Anda di halaman 1dari 25

REFERENSI 1

Dasar C Arduino
Semua bahasa perograman  terdiri dari

1. ekspresi,
2. statemen,
3. blok statemen
4. blok fungsi

Ekspresi  adalah kombinasi operand dan operator  contoh  2+3 ,  X > Y   dst…    2,3,X dan Y
adalah operand  sedangkan  + dan > adalah operator .Statemen adalah  instruksi lengkap dalam
bahasa C diakhiri dgn tanda  ;  (titik koma)   contoh :  A= 2+3;

Statemen dan ekspresi C arduino  indentik dengan ANSI-C , Struktur Program C Arduino
minimal terdiri dari dua fungsi yaitu setup() dan loop().

Fungsi setup() dijalankan pertama  kali  setiap board  arduino dihidupkan  sedangkan fungsi
loop() dijalankan terus menerus selama board arduino hidup.  Pada program  standar C ANSI
fungsi yg pertama dijalankan adalah fungsi main()  pada C arduino  adalah fungsi setup().

berikut ini struktur minimal C Arduino :

//setup digunakan untuk inisialisasi variable, mode pin dll


void setup()
{
statement
}

void loop()
{
statement
}

contoh program

// Pin 13  dihubungkan ke  LED pada kebanyakan  Arduino board.


// pin 13 diberi nama led:
int led = 13;

//  setup routine dijalankan sekali saat  arduino direset :


void setup() {
// inisialisasi  pin  digital  13  sbg  output.
pinMode(led, OUTPUT);
}

// loop  melakukan elsekusi berulang:


void loop() {
digitalWrite(led, HIGH); //LED on
delay(1000);
digitalWrite(led, LOW); // LED off
delay(1000);
}

VARIABLE DAN KONSTANTA


Variabel adalah memori penyimpanan data yang nilainya dapat diubah-ubah. variable disimpan
di RAM
Konstanta adalah memori penyimpanan data yang nilainya tidak dapat diubah setelah program di
compile. Konstanta disimpan di memory program.

VARIABLE SCOPE
Variable dan  konstanta  global  dapat diakses di seluruh bagian program.Variable  dan konstanta
lokal  hanya dapat diakses didalam fungsi tempat dideklarasikannya.

Type Data 
Arduino C mendukung sebagian besar tipe data ANSI C dengan beberapa pengecualian. Variabel
adalah sebuah atau beberapa  lokasi  memori yang  diberi nama. Ketika anda mendefinisikan
variabel Anda juga harus memberitahu compiler jenis data variable tsb.Tipe data dari variabel
penting karena untuk menentukan berapa banyak byte memori yg disediakan untuk variabel itu,
dan jenis data yang dapat disimpan dalam variabel.  

REFERENSI 2

Pemrograman Bahasa C Pada Arduino

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya program Arduino sendiri menggunakan bahasa C.
walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
seperti pascal, basic, cobol, dan lainnya. Walaupun demikian, sebagian besar dari paraprogramer
profesional masih tetap memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul, berikut alasan-
alasannya :

1. Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti dapat
menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem operasi, pengolah
gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator bahasa pemrograman
baru.
2. Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di beberapa sistem
operasi yang berbeda. Sebagai contoh program yang kita tulis dalam sistem operasi
windows dapat kita kompilasi didalam sistem operasi linux dengan sedikit ataupun tanpa
perubahan sama sekali.
3. Bahasa C merupakan bahasa yang sangat populer dan banyak digunakan oleh programer
berpengalaman sehingga kemungkinan besar library pemrograman telah banyak
disediakan oelh pihak luar/lain dan dapat diperoleh dengan mudah.
4. Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas rutin-rutin
tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi tersebut dapat
digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya tanpa harus menulis
ulang implementasinya.
5. Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga mudah
untuk melakukan interface (pembuatan program antar muka) ke perangkat keras.

Struktur penulisan program dalam bahasa C harus memiliki fungsi utama, yang bernama main().
Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat proses eksekusi program. Artinya
apabila kita mempunyai fungsi lain selain fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan
dipanggil pada saat digunakan.
         Oleh karena itu bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapakan konsep runtutan
(program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara berurutan), maka apabila kita
menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut dibawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan
bagian prototipe (prototype), hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada
kompiler daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun apabila kita menuliskan
fungsi-fungsi lain tersebut diatas atau sebelum fungsi utama, maka kita tidak perlu lagi untuk
menuliskan bagian prototipe diatas.

         Selain itu juga dalam bahasa C kita akan mengenal file header, biasa ditulis dengan ekstensi
h(*.h), adalah file bantuan yang yang digunakan untuk menyimpan daftar-daftar fungsi yang
akan digunakan dalam program. Bagi anda yang sebelumnya pernah mempelajari bahasa pascal,
file header ini serupa dengan unit. Dalam bahasa C, file header standar yang untuk proses
input/output adalah <stdio.h>.

         Perlu sekali untuk diperhatikan bahwa apabila kita menggunakan file header yang telah
disediakan oleh kompilator, maka kita harus menuliskannya didalam tanda‘<’ dan ‘>’ (misalnya
<stdio.h>). Namun apabila menggunakan file header yang kita buat sendiri, maka file tersebut
ditulis diantara tanda “ dan ” (misalnya “cobaheader.h”). perbedaan antara keduanya terletak
pada saat pencerian file tersebut. Apabila kita menggunakan tanda <>, maka file tersebut
dianggap berada pada direktori deafault yang telah ditentukan oleh kompilator. Sedangkan
apabila kita menggunakan tanda “”, maka file header dapat kita dapat tentukan sendiri lokasinya.

referensi I

ADC(AnalogToDigitalConverter)
KONVERTER
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang
menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar
pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi
mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan
sebuah komputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan
konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga ada
keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital.
KONVERTERADC
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode
digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan
rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor
yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat,
aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling
dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog
dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS).

Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8
bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255
(2n –1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian
nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila
tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi,
jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital
sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
signal=(sample/max_value)*reference_voltage

=(153/255)*5
= 3 Volts

referensi II ADC
ADC (Analog To Digital Converter)
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk
mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To
Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip
IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog
oleh sistem digital.

Converter
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang
menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar
pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi
mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan
sebuah komputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan
konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga ada
keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital.

ADC (Analog to Digital Convertion)


Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital.
ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang
kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran
dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).

ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling
dan resolusi. Komparator ADC
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti
(biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada
gambar dibawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high)
atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem
pemroses digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan
digital ke analog yang akan didiskusikan nanti.

Gambar diatas memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai fungsi
tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah opamp yang memberikan
output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk
TTL 1 dan 0). Komparator komersil didesain untuk memiliki level logika yang dperlukan pada
bagian outputnya.

Jenis-Jenis ADC (Analog to Digital Converter)

ADC Simultan
ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel
converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital
diberikan secara simultan pada sisi + pada komparator tersebut,
dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter.
Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka output komparator adalah high,
sebaliknya akan memberikan output low.

referensi 1

Sensor suhu LM35


Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran
panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek
tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang
dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi
gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital. Sensor
Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser. Sensor suhu terdapat beberapa jenis diataranya sensor
PTC, NTC, LM35.

Pengertian Sensor Suhu LM35


Sensor LM35 adalah salah satu jenis sensor pendeteksi suhu yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor LM35 adalah sensor suhu yang
terkemas dalam bentuk IC (Integrated Circuit) yang diproduksi oleh National Semiconductor dan
sekarang di ambil alih oleh Texas Instrument. LM (Linear Monolithic) merupakan kode awal yang khusus
diproduksi oleh Texas Instrument. Sensor LM35 mempunyai koefisien sebesar 10 mV/°C yang berarti
bahwa setiap kenaikan suhu 1°C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV. Berikut bentuk
sensor LM35 dan Konstruksi LM35
Pada Gambar 1, sensor LM35 mempunyai 3 kaki, berikut fungsi dari masing-masing kaki

 Kaki 1 V (+) berfungsi sebagai sumber tegangan operasi sensor LM35 pada umumnya
mulai dari 4 V sampai 30 V. 
 Kaki 2 Vout atau tengah berfungsi sebagai tegangan luaran. Setiap 1 oC sama dengan 10
mV. 
 Kaki 3 V (-) adalah sumber tegangan ground (GND).
Untuk mengetahui posisi polaritas kaki V(+), Vout, dan V(-) dapat dilihat dari tampak bawah,
depan, atau belakang pada sensor LM35. Tampak dari bawah sensor LM35 mulai dari kaki 1
paling kiri adalah V (+), kaki 2 tengah adalah tegangan luaran (Vout), kaki 3 paling kanan adalah
V (-). Tampak dari depan biasanya terdapat kode atau bertuliskan “LM35”. Posisi kaki-kaki
sensor LM35 sama dengan tampak bawah. Tampak dari belakang posisi kaki-kaki sensor LM35,
kebalikan dari tampak depan.
 Prinsip Kerja Sensor LM35

Sensor LM35 aktif jika kaki pertama diberi tegangan + dan kaki ketiga diberi tegangan -. Berikut
penjabaran prinsip kerja sensor LM35

 Tegangan luaran (Vout) sensor LM35 akan mendeteksi suhu normal di sekitar sensor tersebut =
25 oC = 0,25 V (250 mV) 

 Jika berada pada kondisi suhu panas maka tegangan luaran mulamula 0,25 V (250 mV) akan
bertambah sampai 100 oC = 1 V. (1000 mV)

 Sedangkan jika sensor LM35 dibiarkan tanpa pemanas maka akan kembali mendeteksi suhu di
sekitar sensor tersebut dan tegangan luaran mulai dari 1 V (1000 mV) akan berkurang sampai
0,25 V (250 mV). 
Karakteristik Sensor LM35

Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal
yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C. Setara dengan 1 V (1000 mV ). Berikut
ini adalah karakteristik dari sensor LM35.Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier
antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
 Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25ºC

 Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara 0ºC sampai 100ºC. 

 Bekerja pada tegangan 4 sampai 30V. 

 Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA. 

 Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,8 ºC pada udara di
sekitar. 

 Memiliki impedansi luaran yang rendah yaitu 0,1 Ω untuk beban 1 mA. 

 Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC. 

REFERENSI 2

Sensor LM35
Sensor LM35 merupakan salah satu jenis transduser input yang mengubah besaran suhu ke besaran listrik.
Sensor yang diproduksi oleh National Semiconductor ini, memiliki besaran listrik yaitu berupa sebuah
tegangan. Jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain LM35 mempunyai keakuratan yang tinggi dan
memiliki sifat linieritas yang tinggi. Sensor ini memiliki impedansi yang rendah sehingga dapat langsung
dihubungkan dengan rangkaian yang lain (Utama, 2016).

Gambar 3.1 memperlihatkan bahwa maksimum eror adalah 1.5°C. Eror maksimum ini hanya terjadi
ketika suhu -50°C dan 150°C. Sedangkaneror typical mendekati 0°C.Dari grafik pada Gambar 2 terlihat
bahwa LM35 memiliki beberapa varian tertentu (Utama, 2016).
Varian dari LM35 adalah sebagai berikut:
1. LM35 dan LM35A memiliki range pengukuran temperatur - 55°C hingga +150°C.
2. LM35C dan LM35CA memiliki range pengukuran temperatur - 40°C hingga +110°C
3. LM35D memiliki range pengukuran temperatur 0°C hingga +100°C
Kelebihan dan Kekurangan Sensor LM35
Sensor LM35 ini memiliki beberapa kelebihan yaitu sebagai berikut (Shatomedia, 2008):
1. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC
2. Low self-heating, sebesar 0.08 oC
3. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V
4. Rangkaian tidak rumit
5. Tidak memerlukan pengkondisian sinyal
Sedangkan kekurangan sensor suhu LM35 adalah membutuhkan
tegangan unuk dapat beroperasi.

REFERENSI 1
Sensor Cahaya (LDR)
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengetahui magnitude tertentu. Sensor
merupakan jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis,
magnetis,panas,sinar dan kimia menjadi tegangan danarus listrik. Sensor memegang peranan
penting dalam mengendalikan proses pabrikasi modern. (Petruzella, 2001 : 157)
Sensor yang sering digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik salah satunya adalah sensor
cahaya (LDR). Sensor cahaya adalah alat yang digunakan dalam bidang elektronika yang
berfungsi untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Nilai resistansi
LDR akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Jika LDR tidak
terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi besar (sekitar 10MΩ) dan jika terkena cahaya
nilai tahanan akan menjadi kecil (sekitar 1kΩ). (Novianty,Lubis,&Tony, 2012 : 1).
Cara kerja dari sensor ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron, umumnya satu
foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor ini mempunyai kegunaan yang sangat luas
salah satu yaitu sebagai pendeteksi cahaya pada tirai otomatis. Beberapa komponen yang
biasanya digunakan dalam rangkaian sensor cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor),
Photodiode, dan Photo Transistor

gambar sensor cahaya


Salah satu komponen yang menggunakan sensor adalah LDR (Light Dependent Resistor), adalah
suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan
intensitas cahaya, resistensi dari LDR akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Pada dasarnya komponen ini merupakan suatu resistor yang memiliki nilai
hambatan bergantung pada jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan sensor tersebut. LDR
dapat dibuat dari semikonduktor beresistensi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika
cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh
semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita
konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan dan pasangan lubangnya akanmengalirkan listrik,
sehingga menurunkan resistansinya.

REFERENSI 2

Pengertian Sensor Cahaya

Pengertian sensor cahaya adalah perangkat elektronika yang dapat memberikan perubahan
besaran muatan elektrik ketika terjadi perubahan intensitas cahaya yang diterima dan
mengubahnya menjadi besaran  listrik
Secara umum, sensor terkait dengan fungsi dan kerja yang mampu mendeteksi sesuatu.
Misalnya, hewan seperti ular menggunakan lidah untuk mengetahui mangsa. Dengan prinsip
yang sama, sensor tertentu dibuat berdasarkan suhu dan panas.
Cahaya mampu mempengaruhi komponen elektronika tertentu sehingga dimanfaatkan untuk
membuat alat sensor. Misalnya, Anda melihat lampu taman atau jalan tanpa kabel tetapi dapat
menyala secara otomatis.
Lampu tersebut menggunakan solar cell sebagai baterai lalu sensor cahaya untuk mendeteksi
kondisi siang dan malam. Contoh penggunaan sensor cahaya dalam kehidupan sehari-hari bisa
kita lihat pada lampu otomatis penerangan jalan dan juga perangkat penerima sinyal remote
televisi.
Berdasarkan jenisnya, sensor cahaya terbagi menjadi dua, yakni Fotovoltaic (Solar Cell/Fotocell)
yang berfungsi untuk mengubah cahaya matahari yang diterima menjadi arus listrik DC. Yang
kedua adalah Fotoconductiv yang berfungsi sebagai pengubah intensitas cahaya menjadi
perubahan konduktivitas.
Komponen Sensor Cahaya

Daftar berikut ini menunjukkan beberapa komponen sensor cahaya yang sering dipakai pada
rangkaian elektronika.

 LDR

LDR adalah light dependent resistor yang bekerja berdasarkan cahaya. Sesuai dengan namanya,
ini merupakan tipe resistor dengan nilai resistansi akan berubah ketika terkena cahaya. Saat
nilainya naik, arus listrik akan menghindar dan lampu tidak menyala. Penerapannya dapat
menggunakan pola seri atau paralel sesuai kebutuhan.

 Photo diode

Komponen lain sensor cahaya adalah photo diode. Ini merupakan tipe diode yang menggunakan
cahaya untuk mengaktifkan listrik. Saat terpapar cahaya, komponen ini akan bekerja atau
sebaliknya dibuat menjadi tidak aktif.

 Photo transistor

Komponen lain adalah photo transistor yang menggunakan tambahan resistensi cahaya. Ini
merupakan alat yang memungkinkan proses sensor lebih efisien. Cara kerja dan penerapan mirip
resistor dan dioda.
Prinsip Kerja Sensor Cahaya

Gambar Prinsip Kerja Sensor Cahaya

Prinsip kerja sensor cahaya juga di klasifikasikan menjadi dua yakni berdasarkan tipe dan
komponennya. Sensor pasif seperti LDR akan menerima cahaya lalu mengurangi atau
meningkatkan resistensi. Selanjutnya, arus listrik segera mengalir atau terputus yang nanti
disambung ke lampu atau alarm.

Sensor yang kedua mampu mengerjakan fungsi aktif misalnya solar cell. Setelah terpapar
cahaya, alat ini justru mengubah cahaya ke energi lain yang lebih berguna. Alat seperti kamera
juga menggunakan jenis sensor dimana mampu menangkap gambar dan mencetaknya.

Sebuah sensor cahaya ldr umumnya terbuat dari cakram semikonduktor yang memiliki 2 buah
elektroda pada permukaannya. Saat intensitas cahaya rendah (gelap), material tersebut akan
menghasilkan elektron dengan jumlah yang kecil sehingga hanya sedikit elektron yang nantinya
akan mengangkut muatan listrik.

Jadi pada saat keadaan gelap atau intensitas cahaya rendah, maka sensor cahaya akan menjadi
konduktor yang buruk karena memiliki resistansi yang besar pada saat intensitas cahaya rendah
(gelap).

Sedangkan pada kondisi intensitas cahaya tinggi (terang), material yang ada pada permukaan
sensor cahaya mampu menghasilkan lebih banyak elektron yang lepas dari atom yang nantinya
akan lebih banyak elektron yang mengangkut muatan listrik.

Jadi pada saat intensitas cahaya tinggi (kondisi siang), sensor cahaya akan berperan sebagai
konduktor yang baik, dimana saat kondisi terang sensor ini akan mempunyai resistansi yang
kecil dibandingkan saat kondisi gelap.

REFERENSI I
Sensor Mekanik (Mechanics Sensor) merupakan sensor atau transduser yang digunakan untuk
mengetahui, mengukur atau mendeteksi nilai perubahan atau gerakan mekanis dari suatu objek.
Pada artikel “Pengertian Dan Jenis Sensor Mekanik (Mechanics Sensor)” ini akan diuraikan
tentang pengertian dari jenis-jenis Sensor Mekanik (Mechanics Sensor) yang dapat ditemui
dalam dunia industri dan kegiatan sehari-hari. Pergerakkan mekanis adalah tindakan yang paling
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti perpindahan suatu benda dari suatu posisi
ke posisi lain, kecepatan mobil di jalan raya, dongrak mobil yang dapat mengangkat mobil
seberat 10 ton, debit air didalam pipa pesat, tinggi permukaan air dalam tanki. Semua gerak
mekanis tersebut pada intinya hanya terdiri dari tiga macam, yaitu gerak lurus, gerak melingkar
dan gerak memuntir. Gerak mekanis disebabkan oleh adanya gaya aksi yang dapat menimbulkan
gaya reaksi. Banyak cara dilakukan untuk mengetahui atau mengukur gerak mekanis misalnya
mengukur jarak atau posisi dengan 30 meter, mengukur kecepatan dengan tachometer, mengukur
debit air dengan rotameter dsb.

Pengertian Dan Jenis Sensor Mekanik

(Mechanics Sensor),Sensor Mekanik (Mechanics Sensor),Pergerakkan mekanis,jenis sensor


mekanis,Sensor Mekanik,Sensor Posisi,Sensor Kecepatan (Motion Sensor),Sensor Tekanan
(Presure Sensor),Transduser tekanan dan gaya (load cell),Sensor tekanan dengan diafragma
reliable,Sensor Aliran Fluida (Flow Sensor),Sensor Level,teori sensor mekanik,definisi sensor
mekanik,harga sensor mekanik,jual sensor mekanik,pengertian sensor mekanik,fungsi sensor
mekanik,manfaat sensor mekanik,menggunakan sensor mekanik,cara pasang sensor
mekanik,aplikasi sensor mekanik,penggunaan sensor mekanik,seting sensor mekanik,manfaat
sensor mekanik,jenis sensor mekanik,bagian sensor mekanik Tetapi jika ditemui gerakan
mekanis yang berada dalam suatu sistem yang kompleks maka diperlukan sebuah sensor untuk
mendeteksi atau mengimformasikan nilai yang akan diukur. Berikut akan dijabarkan beberapa
jenis sensor mekanis yang sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
REFERENSI 2

Pengertian Sensor Mekanik – Sensor mekanik merupakan sensor yang digunakan untuk
mengubah besaran mekanik menjadi besaran listrik. Pada sensor mekanik, keluaran sensor
berubah sesuai perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan), linier maupun rotasi. Fungsi
sensor mekanik bermacam-macam, antara lain untuk mengukur panjang, luas, aliran masaa,
gaya, torsi, tekanan, kecepatan, percepatan, dan panjang gelombang akustik. Contoh sensor
mekanik adalah potensiometer dan strain gauge.

1. Potensiometer
Pengertian potensiometer merupakan salah satu jenis sensor mekanik yang digunakan untuk
mengukur pergeseran. Potensiometer disusun menggunakan tiga buah channel. Jika ketiga
channel digunakan, potensiometer berfungsi sebagai rangkaian divider (rangkaian pembagi
tegangan). Namun jika hanya menggunakan dua buah channel, potensiometer berfungsi sebagai
hambatan geser. Adapun bentuk potensiometer ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar Potensiometer

2. Strain Gauge
Pengertian strain gauge merupakan salav satu jenis sensor mekanik yang digunakan untuk
mengukur tegangan (stress) atau tegangan (strain). Output strain gauge adalah perubahan
hambatan yang kemudian dikondisikan menggunakan rangkaian divider atau rangkaian jembatan
wheatstone. Strain gauge digunakan dengan cara menempelkan pada bagian benda yang akan
diukur tegangan atau regangannya. Adapun bentuk Strain Gauge ditunjukkan pada
gambardibawah ini.

Gambar Strain Gauge


REFERENSI 1

Pengertian Sensor Proximity (Sensor Jarak)

Sensor proximity adalah sensor yang dapat mendeteksi objek ketika objek mendekati dalam
batas deteksi sensor. Sensor jarak digunakan dalam berbagai aspek pembuatan untuk mendeteksi
pendekatan benda logam. Dalam materik ini kita akan membahas tentang Pengertian Sensor
Proximity Induktif Dan Kapasitif.

Sensor Proximity Inductive & Capacitive

Inductive Proximity Sensor (Sensor Jarak Induktif)

Sensor induktif adalah sensor jarak elektronik yang mendeteksi benda logam tanpa
menyentuhnya. Ketika jarak pendeteksian adalah 5mm atau kurang dari 1 inci dan aplikasi
membutuhkan penginderaan logam, inductive proximity (IP) memberikan solusi yang
dibutuhkan.

Prinsip Kerja Sensor Proximity Induktif

Sensor Proximity Induktif beroperasi di bawah prinsip listrik yaitu induktansi. Induktansi
adalah fenomena di mana arus yang berfluktuasi, yang menurut definisi memiliki komponen
magnetik, menginduksi gaya gerak listrik (ggl) dalam objek target. Dalam desain sirkuit,
seseorang mengukur induktansi ini dalam H (henrys). Untuk memperkuat efek induktansi
perangkat, sensor memutar kawat menjadi koil ketat dan mengalirkan arus melalui itu.
Prinsip Kerja Komponen Sensor Proximity Induktif

Sensor proximity induktif memiliki empat komponen utama yaitu coil, oscillator, trigger circuit,
dan an output. Oscillator adalah rangkaian tuned kapasitif induktif yang menciptakan frekuensi
radio. Medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh osilator dipancarkan koil jauh dari
permukaan sensor. Rangkaian memiliki feedback yang cukup untuk menjaga oscillator tetap
berjalan. Ketika sebuah target logam mengenai bidang/field, pusaran arus bersirkulasi. Ini
menyebabkan beban pada sensor, mengurangi amplitudo medan elektromagnetik. Ketika target
mendekati sensor, pusaran arus meningkat, meningkatkan beban pada oscillator dan semakin
mengurangi medan amplitudo. Sirkuit pemicu memonitor amplitudo osilator dan pada tingkat
yang telah ditentukan mengubah status output sensor dari kondisi normal (On atau Off). Ketika
target bergerak menjauh dari sensor, amplitudo osilator meningkat. Pada tingkat yang telah
ditentukan, pemicu mengubah status output sensor kembali ke kondisi normal (On atau Off).

Kelebihan Dan Kekurangan Sensor Proximity Induktif

Kelebihan Sensor Proximity Induktif

 Sangat akurat untuk teknologi lain.


 Memiliki tingkat switching yang tinggi.
 Dapat bekerja dalam kondisi lingkungan yang keras.
 Hanya dapat mendeteksi target logam.
 Jangkauan operasi mungkin terbatas

Capacitive Proximity Sensor (Sensor Jarak Kapasitif)

Capacitive Proximity Sensor dapat digunakan untuk mendeteksi target logam dan juga non
logam seperti kertas, kayu, plastik, kaca, kayu, bubuk, dan cairan.etc tanpa kontak fisik.
Capacitive Proximity Sensor merasakan objek “target” karena kemampuan target untuk diisi
listrik. Karena bahkan non-konduktor dapat menahan muatan, ini berarti hampir semua objek
dapat dideteksi dengan sensor jenis ini.
Prinsip Kerja Sensor Proximity Kapasitif

Sensor proximity kapasitif bekerja berdasarkan prinsip kapasitor. Sensor proximity kapasitif
mendeteksi perubahan kapasitansi antara objek penginderaan dan Sensor. Jumlah kapasitansi
bervariasi tergantung pada ukuran dan jarak objek penginderaan.

Prinsip Kerja Komponen Sensor Proximity Kapasitif

Komponen utama dari sensor proximity kapasitif adalah plate, oscillator, threshold detector dan
output circuit.

Plate di dalam sensor bertindak sebagai satu plate kapasitor dan target bertindak sebagai plate
lain dan air bertindak sebagai dielektrik antara plate. Ketika objek mendekati plate kapasitor,
kapasitansi meningkat dan saat objek bergerak menjauh, kapasitansi berkurang. Rangkaian
detektor memeriksa output amplitudo dari osilator dan berdasarkan itu output akan beralih.
Sensor kapasitif dapat mendeteksi target yang konstanta dielektriknya lebih dari udara.
Perubahan dalam kapasitas yang dihasilkan antara kedua kutub ini terdeteksi.
Kelebihan Dan Kekurangan Sensor Proximity Kapasitif

Kelebihan Sensor Proximity Kapasitif

 Sensor ini dapat mendeteksi target logam dan non logam.


 Stabilitas yang baik
 High Speed
 Resolusi Bagus
 Sensor kapasitif baik dalam hal penggunaan daya
 Low cost

Kekurangan Sensor Proximity Kapasitif

 Mereka dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban


 Bisa dipicu oleh debu, kelembaban, dll.
 Peka terhadap kebisingan
 Linearitas tidak baik
 Sensor jarak kapasitif tidak seakurat dibandingkan dengan induktif

REFERENSI 2

Prinsip Kerja Sensor Proximity Kapasitif

Sensor mengalirkan tegangan ke beban saat mendeteksi adanya objek


Cara kerja sensor kapasitif ini bekerja seperti saklar pada umumnya. Untuk dapat bekerja, Sensor
kapasitif membutuhkan sumber tegangan V(+) dan V(-) (10-30VDC). Ketika ada objek yang
mendetekati permukaan sensor kapasitif hingga jarak 0mm – 8mm, LED indikator menyala dan
sensor kapasitif akan menghasilkan tegangan di Vout.

Tidak ada tegangan ke beban ketika objek berada di luar jangkauan sensor

Namun ketika objek berada di luar jangkauan permukaan pendeteksian sensor kapasitif (>8mm),
LED indikator mati dan tidak akan ada tegangan di Vout.

Prinsip Deteksi Sensor Proximity Induktif


Sensor Kedekatan Induktif mendeteksi kehilangan magnetik karena arus eddy yang dihasilkan
pada permukaan konduktif oleh medan magnet eksternal. Medan magnet AC dihasilkan pada
koil deteksi, dan perubahan impedansi akibat arus eddy yang dihasilkan pada objek logam
terdeteksi.Metode lain termasuk Sensor pendeteksi Aluminium, yang mendeteksi komponen fase
dari frekuensi, dan Sensor Semua-logam, yang menggunakan koil yang berfungsi untuk
mendeteksi hanya komponen yang berubah dari impedans. Ada juga Pulse-response Sensor, yang
menghasilkan arus eddy dalam pulsa dan mendeteksi perubahan waktu dalam arus eddy dengan
tegangan yang diinduksi dalam koil.
REFERENSI 1

Pengertian sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan pantulan gelombang suara
untuk mendeteksi keberadaan sebuah objek tertentu yang ada di depannya.

Sensor jenis ini menggunakan bunyi ultrasonik 20.000 Hz ++ untuk mendapatkan jarak dan
waktu tertentu. Selain mengukur jarak, fungsi sensor ultrasonik juga mampu mendeteksi
keretakan dan tipe benda yang berhasil memantulkan sinyal.

Misalnya, sebuah logam diberikan ultrasonik dan hasilnya satu bagian sinyal dikembalikan
dengan baik. Kemungkinannya adalah area tertentu di logam tidak lagi memiliki permukaan
sempurna karena ada retak atau rusak.
Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Struktur unit
pemancar dan penerima. Frekuensi kerjanya pada  daerah  di  atas  gelombang  suara dari 40
KHz hingga 400 KHz.

Komponen Sensor Ultrasonik


Piezoelektrik
Rangkaian sensor ultrasonik sederhana tidak sulit untuk dibuat. Akan tetapi, Anda membutuhkan
komponen yang tepat lalu disambungkan agar saling terintegrasi. Bagian penting adalah
piezoelektrik yaitu semacam alat pengubah listrik ke bunyi. Ini merupakan sumber dari
gelombang ultrasonik yang nanti dipancarkan.
Pemancar atau Transmitter
Komponen berikutnya adalah pemancar atau transmitter yang berguna melanjutkan sinyal
gelombang bunyi yang sudah diproduksi. Alat ini dapat menyatu dengan komponen sebelumnya
atau dibuat terpisah. Selain bertugas sebagai pemancar, fungsi lain adalah repeater atau
menguatkan sinyal agar mampu menjangkau jarak lebih jauh.
Receiver
Ini merupakan bagian yang menerima sinyal  hasil pantulan. Ada sistem dimana transmitter dan
receiver berada di satu komponen.Penggunaannya lebih efisien tetapi jangkauan dan kapasitas
bunyi terbatas. Anda lebih baik membuat sensor dimana receiver dan transmitter diletakkan
terpisah sehingga mudah mengukur data.

REFERENSI 2

fungsi sensor ultrasonik

Fungsi dasar dari sensor ultrasonik adalah mengubah listrik menjadi mekanik yang mampu
memproduksi bunyi dengan frekuensi gelombang yang sudah ditentukan. Berikut 6 fungsi sensor
ultrasonik yang digunakan dalam berbagai bidang industri :

 Sebagai Radar & Navigator


Navigator dan radar sangat berguna di bidang militer dan transportasi. Militer juga memakai
sensor ini untuk deteksi keberadaan benda atau apapun yang berada di sekitar. Sensor tersebut
sebagai sumber data sebelum menjalankan misi.
Sistem Navigasi Robot
Robot tertentu misalnya detektor logam menggunakan sensor yang mampu memancarkan bunyi
ultrasonik. Fungsinya seperti radar dan kelelawar sehingga bergerak tanpa menabrak sesuatu
yang keras.
 Alat Pengukur Jarak dan Kedalaman
Sensor ultrasonik arduino sering dipakai untuk alat ukur jarak sederhana. Alat seperti ini tersedia
secara luas untuk beberapa kebutuhan dari level keseharian misalnya mengetahui kedalaman
sumur hingga proyek lebih kompleks.
 Alat Kedokteran & Kesehatan
Ultrasonografi atau USG merupakan alat di bidang kedokteran untuk mengecek kondisi dalam
tubuh terutama kehamilan. Cara kerjanya menggunakan prinsip sensor ultrasonik yaitu mengirim
gelombang secara live lalu membuat interpretasi hasil pantulan dalam bentuk video.
 Sistem Otomatis Industri
Sensor ultrasonik juga dipakai di industri yaitu mesin dan pabrik untuk mengolah sesuatu.
Keberadaan sensor ini sangat penting untuk kalibrasi dan memastikan tidak ada kendala.

 Bidang Pertambangan

Pertambangan seperti minyak juga menggunakan alat detektor berdasarkan sensor elektronik.
Alat ini juga berfungsi mengenali tipe logam. Saat memantulkan ke suatu permukaan benda,
hasil pantulan akan berbeda antara satu logam dan lainnya.

cara kerja sensor ultrasonik

Gambar Cara Kerja Sensor Ultrasonik


Pada dasarnya cara kerja sensor ultrasonik adalah mengubah besaran fisis (berupa bunyi)
menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Transmitter mengirimkan seberkas gelombang
ultrasonik, yang kemudian akan diukur waktu yang dibutuhkan hingga datangnya pantulan dari
objek tersebut.

Prinsip kerja sensor ultrasonik menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara
objek dengan sensor.Pengukuran jarak objek dengan sensor ini dapat dihitung dengan perkalian
antara kecepatan rambat dari gelombang suara ultrasonik pada media rambat dengan setengah
waktu yang digunakan sensor ultrasonik untuk memancarkan gelombang suara ultrasonik dari
rangkaian pemancar (Tx) menuju objek hingga diterima kembali oleh rangkaian penerima (Rx).

REFERENSI 1

Pengertian Motor Servo

Pengertian motor servo adalah perangkat elektromekanis yang dirancang menggunakan sistem
kontrol jenis loop tertutup (servo) sebagai penggerak dalam sebuah rangkaian yang
menghasilkan torsi dan kecepatan berdasarkan arus listrik dan tegangan yang diberikan. Motor
servo tersedia dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Istilah servo pertama kali digunakan
pada tahun 1859 oleh Joseph Facort, yang menerapkan mekanisme umpan balik untuk
membantu mengemudikan kapal dengan uap untuk mengendalikan kemudi.Motor ini diterapkan
pada banyak peralatan, mulai dari yang paling sederhana seperti mainan elektronik hingga yang
kompleks seperti mesin dalam industri.Motor Servo termasuk jenis motor listrik yang memakai
sistem jenis closed loop. Sistem ini dipakai untuk mengontrol kecepatan dan akselerasi pada
motor listrik menggunakan tingkat keakuratan yang cukup tinggi.Di samping itu, motor ini biasa
dipakai untuk melakukan perubahan energi listrik menjadi energi mekanik dengan interaksi dua
medan magnet yang permanen.Motor tersebut juga dapat didefiniskan sebagai sebuah aktuator
putar atau yang seiring disebut motor, di mana dirancang menggunakan sistem kontrol jenis loop
yang tertutup (servo). Dengan demikian, dapat disetting untuk menentukan serta memastikan
bagaimana posisi sudut poros output.Motor servo juga berperan sebagai perangkat yang memiliki
komponen berupa potensiometer, motor DC, rangkaian control, dan serangkaian gear.
Serangkaian gear tersebut melekat pada bagian poros dari motor DC.

REFERENSI 2
Fungsi Motor Servo :

1. Dalam Hal Umum

Secara umum, motor ini dimanfaatkan sebagai komponen pada aplikasi otomasi, robotika, pembuatan
semikonduktor, dan permesinan CNC. Beberapa komponen tersebut akan berfungsi dengan baik
ketika menggunakan motor ini.

2. Dalam Pengaturan Industri (Komersial)

Fungsi motor servo dalam hal ini dimanfaatkan sebagai pemantau posisi sekaligus mengontrol
kecepatan mesin. Dengan demikian, mesin-mesin yang ada dapat selalu berada dalam kendali
yang aman.

Komponen Motor Servo

1. Motor DC Kecil

Motor DC yang kecil memiliki dinamo yang berputar pada medan magnet. Dinamo tersebut
terbentuk dari kutub-kutub, yakni kutub utara serta selatan, di mana magnet nantinya akan
berganti lokasi. Apabila hal tersebut terjadi, maka alirannya berbalik guna merubah kutub-kutub
selatan dan utara dari dinamo.

2. Rangkaian Kontrol

Rangkaian kontrol merupakan sebuah rangkaian yang berguna untuk mengendalikan sebuah


peralatan ataupun mesin-mesin listrik. Rangkaian tersebut juga bisa dijelaskan sebagai
suatu rangkaian yang mana motor bisa dikendalikan secara sekaligus dan berurutan.

3. Commutator

Commutator yaitu komponen dalam konventer mekanik yang ada pada motor yang
berguna untuk menyelaraskan arah aliran listrik AC menuju DC. Dengan demikian, tetap
mengalir di arah yang sama walaupun lilitan medan berada dalam keadaan yang
berputar.Perlu diketahui, tegangan yang nantinya dihasilkan oleh motor atau merupakan
gelombang arus dengan arah bolak-balik. Kemudian, komutator tersebut yang akan
mengubah menjadi arus yang searah.

Anda mungkin juga menyukai