Anda di halaman 1dari 1

HIDUP BARU DALAM KRISTUS Rangsangan eksternal dalam bentuk godaan, rayuan

dan bujukan dari dunia dan iblis. Dunia dan iblis memiliki
Roma 6: 1-14 kuasa magnetis untuk memengaruhi manusia.
Berikut adalah cara pembebasan rangsangan eksternal
Alangkah janggalnya bila seseorang yang sudah selesai
dari aspek dunia dan iblis.
mandi mengenakan kembali pakaian yang kotor. Yesus
a. Dari aspek dunia
sendiri pernah berkata seperti ini: “ Tidak seorangpun
1) Jangan mengasihi dunia, “ Janganlah kamu
menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan
mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin Bapa tida ada di dalam orang itu” (1 Yoh. 2:15).
besarlah koyaknya” (Mrk. 2:21). “Begitu pula anggur 2) Jangan serupa dengan dunia, “ Janganlah kamu
yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi kamu dapat membedakan manakah kehendak
anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua- dan yang sempurna” (Rm. 12:2).
duanya” (Mat. 9:17). b. Dari aspek iblis
1) Lawan Iblis dengan iman yang teguh, “ Sadarlah
Namun, tampaknya kejanggalan-kejanggalan tersebut dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan
terdapat di dalam jemaat Roma, yang belum hidup baru. keliling sama seperti singa yang mengaum-aum
dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Apakah yang dimaksud dengan hidup baru itu? Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab
kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh
I. Hidup yang telah mati bagi dosa (6-13) dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Ptr.
Secara sekuler ada tiga jenis kematian 5: 8-9).
 Mati-mati kutu/ayan (mati semu) 2) Tunduklah kepada Allah, “Karena itu tunduklah
kepada Allah, danlawanlah Iblis, maka ia akan lari
 Mati setengah (mati sebelah atau lumpuh)
dari padamu” (Yak. 4:7).
 Mati total/seutuhnya (betul-betul mati) 3) Mendekatkan diri kepada Allah, “Mendekatkanlah
 Secara biblikal ada dua maksud kematian kepada Allah, dan Ia akan mendekat
A. Menyalibkan manusia lama (Ayat 6) kepadamu ...” ( Yak. 4:8).
Manusia lama yang bagaimana? Menurut 1 Rangsangan itu seperti magnet, dan manusia berada di antara
Kor 2 dan 3, ada tiga jenis manusia dua rangsangan tersebut
1. Manusia alamia (natural man)
2. Manusia duniawi (wordly man) II. Hidup yang telah dipersembahkan kepada Allah (13-
3. Manusia rohani (spiritual man) 14)
Dipersembahkan dalam bentuk apa?
Manusia lama adalah pola hidup sebelum percaya, A. Penyerahan Diri
yang tidak sesuai dengan ajaran kekristenan. Ilustrasi: 2 “ ... serahkanlah dirimu kepada Allah ... ”
Petrus 2:22 (anjing dan babi). Penyerahan diri kepada Allah itu berarti mempercayakan diri
sepenuhnya kepada Allah. Kita tidak mampu berbuat apa-apa
Menyalibkan manusia lama artinya mati bagi tanpa Allah. Jika kita menyerahkan diri kepada Allah, Ia
dosa atau tidak lagi merespons dosa. berkuasa atas hidup kita sehingga kita tidak lagi diperhamba
oleh dosa. Bahkan, Allah menjadikan hidup kita berarti dan
B. Membebaskan Diri dari Kuasa Dosa berguna bagi kemuliaan-Nya. Sebaliknya, jika kita tidak
Kuasa dosa yang bagaimana? menyerahkan diri kepada Allah, dosa akan berkuasa di dalam
Dosa terjadi karena ada dua rangsangan diri kita sehingga diri kita dipakai sebagai senjata-senjata
berikut. kelaliman. Oleh karena itu, serahkanlah seluruh hidupmu
kepada Allah agar hidup itu berarati dan berguna bagi
1. Rangsangan internal dalam bentuk ego, kehendak si
kemuliaan Allah.
aku (keinginan duniawi). Superego: kehendak si aku
Dari luar tangan Allah, kita tidak lebih daripada tanah liat yang
yang tidak terkendali. tidak berarti. Arti hidup kita itu ada dalam penyerahan kita
Berikut adalah cara pembebasan rangsangan kepada Allah, ad di dalam tangan Allah.
internal dari sisi Allah dan manusia.
a. Dari sisi Allah: Allah menempatkan alat deteksi B. Pengabdian Diri
(detektor) di dalam diri manusia dalam bentuk Penyerahan anggota-anggota tubuh kepada Allah agar “
1. Hati nurani/ suneidesis (conscience): berlaku menjadi senjata kebenaran” itu berarti mengabdikan diri atau
umum menghambakan diri kepada Allah. Allah dapat menggunakan
2. Roh kudus: khusus bagi orang percaya. hidup kita jika kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.
b. Dari sisi manusia: Salah satu kendala kesaksian seorang Kristen adalah jika
1. Peka terhadap suara hati nurani; kehidupannya tidak sesuai dengan kedudukannya sebagai
“manusia baru”. Paulus berkata dalam 2 korintus 5: 17, “Jadi
2. Peka terhadap suara Roh Kudus (penyerahan
siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
diri terhadap Roh Kudus)
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Anda mungkin juga menyukai