Anda di halaman 1dari 7

HASIL PRESENTASE KELOMPOK 1

1.Reza Gazali Rahman (E1E019270)

2.Ria Afriani (E1E019271)

3.Safira Putri Insani (E1E019295)

4.Sisma Kamtari (E1E019300)

Ririn istiqomah

Pertanyaan:

Menurut pendapat kelompok anda, apa arti dari paradigma dalam Pembelajaran
sehingga apakah paradigma itu berpengaruh pada Pertimbangan Pemilihan Strategi
Pembelajaran?

Penjawab: Safira Putri Insani

Jawaban: Menurut saya paradigma berpengaruh terhadap pertimbangan pemilihan


strategi pembelajaran, namun perlu diketahui Ada dua paradigma pembelajaran
yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Pertama, paradigma
lama yang dimana di percaya bahwa faktor guru adalah paling menentukan. Guru
dipandang sosok yang paling tahu, yang misalnya contoh guru adalh ceret yang
penuh berisi ilmu. Sementara siswa adalah gelas kosong yang harus dituangi ilmu
dari guru. Oleh karena itu, dengan Paradigma ini guru menjadi lebih aktif sedang
siswa lebih menjadi objek saja. Paradigma inilah yang dikenal dengan paradigma
lama atau paradigma konvensional.

Selanjutnya

Paradigma yang kedua adalah yang sebaliknya, yakni siswa yang memperoleh
kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran modern, siswa lebih memperoleh perhatian untuk belajar secara
aktif. Bukan hanya diberitahu oleh guru, tetapi siswa diajak atau diberi kesempatan
untuk belajar mencari tahu sendiri. Paradigma baru ini dikenal dengan pendekatan
pembelajaran( Belajar Siswa Aktif,Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

jadi pengaruh paradigma pembelajaran dengan pemilihan strategi pembelajaran


adalah dengan adanya beberapa paradigma pembelajaran, kita dapat menentukan
strategi yang tepat sehingga berpengaruh terhadap efektif atau tidaknya proses
pembelajaran.

Sosiawan arsani

Pertanyaan:

Dalam materi behaviouristik ke konstruktivistik dijelaskan dia pendekatan


pendidikan di padukan sehingga memunculkan pendekatan pengajaran baru, bisa
kah anda memberikan contoh pendekatan pengajaran baru tersebut?

Penjawab: Safira Putri Insani

Jawaban:

Dengan mengkombinasikan kedua teori pendekatan pendidikan behaviourietik dan


konstruktivistik, kita dapat memunculkan pendekatan blended learning dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga bisa dilakukan kapanpun dan
dimanapun. Dengan pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran
berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin
diperoleh. Blended learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan
perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada
pembelajaran dan tugas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blended learning
adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka dan pembelajaran
yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan
teknologi untuk mendukung belajar mandiri serta pembelajaran menjadi lebih aktif
dan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

Nama: Ridha Maulani Hidayah

NIM: E1E019272
Saya ingin bertanya, terkait bahasan prinsip-prinsip penggunaan strategi
pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan. Sepengetahuan saya,
prinsip itu diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir,
berpijak atau bertindak/ hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
strategi pembelajaran.

Tetapi di dalam makalah dan ppt tadi saya tidak menemukan prinsip-prinsipnya
apa saja, jadi yang saya tanyakan prinsip-prinsip apa saja yang ada pada
penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan?

Penjawab

Ria Afriani (E1E019271)

Prinsip Prinsip Dalam Penerapan Strategi Pembelajaran

Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran adalah


hal-hal yang diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip
umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi
pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Setiap strategi memiliki kekhasan tersendiri, karena itu guru harus mampu memilih
strategi yang dianggap cocok dengan keadaan, guru perlu memahami prinsip-
prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:

a. Berorientasi pada tujuan.

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala


aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh
karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Guru dituntut untuk menyadari
tujuan dari kegiatan mengajarnya dengan titik tolak kebutuhan siswa.

b. Aktivitas.

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat;
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena
itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak
dimaksudkan tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas
yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Dinamika perkembangan psikologis
dan fisiologis yang normal dan baik akan sangat mendukung proses pembelajaran
dan pencapaian hasilnya.

c. Individualitas.

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa, dan pada


hakekatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa. Walaupun
yang diajar adalah kelompok siswa dan standar keberhasilan guru ditentukan
setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin
berkualitas proses pembelajaran.

d. Integritas.

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa.


Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi misalnya, guru harus dapat
merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan
aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang
secara keseluruhan. Mendorong siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain,
mendorong siswa agar berani mengeluarkan gagasan atau ide-ide yang orisinil,
mendorong siswa untuk bersikap jujur, tenggang rasa, dan lain sebagainya.

Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 menyebutkan bahwa proses pembelajaran


pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Safira Putri Insani

Tambahan jawaban untuk pertanyaan Ridha.

Dalam penggunan strategi pembelajaran ada hal-hal yang harus di perhatikan oleh
pendidik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Proses
pembelajaran pendidikan sebaiknya di selenggarakan secara interaktif,
menyenagkan, menantang, memotivasi peserta didik unruk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Prinsip-prinsip umum yang harus di jadikan pegangan guru dalam melaksanakan


proses belajarar mengajar adalah sebagi berikut:

1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah di miliki siswa. Apa yang
telah di pelajari merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan di ajarkan.
Oleh karena itu, tingkat kemampuan siswa sebelum proses belajar mengajar
berlangsung harus di ketahui guru.

2. Pengetahuan dan keterampilan yang di ajarkan harus bersifat praktis. Bahan


pelajaran yang bersifat praktis berhubugan dengan situasi kehidupan. Hal ini dapat
menarik minat, sekaligus dapat memotivasi belajar.

3. Menagajar harus memperhatikan perbedaan individu setiap siswa.

4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting di jadikan landasan dalam


mengaja. Kesiapan adalah kapasitas (kemampuan potensial) baik bersifat fisik
maupun mental untuk melakukan sesuatu.

5. Tujuan pengajaran harus di ketahui siswa. Apabila tujuan pengajaran di ketahui,


siswa mempunyai motivasi untuk belajar. Agar tujuan mudah di ketahui, harus di
rumuskan secara khusus.

6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar. Para ahli psikologi
merumuskan prinsip bahwa belajar itu bertahap dan meningkat.

Nama : Saprianti Febyana

Nim : E1E019297

Izin bertanya

Dalam memilih strategi pembelajaran, guru pasti akan memilih strategi


pembelajaran yang sesuai dengan mayoritas siswanya, lalu bagaimana jika dalam
satu kelas terdapat anak yang harus menggunakan strategi lain? Apakah guru dapat
menerapkan 2 strategi pembelajaran dalam satu kelas?

Penjawab
Ria Afriani (E1E019271)

Bisa saja disatu kelas menggunakan/menerapkan dua strategi pembelajaran, namun


bisa dilihat/dan dibaca ulang ttg Prinsif² pemilihan strategi dalam pembelajaran,
yang dimana nantinya kita sebagai guru bisa menentukan strategi mana yang akan
kita gunakan dalam pembelajaran.

Pertanyaan Rubiayanti (E1E019290) saya ingin bertanya

Masalah apa yang mungkin muncul bila dalam suatu proses pembelajaran
diterapkan teori belajar behavioristik?

Penjawab

Sisma kamtari ( E1E019300 )

1. Proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi
siswa untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya
sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam
menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau
robot. Akibatnya siswa kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi
yang ada pada diri mereka.

2. Kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan

Proses pembelajaran behavioristik juga memungkinkan kegiatan belajar menjadi


kurang menyenangkan bagi siswa karena guru sebagai sentral, bersikap otoriter,
komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus
dipelajari siswa sehingga kurang

Ria Afriani (E1E019271)

Tambahan jawaban rubyanti

• Pembelajaran berorientasi pada hasil

Siswa dipandang sebagai individu yang pasif pasif, murid hanya mendengarkan,
menghafal penjelasan guru sehingga guru bertindak sebagai sentral dan bersifat
otoriter. Pada teori belajar behavioristik ini guru lebih menekankan pada “hasil”
tanpa mengutamakan prosesnya sehingga siswa hanya diberi teori latihan berulang
tanpa mengetahui proses yang dilakukan siswa seperti apa.

•Perubahan yang terbentuk sebagai hasil belajar akan mudah dilupakan apabila
tidak diberikan penguatan secara terus menerus.

Nama : Rizkika Windasari

NIM : E1E019286

Tambahan jawaban pertanyaan rubi

Masalah yang mungkin muncul bila dalam suatu pembelajaran diterapkan teori
belajar behavioristik:

1. Proses pembelajaran akan kurang memberikan ruang gerak yang cukup dan
bebas bagi siswa untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan
kemampuannya sendiri. Akibatnya siswa kurang mampu untuk berkembang sesuai
dengan potensi yang ada pada diri mereka sendiri.

2. Kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan karena proses bagi siswa


karena guru kurang dapat dalam mengeksplorasi bakat serta minat siswa.

3. Pembelajaran berorientasi pada hasil dimana siswa dipandang sebagai individu


yang pasif, murid hanya mendengarkan, menghafal penjelasan guru sehingga guru
bertindak sebagai sentral dan bersifat otoriter.

4. Perubahan yang terbentuk sebagai hasil belajar akan mudah dilupakan apabila
tidak diberikan stimulus yang baik dan secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai