Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Selama masih hidup manusia terus memerlukan energi. Energi tersebut diperoleh melalui proses oksidasi
biologi. Oksidasi biologi yaitu proses pembakaran zat makanan di dalam tubuh dengan bantuan
oksigen yang meghasilkan energi, karbondioksida dan uap air. Oksigen didapatkan dari proses
bernapas. Bernapas adalah peristiwa menghirup oksigen ( O2 ) dan mengeluarkan karbondioksida (
CO2 ). Oksidasi biologis dapat dituliskan sebagai berikut :

Zat makanan + Oksigen  Karbondioksida + air + Energi ATP

Secara kimiawi dituliskan sebagai berikut :

C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O + Energi 675 kkal


Organ – organ sistem pernapasan :
A. Hidung
Hidung sebagai alat pernapasan yang paling luar
berhubungan langsung dengan dengan udara bebas.
Fungsi utama hidung sebagai berikut :
1) Menyaring udara yang masuk
2) Menyesuaikan suhu udara yang masuk
3) Menyesuaikan kelembaban sesuai dengan
Kondisi tubuh.

B. Laring ( Pangkal Tenggorok )


Faring adalah persimpangan antara rongga mulut
Ke kerongkongan dengan rongga hidung ke tenggorokan.
Pada laring terdapat katup epiglotis dan jakun.
Epiglotis akan menutup saluran pernapasan ketika kita makan,
dan akan menutup saluran pencernaan ketika kita bernapas.

C. Trakea ( Batang Tenggorok )


Trakea terletak pada leher, tepatnya di depan kerongkongan. Trakea tersusun dari gelang-gelang
tulang rawan berbentuk cincin. Dinding bagian dalam trakea dilapisi selaput lendir dan sel-sel rambut
getar ( silia), yang berfungsi menyaring debu-debu atau zat lain yang masuk bersama udara.

D. Bronkus (Cabang Batang Tenggorok )


Trakea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus kiri dan bronkus kanan. Bronkus kiri menuju
paru-paru kiri dan bronkus kanan menuju paru-paru kanan. Cabang bronkus adalah bronkiolus.
Bronkus kanan bercabang tiga bronkiolus, dan bronkus kiri bercabang dua bronkiolus. Pada ujung
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung udara ( kantong-kantong kecil) yang disebut alveolus.
E. Paru-Paru
Paru-paru ada sepasang, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru terletak di dalam rongga
dada diatas diafragma. Diafragma merupakan sekat rongga badan yang membatasi rongga dada
dengan rongga perut. Paru-paru diselubungi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Paru-paru kanan
terbagi menjadi tiga lobus, paru-paru kiri terbagi menjadi dua lobus. Pada ujung bronkiolus berakhir
pada kantong-kantong kecil yang disebut alveolus ( gelembung paru-paru ).
Alveolus memiliki dinding tipis dan dipenuhi kapiler darah. Pada dinding alveolus inilah terjadi proses
pertukaran gas O2 dan gas CO2. Gas O2 berdifusi kedalam sel darah merah, sel darah merah
melepaskan gas CO2 dan H2O (Uap air) ke alveolus kemudian dikeluarkan melalui saluran pernafasan
( hidung ). Gas O2 diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam sel darah kemudian diedarkan keseluruh
tubuh.

Mekanisme Pernapasan

Gb. Gerakan tulang rusuk dan gerakan diafragma ketika bernapas


Mekanisme Fase Inpirasi Fase Ekspirasi
Pernapasan
Pernapasan Dada Otot tulang rusuk berkontraksi ( bekerja ) Otot antar tulang rusuk relaksasi
– tulang rusuk terangkat – volume ( istirahat) – volume rongga dada
rongga dada membesar – tekanan mengecil - tekanan rongga meningkat
rongga menurun- tekanan udara bebas – tekanan udara bebas lebih rendah -
lebih tinggi – maka udara luar masuk ke maka udara didalam rongga paru-
dalam rongga paru-paru. paru terdorong keluar
Pernapasan Perut Otot diafragma berkontraksi (bekerja) – Otot diafragma relaksasi (istirahat) –
diafragma mendatar – volume rongga diafragma cekung ke arah rongga
dada membesar – tekanan udara rongga dada - volume rongga dada mengecil
dada menurun – tekanan udara bebas – tekanan rongga dada meningkat -
lebih tinggi – maka udara luar masuk ke tekanan udara bebas lenih tinggi –
dalam rongga paru-paru. maka udara didalam rongga paru-
paru terdorong keluar.

Proses pertukaran gas di alveolus

Pembuluh nadi paru-paru mengalirkan darah dari jantung menuju paru-paru, membawa darah kotor berupa
CO2 . Pembuluh darahbtersebut bercabang-cabang membentuk anyaman yang sangat halus ( pembuluh
kapiler ) pada alveolus. Antara pembuluh kapiler alveolus hanya dipisahkan oleh membran alveolus yang
sangat tipis sehingga memudahkan gas-gas berdifusi.
Difusi gas terjadi pada daerah gas yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasi gasnya lebih
rendah. Oksigen pada alveolus jauh lenih banyak dari pada O2 pada kapiler darah. Akibatnya O2 alveolus
akan berdifusi masuk ke dalam kapiler darah. Sebaliknya gas CO2 dan H2O pada kapiler darah akan
berdifusi dari kapiler darah ke alveolus.
Dinding alveolus tersusun dari selapis jaringan epitel pipih yang sangat mudah ditembus oleh gas-gas
seperti O2 , CO2 , H2O ( uap air ). Dengan jutaan alveolus tersebut bidang permukaan gas menjadi berlipat
ganda. Alveolus terbungkus oleh anyaman kapiler darah. Pertukaran gas terjadi antara darah ( dalam
kapiler darah ) dengan gas-gas yang ada pada ruang alveolus.
Pada saat menghirup udara oksigen akan berdifusi masuk ke kapiler darah ( diserap ). Sebaliknya CO2
diangkut melalui pembuluh nadi paru-paru ke paru-paru yang akan berdisfusi dari kapiler darah menuju
alveolus. Selanjutnya CO2 akan dikeluarkan padasaat menghembuskan udara.
Kapasitas Paru-paru Manusia

Kapasitas atau daya tampung paru-paru terhadap udara pernapasansekitar 4, 5 – 5,5 liter, ini disebut
kapasitas total paru-paru. Udara yang tidak dapat dikeluarkan dari paru-paru walaupun kita
mengembuskan dengan sekuat-kuatnya, ternyata masih ada udara sisa sebanyak 1 liter disebut udara
residu. Pada saat santai / keadaan normal , udara yang keluar masuk paru-paru hanya sekitar 0.5 liter air
ini disebut Udara tidal.
Kita masih dapat dapat menambah udara ke dalam paru-paru dengan cara menghirup/menarik sedalam-
dalamnya.
Volume udara yang masih dapat ditambahkan adalah sekitar 2-3 liter yang disebut udara cadangan inpirasi
( udara komplemneter )
Setelah kita mengembuskan nafas secara normal, kitajuga masih dapat mengeluarkan udara dari paru-paru
dengan embusan napas sekuat-kuatnya. Udara itu disebut udara cadangan ekspirasi ( udara
suplementer).
Total volume udara dari yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan sekuat-kuatnya oleh paru-paru kita disebut
kapasitas vital paru-paru, yaitu sekitar 4 liter. Kita dapat mengukur volume udara pernapasan dan
kapasitas vital paru-paru kita dengan alat yang disebut spirometer.

II. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan

1. Bronkitis, peradangan selaput lendir pada percabangan tenggorok.


2. TBC, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, menyerang paru-paru sehingga pada
alveolus terdapat bintil-bintil
3. Faringitis, peradangan pada bagian faring karena infeksi bakteri atau virus tertentu.
4. Tonsilitis, peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri.
5. Peneumonia, disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, virus atau jamur yang
menginfeksi paru-paru terutama di alveolus dipenuhi oleh cairan.
6. Dipteri, infeksi bakteri Corymebakcterium diphtheriae. Infeksi ini dapat menimbulkan
komplikasi pada jantung disertai demam, dan bisa menimbulkan kelumpuhan.
7. Asma alergi terhadap udara tidak sehat/ tercemar , sehingga terjadi penyempitan saluran
pernafasan utama di paru-paru, sehingga penderita mengalami sesak napas.
8. Kanker paru-paru, tumbuhnya jaringan lain di dalam paru-paru yang menyebabkan
terganggunya fungsi paru-paru.
9. Emfisema, gangguan pernapasan karena terjadinya penggelembungan paru-paru,
mengakibatkan kesulitan bernapas.
10. Sinusitis/rinitis, suatu radang pada rongga sinus dan membram mukosa rongga hidung.

Anda mungkin juga menyukai