SINDROM KORONER AKUT Istilah sindrom koroner akut (ACS) baru-baru ini telah diterima untuk

menggambarkan spektrum penyakit jantung iskemik akut yang meliputi angina tidak stabil, elevasi
segmen non-ST (non-gelombang-Q), infark miokard, dan peningkatan segmen ST (Gelombang-Q) infark
miokard.-25 Per anak dengan peningkatan segmen-ST pada EKG biasanya ditemukan memiliki oklusi
koroner lengkap pada angiografi, dan banyak akhirnya memiliki infark miokard gelombang-Q. Orang-
orang tanpa elevasi segmen-ST adalah mereka yang oklusi trombotik koroner subtotal atau terputus-
putus.

elevasi (gelombang-O) elevasi segmen-ST miokard pada EKG biasanya ditemukan dengan ST-se untuk
memiliki angiografi oklusi koroner lengkap, dan banyak yang akhirnya memiliki Gelombang Q-
gelombang tanpa elevasi segmen-ST yang merupakan faktor penentu koroner rombotik koroner. ACS
Status ersons dengan ACS secara rutin diklasifikasikan berisiko tinggi untuk variabel infark CG, presentasi
Ch anges. Inversi gelombang-T klasik, gelombang Q abnormal yang berevolusi), lokasinya perubahan ini
yang biasanya ditunjukkan oleh ketentuan EKG. cedera pertama. repolarisasi Potensi ini walaupun
merupakan tanda paling dini tanda iskemia ST segmen hiperakut

Faktor-faktor penentu ACS Status diklasifikasi sebagai risiko rendah atau berisiko tinggi untuk infark
berdasarkan karakteristik penyajian, variabel CG, penanda jantung serum, dan waktu penyajian sudut
pandang EKG Ch. Perubahan EKG klasik yang terjadi dengan CS melibatkan inversi gelombang-T, elevasi
segmen-ST, dan pengembangan gelombang Q yang abnormal (Gbr. 26-10). Perubahan-perubahan ini
sangat bervariasi tergantung pada durasi kejadian iskemik (akut versus berevolusi), luasnya (sub-
lciumendocardial versus transmural), dan lokasinya (anterior versus inferior posterior). Karena
perubahan ini biasanya terjadi dari waktu ke waktu dan terlihat pada EKG lead yang melihat area yang
terlibat dari miokardium, ketentuan untuk pemantauan EKG 12-lead terus menerus biasanya
diindikasikan. dan segmen ST pada EKG) biasanya yang pertama dilakukan selama iskemia dan cedera
miokard. Ketika area volved menjadi iskemik, repolarisasi miokard diubah, menyebabkan perubahan
pada gelombang T. Ini biasanya fase repolarisasi potensial aksi (gelombang T diwakili oleh inversi
gelombang-T, meskipun peningkatan gelombang T hiperakut dapat terjadi sebagai tanda paling awal
dari infarsi. Perubahan segmen ST terjadi dengan iskemia yang menyebabkan cedera miokard. Biasanya,
segmen ST dari ECG yang hampir isoelektrik (misalnya, datar di sepanjang garis dasar) dapat
menyebabkan sel-sel miokard yang sehat mencapai potensi yang sama selama repolarisasi awal. Iskemia
berat akut mengurangi potensial membran istirahat dan mempersingkat durasi potensial aksi di area
iskemik.Perubahan ini menciptakan perbedaan tegangan antara area normal dan ische mic pada
miokardium yang mengarah ke arus Infark arteri koroner mungkin bukan penyakit perfusi tekanan kuasi
aliran darah. Mungkin, tetapi tidak cukup untuk memberikan adina e Angina berasal dari kata Latin yang
berarti "untuk dapat fr. Istilah angina adalah ectoris adalah gejala paroxysmal yang berhubungan dengan
sensasi perasaan dengan iskemia dial transien. Angina stabil kronis berhubungan dengan obstruksi
koroner yang menyebabkan nyeri miokar yang sangat berbeda. Angina stabil adalah aliran darah awal
manifes yang meningkat dan tuntutan metabolisme antara beberapa penyakit jantung iskemik pada
sekitar setengah dari PJK.1e. Walaupun kebanyakan orang dengan ceptp angina stabil mempunyai
penyakit jantung aterosklerotik, angina tidakTipicali berkembang dalam sejumlah besar orang yang
mengalami atherosclerosis koroner.Ini mungkin karena gaya hidup mereka yang menetap,
pengembangan sirkulasi kolateral yang memadai, atau ketidakmampuan orang-orang ini untuk
merasakan Dalam banyak kasus, infark miokard terjadi tanpa riwayat angina. oris biasanya dipicu oleh
situasi yang meningkatkan tuntutan kerja jantung, seperti fisik, paparan dingin, dan stres emosional.
Pengerahan tenaga, untuk