Anda di halaman 1dari 32

KESEIMBANGAN CAIRAN

DAN ELEKTROLIT
CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh adalah : larutan yang terdiri dari air dan zat
terlarut

Presentasi Cairan tubuh

Jenis Prosentase

Bayi (baru lahir) 75%

Dewasa pria (20-40 tahun) 60%

Dewasa wanita (20-40 tahun) 50%

Usia lanjut 45-50%


2
KOMPOSISI CAIRAN DALAM TUBUH

1. E l e k t ro l i t
M e r u p a ka n u n s u r a t a u s e nyaw a ya n g j i ka l a r u t d a l a m a i r a t a u p e l a r ut
l a i n a ka n p e c a h m e n j a d i i o n d a n m a m p u m e m b awa m u a t a n l i s t r i k
E l e k t ro l it ( + ) ka t i o n
E l e k t ro i lt ( - ) anion

2. M i n e r al ya n g d i c e r n a s e b a g a i s e nyaw a
D i ke n a l d e n g a n n a m a l o g a m , n o n l o g am , r a d i ka l a t a u f o s f a t , b u ka n d e n g a n
n a m a s e nyaw a
Fu n g s i m i n e r a l :
- ka t a l i s d a n r e s p o n s a r a f
- ko n t r a s i o to t
- m et a b o l is m e z a t g i z i d a l a m m a ka n a n
- m e n g a t ur ke s e i m b a n g a n e l e k t r o l i t d a n p r o d uk s i h o r m o n
- m e n g u a t ka n s t r uk t ur t u l a n g
C o n to h : m i n e r a l z a t b e s i d a n z i n k

3. Sel
M e r u p a ka n u n i t f u n g s i o n al d a s a r d a r i s e m u a j a r i n g a n h i d up
C o n to h : s e l d a r a h m e r a h d a n s e l d a r a h p u t i h

3
DISTRIBUSI CAIRAN DALAM TUBUH

Cairan tubuh total :


60%

Cairan intra seluler Cairan extra seluler


(CIS) : 40% (CES) : 20%

Cairan transeluler rondgga


Cairan
Cairan Interstisiil : synovial, cerebrospinal,
intravaskuler/plasma
15% liquor humos, intra okuler
: 5% liquor 4
CAIRAN INTRA SELULER (CIS)

Meliputi 40% dari berat tubuh


Letaknya di dalam sel
Mengandung elektrolit serta kalium dan fosfat
serta bahan makanan seperti glukosa & asam
amino
Dalam proses kerjanya dibantu oleh “enzim”
yang berfungsi memecahkan & membangun
kembali sel untuk mempertahankan
keseimbangan cairan.

5
CAIRAN EKSTRA SELULER (CES)

Disebut juga cairan “interstisiil”


Membentuk 20% berat tubuh yaitu sekitar
± 12 liter
Merupakan medium di tengah-tengah sel
hidup, dimana sel menerima garam,
makanan, serta oksigen dan melepaskan
semua hasil buangannya kedalam cairan
itu juga.
6
PLASMA DARAH

Meliputi 5% dari berat tubuh, yaitu sekitar


± 3 liter.

Merupakan sistem transpor yang melayani


semua sel melalui medium cairan ekstra
seluler

7
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH

1. Difusi
 Proses ketika materi padat, partikel seperti gula dalam
cairan, berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah
konsentrasi rendah.

2. Osmosis
 Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran
semipermeabel yang berpindah dari konsentrasi solut
rendah ke konsentrasi solut tinggi.
 Kecepatan osmosis bergantung pada : konsentrasi solut,
suhu larutan, muatan listrik solut, perbedaan antara
tekanan osmosis yang dikeluarkan larutan.
 Osmolalitas  tekanan osmotik larutan
 Isotonik  larutan yg osmolalitasnya sama dengan plasma
darah.
 Tekanan onkotik  albumin menghasilkan osmotik koloid
8
3. Filtrasi
 Proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara
bersamaan sebagai respons terhadap adanya tekanan cairan.
 Tekanan hidrostatik  tekanan yang dihasilkan oleh suatu
likuid di dalam sebuah ruangan.

4. Transpor aktif
 Memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi untuk
menggerakkan berbagai materi guna menembus membran sel.
 Transpor aktif ditingkatkan oleh molekul pembawa (carrier
molecule) yang berada diantara sel, yang mengikat diri mereka
sendiri dengan molekul yang masuk ke dalam sel. Contoh :
glukosa berikatan dengan insulin.

9
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1. Asupan dan Output air harian dari seseorang dengan aktivitas


sedang dan suhu tubuh sedang adalah seimbang yaitu sekitar
2500 ml dalam tubuh yang sehat. Penyesuaian terhadap
keseimbangan air terjadi melalui peningkatan asupan air dalam
mekanisme haus atau melalui penurunan keluaran air oleh ginjal

• Faktor yang mempengaruhi rasa haus :


- peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume
darah
- keringnya membran mukosa faring dan mulut
- angiotensin II
- kehilangan kalium
- faktor psikologis
 Air juga dapat diperoleh dari asupan makanan, seperti buah-
buahan, sayur-sayuran dan daging
10
2. Haus
 adalah keinginan secara sadar untuk mendapatkan air
adalah pengatur utama asupan air
 Mekanisme haus dikendalikan oleh pusat haus dalam
hipotalamus. Pusat ini mengandung saraf spesifik yang
disebut osmoreseptor yang letaknya dekat dengan
neuron yang mensekresi hormone ADH.
 Penurunan volume darah dan tekanan darah
 Mulut dan kerongkongan kering dapat menyebabkan
sensasi haus

11
3. Hormon

 ADH
Diproduksi untuk merespon stimulus osmotic dan
nonosmotik yang sama dapat menyebabkan
sensasi haus. ADH mengakibatkan retensi air oleh
ginjal dan penurunan keluaran urine.

 Rennin-angiotensin-aldosteron
 Glokokortikoid

12
KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT

Dalam keadaan “normal” jumlah cairan yang


masuk kedalam tubuh adalah sama
banyaknya dengan yang dibuang.

Air & elektrolit masuk ke tubuh adalah dalam


bentuk air minum, cairan & makanan lainnya.

Air dibuang oleh tubuh melalui beberapa


organ-organ penting
13
VARIABEL YG MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN CAIRAN :

1. Usia
2. Ukuran tubuh
3. Temperatur lingkungan
4. Gaya hidup

14
PEMBUANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT DARI
DALAM TUBUH

 Cairan/air dibuang oleh tubuh melalui :


1. Ginjal : dalam bentuk air kencing
2. Kulit : dalam bentuk keringat
3. Saluran pencernaan : bersama kotoran
4. Paru-paru : dalam bentuk uap air yang keluar bersama-
sama dengan udara pernafasan

 Elektrolit ikut terbuang melalui air kencing,


keringat & kotoran

 Kemampuan tubuh untuk mempertahankan


keseimbangan cairan & elektrolit
dikendalikan oleh “ginjal
15
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN
OLEH GINJAL

Pada pemeliharan keseimbangan cairan, Ginjal


berfungsi :

1. Mengontrol volume CES: dengan


mempertahankan keseimbangan garam, untuk
membantu mempertahankan tekanan darah
dalam pengaturan jangka panjang volume CES

2. Mengontrol osmolaritas CES: dengan


mempertahankan keseimbangan air (H2O), hal
ini harus diatur ketat untuk mencegah
pembengkakan/penciutan sel-sel.
16
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1. Dehidrasi
Adalah tubuh kehilangan terlalu banyak air dan
elektrolit . Seseorang bisa mengalami dehidrasi,
antara lain karena :
 Berkeringat terlalu banyak,
 Muntah-muntah hebat karena berbagai sebab,
 Diare hebat seperti penyakit cholera
 Dieresis yaitu jumlah air kemih berlebih baik karena
obat diuretic maupun karena beberapa penyakit ginjal

17
2. Edema
 Adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan
cairan interstisium, dan ini terjadi karena terdapat
salah satu gaya fisik yang bekerja pada dinding
kapiler menjadi abnormal karena suatu sebab.
 Penyebab edema :
1. Penurunan konsentrasi protein plasma
2. Peningkatan permeabilitas dinding kapiler
3. Peningkatan tekanan vena
4. Penyumbatan pembuluh limfe

18
PENURUNAN KONSENTRASI PROTEIN PLASMA

 Menyebabkan penurunan tekanan osmotik koloid


plasma kearah dalam, sehingga terjadi filtrasi
cairan berlebihan keluar dari pembuluh sementara
jumlah cairan yang direabsorpsi < dari normal,
dengan demikian terdapat cairan tambahan yang
tertinggal di ruang –ruang interstisium

 Dapat terjadi misal : pada keadaan pengeluaran


berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit
ginjal, pe ↓ sintesis protein plasma akibat penyakit
hati, makanan < mengandung protein,pengeluaran
protein karena luka bakar
19
PENINGKATAN PERMEABILITAS DINDING KAPILER

 Menyebabkan lebih banyak pengeluaran protein


plasma dari kapiler ke cairan interstisium

 Misal : pelebaran pori-pori kapiler yang disebabkan


oleh histamin pada cedera jaringan atau reaksi
alergi, dimana terjadi kelebihan protein di cairan
interstisium sehingga terjadi peningkatkan tekanan
kearah luar

20
PENINGKATAN TEKANAN VENA

 Misal : ketika darah terbendung di vena maka akan


disertai peningkatan tekanan darah kapiler, karena
kapiler mengalirkan isinya kedalam vena, sehingga
terjadi peningkatan tekanan kearah luar dengan
kapiler maka terjadilah edema

 Misal : pembengkakan pada tungkai & kaki yang


sering terjadi pada orang hamil. Dimana uterus yang
membesar menekan vena-vena besar yang
mengalirkan darah dari ekstremitas bawah,
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah
di kapiler tungkai & kaki yang mendorong terjadinya
edema regional di ekstremitas bawah

21
PENYUMBATAN PEMBULUH LIMFE

 Dapat menimbulkan edema karena kelebihan cairan


yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium
& tidak dapat dikembalikan ke darah melalui sistem
limfe

 Misal : pada penyakit elefantiasis dimana


ekstremitas bawah/kaki & skrotum bengkak yg
disebabkan oleh cacing filaria yang berasal dari
nyamuk di daerah tropis

22
CIRI-CIRI KEKURANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT

 Air kencing sedikit atau tidak ada, berwarna kuning


gelap
 Berat badan turun drastis
 Mulut kering dan sering merasakan haus
 Mata cekung dan tidak ada air mata
 Pada bayi ubun-ubun tampak cekung
 Kelenturan atau kekenyalan kulit menghilang

23
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1. Gangguan Cairan

a. Ketidakseimbangan isotonik
1) Kekurangan volume cairan
• Terjadi saat air dan elektrolit yg hilang berada di dlm proporsi isotonik.
• Klien yg beresiko : kehilangan cairan & elektrolit melalui GI
• Bayi dan lansia paling cepat terkena dampak
• Penyebab lain : perdarahan, pemberian obat diuretik, keringat yg banyak, demam & penurunan
asupan per oral.
2) Kelebihan volume cairan
• Klien yg beresiko : klien dgn gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.

