Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ADRIANUS OCTA

KELAS : TRANSPORTASI A

NRP : 202104004

 Tamin 2003 menjelaskan karakteristik parkir terdiri dari akumulasi parkir,

volume parkir, parking turn over, indeks parkir, durasi parkir, dan kapasitas

parkir. Data karakteristik parkir ini akan sangat diperlukan untuk melakukan

analisis kondisi operasional dan perancangan pengembangan lahan parkir.

 AKUMULASI DAN VOLUME PARKIR

Akumulasi parkir  adalah jumlah kendaraan yang sedang diparkir dalam suatu

tempat pada waktu tertentu. Data ini bisa memperlihatkan fluktuasi kendaraan

yang sedang parkir, dengan demikan jam puncak dan jam tidak puncak dapat

teridentifikasi.

 Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang telah diparkir pada suatu

tempat persatuan waktu (biasanya per hari). Dari data volume parkir bisa

didapatkan atau ditentukan hari puncak dalam satu minggu bahkan hari puncak

dalam satu bulan. Jika tarif yang dikenakan adalah sistem tetap maka

berdasarkan data volume parkir saja bisa dihitung pendapatan lahan parkir.
PARKING TURN OVER (PTO)

Parking Turn Over adalah laju pemakaian tempat parkir dalam periode waktu tertentu.

              

Parking Turn Over = (Jumlah kendaraan yang diparkir / Jumlah ruang atau tempat

parkir)
Contoh :

Jumlah / kapasitas suatu tempat parkir  adalah  200 kendaraan dan dari hasil

pengamatan dalam waktu 30 menit jumlah kendaraan yang telah diparkir (masuk pada

area parkir) terhitung sebesar  400 kendaraan. Maka PTO adalah sebesar  400/200 = 2.

Semakin besar PTO suatu tempat parkir, maka akan semakin besar pula keuntungan

yang diperoleh oleh pengelola tempat parkir tersebut. Durasi waktu parkir rata-rata dari

kendaraan yang pendek, akan menyebabkan nilai PTO yang besar.

Pemasukan  dana parkir = PTO x jumlah tempat parkir x tarif

Contoh :

Suatu tempat parkir mempunyai jumlah tempat / kapasitas parkir = 200 kendaraan. Dari

data survai yang masuk diketahui besarnya PTO selama 10 menit adalah

sebesar  2 (short term), sementara ditetapkan tarif parkir adalah sebesar  Rp 300,- (fixed

rate).

Dengan demikian dapat dihitung besarnya pemasukan dana sebesar:

2 x 200 x Rp 300,-  = Rp. 120.000,- / 10 menit  atau =  Rp 720.000,- / jam

Sehingga kapasitas parkir ini harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak

hanya didasarkan pada volume maksimum pada kondisi jam sibuk pada hari puncak

pula, namun juga harus memperhatikan dan menimbang keseluruhan perilaku kendaraan

baik durasi maupun akumulasi selama waktu tertentu. Apabila penentuan kapasitas
parkir didasarkan pada jam puncak maka lahan parkir akan mampu menampung

kendaraan pada jam puncak akan tetapi pada jam lain akan kosong sehingga sangat

tidak efektif dan efisien bila dilihat dari sudut investasi.

INDEKS PARKIR

Indeks parkir merupakan persentase dari akumulasi parkir pada selang waktu tertentu

dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan 100%. 

Contoh :

Sebagai contoh untuk on street parking: dalam satu kilometer (1000 m) panjang ruas

jalan  terdapat 60 kendaraan yang diparkir di badan jalan  dengan dengan panjang 200

meter, maka besarnya indeks parkir adalah : (200m / 1000m)x100% = 20%

DURASI PARKIR

Durasi parkir adalah angka yang menunjukkan berapa lama kendaraan diparkir.


Persentase Durasi Parkir dalam Interval Waktu tertentu

KAPASITAS PARKIR
Kapasitas parkir adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat dilayani oleh suatu

lahan parkir selama waktu pelayanan. Besar kecilnya kapasitas suatu lahan parkir  akan

sangat menentukan besarnya volume kendaraan yang dapat ditampung. Hal ini berarti

tingkat kapasitas sangat mempengaruhi dimensi lahan parkir tersebut.

