Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita
termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami semoga
makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi
para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki
bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa makalah kami ini tentunya tidak lepas dari banyak kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas. Semua ini murni karena keterbatasan kami. Oleh sebab itu, kami
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningktkan kualitas kami di kemudian hari.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumuan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Meristem ...............................................................................2
B. Ciri-Ciri Jaringan Meristem ...................................................................................2
C. Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Pembentukannya ........................................2
D. Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi/Letak dalam Tubuh Tumbuhan ................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang .Pada saat itu, sel-sel
yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai fungsi hidup. Beberapa sel
di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk jaringan.Jaringan merupakan sekelompok
sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan,
yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe sel).Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada
organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Pada dasarnya, tubuh tumbuhan
multiseluler merupakan satu unitmorfologi. Ikatakan demikian karena tubuh tumbuhan tersusun dari
sel-selyang berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya. Penyatuan sel-sel tersebut
dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat antarsel. Beberapa tipesel dengan ciri yang serupa
membentuk suatu kelompok sel yang dikenal sebagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan
tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan, misalnya pada akar,
batang,dan daun. Ahli botani membedakan jaringan tumbuhan atas beberapa macam, yaitu jaringan
meristem, epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, dan pengangkut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan meristem?
2. Sebutkan ciri-ciri Jaringan Meristem?
3. Jelaskan apa itu jaringan meristem primer?
4. Jelaskan apa itu jaringan apikal, interkalar, dan lateral?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Jaringan Meristem.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Jaringan Meristem.
3. Untuk mengetahui Jaringan meristem primer.
4. Untuk mengetahui Jaringan apikal, interkalar, dan lateral.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya,
jaringan meristem dikelompokkan menjadi 3, yaitu promeristem, meristem primer dan meristem
sekunder, disini kami hanya akan membahas jaringan meristem primer.
2
2. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat diujung
batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan
batang dan akar semakin bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
1. Meristem Apikal
Meristem apikal terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. meristem
apeks pucuk. Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling muda yang
bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit cembung dan
dapat berubah-ubah
3
Berbagai bentuk meristem apeks pucuk pada berbagai kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut :
a) Pteridophyta :
1) Terdiri dari 1 sel disebut sel apical.
2) Terdiri dari lebih dari 1 sel disebut initial apical.
b) Gymnospermae
1) Type Cycas : terdapat meristem permukaan dengan bidang pembelahan antiklinal dan periklinal
2) Type Ginkgo : terdapat sel induk sentral, meristem tepi (perifer) dan meristem rusuk (meristem
tengah)
c) Anggiospermae
Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan bahwa terdapat tiga daerah di apeks pucuk
(Gambar 1), yaitu :
1) Dermatogen (I) menjadi epidermis
2) Pleurom (III) akan menjadi silinder pusat
3) Periblem (II) akan menjadi korteks
4
2. Meristem Interkalar
Meristem interkalar terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku
rumput-rumputan. Meristem interkalar adalah bagian meristem apeks yang sewaktu tumbuhan tumbuh
terpisah dari apeks oleh daerah- daerah yang lebih dewasa. Pada batang yang memilikimeristem
interkalar, daerah buku akan menjadi dewasa lebih awal dan meristem interkalar terdapat dalam ruas.
Contoh paling dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar adalah yang terdapat pada batang
rumput-rumputan.Pada rumput, pemanjangan ruas dihasilkan oleh meristem interkalar yang
membentuk deretan sel sejajar sumbu.Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh ruas
namun setelah perkembangan ruang-ruang dalam batang yang biasa ditemukan pada Poaceae, kegiatan
itu terbatas pada aerah tepi dari dasar ruas yaitu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas yaitu di dekat
dan di atas buku.
3. Meristem Lateral
5
a) Kambium pembuluh
Kambium Pembuluh ialah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh
(xylem dan floem) sekunder.Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar
permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral
akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks.
6
Pembelan difus (tersebar) dan proliferasi sel pada jari-jari empulur medulla sudah cukup
mengimbangi produksi kayu yang sedikit itu.Kerangka kayu tumbuhan seperti itu menunjukkan pola
kerangka berkas ikatan pembuluh asal.Pada pohon dan semak yang banyak membentuk kayu,
cambium interfasikuler berdiferensiasi pada jari-jari empulur medulla baik secara serentak bersama
dengan cambium fasikuler atau beberapa saat sesudahnya.Kambium interfasikuler berdiferensiasi
sebagai panel yang meluas dari tepi cambium fasikuler. Kedua panel dari tepi dua ikatan pembuluh
yang berdampingan akan bertemu sehingga membentuk kambium interfasikuler yang sinambung.
Dengan demikian, pula terjadi kesinambungan dari seluruh kambium.Setelah beberapa bulan atau
tahun, kedua macam cambium tak dapat dibedakan dan seluruh
dinamakan kambium pembuluh saja.
7
2) Pemula Jari-jari Empulur
Pemula jari-jari empulur lebih kecil daripada pemula fusirorm, yakni pendek dan isodiametris,
atau 2 – 3 kali lebih tinggi dri pada lebarnya.Pada coniferae, pemula jari- jari empulur senantiasa
tersusun sebagai deretan sel kea rah vertical yang terdiri dari satu baris sel, dinamakan berseri satu
atau unisertiat.Kelompok pemula jari-jari empulur dapat menjadi lebih panjang dengan hilangnya
pemula fusiform diantara dua kelompok pemula jari-jari empulur, sehingga keduanya dapat
menyatu.Atau pemula fusiform mengubah dirinya dengan membelah melintang beberapa kali menjadi
sederetan pemula jari-jari empulur.Jika salah satu mekanisme tersebut mengakibatkan jari-jari
empulur menjadi berseri banyak atau multiseriat, maka pemula segera hilang sehingga kondisi
uniseriat diperoleh kembali.
Pada dikotil sering terdapat jari-jari empuluruniseriat maupun multiseriat dan hal itu tercermin
dalam pemula jari-jari empulurnya.Pada setiap jenis, kelompok pemula dapat hanya mengandung
pemula panjang saja, isodiametris saja, atau campuran keduanya.Jika keduanya ditemukan, maka
pemula panjang hamper selalu bertempat di bagian paling atas atau paling bawah jari-jari empulur atau
di kedua tempat itu; selebihnya terdiri dari pemula berbentuk isodiametris.
f) Kambium Gabus
Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm.Periderm adalah
jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar
yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu
meristem yang menghasilkan periderm, felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk kea rah
luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk oleh felogen kearah
dalam.
Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja. Pada penampang melintang felogen terlihat
seperti sel empat persegi panjang yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen
berbentuk empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur.. Sel
felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel .Sel dewasa tidak hidup dan dapat beroso zat
padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus (suberin) dalam dinding sel nya
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kami simpulkan, Jaringan meristem adalah jaringan yang sel –
selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat embrional) untuk
menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Bentuk dan
ukurannya selnya sama (kubus), Dinding Selnya Tipis, Selnya penuh dengan protoplasma, Isi sel tidak
mengandung zat makanan, Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding
tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke
segala arah.
Jaringan meristem bermacam-macam, yaitu jaringan Promeristem, Jaringan meristem primer, Jaringan
meristem sekunder. Jika dilihat dari posisi jaringan meristem dalam tubuh tumbuhan maka jaringan
meristem dibagi menjadi jaringan meristem apikal, intekalar, dan lateral.
B. Saran
Sebaiknya kepada para pembaca memahami isi makalah tersebut, sehingga para pembaca
dapat mengerti apa isi makalah tersebut, tapi tidak hanya mengerti akan isi makalah ini tetapi pembaca
juga akan mendapatkan suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang nantinya dapat digunakan dalam
proses balajar mengajar.
9
DAFTAR PUSTAKA
10