b. Sindrom ruang ketiga


• Efek  kekurangan volume cairan ekstrasel.
• Biasanya disebabkan oleh obstruksi usus yg kecil & luka bakar (5-10 liter)

c. Ketidakseimbangan osmolar
1) Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi)
• Terjadi kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit.
• Ex : diabetes insipidus, ketoasidosis diabetik, diuresis osmotik
2) Ketidakseimbangan hipoosmolar
• Terjadi ketika asupan cairan berlebihan (polidpsi psikogenik)
• Pd otak dpt menyebabkan edema serebral 24
2. Ketidakseimbangan elektrolit

a. Ketidakseimbangan natrium
1) Hiponatremia
 Penyebab : penyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan
melalui GI, pengeluaran keringat , penggunaan diuretik,
asidosis metabolik.
 Gejala : nadi cepat & lemah, hipotensi, pusing, kram
abdomen, mual dan muntah, koma dan konvulsi.
2) Hipernatremia
 Penyebab : mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam
pekat, pemberian larutan salin hipertonik lewat IV, sekresi
aldosteron yg berlebihan.
 Gejala : demam tingkat rendah, hipotensi postural, lidah &
membran mukosa kering, oliguria atau anuria, rasa haus
25
b. Ketidakseimbangan kalium
1) Hipokalemia
 Penyebab : diuretik, diare, muntah, alkalosis,
sindrom cushing, poliuria, keringat berlebihan.
 Gejala : nadi lemah, napas dangkal, hipotensi,
kelemahan, blok jantung, tonus otot menurun,
etc
2) Hiperkalemia
 Penyebab : gagal ginjal, dehidrasi hipertonik,
luka bakar, asidosis, etc.
 Gejala : nadi tdk teratur & lambat, hipotensi,
ansietas, iritabilitas, kelemahan.

26
c. Ketidakseimbangan kalsium
1) Hipokalsemia
 Penyebab : hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, def
vit D, neoplastik, pankreatitis.
 Gejala : kesemutan pada jari & sekitar mulut
(sirkumoral), tetani, kram otot, etc
2) Hiperkalsemia
 Penyebab : hiperparatiroidisme, metastase tumor
tulang, osteoporosis, imobilisasi yang lama
 Gejala : penurunan tonus otot, anoreksia, mual &
muntah, letargi, dll
27
d. Ketidakseimbangan magnesium
1) Hipomagnesemia
 Penyebab : malnutrisi, diare, muntah,
hipoparatiroidisme, poliuria, kelebihan aldosteron.
 Gejala : tremor otot, bingung, disorientasi, takikardia
2) Hipermagnesemia
 Penyebab : gagal ginjal, pemb magnesium parenteral
berlebihan
 Gejala : napas & frek denyut jantung dangkal dan
lambat, hipotensi, kemerahan

28
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT

 Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan


partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
jika berada dalam larutan

 Non elektrolit merupakan zat terlarut yang tidak


terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik

29
PENGATURAN ELEKTROLIT

1. Kation
a. Pengaturan Natrium
 Merupakan kation yg paling banyak jumlahnya dlm cairan
ekstrasel.
 Nilai lab normal  135 – 145 mEq/L
 Sumber utama natrium  garam, daging olahan, makanan ringan
b. Pengaturan Kalium
 Merupakan kation intrasel utama
 Mengatur eksitabilitas (rangsangan) neuromuskular & kontraksi
otot.
 Nilai lab normal  3,5 – 5,3 mEq/L
c. Pengaturan Kalsium
 Berfx : integritas dan struktur membran sel, konduksi jantung yg
adekuat, koagulasi, pertumbuhan dan pembentukan tulang,
relaksasi otot.
 Nilai lan normal  4 – 5 mEq/L
d. Pengaturan Magnesium
 Penting utk aktivasi enzim, neurokimia dan eksitabilitas otot
 Nilai Lab normal  1,5 – 2,5 mEq/L

30
2. Anion
a. Pengaturan Klorida
 Terdapat di cairan intrasel dan ekstrasel
 Dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta
reabsobsi renal
 Nilai lab normal  100 – 106 mEq/L
b. Pengaturan Bikarbonat
 Bufer dasar kimia yg utama di dalam tubuh
 Nilai lab normal  22 – 26 mEq/L (arteri)
 Nilai lab normal  24 – 30 mEq/L (vena)
c. Pengaturan Fosfat
 Berfx : membantu mengembangkan dan memelihara tulang dan
gigi
 Nilai lab normal  2,5 – 4,5 mg/100 ml

31
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai