Anda di halaman 1dari 6

Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap.

Aroma daunnya khas,


kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu
bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan
ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai
manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O.
americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal
dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.
Masyarakat Minangkabau menggunakan tumbuhan sejenis kemangi yang dinamakan dengan
ruku-ruku yang di dalam Bahasa Thailand disebut sebagai bai kra pao. Ruku-ruku biasanya
digunakan untuk memasak gulai ikan dan asam padeh (asam pedas).
Daftar isi
● 1
● Deskripsi

● 2
● Manfaat untuk Kesehatan

● 3
● Alternatif Kegunaan

● 4
● Persebaran dan habitat

● 5
● Referensi

Deskripsi[sunting | sunting sumber]


Kemangi adalah tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman
ini berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai 100 cm. Bunganya tersusun di tandan yang
[1]
tegak. Daunnya panjang, tegak, berbentuk taji atau bulat telur, berwarna hijau muda dan
[2]
berbau harum. Ujung daun bisa tumpul atau bisa juga tajam, panjangnya mencapai 5 cm.
[1]
Permukaan bergerigi atau juga rata. Wanginya seperti cengkih dan rasanya pahit.
Daun kemangi mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, seperti vitamin A, B, C,
betakaroten, kalsium, magnesium, fosfor, protein, karbohidrat, lemak, zat besi, flavonoid, arginin,
[3]
anetol dan boron. Menurut studi literatur yang dilakukan di berbagai negara, komposisi minyak
atsiri dari daun kemangi adalah metil chaviol, linalool, eugenol, metil eugenol, fenchyl alkohol,
limoenene, α-pinene, β-pinene, β-caryophyllene, thymol, camphene, α-bergamonete, geranial,
geranial asetat, 1,8 – cineol, estragole, cineol, α-cubebene, nerol,methyl cinnamate, dan linalil
asetat. Aktivitas biologis dari komposisi dari senyawa–senyawa kimia yang terkandung dalam
daun kemangi ditentukan oleh genotip, lingkungan serta tempat tumbuh dari tanaman
[4][5][6]
tersebut.
Bunga Kemangi

Manfaat untuk Kesehatan[sunting | sunting sumber]


● Melawan Radikal Bebas
Daun kemangi sangat baik untuk melawan radikal bebas, karena memi­liki antioksidan yang
berupa flavonoid dan eugenol yang mempu mencegah pertumbu­han bakteri, virus dan jamur,
[7]
yang sangat baik untuk mela­wan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

● Membantu Pertumbuhan Tulang


Daun kemangi dapat membantu pertumbuhan tu­lang. Hal ini disebabkan karena daun kemangi
memiliki kandungan kalsium dan fosfor, yang memiliki peran penting untuk mengatur
pembentukan dan pertumbuhan tulang. Selain itu, kandungan astenol dan boron dalam daun
kemangi berperan aktif dalam merangsang fungsi kerja dari hormon estrogen dan juga hormon
[7]
androgen, ser­ta mencegah pengeroposan tulang.

● Membantu Memperlancar Aliran Darah


Daun kemangi juga dapat berhasiat membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh, karena
mengandung magnesium yang dapat membantu merilekskan jantung dan juga pembuluh darah,
[7]
sehingga menjaga aliran darah untuk tetap lancar.

● Meningkatkan Kekebalan Tubuh


Daun ke­mangi memiliki kandungan betakaroten yang dapat meningkatkan respon antibodi,
sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Betakaroten juga dapat bermanfaat sebagai
sin­tesis protein, sehingga mendukung proses per­tumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel
yang rusak. Selain itu, khasiat daun kemangi dari kandungan betakaroten tersebut juga dapat
[7]
membantu untuk meningkatkan fungsi pengli­hatan.
Sambal kemangi

● Mem­bantu untuk Mencegah Kemandulan


Daun kemangi mengandung zat arginin yang dapat memperkuat daya hidup sperma sehingga
dapat mencegah kemandulan. Selain itu, daun kemangi juga mengandung zat eugenol dan
api­genin fenkhona yang dapat membantu mening­katkan kualitas ereksi dan mencegah ejakulasi
[7]
dini.

● Mengobati Panu
Daun kemangi dapat digunakan sebagai obat panu dengan cukup mudah. Caranya ambil
segenggam daun kemangi dan cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur
sirih dan selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Untuk hasil optimal
[7]
sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari.

● Mengo­bati Sariawan
Caranya dengan ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga bersih. Selanjutnya
kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit. Setelah halus, telah daun kemangi
tersebut dan langsung minum air hangat. Un­tuk hasil maksimal, lakukan maksimal 3 kali dalam
[7]
sehari.

● Menghilangkan Mual dan Menghalau Flu


Daun kemangi juga bermanfaat untuk melawan penyakit flu dan mual. Caranya yaitu pertama
keringkan daun kemangi dan kemudian seduh layaknya teh. Minum air teh kemangi tersebut dua
[7]
kali dalam sehari.

● Meng­hilangkan Bau Mulut dan Bau Amis Saat Haid


Ambil daun kemangi, biji serta akarnya. Bersihkan dan kemudian seduh dengan air panas.
Seduhan tersebut bisa ditambahkan dengan gula merah atau madu. Minum air tersebut setiap
[7]
pagi sebelum beraktifitas. Selain itu, daun kemangi juga bermanfaat untuk menghilangkan bau
amis saat perempuan haid. Caranya dengan mencampurkan daun kemangi dengan tanaman
herbal lainnya. Resepnya yaitu daun kemangi 30 gr, temulawak 30 gr serta daun sirih 5 lembar.
Rebus semua bahan yang telah dicuci bersih dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc. 1 resep
[3]
untuk dua gelas, diminum 2 kali sehari ketika haid.

Pucuk Kemangi

● Meredakan Perut Kem­bung


Caranya, rebus daun kemangi dengan bawang merah yang kemudian dicampur dengan minyak
[7]
kelapa. Segera dioles­kan ramuan tersebut pada perut yang dirasa kembung.

Alternatif Kegunaan[sunting | sunting sumber]


● Alternatif Pembuatan Handsanitizier
Minyak atsiri yang berasal dari daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri S. aureus dan E. coli
dengan konsentrasi bunuh minimal 0,5%v/v dan 0,25%v/v. Sehingga handsanitizer yang memiliki
kandungan daun kemangi efektif dalam membunuh bakteri terutama S. aureus dan E. coli di
tangan, sehingga dapat menurunkan prevalensi penyakit pencer­naan. Selain itu, penelitian lain
menyebutkan bahwa ekstrak ethanol dari daun kemangi mempunyai daya anti bakteri terhadap
sembilan species termasuk dari genus Acinetobacter, Bacillus, and Micrococcus. Sedangkan
ekstrak methanol dan hexanol dari daun kemangi menunjukkan adanya aktivitas anti bakteri
terhadap tiga belas species dari tujuh genus termasuk Acinetobacter, Bacillus, Brucella,
Eschericia, Micrococcus, dan Staphylococcus dan efek anticandida terhadap Candida
[7]
albicans. Selain manfaat dari segi kegunaannya yang aman dan ramah lingkungan ini,
handsanitizier berbahan dasar daun kemangi juga bernilai ekonomis, karena harga bahan baku
[7]
yang terjangkau serta ketersediaan yang melimpah.

● Alternatif Obat Antibakteri untuk Staphylococcus Aureus


Penelitian penggunaan ekstrak daun kemangi terbukti berpengaruh terhadap penurunan jumlah
[6]
bakteri Staphylococcus Aureus, mikroorganisme dalam rongga mulut yang bersifat patogen.
Minyak atsiri pada daun kemangi memberikan aroma yang khas. Minyak ini diketahui
mengandung metil sinamat, sitral, dan kamfer. Sitral merupakan campuran dari dua komponen
[8]
asiklik geranial (A sitral atau citral trans) dan netral (cis citral atau cital B).
Senyawa turunan hidrokarbon atau fenol dari minyak atsiri yang berasal dari daun kemangi
memiliki daya antibakteri yang kuat yang terdiri dari 1,8-cineole, ß-bisabolene, methyl eugenol.
Ketiga bahan tersebut memiliki sifat larut terhadap etanol dan dapat menyebabkan kerusakan
membran sel bakteri. Membran sel ini berfungsi untuk permeabilitas selektif dan proses
transporaktif sehingga mampu menjaga komposisi internal dalam bakteri. Apabila membran sel
tersebut rusak maka dapat mengakibat kematian bakteri, karena protein dan lipid dalam bakteri
[8]
akan keluar dan bahan makanan untuk menghasilkan energi tidak dapat masuk.
[6]
Proses pembuatan ekstrak daun kemangi dapat menggunakan metode maserasi, yaitu metode
ektraksi dengan proses perendaman bahan yang akan diekstraksi dengan pelarut yang sesuai
dengan senyawa aktif yang akan diambil. Metode ini dapat menggunakan pemanasan rendah
[9]
atau tanpa menggunakan proses pemanasan. Daun kemangi sebanyak 1 kg, dicuci lalu
dikeringkan dalam temperatur ruangan hingga kering. Kemudian, dihaluskan dengan blender
sehingga diperoleh serbuk simplisia. Serbuk simplisia 100 g dimasukkan ke dalam maserator
(wadah bertutup), lalu ditambahkan 2 L etanol 96%, diaduk-aduk dan diamkan selama 24 jam
sambil sesekali diaduk. Kemudian disaring menggunakan kertas saring dan kapas sehingga
didapatkan maserat. Sisa simplisia dimasukkan kembali dalam maserator lalu tambahkan 1 L
etanol 96%, dan di ulangi kembali. Campurkan kedua maserat dan uapkan etanol 96% dengan
o
menggunakan waterbath dengan temperatur 90 C sehingga dihasilkan ekstrak kental daun
kemangi sebanyak 20 g. Setelah itu, dilakukan pengenceran dengan menggunakan pelarut
dimethylsulfoxide (DMSO)untuk mendapatkan ekstrak daun kemangi yang berkonsentrasi 50%,
[6]
25%, 12,5%, 6,25%.
Hasil dari penelitian ini terbukti konsentrasi 50% merupakan kadar bunuh minimum (KBM) untuk
strain murni bakteri Staphylococcus aureus, dan kadar hambat minimum (KHM) untuk isolat
klinik Staphylococcus aureus. Konsentrasi 25% hanya didapati kadar hambat minimum (KHM)
[6]
untuk strain murni Staphylococcus aureus.

● Alternatif obat Skabisida Tungau Sarcoptes scabiei


Daun kemangi dapat digunakan sebagai skabisida, baik berbentuk salep maupun spray. Namun
[10]
penelitian menunjukkan bahwa bentuk salep lebih efektif dibandingkan bentuk spray.
Senyawa aktif lainnya yaitu methyl clavical yang termasuk kedalam kelompok ether. Senyawa
methyl clavical juga memiliki efek anastetikum. Seperti halnya contoh kelompok ether yang lain,
diperkirakan methyl clavical bekerja dengan cara mengganggu kerja susunan syaraf tungau.
Semakin tinggi ekstrak daun kemangi yang digunakan maka semakin tinggi zat bioaktif didalam
[11]
kemangi yang bekerja mempengaruhi proses rontoknya kutikula dari tungau.
Aktivitas biologi minyak atsiri terhadap serangga dapat bersifat mengurangi nafsu makan
(antifeedant), menolak (repellent), menurunkan fertilitas, menarik (attractant), racun kontak
(toxic), menghambat peletakan telur (ovipotion deterrent), racun pernafasan (fumigant),
[12]
menghambat pertumbuhan, serta sebagai anti serangga vektor.
Bibit Kemangi yang akan ditanam di lahan

Persebaran dan habitat[sunting | sunting sumber]


Spesies ini banyak terdapat di Asia dan Amerika. Di Pulau Jawa, kemangi/surawung ditanam di
[2]
kebun-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, di lapangan, dan di huma-huma.
Umumnya ditanam sebagai tanaman yang dibudidayakan. Walapun demikian, hasil tumbuhan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Asalnya belum diketahui secara pasti. Tumbuhan ini
dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 500 mdpl. Perkembangbiakan
[2]
tumbuhan ini dapat dilakukan dengan biji.

Anda mungkin juga menyukai