Sehingga kapasitas parkir ini harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak

hanya didasarkan pada volume maksimum pada kondisi jam sibuk pada hari puncak
pula, namun juga harus memperhatikan dan menimbang keseluruhan perilaku kendaraan

baik durasi maupun akumulasi selama waktu tertentu. Apabila penentuan kapasitas

parkir didasarkan pada jam puncak maka lahan parkir akan mampu menampung

kendaraan pada jam puncak akan tetapi pada jam lain akan kosong sehingga sangat

tidak efektif dan efisien bila dilihat dari sudut investasi.

 Perputaran parkir atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai parking

turnover adalah suatu angka berapa kali berganti kendaraan yang parkir dalam

satu satuan waktu tertentu, biasanya dalam satu hari.

 Jenis Parkir :

1.  Parkir paralel

Apakah anda sering melihat mobil berjejer menjadi satu garis lurus di bahu

jalan? Hal tersebut merupakan penerapan parkir paralel. Biasanya parkir jenis ini

dapat ditemui di daerah perkotaan yang minim lahan parkir, sehingga mobil harus

berderet menjadi satu untuk dapat berhenti sekaligus memberi pengguna kendaraan

lain akses jalan yang cukup.

Berikut merupakan langkah-langkah melakukan parkir paralel:

1. Posisikan mobil Anda agar sejajar dengan mobil yang terparkir di depan titik

parkir yang ingin Anda tempati.

2. Cek kedua kaca spion untuk memastikan bahwa tidak ada kendaraan lain di

sekitar anda, lalu aktifkan reverse mode pada mobil.

3. Mundurkan mobil dengan hati-hati di sisi samping titik parkir sebelum mulai

mengarahkan setir ke kiri.


4. Ketika mobil anda sudah mulai masuk ke titik parkir, luruskan setir Anda

sambil tetap memundurkan mobil ke arah mobil yang terparkir di belakang

titik tersebut. Jangan lupa untuk terus mengecek kaca spion Anda.

5. Mulai alihkan setir anda ke arah kanan jika bemper mobil belakang Anda

mulai mendekati mobil di belakang titik parkir.

6. Cek kembali kaca spion untuk mengestimasi kedekatan mobil Anda dengan

mobil di belakang.

7. Aktifkan forward mode dan mulai menyesuaikan letak mobil agar tidak terlalu

dekat dengan mobil di depan atau di belakang Anda.

2. Parkir tegak lurus

Parkir jenis ini dapat ditemui di berbagai lokasi dengan lahan parkir yang relatif luas,

contohnya mall. Parkir tegak lurus membentuk sudut 90 derajat, sehingga kendaraan

satu bersebelahan dengan kendaraan lainnya.

Langkah-langkah melakukan parkir tegak lurus:

1. Posisikan mobil anda di tengah lorong parkir dan majukan mobil sedikit demi

sedikit sampai anda menemukan titik parkir yang kosong.

2. Berhentikan mobil jika bemper depan mobil Anda sudah berada di pinggir titik

parkir.

3. Majukan mobil anda secara perlahan sambil mengestimasi jarak antara mobil

Anda dengan mobil yang berada di kiri Anda.

4. Tetap belokkan setir mobil hingga mobil Anda sejajar dengan mobil yang

berada di sebelah kanan-kiri.

5. Posisikan mobil Anda agar sesuai.

3. Parkir serong
Parkir sarong biasa ditemui di bahu jalan dengan lokasi parkir yang sudah resmi.

Parkir ini tidak sesulit parkir paralel karena tempat parkir sudah didesain secara

diagonal untuk memudahkan mobil masuk.

Langkah-langkah melakukan parkir serong:

1. Pastikan tidak ada kendaraan lain atau pejalan kaki sambil menyalakan lampu

sen kiri.

2. Mulai belokkan setir secara perlahan ketika kaca spion Anda sejajar dengan

garis yang memisahkan satu titik parkir dengan lainnya.

3. Majukan mobil Anda secara perlahan hingga posisinya sudah pas diagonal.

4. Parkir serong terbalik

Jenis parkir ini hampir sama dengan parkir serong, namun dengan posisi depan mobil

harus menghadap ke jalan, bukannya trotoar. Parkir serong terbalik cukup sulit

dibandingkan dengan parkir serong biasa karena Anda harus mengaktifkan  reverse

mode.

Langkah-langkah melakukan parkir serong terbalik:

1. Majukan mobil hingga melewati titik parkir yang Anda temukan.

2. Berhentikan mobil Anda dan aktifkan reverse mode.

3. Mundurkan mobil Anda secara perlahan dan cek kaca spion agar mobil anda

tidak menabrak mobil di sebelahnya saat mengemudi mundur.

 5. Double parking

Parkir jenis ini merupakan parkir ilegal di beberapa tempat. Parkir ini tidak

direkomendasi karena dapat menghambat kendaraan di sebelah Anda untuk keluar dari

titik parkir. Biasanya, parkir jenis ini tetap dilakukan jika sudah tidak ada lagi tempat
parkir yang tersedia. Caranya persis parkir tegak lurus, namun mepet dengan

kendaraan di sebelahnya.

 Beberapa pengertian tentang parkir :

1. Parkir ialah kondisi dimana suatu kendaraan tidak berjalan dimana sifatnya

tidak sebentar atau lama. adapun hal ini yang dimaksudkan adalah ketika

kendaraan tidak bergerak dan pengemudi meninggalkan kendaraan.

2. Pakir ialah ketika suatu kendaraan tidak sedang melakukan melakukan

perjalanan atau berhenti pada suatu tempat pada saat tertentu.

>>> Fasilitas Parkir Fasilitas parkir adalah salah satu hal paling dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan lalu lintas. Kekurangan dalam penyediaan fasilitas parkir yang

memadai dapat menyebabkan kemacetan dan akan menimbulkan permasalahan

transportasi yang lainnya. Jika alternatif ini tidak dilaksanakan pasti kondisi tersebut

akan menjadikan pemerosotan kebutuhan juga pendapatan di suatu kawasan tertentu

dimana pada saat itu bisnis pada sebuah kota adalah hal yang sangat dibutuhkan. Dan
seiring meningkatnya pemilik kendaraan dapat dipastikan kebutuhan akan tempat parkir

pasti akan terjadi.

 Fasilitas parkir ialah suatu tempat dimana akan dipakai untuk menaruh

kendaraan baik kendaraan roda empat maupun roda dua yang memiliki sifat

tidak sementara untuk menjalankan aktivitas pada waktu tertentu.

 Tujuan fasilitas parkir :

1. Diapakai untuk beristirahatnya suatu alat transportasi.

2. Membantu lancarnya lalu lintas di sebuah kota.

>>>> Jenis Parkir Menurut Pedomanan teknis Penyelenggaraan Fasilitas tempat parkir

direktorat jendral perhubungan darat 1996 terdapat macam-macam parkiran, antara

lain :

a. Parkir di jalan (On Street Parking). Parkir di pinggir suatu jalan memakai lahan yang

berada di sepanjang jalan memakai dan tidak memakai pelebaran jalan atau batasan

untuk parkir. Parkir menggunakan badan jalan ini adalah parkir yang paling sering

dipakai oleh masyarakat dikarenakan mendapatkan akses yang mudah dan tidak ribet

bagi masyarakat ketika mereka ingin dekat ke tempat yang mereka tuju. Parkir

kendaraan di pinggir jalan bisa didapati di area perumahan ataupun di inti suatu

aktivitas, serta di wilayah yang lama yang pada saat ini sudah tidak bisa memenuhi

jumlah kendaraan yang semakin meningkat, idealnya parkir di jalan harus dihindari

karenga dapat mempersempit lebar suatu jalan seyogyanya dipakai kendaraan untuk

berjalan.
b. Parkir di luar badan jalan (Off Street Parking). Rata-rata parkir ini menggunakan

lahan di pekarangan parkir yang umum, dan juga lahan parkir yang khusus yang

biasanya dipakai semua orang, juga tempat parkir yang dipakai kalangan tertentu untuk

keperluan sendiri contohnya kantor, rumah sakit, dsb. Parkiran yang diapakai bisa

berupa lapangan atau bangunan bertingkat, atau taman parkir yang digunakan khusus

parkir. Ketika suatu lahan masih memiliki harga yang relative masih tidak mahal, maka

pemilihan parkir di luar badan jalan menjadi alternatif yang ekonomis dan layak.

Penempatan lahan parkir umumnya akan ditempatkan di lahan kosongg di sekitar area

bangunan kantor serta memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat tersebut.

* Menurut statusnya Tempat parkir menurut statusnya dibagi menjadi beberapa bagian :

a. Parkir Umum Tempat parkir umum ialah tempat parkir yang biasanya memakai

lahan, lapangan, jalan yang dimiliki atau di kuasai serta pemeliharaannya di lakukan

langsung pemerintah daerah. Biasanya tempat parkir ini memakai sedikit badan jalan

yang telah di kuasai oleh pemerintah.

b. Parkir Khusus Parkir khusus ialah tempat parkir yang memakai bidang tanah ataupun

sebuah lahan dimana lahan tersebut bukan pemerintah yang memiliki dan

pengelolaaannya dijalankan pihak lain berbentuk perorangan atau badan usaha.

c. Parkir Darurat/insidentil Parkir darurat atau insidentil ialah perparkiran di kawasan

yang sering dikunjungi baiik yang memakai lapangan, jalan, tanah yang dimiliki oleh

swasta ataupun daerah dikarenakan adanya kegiataan insidentil.

d. Taman Parkir Taman parkir ialah tempat parkir dimana dibangun dengan

menggunakan bangunan peparkiran dan di lengkapi dengan fasilitas yang dibutuhkan

dalam peparkiran dimana pengelolaannya dijalankan pemerintah suatu daerah.


e. Gedung parkir Gedung parkir ialah suatu tempat parkir yang berbentuk bangunan dan

dimanfaatkan untuk parkir kendaraan dimana pengelolaannya dilakukan pihak ketiga

ataupun pemerintah daearah dimana telah mendapatkan ijin dari pemerintah.

* Menurut jenis kendaraan. Dilihat dari jenis-jenis kendaraan parkir, ada jenis-jenis

golongan yang parkir :

a. Tempat parkir khusus sepeda (tidak bermotor)

b. Tempat parkir untuk dokar, andong, becak, dll.

c. Tempat parkir khusus sepeda motor (bermesin)

d. Tempat parkir untuk semua kendaraan (roda 4, roda 2, roda 3, atau lebih)

4. Parkir Menurut Tujuannya

Dilihat dari tujuannya parkir adalah :

a. Peparkiran yang digunakan untuk menurunkan atau menaikkkan penumpang.

b. Perparkiran yang dipakai untuk melakukan muat atau bongkar barang. Kedua hal

tersebut harus dipiisahkan supaya kegiatan dari masing-masing kebutuhan tidak

terganggu satu sama lain.

5. Parkir Menurut Jenis Pengoperasian dan Pemiliknya Dilihat dari jenis

pengoprasiannya dan kepemilikannnya parkiran dibedakan 3 jenis :

a. Tempat parkir yang dimiliki Pemerintah Daerah serta dioperasikan oleh Pihak

pemerintah. b. Tempat parkir yang dimiliki pemerintah serta dioperasikan oleh pihak

swassta.
c. Tempat parkir yang dimiliki Pihak Swasta serta dioperasikan oleh Pihak Swasta.

* Posisi parkir Posisi parkir mobil ditentukan oleh berapa sudut parkir yang akan

direncanakan: 1. Posisi parkir kendaraan Roda Empat : Ada macam-macam sudut parkir

yang bisa digunakan untuk pemilihan tempat parkir contohnya 45o , dan 90o dan juga

masih ada sudut 30o dan 60o . Dari semua sudut tersebut akan dipakai satu sudut yang

paling efisien yang dapat menampung kapasitas lebih banyak dan tidak mempunyai

hambatan saat masuk dan keluar dari tempat parkir.

* Posisi sudut yang memakai sudut 90o paling bayak dipakai karena bisa menampung

kapasitas kendaraan yag parkir lebih banyak tetapi untuk keluar dan masuk kendaraan

agak susah dan bisa memakan lebar jalan, sedangkan tempat parkir yang memakai sudut

45o biasa dipakai ketika kondisi jalannya overlap, sehingga harus memakan banyak

tempat kosong untuk pemakaian sudut ini, dan untuk sudut 30o paling jarang digunakan

karena sudut ini hampir sama dengan sudut 0o yaitu sejajar lurus dengan badan jalan

dan juga pemakaian sudut ini hanya bisa menampung kapasitas kendaraaan yang relatif

sedikit

Jumlah suatu kendaraan yang dapat ditanpung atau dilayani suatu tempat parkir ketika

jam-jam pelayanan parkir sedang terjadi, persamaan digunakan (Munawar, 2014)

sebagai berikut : SRP = ................................................................. (2.3)

Anda mungkin juga menyukai