Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh Kelompok : 3


1. Lidya Feronika Hutabarat
2. Gita rusbeti barus
3. Ardi
4. Wulandari sijabat

Kelas :3B/D3-Keperawatan
Dosen : Dina Yusdiana,S.Kep Ns M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III
TAHUN 2022
1.Apa yang dimaksud dengan pembangunan partisipatif ?

Pembahasan : Konsep Pembangunan Partisipatif (KPP) merupakan suatu proses pemberdayaan


pada masyarakat sehingga masyarakat mampu untuk mengidentifikasi kebutuhannya sendiri atau
kebutuhan kelompok masyarakat sebagai suatu dasar perencanaan pembangunan.

2.Sebutkan Karakteristik umum pengalaman pembangunan berbasis komunitas di


indonesia?

Pembahasan :Demokrasi

Pembangunan berbasis masyarakat (CDD) adalah inisiatif pembangunan [ klarifikasi


diperlukan ] yang memberikan kendali atas proses pembangunan , sumber daya dan pengambilan
keputusankewenangan langsung kepada kelompok dalam komunitas. Asumsi yang mendasari
proyek CDD adalah bahwa masyarakat adalah penilai terbaik tentang bagaimana kehidupan dan
mata pencaharian mereka dapat ditingkatkan dan, jika disediakan sumber daya dan informasi
yang memadai, mereka dapat mengatur diri mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan
mendesak mereka. Proyek CDD bekerja dengan menyediakan dana langsung bagi masyarakat
miskin untuk pembangunan bersama masyarakat kemudian memutuskan bagaimana
menggunakan uang tersebut. Terakhir, komunitas merencanakan dan membangun proyek dan
bertanggung jawab untuk memantau kemajuannya.

3.Coba cari beberapa contoh kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di


lingkunganmu.

Pembahasan :

1. Contoh Pemberdayaan di Bidang Ekonomi Aksi ini pernah dilakukan oleh Widodo,
Ketua Kelompok Tani Sendang Mulyo Celep, Sragen, Jawa Tengah (Lilik Tahmidaten
dan Sri Suntari, 2017:74). Bersama para anggotanya, ia menyadarkan masyarakat bahwa
sungai yang selama ini hanya dipakai untuk membuang sampah ternyata bisa
dimanfaatkan untuk mencari penghasilan. Ketika melakukan pemberdayaan ini, ia
melibatkan para pemuda di desa tersebut hingga sungai pun kini menjadi harta yang perlu
dijaga dengan baik. Harta ini sekarang bisa memberikan pendapatan tambahan untuk
kebutuhan hidup masyarakat setempat. Pada dasarnya, pemberdayaan ekonomi ini
difokuskan kepada sektor kemajuan dan penyadaran masyarakat terhadap hal yang ada di
sekitar yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk mencari penghasilan.
2. Contoh Pemberdayaan di Bidang Kesehatan Pemberdayaan masyarakat di bidang ini
tentu berkaitan erat dengan kesehatan manusia. Masyarakat diberdayakan agar mengerti
berbagai macam aspek kesehatan, mulai dari gizi, pola hidup, dan lain-lain. Terkait
contoh pemberdayaan di bidang ini pernah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Klaten. Berdasarkan video YouTube yang telah diunggah pada 11 April 2019, mereka
telah memberikan penyuluhan untuk memberi informasi kepada masyarakat terkait cara
mencegah stunting (kurang gizi). Ketika penyuluhan tersebut, pihak yang menjalankan
program juga memberikan makanan kepada masyarakat yang hadir dengan makanan
yang bergizi. Dengan begitu, mereka bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga
mencontohkan bagaimana makanan yang sehat

4.Bagaimanakah peran LSM dalam memperdayakan masyarakat di indonesia ?

Pembahasan : Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa LSM Kompleet berperan lebih
kepada penjembatan antara masyarakat, pemerintah desa dan Perhutani dalam menyelesaikan
masalah-masalahnya. Misalnya, dengan melakukan diskusi-diskusi baik yang sifatnya formal
maupun informal. Tetapi dalam pelaksanakan program masih banyak kendala yang dihadapi
terutama terkait dengan partisipasi masyarakat. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh LSM
ialah kurangnya tenaga yang ikut menggerakan program-programnya. Namun bisa dikatakan
bahwa partisipasi masyarakat Desa Melung sudah cukup baik meskipun belum optimal.

5.Jelaskan yang menjadi prinsipdasar pemberdayaan masyarakat.

Pembahasan : Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat Terdapat beberapa prinsip utama dalam


pemberdayaan masyarakat. Disarikan dari buku sosiologi Kenali Dirimu terbitan Kemdikbud
(2020) serta buku Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut (2005: 8-9), berikut prinsip-
prinsip dalam pemberdayaan masyarakat.

1. Kesetaraan Prinsip ini merupakan hal utama dalam proses pemberdayaan masyarakat. Ini
karena kesetaraan (kesejajaran) antara masyarakat dan lembaga yang melakukan program
pemberdayaan berpotensi memaksimalkan pengembangan mekanisme berbagi
pengetahuan, pengalaman, dan keahlian satu sama lain. Prinsip kesetaraan diharapkan
bisa mendorong proses saling belajar di antara dua belah pihak.
2. Partisipasi Prinsip partisipasi penting untuk menstimulasi kemandirian masyarakat.
Dengan penerapan prinsip ini, program pemberdayaan komunitas harus bersifat
partisipatif. Artinya program pemberdaayaan itu direncanakan, dilaksanakan, diawasi,
dan dievaluasi oleh masyarakat sendiri. Namun, diperlukan waktu dan proses
pendampingan oleh pendamping yang berkomitmen tinggi untuk sampai pada tahap
tersebut. Kemandirian masyarakat akan tumbuh dari lingkungan penuh pilihan dan
tantangan yang membuka peluang untuk mencapai kesempurnaan kepribadian.
Masyarakat akan terbiasa berpikir kreatif dan memikul tanggung jawab dalam
menentukan pilihan serta konsekuensinya.
3. Keswadayaan atau Kemandirian Prinsip keswadayaan menghargai dan mengedepankan
kemampuan masyarakat daripada bantuan pihak lain. Konsep ini memandang orang
miskin sebagai sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit (the have little). Warga
miskin dianggap memiliki kemampuan menabung, pengetahuan tentang usaha,
memahami kondisi lingkungan, memiliki tenaga, dan kemauan kerja serta mematuhi
sejumlah norma. Semua kualitas di atas harus digali untuk modal dalam pemberdayaan.
Bantuan pihak lain dalam proses pemberdayaan harus dianggap sekadar penunjang.
Dengan begitu, program pemberdayaan diharapkan tidak akan melemahkan keswadayaan
komunitas.
4. Berkelanjutan Program pemberdayaan sebaiknya dirancang secara berkelanjutan. Pada
awal pelaksanaan, peran pendamping akan lebih dominan dan kemudian diharapkan terus
berkurang seiring dengan adanya peningkatan kemampuan masyarakat dalam menangani
kegiatan atau urusannya sendiri. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang berskala proyek seentara dan tidak berlanjut akibat batas
waktu ataupun pendanaannya. Proyek pemberdayaan yang bersifat sementara atau sesaat
diyakini menjadikan mayarakat atau suatu komunitas trauma sekaligus apatis terhadap
program serupa.
Prinsip Pemberdayaan Komunitas agar Masyarakat Mandiri Selain 4 prinsip umum di atas,
terdapat juga lima prinsip pemberdayaan komunitas yang penting untuk diterapkan dalam
mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri. Dikutip dari modul Sosiologi SMA terbitan
Kemendikbud (2016: 6-8), berikut ini kelima prinsip tersebut.

1. Penyadaran Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menyadari bahwa


mereka mempunyai tujuan daan masalah. Dalam pemberdayaan komunitas, masyarakat
harus didorong menemukan peluang dan sumber daya yang dimiliki, dan manfaatnya.
Dengan begitu, masyarakat akan mampu merumuskan berbagai kebutuhan dan
aspirasinya.
2. Pelatihan Pelatihan ialah cara untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan. Pendidikan
untuk meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, kerumahtanggaan, industri dan
cara menggunakan pupuk adalah sebagian contohnya. Pelatihan-pelatihan tersebut
dilakukan melalui pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat
suatu komunitas membicarakan masalah-masalah mereka.
3. Pengorganisasian Komunitas harus dapat mengorganisasi individu-individu anggotanya
agar mereka bisa menjadi lebih kuat dan mampu menentukan nasibnya sendiri. Dengan
organisasi yang kokoh, komunitas bisa mengerjakan segala hal dengan cara yang teratur.
Pengorganisasian yang baik akan mendorong pembagian tugas di kalangan individu-
individu yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajiban masing-masing, serta
tumbuh kepemimpinan yang tidak hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tetapi
kepemimpinan di berbagai tingkatan.
4. Pengembangan kekuatan Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
Perlu adanya penyadaran kepada komunitas agar mereka merasa berdaya dan
berkekuatan untuk berlatih dan berorganisasi.
5. Membangun Dinamika Membangun dinamika berarti mendorong masyarakat atau
komunitas agar bisa memutuskan dan melaksanakan program-programnya sesuai rencana
yang digariskan serta diputuskan sendiri. Keputusan itu harus diambil dari dalam
masyarakat atau komunitas sendiri dan sedapat mungkin bukan dari pihak luar.

Anda mungkin juga menyukai