehatan Karyawan.

a. Bekerjasama dengan Medical Check Up deteksi dan Evaluasi Petugas Kesehatan yang
Berisiko. Mengajukan program pemeriksaan kesehatan bagi petugas kesehatan yang
berisiko mendapatkan penularan penyakit di unit pelayanan risiko tinggi
(IGD,IKO,Unit Gizi, VK, ICU) .

b. Pemeriksaan HBsAg & Anti HBs dan pemberian vaksinasi Imunisasi Hepatitis.
Mengajukan pemeriksaan HBsAg & Anti HBs dan pemberian vaksinasi Imunisasi
Hepatitis bagi petugas kesehatan yang telah dilakukan screening pemeriksaan.

9. Pencatatan dan Pelaporan.

a. Pelaporan Infeksi rumah sakit melalui tiga tahap :


1. LaporanBulanandibuatpadaminggu I dan II
2. LaporanTriwulandibuat pada minggu II
3. LaporanTahunandibuatpadabulanJanuariminggu II
Data dikumpulkan dan diolah sesuai format dan dilaporkan kepada pimpinan rumah sakit
serta Dinas Kesehatan.
b. Laporan outbreak (KLB). Disusun mekanisme pelaporan kejadian outbreak ataupun
kejadian luar biasa, strategi penanganan, dan progres report serta penanganan yang telah
direalisasikan untuk menurunkan atau mencegah kejadian tersebut terulang kembali.
Misalnya tingginya angka kejadian infeksi, ataupun permasalahan timbulnya penyakit
yang sebelumnya tidak pernah terjadi (diare, hepatitis, demamberdarah, mata, dalam
jumlah diatas normal di suatu unit pelayanan tertentu)
c. Laporan penyakit infeksi dan menular. Hal-hal yang dilaporkan antara lain jumlah
pasien yang dirawat, tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, serta
surveilans pasien dan keluarganya setelah pulang dari rumah sakit. Hasil laporan
diserahkan kepada Ketua Tim, untuk selanjutnya disampaikan ke Dinas Kesehatan.
Demikian juga dengan kasus Tuberculosis ataupun HIV/AIDS.
10. Pengajuan pemeriksaan dan pemantauan yang dilaksanakan adalah meliputi :
a. Jamur dan bakteri pada AC di IKO, ruang sterilisasi.
b. Baku mutu air di IKO, ruang sterilisasi, watsifdan laundry.
c. Koloni kuman di IKO, ruang sterilisasi, watsifdan laundry.
d. Hasil sterilisasi secara visual dan mikrobiologi di IKO dan CSSD.
e. Akan dilaksanakan setelah mendapat izin dari pihak Yaysan RSUM

11. Kegiatan lomba poster. Kegiatan lomba pembuatan poster ini dilaksanakan oleh masing –
masing Kasub Instalasi atau Unit berupa strategi yang telah dilaksanakan selama empat bulan
terakhir dalam mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit. Poster dilengkapi
dengan target pencapaian, hasil audit lingkungan, cuci tangan, SPO, dan APD di ruangannya
masing-masing.
12. Kampanye cuci tangan.Kegiatan dilaksanakan secara terus menerus disertai demonstrasi
cuci tangan 6 langkah. Kegiatan selanjutnya adalah dilakukan audit cuci tangan di setiap
instalasi pelayanan agar diketahui kepatuhan petugas kesehatan dan akan memotivasi
kewajiban saat cuci tangan petugas kesehatan di instalasi pelayanan terutama yang beresiko
tertular penyakit.
13. Rencana anggaran
a. Sumber Pendanaan . Pembiayaan didukung oleh RSU Melati Perbaungan
b. Anggaran disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1) Pendidikan dan pelatihan
a. Seminar/workshop PPIRS
1 orang x @ Rp. 2.500.000 = Rp. 2.500.000,-
b. Pertemuan berkala Tim PPIRS
6 x pertemuan x Rp. 100.000 = Rp. 600.000,-
c. In house trainning
d. Pencetakan Poster PPIRS = Rp. 1.000.000,-
e. Pencetakan formulir surveilans = Rp. 1.200.000,-
f. Pencetakan Sticker Sampah = Rp. 500.000,-
2) Pencatatan dan Pelaporan
a) Fotokopi laporan dan nota dinas = Rp. 800.000,-
b) Pita karbon Printer 2 set = Rp. 400.000,-
c) Tinta Printer 3 set = Rp. 900,000,-
3) Kampanye Cuci Tangan = Rp. 1.000.000,-
4) Fasiltascucitangan
a) Hand scrub = Rp6.000.000,-
b) Handwash = Rp. 8.000.000,-
c) Tissue = Rp. 5.650.000,-
6) Tempat Benda tajam( safety box) = Rp.5.500.000,-
7) Tempatsampahdengan pedal = Rp. 10.000.000,-
8) APD ( AlatPelindungDiri ) Ruangan:
a) Masker = Rp. 15.000.000,- b) Hand
scoend, = Rp8.000.000,-
c) Pelindung kaki = Rp. 3.000.000,-
d) Gaun/apron = Rp7.000.000,-
e) Penutupkepala = Rp. 6.100.000,-
d) Kacamatapelindung = Rp. 625.000,-

Rp837.750.000,-
Total anggaran terbilang :
(Delapan Ratus Tiga Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
Catatan : Rencana anggaran tersebut tidak termasuk untuk biaya pemeriksaan
HBsAg dan Anti HBs (vaksin untuk kesehatan karyawan), pemeriksaan
bakteriologi, jamur dan bakteri pada AC,bakumutu air, yang akan diajukan dari
Unit terkait.
BAB III
PENUTUP

Demikian Program Pencegahan dan PengendalianInfeksi di RSU Melati Perbaungan


untukdisampaikankepadaPimpinan.

Mengetahui, Perbaungan, 18Agustus2015


Ketua Komite PPI Ketua Tim PPI
RSU Melati Perbaungan RSU Melati Perbaungan

dr. Astika Ramadhani Julian Hamdani AMK


RSU MELATI PERBAUNGAN
TIM PPIRS

PROGRAM KERJA TIM PPIRS


(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT)
DI RSU MELATI PERBAUNGAN

Jl. Deli No. 115 Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

Anda mungkin juga menyukai