Anda di halaman 1dari 5

Ririn istiqomah

Pertanyaan:

Menurut pendapat kelompok anda, apa arti dari paradigma dalam Pembelajaran sehingga apakah
paradigma itu berpengaruh pada Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran?

Penjawab: Safira Putri Insani

Jawaban: Menurut saya paradigma berpengaruh terhadap pertimbangan pemilihan strategi


pembelajaran, namun perlu diketahui Ada dua paradigma pembelajaran yang saling bertentangan
antara satu dengan yang lainnya. Pertama, paradigma lama yang dimana di percaya bahwa faktor guru
adalah paling menentukan. Guru dipandang sosok yang paling tahu, yang misalnya contoh guru adalh
ceret yang penuh berisi ilmu. Sementara siswa adalah gelas kosong yang harus dituangi ilmu dari guru.
Oleh karena itu, dengan Paradigma ini guru menjadi lebih aktif sedang siswa lebih menjadi objek saja.
Paradigma inilah yang dikenal dengan paradigma lama atau paradigma konvensional.

Selanjutnya

Paradigma yang kedua adalah yang sebaliknya, yakni siswa yang memperoleh kesempatan kepada siswa
untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran modern, siswa lebih memperoleh perhatian
untuk belajar secara aktif. Bukan hanya diberitahu oleh guru, tetapi siswa diajak atau diberi kesempatan
untuk belajar mencari tahu sendiri. Paradigma baru ini dikenal dengan pendekatan
pembelajaran( Belajar Siswa Aktif,Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

jadi pengaruh paradigma pembelajaran dengan pemilihan strategi pembelajaran adalah dengan adanya
beberapa paradigma pembelajaran, kita dapat menentukan strategi yang tepat sehingga berpengaruh
terhadap efektif atau tidaknya proses pembelajaran.

Sosiawan arsani

Pertanyaan:

Dalam materi behaviouristik ke konstruktivistik dijelaskan dia pendekatan pendidikan di padukan


sehingga memunculkan pendekatan pengajaran baru, bisa kah anda memberikan contoh pendekatan
pengajaran baru tersebut?

Penjawab: Safira Putri Insani

Jawaban:

Dengan mengkombinasikan kedua teori pendekatan pendidikan behaviourietik dan konstruktivistik, kita
dapat memunculkan pendekatan blended learning dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga
bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Dengan pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran
berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh. Blended
learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk
menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka dan
pembelajaran yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan
teknologi untuk mendukung belajar mandiri serta pembelajaran menjadi lebih aktif dan memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik.

Nama: Ridha Maulani Hidayah

NIM: E1E019272

Saya ingin bertanya, terkait bahasan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks
standar proses pendidikan. Sepengetahuan saya, prinsip itu diartikan sebagai sesuatu yang menjadi
dasar dari pokok berpikir, berpijak atau bertindak/ hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
strategi pembelajaran.

Tetapi di dalam makalah dan ppt tadi saya tidak menemukan prinsip-prinsipnya apa saja, jadi yang saya
tanyakan prinsip-prinsip apa saja yang ada pada penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks
standar proses pendidikan?

Penjawab

Ria Afriani (E1E019271)

Prinsip Prinsip Dalam Penerapan Strategi Pembelajaran

Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran adalah hal-hal yang
diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai
semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan tersendiri, karena itu guru harus
mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan, guru perlu memahami prinsip-prinsip
umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:

a. Berorientasi pada tujuan.

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa,
mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar
adalah proses yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat
ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Guru dituntut untuk menyadari
tujuan dari kegiatan mengajarnya dengan titik tolak kebutuhan siswa.

b. Aktivitas.

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh
pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus
dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Dinamika perkembangan
psikologis dan fisiologis yang normal dan baik akan sangat mendukung proses pembelajaran dan
pencapaian hasilnya.

c. Individualitas.

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa, dan pada hakekatnya yang ingin dicapai
adalah perubahan perilaku setiap siswa. Walaupun yang diajar adalah kelompok siswa dan standar
keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka
semakin berkualitas proses pembelajaran.

d. Integritas.

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Strategi pembelajaran
harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode
diskusi misalnya, guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada
pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang
secara keseluruhan. Mendorong siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain, mendorong siswa
agar berani mengeluarkan gagasan atau ide-ide yang orisinil, mendorong siswa untuk bersikap jujur,
tenggang rasa, dan lain sebagainya.

Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Safira Putri Insani

Tambahan jawaban untuk pertanyaan Ridha.

Dalam penggunan strategi pembelajaran ada hal-hal yang harus di perhatikan oleh pendidik agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pendidikan sebaiknya di selenggarakan
secara interaktif, menyenagkan, menantang, memotivasi peserta didik unruk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Prinsip-prinsip umum yang harus di jadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajarar
mengajar adalah sebagi berikut:

1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah di miliki siswa. Apa yang telah di pelajari
merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan di ajarkan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan
siswa sebelum proses belajar mengajar berlangsung harus di ketahui guru.

2. Pengetahuan dan keterampilan yang di ajarkan harus bersifat praktis. Bahan pelajaran yang bersifat
praktis berhubugan dengan situasi kehidupan. Hal ini dapat menarik minat, sekaligus dapat memotivasi
belajar.
3. Menagajar harus memperhatikan perbedaan individu setiap siswa.

4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting di jadikan landasan dalam mengaja. Kesiapan
adalah kapasitas (kemampuan potensial) baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu.

5. Tujuan pengajaran harus di ketahui siswa. Apabila tujuan pengajaran di ketahui, siswa mempunyai
motivasi untuk belajar. Agar tujuan mudah di ketahui, harus di rumuskan secara khusus.

6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar. Para ahli psikologi merumuskan prinsip
bahwa belajar itu bertahap dan meningkat.

Nama : Saprianti Febyana

Nim : E1E019297

Izin bertanya

Dalam memilih strategi pembelajaran, guru pasti akan memilih strategi pembelajaran yang sesuai
dengan mayoritas siswanya, lalu bagaimana jika dalam satu kelas terdapat anak yang harus
menggunakan strategi lain? Apakah guru dapat menerapkan 2 strategi pembelajaran dalam satu kelas?

Penjawab

Ria Afriani (E1E019271)

Bisa saja disatu kelas menggunakan/menerapkan dua strategi pembelajaran, namun bisa dilihat/dan
dibaca ulang ttg Prinsif² pemilihan strategi dalam pembelajaran, yang dimana nantinya kita sebagai guru
bisa menentukan strategi mana yang akan kita gunakan dalam pembelajaran.

Pertanyaan Rubiayanti (E1E019290) saya ingin bertanya

Masalah apa yang mungkin muncul bila dalam suatu proses pembelajaran diterapkan teori
belajar behavioristik?

Penjawab

Sisma kamtari ( E1E019300 )

1. Proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi siswa untuk
berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem
pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga
terkesan seperti kinerja mesin atau robot. Akibatnya siswa kurang mampu untuk berkembang sesuai
dengan potensi yang ada pada diri mereka.

2. Kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan


Proses pembelajaran behavioristik juga memungkinkan kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan
bagi siswa karena guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru
melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari siswa sehingga kurang

Ria Afriani (E1E019271)

Tambahan jawaban rubyanti

• Pembelajaran berorientasi pada hasil

Siswa dipandang sebagai individu yang pasif pasif, murid hanya mendengarkan, menghafal penjelasan
guru sehingga guru bertindak sebagai sentral dan bersifat otoriter. Pada teori belajar behavioristik ini
guru lebih menekankan pada “hasil” tanpa mengutamakan prosesnya sehingga siswa hanya diberi teori
latihan berulang tanpa mengetahui proses yang dilakukan siswa seperti apa.

•Perubahan yang terbentuk sebagai hasil belajar akan mudah dilupakan apabila tidak diberikan
penguatan secara terus menerus.

Nama : Rizkika Windasari

NIM : E1E019286

Tambahan jawaban pertanyaan rubi

Masalah yang mungkin muncul bila dalam suatu pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik:

1. Proses pembelajaran akan kurang memberikan ruang gerak yang cukup dan bebas bagi siswa untuk
berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Akibatnya siswa kurang
mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka sendiri.

2. Kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan karena proses bagi siswa karena guru kurang dapat
dalam mengeksplorasi bakat serta minat siswa.

3. Pembelajaran berorientasi pada hasil dimana siswa dipandang sebagai individu yang pasif, murid
hanya mendengarkan, menghafal penjelasan guru sehingga guru bertindak sebagai sentral dan bersifat
otoriter.

4. Perubahan yang terbentuk sebagai hasil belajar akan mudah dilupakan apabila tidak diberikan
stimulus yang baik dan secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai