Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Tawuran........................................................................................................5
B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Tawuran Pelajar.......................................................5
C. Hal yang Menjadi Pemicu Tawuran................................................................................6
D. Dampak Karena Tawuran Pelajar...................................................................................6
E. Hal-Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Tawuran Pelajar................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh pelajar
seolah sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi
ditelinga kita. Inilah beberapa contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti
terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa tahun lalu.

Lalu mengapa tawuran antar pelajar ini bisa terjadi? Faktro apa sajakah yang
menyebabkan tawuran antar pelajar ini? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari
tawuran yang dilakukan? Bagaimanakah kita sebagai manusia-manusia perbaikan
bangsa mencari jawaban atas semua permasalahan-permasalahan yang terjadi pada
tawuran pelajar ini?

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah tawuran
antar pelajar sebagai berikut:
1. Apa itu tawuran?
2. Apa yang menyebabkan tawuran pelajar?
3. Bagaimana cara mengatasi tawuran pelajar?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tawuran
2. Untuk mengetahui yang menyebabkan tawuran pelajar
3. Untuk mengetahui cara mengatasi tawuran pelajar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tawuran
Dalam kamus Bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian
yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang
belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang
belajar.
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja
digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency).
Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian dapat digolongkan ke dalam 2 jenis
delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Berikut penjelasannya :
1. Delikuensi situasional adalah perkelahian terjadi karena adanya situasi yang
“mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat
adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2. Delikuensi sistematik adalah para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di
dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan
tertentu yang harus diikuti anggotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota,
tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh
kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja, seorang remaja
akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukkan genk inilah
para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang
harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.

B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Tawuran Pelajar


Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar,
diantaranya :
1. Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang berlangsung
melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan
disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan
perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang
kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman
pandangan, ekonomi, budaya, dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin
lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih
tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu
apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para
remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah
frustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang
disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran
dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :
a. Faktor keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua
diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan di
dalam keluarganya, maka setelah ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan
terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari
keluarganya. Selain itu, ketidakharmonisan keluarga juga bisa menjadi
penyebab kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang
menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan
keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi
setiap usia terutama pada masa remaja.
b. Faktor sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara
akademik, namun juga pandai secara akhlaknya. Sekolah merupakan
wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun,
sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini
dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya,
disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki
cukup kesabaran dalam mendidik anak muridnya akhirnya guru tersebut
menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru
oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi
seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi
perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang
tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik.
Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan
dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja beraksi anarkis. Tidak
adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para
pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.
C. Hal yang Menjadi Pemicu Tawuran
Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling
menatap antar sesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita
pun bisa menjadi pemicu tawuran, dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya.

D. Dampak Karena Tawuran Pelajar


1. Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban.
Baik itu cedera ringan, berat, bahkan sampai kematian.
2. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya : rusaknya rumah warga apabila
pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga.
3. Terganggunya proses belajar mengajar.
4. Menurunnya moralitas para pelajar.
5. Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa dan saling menghargai.

E. Hal-Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Tawuran Pelajar


1. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar
2. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar.
Seperti hadirnya seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat
mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik.
3. Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang
mencari jati diri.
4. Memfasilitasi para pelajar untung baik dilingkungan rumah atau dilingkungan
sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu
luangnya. Contohnya membentuk ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan
membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti
organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidaklah hanya datang dari individu
siswa itu sendiri. Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari
luar individu, diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.

Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kecenderungan


untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan
dirinya sendiri dan orang lain. Maka inilah peran orangtua dituntut untukdapat
mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan
kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan. Guru sebagai
pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar
menjadi insan yang lebih baik.

B. Saran
Dalam menyikapi masalah remaja terutama tentang tawuran pelajar diatas, penulis
memberikan beberapa saran, diantaranya:

1. Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu


membentuk pola pikir yang baik untuk para pelajar.
2. Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang
kondusif.
3. Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memeberikan pelayanan yang
baik untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan
mengembangkan segala potensi yang ada di dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran-pelajar/comment-page-1/

Http://yakubus.wordpress.com/2009/02/25/makalah-sosiologi/

Http://www.mail-archive.com/pernias@listserv.syr.edu/msg03171.html

Hartono, Agung., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.,2006

Anda mungkin juga menyukai