Makalah Askep Perkembangan Kep Jiwa Nadia
Makalah Askep Perkembangan Kep Jiwa Nadia
Dosen Pembimbing :
Ns. Aulia Akbar, M.Kep., Sp. Kep J
Disusun oleh :
NIM : 18010019
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I Pendahuluan------------------------------------------------------------------------------
3.1. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------
3.2. Saran--------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa manurut (WHO, 2009 dalam Direja, 2011) adalah berbagai
karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan
yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. Kesehatan jiwaadalah kondisi
jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan
keselarasan dalam pengendalian diri, serta terbebas dari stress yang serius
(Kusumawati & Hartono, 2011).
Kesehatan jiwa mencakup disetiap perkembangan individu di mulai sejak
dalam kandungan kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya dimulai dari bayi (0-18
bulan), masa toddler(1,5-3 tahun), anak-anak awal atau pra sekolah (3-6 tahun), usia
sekolah (6-12 tahun), remaja (12-18 tahun), dewasa muda (18-35 tahun), dewasa tengah
(35-65 tahun), sehingga dewasa akhir (>65 tahun) (Wong, D.L, 2009).
Menurut data dari WHO (World Health Organization) tahun 2011,yang di
kutip dari Ikrar (2012),penderita gangguan jiwa berat telah menempati tingkat
yang luar biasa. Lebih 24 juta mengalami gangguan jiwa berat. Jumlah penderita
gangguan jiwa di dunia, seperti fenomena gunung es di lautan, yang kelihatannya
hanya puncaknya, tetapi dasarnya lebih banyak lagi yang belum terlacak. Bahkan
menurut laporan pusat psikiater Amerika, dibutuhkan dana sekitar US$ 160 bilyun
pertahun. Berarti gangguan jiwa berdampak dalam semua segi kehidupan,ekonomi,
politik, sosial, budaya, keamanan, dan seterusnya.
Menurutdata dari Departemen Kesehatan tahun 2007, kasus gangguan jiwa di
Indonesia yaitu 11,6% dari seluruh penduduk Indonesia (19,6 jt orang dari 241 jt). Pada
laporan riset kesehatan dasar tahun2007, ditemukan bahwa sebanyak 11,6% individu
yang berumur 15 tahun keatas melaporkan bahwa mereka memiliki gangguan
emosional (Dimyati, 2010).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Prinsip-prinsip perkembangan?
2. Apa saja Tahap-tahap perkembangan?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Prinsip-prinsip perkembangan.
2. Mengetahui Tahap-tahap perkembangan.
3. Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.
4. Mengetahui Asuhan Keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis. Sejak terjadi proses pembuahan hingga
ajal tiba, manusia selalu berubah dan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa
menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran. Selama
proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu:
1. Perubahan fisik
Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya
otak, jantung, dan lain sebagainya.
Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan
tubuh pada seorang anak.
2. Perubahan mental
Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial, dan
imajinasi.
Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan ciri-ciri sikap
sosial yang, misalnya egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial.
B. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
Tahap-tahap Perkembangan Manusia dalam Pandangan Psikolog Tahap-tahap
perkembangan manusia menurut para psikolgi berbeda-beda tergantung pandangan
mereka tentang teori perkembangan.
Hurlock (1980) menyatakan membagi tahap perkembangan menjadi 10 tahap yaitu:
a. Periode Pranatal
Periode pranatal dimulai sejak terjadi proses pembuahan (konsepsi) sampai anak
terlahir ke dunia. Pada masa itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikhis yang sangat penting bagi seorang anak.Jenis kelamin anak dan bentuk fisik
telah ditentukan sejak anak berada dalam kandungan.
b. Masa Bayi Baru Lahir
Masa bayi baru lahir dimulai dari hari pertama kelahiran sampai dua minggu setelah
kelahiran.Masa ini ditandai dengan lepasnya tali pusat bayi.
c. Masa Bayi
Masa bayi dimulai dua minggu setelah kelahiran sampai usia dua tahun. Pada masa
anak mulai belajar duduk, merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari.Anak juga mulai
berkomunikasi dengan caranya sendiri dengan orang-orang di sekitarnya.
d. Masa Anak-anak
Awal Masa anak-anak awal dimulai dari usia dua tahun sampai enam tahun. Masa ini
dipandang sebagai awal bagi kehidupan anak.
e. Masa Anak-Anak Akhir
Masa anak-anak akhir dimulai dari enam sampai tigabelas tahun.Masa ini dipandang
sebagai anak sekolah dasar.
f. Masa Puber
Masa puber dimulai dari usia empat belas tahun sampai limabelas tahun. Masa ini
dipandang sebagai awal memasuki masa remaja.
g. Masa Remaja
Masa remaja dimulai dari usia limabelas sampai delapan belas tahun. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa.
h. Masa Dewasa Dini
Masa dewasa dini dimulai dari usia delapan belas sampai empat puluh tahun.
i. Masa Dewasa Madya
Masa dewasa madya dimulai dari usia empat puluh sampai enam puluh tahun
j. Masa Usia Lanjut
Masa usia lanjut dimulai dari usia enam puluh tahun sampai akhir hayat
D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Askep Ibu Hamil
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul Bani,
dkk, 2001)Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan
berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai
bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Gangguan Psikologis/Perilaku
1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang.
Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :
a) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan.
d) jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan
perdarahan.
f) Komplikasi pada bayi.
g) Rencana menyusui bayi.
b. Riwayat Kontrasepsi
c. Riwayat Penyakit dan Operasi
d. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok
risiko tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.
c) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan
pinggang).
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis.
f) Riwayat dan perawalan anemia.
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman
ringan.
i) Merokok (Jumlah batang per hari).
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
risiko terinfeksi toxoplasma.
k) Alergi dan sensitif dengan obat.
l) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
e. Riwayat keluarga.
3. toddler
a. Definisi Toddler
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode
ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana
mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala.
Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.Sedangkan perkembangan merupakan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan belajar. (Wong’s, 2000 )
C. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa No. 1
a) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia.
b) Dengan cermat kaji tingkat perkembangan anak dalam seluruh area
fungsi, menggunakan alat pengkajian yang spesifik.
c) Dorong untuk perawatan diri: merias diri sendiri, memakai baju sendiri,
perawatan mulut, perawatan rambut.
d) Beri waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan berbagai
mainan.
e) Beri waktu untuk bermain sendiri dan menggali lingkungan bermain.
f) Perintahkan untuk memberi respon verbal dan mengajukan permintaan.
g) Beri pujian untuk perilaku yang positif.
2. Diagnosa No. 2
a) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia.
b) Beri pendidikan kesehatan atau informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3. Diagnosa No. 3
a) Bila ada perilaku antisosial pada anak, bantu untuk:
Menggambarkan perilaku yang memengaruhi sosialisasi.
Bermain peran sesuai respon.
Munculkan umpan balik sebaya untuk perilaku positif dan negatif.
b) Ajarkan orang tua untuk:
Menghindari ketidaksetujuan di depan anak
Membuat kontak mata sebelum memberi instruksi dan minta
anak untuk mengulangi apa yang dikatakan.
5. Usia Sekolah
Askep Sehat Jiwa Pada Anak Usia Sekolah ( ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA ANAK DENGAN GANGGUAN EMOSI)
a. Pengkajian
Perawat mengkaji penguasaan anak terhadap tiap area keterampilan yang
dibuthkan anak untuk dapat menjadi seorang dewasa yang kompeten.Selain
mengkaji keterampilan yang telah diuraikan tersebut, perawat juga perlu
mengkaji data demografi, riwayat kesehatan terdahulu, kegiatan hidup anak
sehari-hari, keadaan fisik, status mental, hubungan interpersonal, serta riwayat
personal dan keluarga.
1) Data demografi
Meliputi nama, usia, tempat dan tanggal lahir anak; nama, pendidikan,
alamat orang tua; serta data lain yang dianggap perlu diketahui.riwayat
kelahiran, alergi, penyakit dan pengobatan yang pernah diterima anak,
juga perlu dikaji. Selain itu, aktivitas kehidupan sehari-hari anak meliputi
keadaan gizi termasuk berat badan, jadwal makan dan minat terhadap
makanan tertentu, tidur termasuk kebiasaan dan kualitas tidur, eliminasi
meliputi kebiasaan dan masalah yang berkaitan dengan eliminasi,
kecacatan dan keterbatasan lainnya.
2) Fisik
Perlu diperiksa keadaan kulit, kepala, rambut, mata, telinga,
hidung, mulut, pernafasan, kardiovaskular, muskuloskeletal, dan
neurologis anak.Pemeriksaan fisik lengkap sangat diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan pengaruh gangguan fisik terhadap perilaku
anak.Selain itu hasil pemeriksaan fisik berguna sebagai dasar dalam
menentukan pengobatan yang diperlukan.Bahkan untuk mengetahui
kemungkinan bekas penganiayaan yang pernah dialami anak.
3) Status mental
Pemeriksaan status mental bermanfaat untuk memberikan gambaran
mengenai fungsi ego anak.Perawat membandingkan perilaku dengan
tingkat fungsi ego anak dari waktu ke waktu.Oleh karena itu, status
mental anak perlu dkaji setiap waktu dengan suasana yang santai dan
nyaman bagi anak. Pemeriksaan atatus mental meliputi keadaan emosi,
proses berpikir, dan isi pikiran; halusinasi dan persepsi; cara bicara dan
orientasi; keinginan untuk bunuh diri atau membunuh.
Pengkajian terhadap hubungan interpesonal anak dilihat dalam
hubungannya dengan anak sebayanya, yang penting untuk mengetahui
kesesuaian perilaku dengan usia.
4) Riwayat personal dan keluarga
Meliputi faktor pencetus masalah, riwayat gejala, tumbuh kembang
anak, biasanya dikumpulkan oleh tim kesehatan. Data ini sangat
diperlukan untuk mengerti perilaku anak dan membantu menyusun tujuan
asuhan keperawatan.Pengumpulan data keluarga merupakan bagian
penting dari pengkajian melalui pengalihan fokus anak sebagai indivdu ke
sistem keluarga. Tiap anggota keluarga diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi siapa yang bermasalah dan apa yang telah dilakukan
oleh keluarga untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk menegakkan
diagnosa keperawatan, data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa
sebagai dasar perencanaan asuhan keperawatan selanjutnya.dalam
keperawatan psikiatri dapat digunakan PND (Psychiatric Nursing
Diagnosis), NANDA (North American Nursing Diagnosis Association)
dan DSM-III R (Diagnosis and Statistical Manual of Mental Disorders).
b. Perencanaan
1. Tujuan asuhan keperawatan disusun sesuai dengan kebutuhan anak,
seperti modifikasi penyesuaian anak sekolah, dan perubahan lingkungan
anak. Untuk anak yang dirawat di unit perawatan jiwa, tujuan umumnya
adalah sebagai berikut :
2. Memenuhi kebutuhan emosi anak dan kebutuhan untuk dihargai
3. Mengurangi ketegangan pada anak dan kebutuhan untuk berperilaku
defensive
4. Membantu anak menjalin hubungan positif dengan orang lain
5. Membantu mengembangkan identitas diri anak
6. Memberikan anak kesempatan untuk menjalani kembali tahapan
perkembangan terdahulu yang belum terselelsaikan secara tuntas
7. Membantu anak berkomunikasi secara efektif
8. Mencegah anak untuk menyakiti baik dirinya maupun diri orang lain
9. Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
10. Meningkatkan uji coba realitas yang tepat
2. Saran
Dengan adanya makalah ini maka mahasiswa mampu mengetahui secara detail dan
terfokus pada perkembangan jiwa pasien sesuai dengan masa perkembangannya dan
melakukan asuhan keperawatan dengan tepat saat menemukan kasus dilapangan atau
dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA