Anda di halaman 1dari 7

Selama beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak

menunjukan peningkatan yang signifikan, bahkan dipertengahan tahun 2020, pertumbuhan

ekonomi menurun secara drastis terlihat pada tabel di bawah ini. Kebijakan pemerintah yang

belum pasti, kondisi pandemi covid-19 yang sedang mendunia dan juga kondisi sosial yang

tidak menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada perubahan kearah yang lebih baik. PHK tetap

berlangsung karena banyak wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau mengembangkan

usahanya, dan para investor asing sudah banyak yang memutuskan untuk memindahkan

usahanya ke negara lain yang lebih menjanjikan.

Disisi lain akibat adanya pandemi Covid-19 ini sangat berdampak sekali terhadap

jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Hal ini terlihat pada gambar di bawah sebanyak

21,32 juta penduduk kita terdampak oleh pandemic ini dan menjadi pengangguran. Hal ini
dilihat dari sumber data BPS pada tahun 2020. Banyaknya tenaga kerja yang dirumahkan

membuat perekonomian Indonesia memburuk dan sisi positifnya ialah membuat banyak tenaga

kerja mulai mendirikan usaha kecil-kecilan untuk membantu perekonomian mereka.


Hidup harus terus berjalan dan pendapatan tetap harus dicari untuk menutupi biaya

hidup yang semakin tinggi. Berbagai ide bisnis muncul dan dibahas dalam berbagai forum,

baik pertemuan formal maupun informal. beberapa ide tersebut memang hanya bersifat berbagi

informasi sekilas namun ada juga yang menangapi dengan antusias tinggi. Dari sini terlihat

bahwa masyarakat kita sebenarnya merasa termotivasi ketika menghadapi krisis yang

berkepanjangan.

Kewirausahaan memiliki peran vital dalam pembangunan ekonomi suatu negara.

Munculnya unit-unit usaha kecil menjadi usaha besar diawali melalui jiwa kewirausahaan

masyarakat. Pengembangan usaha baru melalui kegiatan produktif secara perlahan mendorong

pertumbuhan output dan memperluas transaksi barang dan jasa di suatu wilayah. Dengan kata

lain, kewirausahaan adalah kekuatan pendorong di belakang perekonomian.

Banyaknya peran wirausaha di negara berkembang seperti Indonesia membawa

dampak positif berupa kontribusi dalam transformasi masyarakat berpenghasilan rendah

menjadi masyarakat berpenghasilan tinggi dan dari masyarakat berbasis sektor primer menjadi

masyarakat berbasis jasa dan teknologi. berbasis masyarakat (Wim Naude, 2008). Ada tiga

dampak positif wirausaha dalam memecahkan masalah di negara berkembang. Pertama,

pengusaha membuka jenis usaha baru dalam perekonomian. Bisnis yang dikembangkan

menambah heterogenitas bisnis di Indonesia. Masyarakat menjadi kreatif dalam

mengembangkan jenis usaha ini. Kedua, menyediakan lapangan kerja dan menyerap tenaga

kerja. Ketika seorang pengusaha membuka usaha berarti mengambil langkah-langkah untuk

mengurangi proporsi pengangguran dan pelamar kerja. Ketiga, meningkatkan output per kapita

nasional. Peningkatan produktivitas karena munculnya usaha-usaha baru akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan masyarakat.


Peran perguruan tinggi juga dapat memicu tumbuhnya motivasi seorang mahasiswa

untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, perguruan tinggi diharapkan menjadi pengerak

untuk integrasi sinergis antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan jiwa

kewiraswastaan. Kewirausahaan, bisa didefinisikan sebagai kemampuan untuk melihat dan

menilai peluang (opportunities) bisnis serta kemampuan untuk mengoptimalkan sumber daya

dan mengambil tindakan sangat termotivasi dalam mengambil risiko untuk mensukseskan

bisnis mereka. Peran perguruan dalam memotivasi siswa untuk menjadi pengusaha muda

sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan. Dengan meningkatnya jumlah

wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi peningkatan jumlah pengangguran

malah nambah jumlahnya pekerjaan.

Beberapa alasan mahasiswa menghindari berwirausaha karena kurangnya bimbingan

dan pemahaman tentang cara mengelola bisnis. Pendidikan oleh perguruan tinggi memiliki

peran penting dalam pembentukan kewirausahaan. Kewirausahaan tidak dimulai dari

seseorang yang tidak tahu apa-apa, tetapi dari seseorang yang memiliki pendidikan yang cukup.

Tidak harus pendidikan formal dan tinggi, tetapi pendidikan dari pengalaman yang mendukung

kemampuan seorang wirausahawan untuk memulai usaha. Oleh karena itu, kombinasi

pendidikan dan pengalaman menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan wirausaha.

Kewirausahaan merupakan hal penting yang harus dipersiapkan pada setiap lulusan

perguruan tinggi agar sumber daya manusia dibuat adalah sumber daya yang unggul. Semakin

baik perguruan tinggi mempersiapkan soft skill lulusannya maka semakin siap mereka

menghadapi dunia kerja, bahkan berwirausaha. Soft skill tersebut seperti kemampuan berbicara

di depan umum, kemampuan menyelesaikan konflik, melihat peluang yang ada untuk

dimanfaatkan, kepercayaan diri, interaksi yang baik dengan orang lain sesama manusia, dan

sebagainya. Hal ini juga berguna dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan

berdaya saing tinggi untuk dapat mengejar ketertinggalan dari dunia lain,karena globalisasi
dunia yang sedang terjadi di dunia membuat semua negara berlomba-lomba untuk

mempersiapkan diri. Selain itu diharapkan akan tumbuh wirausaha baru yang inovatif dan

kreatif baik sesuai dengan bidang yang digelutinya maupun di luarnya, dengan berwirausaha

dapat ditemukan berbagai produk dan jasa yang dapat menjawab kebutuhan dan permasalahan

yang ada di masyarakat.

Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh banyak konsumen di Kota Batam ialah

dengan tingginya peningkatan angka Covid-19 membuat bayaknya pembatasan diberbagai

sector. Peningkatan penjagaan untuk berbagai area membuat sulitnya akses ke berbagai tempat.

Hal ini menjadi persoalan untuk seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Contohnya untuk kebutuhan pangan. Selama pandemi Covid-19 merebak banyaknya

perusahaan yang menerapkan system WFH yakni bekerja dari rumah yang membuat seseorang

mengurangi waktu di luar rumah. Oleh karena itu dibutuhkannya suatu platform yang

menyediakan berbagai kebetuhan pangan, seperti sayur mayur, buah-buahan, sembako dan

kebutuhan rumah tangga lainnya.


Usaha ini dinilai mampu untuk mengatasi permasalahan yang saat ini ada akibat

pandemi Covid-19 ini. Selain mengurangi mobilitas hal ini diharapkan juga mengurangi angka

pengurangan Covid-19 yang saat ini masih ada.

DAFTAR PUSTAKA

Naude, Wim. 2008. Entrepreneurship in Economic Development, Research Paper

No. 2008120. United Nations University

Suwoyo, Bambang B. 2009. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen

dan Mahasiswa. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal Ekonomi Bisnis

Tahun14, Nomor 12 (online) (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/

Search.html?act=tampil&id=12149)

Anda mungkin juga menyukai