Anda di halaman 1dari 3

A.

Timbang terima
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas & lengkap dengan tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum, dan
perkembangan pasien saat itu, informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer dinas sore atau
dinas malam (Nursalam, 2016).
Gambar 2.5 Alur Timbang Terima
1)
Pasien

Data subyektif +obyektif

Diagnosa
2)medis masalah kolaboratif Diagnosa keperawatan

3)
Rencana tindakan

Yang telah dilakukan Yang akan dilakukan

Perkembangan /keadaan pasien

Masalah :
Teratasi
Belum teratasi
Teratasi sebagian
Muncul masalah baru

Berdasarkan wawancara kepada beberapa perawat pada tanggal 4


Agustus 2021, Timbang terima di lakukan tiga shift dalam sehari atau
pergantian shift, dimana pergantian sift malam ke pagi dilakukan pada
jam 07.00 WIB, Shift pagi ke shift sore di lakukan pada jam 14.00 dan
sift sore ke sift malam dilakukan pada jam 21.00 WIB. Setiap timbang
terima di hadiri oleh perawat yang bertugas serta di dampingi katim.
Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift di ruang Nurse
Station setelah itu perawat yang bertugas berkeliling ke kamar pasien
untuk melihat kondisi pasien secara langsung, serta
menginformasikan pergantian perawat yang bertugas kepada pasien.
Timbang terima yang isinya informasi tentang identitas pasien, nomor bed
pasien, diagnosa medis, keadaan umum atau keluhan utama, data objektif,
data subjektif, masalah keperawatan, intervensi baik mandiri maupun
kolaborasi dan catatan serta terapi dan intervensi yang belum dan sudah
dilakukan. Pelaksanaan timbang terima ini dilakukan oleh seluruh
perawat kepada perawat yang bertugas berikutnya. Pelaksanaan timbang
terima terdokumentasikan di buku timbang terima yang sudah disediakan
oleh ruangan.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 4 Agustus 2021 timbang
terima di lakukan di nurse station oleh kepala ruangan, katim dan perawat
pelaksana. Timbang terima di Klinik Az-zainiyah masih terfokus pada
tindakan yang direncanakan dan yang sudah dilakukan serta masalah
medis tidak terfokus pada masalah keperawatan yang ada, pada saat
observasi keliling ke pasien sudah ditemukan perawat yang
memperkenalkan diri ke pasien dan memperkenalkan perawat
pengganti. Dokumentasi timbang terima menggunakan buku laporan dan
menggunakan status pasien.
Tabel 2.25 Hasil Pengkajian Pemahaman Timbang Terima

Kategori Responden Persentase


No

1 Ya 7 100%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 7 100%

Berdasarkan tabel diatas dari hasil kuesioner pemahaman timbang


terima dari 7 responden menunjukkan 7 responden dengan presentase
100% menyatakan timbang terima di lakukan lebih dari 2x dalam 24 jam
di ruangan, di hadiri oleh perawat yang berkepentingan, memahami
tekhnik pelaporan timbang terima, memahami hal-hal yang harus di
sampaikan saat timbang terima, dan mengunjungi atau berinteraksi
langsung dengan masing-masing pasien ke setiap ruangan.
Kesimpulannya Timbang terima yang di lakukan di klinik Az-
zainiyah sudah di laksanakan dengan baik, terdapatnya buku timbang
terima yang sudah ada dapat di gunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
timbang terima agar sesuai dengan format standar rumah sakit.

Timbang terima dilakukan di klinik Az-zainiyah yang di hadiri oleh


seluruh perawat yang dinas setelah shift, dan perawat yang akan dinas
shift selanjutnya. Berdasarkan Hasil Kuesioner terkait timbang terima
pasien didapatkan bahwa dari 7 perawat di peroleh 94% perawat
mengatakan timbang terima pasien telah di lakukan di setiap pergantian
shift dan di pimpin oleh kepala ruangan.

Anda mungkin juga menyukai