GERAK MENGGELINDING
EVIRA LISNAINA
C3401211043
ST07.2
DEPARTEMEN FISIKA
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan Praktikum
Teori Singkat
Gerak menggenlinding adalah bila suatu benda berputar pada satu titik sumbu
putar, namun benda tersebut mengalami juga perpindahan tempat. Akibatnya benda
yang menggelinding akan memiliki jarak tempuh selama ia berotasi pada sumbu
putarnya. Benda yang bergerak menggelinding mengalami gerak rotasi (berputar pada
sumbu) dan gerak translasi (perpindahan), maka dapat dikatakan bahwa gerak
menggelinding adalah hasil jumlah atau superposisi dari gerak translasi dan gerak rotasi.
Energi kinetik total gerak menggelinding merupakan penjumlahan dari energi kinetik
translasi dan energi kinetik rotasi (Panuluh 2021).
Gerak rotasi dan translasi tidak dapat dipisahkan dari momen inersia, karena
momen inersia adalah besaran turunan yang dipengaruhi oleh jari-jari suatu benda.
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi pada porosnya
dan disebut juga sebagai besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa pada
gerak translasi (Banjarnahor 2012). Momen inersia yang bernilai besar, menyebabkan
benda sulit untuk melakukan perputaran dari keadaan diam dan semakin sulit berhenti
dalam keadaan berotasi, itu sebabnya momen inersia disebut juga sebagai momen rotasi
(Rivia 2016).
Momen inersia pada suatu benda tegar dapat ditentukan massa dan dimensi
fisiknya, baik secara matematis maupun eksperimen (Chusni et al. 2018). Benda-benda
tegar yang bentuknya beraturan pada momen inersia diantaranya ada bola pejal, silinder
pejal dan silinder berongga. Bola Pejal adalah bola yang berbentuk padat atau keras
sehingga di dalam bola tersebut tidak berisi angin dan padat. Rumus momen inersia
bola pejal merupakan perkalian dari massa bola pejal dengan kuadrat jarak tegak lurus.
Silinder pejal merupakan silinder yang padat, dan tidak memiliki rongga, sedangkan
silinder berongga merupakan siliner yang memiliki rongga, sehingga memiliki jari-jari
dalam dan jari-jari luar. Momen inersia dipengaruhi oleh jari-jari, benda yang
bentuknya sama, tetapi momen inersianya bisa berbeda karena pengaruh jari-jari
(Chusni et al. 2018). Silinder pejal memiliki konstanta yang sama dengan silinder
berongga yaitu , namun keduanya berbeda dari jari-jari. Silinder pejal hanya memiliki
satu besar jari-jari, tanpa jari-jari dalam (Giancoli 2013).
Data
0.5 1.696
Waktu Posisi
1 0 0 0
2 0.1 0005 0.012
3 0.2 0.02 0.042
4 0.3 0.045 0.085
5 0.4 0.08 0.147
6 0.5 0.125 0.223
7 0.6 0.18 0.317
8 0.7 0.245 0.427
9 0.8 0.32 0.554
10 0.9 0.405 0.697
𝑥0 6 𝑚
𝑥0 𝑚
Gambar 1 Kurva Percobaan Percepatan Gerak Benda
6 6
Silinder Berongga 0.886 4835.78
0.886 2.20
Waktu Posisi
1 0 0 0
2 0,1 0,005 0,014
3 0,2 0,02 0,049
4 0,3 0,045 0,106
5 0,4 0,08 0,186
6 0,5 0,125 0,288
7 0,6 0,18 0,412
8 0,7 0,245 0,559
9 0,8 0,32 0,725
10 0,9 0,405 0,887
𝑥0 6𝑚
𝑥0 𝑚
0.4 1.817
Tabel 3.3 Penentuan percepatan benda gerak menggelinding secara eksperimen
Waktu Posisi
1 0 0 0
2 0,1 0,005 0,014
3 0,2 0,02 0,049
4 0,3 0,045 0,106
5 0,4 0,08 0,186
6 0,5 0,125 0,288
7 0,6 0,18 0,412
8 0,7 0,245 0,559
9 0,8 0,32 0,725
10 0,9 0,405 0,887
𝑥0 − 𝑚
𝑥0 𝑚
6 6
6 6
6
Pengolahan data percobaan percepatan secara teoritis menggunakan Microsoft Excel
pada silinder berongga
Mendapatkan nilai 0 dan 0 , yaitu dari data waktu t(s) yang didapat
konversikan ke rumus “=(1/2)*B2^2” pada sel C15 lalu drag sampai data akhir, setelah
mendapat nilai , maka mencari 0 dan 0 dengan memasukan rumus
“=LINEST(D15:D24;C15:C24;TRUE;TRUE)” pada sel F16, kemudian setelah
mendapat nilai , blok sel F16 dan G16 sampai sel F20 dan G20, lalu klik dan
tekan tombol “Ctrl+Shift+Enter”, maka semua nilai pun dapat diketahui.
Mendapatkan nilai 0 dan 0 , yaitu dari data waktu t(s) yang didapat
konversikan ke rumus “=(1/2)*B2^2” pada sel C28 lalu drag sampai data akhir, setelah
mendapat nilai , maka mencari 0 dan 0 dengan memasukan rumus
“=LINEST(D28:D37;C28:C237;TRUE;TRUE)” pada sel F29, kemudian setelah
mendapat nilai , blok sel F29 dan G29 sampai sel F33 dan G33, lalu klik dan
tekan tombol “Ctrl+Shift+Enter”, maka semua nilai pun dapat diketahui.
Pembahasan
Perbedaan percepatan pada silinder pejal, silinder berongga, dan bola pejal yaitu
karena jenis dari ketiga benda itu sendiri berbeda. Masing-masing benda putar memiliki
perbedaan nilai konstanta ( . Nilai konstanta berbanding terbalik dengan percepatan
semakin kecil nilai konstanta maka semakin besar pula percepatan pada benda.
Penyebab lainnya, yaitu perbedaan sudut kemiringan pada masing-masing percobaan.
Rumus sudut kemiringan berbanding lurus dengan percepatan. Semakin besar sudut
kemiringan, maka semakin besar percepatan yang dihasilkan (Muda et al. 2016).
Penerapan gerak menggelinding contohnya adalah gerak ban atau roda sepeda,
sepeda motor, dan mobil yang sedang bergerak. Sebuah bola atau kelereng yang sedang
menggelinding melintasi lantai. Penerapan gerak menggelinding terlihat pada roda
ataupun objek seperti roda, dimana semua titik pada roda bergerak dengan laju sudut
yang sama (Halliday et al. 2010). Penerapan gerak menggelinding banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
Simpulan
Giancoli DC. 2013. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga.
Halliday D, Resnick R, Walker J. 2010. Fisika Dasar 1 Edisi 7 Jilid 1. Jakarta (ID):
Erlangga.
Panuluh AH. 2021. Dinamika rotasi [diakes 2021 Sep 16]. https://cdn-
gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Fisika/Media/Fisika-PB5.pdf.